Dosen :
Bapak Drs. Walim Lili,MSi
Adistia Rahmaniar
230110190116
Perikanan C
SEL DAN ORGANEL
SEL
• Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil penyusun makhluk
hidup dalam tingkatan organisasi kehidupan. Kata Sel berasal dari
bahasa Yunani, yaitu “Cellula” atau “cella” yang artinya ruang kosong.
Berdasarkan jumlah sel yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup,
organisme dibedakan menjadi dua tingkatan, yakni organisme unisel
dan organisme multisel.
1
Membran sel (hewan) atau dinding sel (tumbuhan)
Membran sel merupakan bagian terluar dari sel dan sitoplasma yang berfungsi mengatur
pertukaran substansi zat dan melindungi bagian dalam sel. Membran sel merupakan
permukaan luar setiap sel yang dibatasi oleh selaput halus dan elastis. Membran sel penting
untuk mengatur isi sel, karena semua bahan yang keluar masuk harus melalui membran ini.
“
Membran sel terdiri dari fosfor, lemak, protein dan karbohidrat. Fungsi membran sel adalah
untuk pelindung dan pengatur arus zat yang keluar masuk sel. Membran sel dapat mencegah
masuknya zat-zat yang dapat merugikan sel serta memudahkan masuknya zat-zat yang
berguna bagi sel. Membran sel mempunyai sifat selektif permeable yaitu suatu keadaan
dimana hanya molekul-molekul tertentu yang dapat melewati sel. Dengan kemampuan
tersebut, membran sel bisa membatasi aktivitas yang terjadi di dalam sel supaya tidak
mudah terpengaruh oleh lingkungan di luar sel.
Sitoplasma
Sitoplasma merupakan material yang di dalamnya terdapat beberapa organel-organel sel, sebagian besarnya bahannya
berupa cairan. Bahan cair sitoplasma disebut dengan sitosol. Sejumlah enzim untuk metabolisme juga terdapat pada
sitoplasma.
Sitoplasma mempunyai kandungan beragam zat, yaitu protein, karbohidrat, lemak, enzim, zat-zat anorganik, hormon
dan juga vitamin. Adapun fungsi sitoplasma yaitu sebagai tempat berlangsungnya reaksi metabolisme sel karena organel
sel berada di sitoplasma. Pada sitoplasma ada sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli dan juga sitosol yang
berbentuk cairan tempat organel melayang-layang didalamnya. 70-90% sitoplasma adalah cairan yang tidak berwarna,
sisanya adalah sitokeleton (rangka sel) dan berbagai organel. Adapun fungsi lain dari sitoplasma yaitu :
1. Untuk perantara transportasi zat dari luar sel ke organel atau inti sel.
2. Tempat berlangsungnya metabolisme dan sintesis dengan cara suatu reaksi kimia.
3. Sebagai tempat penyimpanan nutrisi dan berbagai zat kimia yang dapat dipakai untuk proses metabolisme sel.
4. Sebagai pelarut untuk seluruh protein dan senyawa pada sel.
5. Menjamin terjadinya pertukaran zat supaya sel dapat berfungsi dengan baik.
6. Memberi bentuk terhadap sel.
7. Mendorong pergerakan sel dari satu bagian ke bagian lainnya.
Nukles
Nukleu merupakan organel terbesar yang ada dalam sel. Bagian ini terdapat di semua
sel eukariotik, kecuali pada sel-sel pembuluh floem dewasa dan sel darah merah
s
mamalia dewasa. Organel nukleus ini tersusun atas mineral, protein dan air.
Struktur nukleus terdiri dari membran, nukleoplasma (membran inti), nukleolus (anak
inti), dan kromosom. Kromosom yang terdiri atas benang-benang komatin merupakan
pembawa sifat menurun. Fungsi nukleolus penting untuk membuat ribosom dan
mengendalikan seluruh kegiatan sel. Dan ada fungsi lain dari nucleus
1. Pusat pengendalian seluruh kegiatan suatu sel.
2. Inti sel sebagai tempat menyimpan informasi genetik.
3. Sebagai tempat penyimpanan protein.
4. Berperan dalam proses pembelahan sel.
5. Mengatur pertukaran molekul antara inti dengan bagian sel yang lain.
6. Tempat terjadinya replikasi dan transkripsi DNA.
7. Tempat memproduksi mRNA dan sintesis ribosom.
Mitokondria
Mitokondria merupakan organel bermembran dalam sel dan Ukuran mitokondria juga
bervariasi tetapi rata-rata ukuran panjangnya maksimal 7 µm dan lebarnya 0,5 µm. Sel-sel
yang aktif atau yang memerlukan energi lebih besar mempunyai mitokondria yang lebih
banyak. Tiap mitokondria dibungkus oleh membran ganda atau dua membran. Mitokondria
memiliki dua membran, masing-masing tersusun oleh fosfolipid bilayer. Kedua membran
tersebut memiliki perbedaaan pada wujud serta sifat fisis dan kimiawinya. Hal inilah yang
membedakan fungsi masing-masing membran tersebut pada mitokondria. Membran luar
mengelilingi struktur mitokondria secara keseluruhan. Membran dalam mengelilingi matriks
yang berisi cairan dan membentuk lekukan-lekukan ke dalam matriks yang disebut krista
(cristae, tunggal: crista). Krista-krista tersebut dapat memperbesar permukaan membran
dalam sehingga terbentuk daerah antara membran luar dan membran dalam, ruang
intermembran. Membran dalam memegang peranan penting mitokondria yaitu fosforilasi
oksidatif. Adapun fungsi mitokondria yang utama adalah untuk tempat penghasil energi. Jika
suatu sel semakin aktif maka semakin banyak juga mitokondrianya. Oleh karena itu,
mitokondria cenderung berkumpul di daerah sel yang paling aktif, misalnya pada sel saraf dan
juga sel otot.
Retikulum Endoplasma
Merupakan organel yang berbentuk saluran-saluran yang terhubung dengan inti. Retikulum endoplasma terdiri
dari 2 jenis yaitu retikulum endoplasma halus (REH) yang tidak mengandung ribosom, dan retikulum
endoplasma kasar (REK) yang merupakan tempat menempelnya ribosom. Merupakan organel yang berbentuk
saluran-saluran yang terhubung dengan inti. Retikulum endoplasma terdiri dari 2 jenis yaitu retikulum
endoplasma halus (REH) yang tidak mengandung ribosom, dan retikulum endoplasma kasar (REK) yang
merupakan tempat menempelnya ribosom. Fungsi RE sendiri,yaitu :
1. Mendukung sintesis protein dan juga untuk menyalurkan bahan genetika yang berada di antara inti sel
dengan sitoplasma.
2. Berfungsi sebagai alat transportasi zat zat yang terdapat di dalam sel tersebut.
3. Memiliki fungsi untuk menjadi kalsium yang nantinya akan dikeluarkan dari Retikulum Endoplasma untuk
kemudian menuju ke sitosol.
4. Memodifikasi protein yang disintesis oleh riboson untuk nantinya disalurkan ke kompleks golgi dan
akhirnya akan dikeluarkan dari sel.
5. Mensintesis lemak serta juga kolesterol yang terjadi di hati, fungsi ini hanya dapat diberikan oleh
Retikulum Endoplasma halus dan Retikulum Endoplasma kasar.
6. Menetralkan suatu racun atau proses detoksifikasi pada Retikulum Endoplasma dimana terletak di sel sel
hati.
7. Berfungsi untuk menjadi sarana transportasi molekul molekul dan juga bagian sel yang satu ke bagian sel
yang lainnya.
Jenis – jenis Retikulum Endoplasma
1. Retikulum Endoplasma Kasar 2. Retikulum Endoplasma Halus 3. Retikulum Endoplasma Sarkoplasmik
Retikulum jenis ini adalah retikulum Retikulum jenis ini merupakan kebalikan Retikulum Endoplasma Sarkoplasmik
endoplasma yang mempunyai dari Retikulum Endoplasma Kasar karena merupakan jenis khusus dari Retikulum
tekstur kasar karena di permukaan Retikulum Endoplasma Halus ini Endoplasma Halus yang dapat ditemukan pada
retikulum endoplasma kasar ini mempunyai permukaan yang halus serta otot licin dan otot lurik.
terdapat suatu bintik-bintik yang tidak terdapat bintik-bintik ribosom Yang membedakannya dari Retikulum
merupakan ribosom dan dimana berfungsi untuk membantu Endoplasma halus ialah adanya kandungan
mempunyai peran di dalam sintesis beberapa proses metabolisme seperti protein pada Retikulum Endoplasma Halus
protein, maka dari itu fungsi sintesis lipid, metabolisme karbohidrat mensitesis molekul sedangkan pada Retikulum
utamanya adalah sebagai tempat serta juga konsentrasi kalsium, Endoplasma Sarkoplasmik digunakan untuk
untuk melakukan sebuah proses detoksifikasi obat-obatan dan menjadi menyimpan dan juga memompa ion kalsium
sintesis protein. tempat melekatnya reseptor pada protein dan mempunyai peran khusus untuk memicu
membrane sel tersebut. kontraksi otot.
Ribosom
Ribosom merupakan organel sel yang bentuknya seperti butiran dan struktur yang paling kecil dengan
garis tengah kurang dari 20 cm. Letak ribosom berada bebas di sitoplasma dan ada juga yang menempel
di membran retikulum endoplasma.
Ribosom juga mengandung RNA dan protein dengan perbandingan yang sama. Adapun fungsi
ribosom adalah sebagai pembuatan protein. Ribosom dapat terikat pada membran retikulum
endoplasma maupun terdapat bebas dalam matriks sitoplasma.
Kedua Komponen Struktur ribosom yaitu subunit kecil dan subunit besar. Subunit masih saling
berkaitan atara satu dan lainnya dalam pembentukan protein baru yang akan dihasilkan dan
kedua subunit terdiri dari untaian beberapa RNA dan berbagai macam protein.
Subunit kecil:
subunit ini sebenarnya tidak memiliki ukuran yang terlalu kecil, hanya lebih kecil dibandingkan
dengan subunit besar. Subunit kecil berguna untuk mengalirkan/menyampaikan informasi
selama sintesis protein. Hal ini disebut dengan sebutan “40S” dalam sel eukariotik dan “50S”
dalam sel prkariotik.
Subunit besar:
subunit besar berisi sebuah lokasi/tempat dimana ikatan baru yang akan dibuat untuk membuat
protein. Hal ini disebut dengan “60S” dalam sel eukariotik dan “50S” dalam sel prokariotik
sedangkann Hruf “S” maksudnya adalah satuan ukuran dan singakatan dari unit Sverdberg.
Lisosom
Selanjutnya ada organel lisosom, yang berbentuk menyerupai kantong berisi enzim pencernaan. Lisosom merupakan
struktur yang agak bulat dan juga dibatasi membran tunggal. Lisosom dihasilkan oleh badan golgi yang penuh dengan
adanya protein. Fungsi lisosom adalah untuk mencerna zat sisa, zat asing, dan makanan. Lisosom juga berperan untuk
menghancurkan sel-sel yang tidak berfungsi lagi. Jika lisosom pecah, maka enzim yang ada di dalamnya akan
menghancurkan organel sel sehingga mengakibatkan sel menjadi mati. Lisosom dapat berfungsi untuk
menghancurkan sel yang luka atau mati dan dapat menggantikannya dengan yang baru yang disebut dengan
autofagus. Contohnya lisosom yang banyak terdapat pada sel-sel ekor kecebong. Ekor kecebong tersebut secara
bertahap akan diserap dan pada akhirnya mati. Hasil penghancurannya tersebut akan digunakan untuk pertumbuhan
sel-sel baru pada katak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Begitu pula pada selaput antara jari-jari tangan serta
kaki manusia ketika masih berwujud embrio akan hilang setelah embrio tersebut lahir. Adapun fungsi lain dari lisosom
yaitu :
1. Endositosis
Endositosis merupakan pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel dengan melalui mekanisme endositosis,
kemudian materi-materi tersebut dibawa ke vesikel kecil yang mempunyai bentuk tidak beraturan, yang disebut
endosom awal. Beberapa materi ini akan dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak
akan dibawa ke endosom lanjut. Pada endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik.
Pada endosom awal, pH sekitar 6. Telah terjadi penurunan pH (5) terhadap endosom lanjut sehingga akan terjadi
pematangan dan pada akhirnya akan membentuk lisosom.
2. Proses autofagi
Proses Autofagi digunakan untuk pembuangan serta degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang sudah
tidak dapat berfungsi lagi. Bagian dari retikulum endoplasma kasar atau REK akan menyelubungi organel dan
membentuk autofagosom. Selanjutnya, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan
kemudian berkembang menjadi lisosom atau endosom lanjut. Proses tersebut berguna pada sel hati,
transformasi berudu yang akan menjadi katak, serta embrio manusia.
3. Fagositosis
Fagositasis adalah proses pemasukan partikel-partikel yang mempunyai ukuran besar dan mikroorganisme
seperti bakteri serta virus ke dalam sel. Pertama, membran tersebut akan membungkus partikel atau
mikroorganisme dan kemudian membentuk fagosom. Kemudian, fagosom tersebut akan berfusi dengan enzim
hidrolitik dari trans Golgi dan kemudian berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).
Badan Golgi
Badan Golgi dapat disebut juga dengan nama aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom
merupakan sebuah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, serta strukturnya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.
Badan golgi terdapat hampir di semua sel eukariotik serta banyak dijumpai pada organ tubuh yang
melakukan fungsi ekskresi, misalnya pada ginjal. Setiap sel pada hewan mempunyai 10 sampai 20
badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki badan golgi sampai ratusan. Badan Golgi yang
terdapat pada tumbuhan disebut diktiosom. Badan Golgi pertama kali ditemukan oleh seorang ahli
histologi serta patologi yang memiliki kebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi. Beberapa
USA
fungsi dari badan golgi yaitu : EUROPE
19,450000 19,450000
1. Membentuk kantung-kantung atau vesikula yang berfungsi untuk sekresi. Terjadi pada sel-sel
kelenjar kantung kecil, berisi enzim serta berbagai bahan-bahan lainnya.
2. Badan golgi berfungsi guna membentuk membran plasma. Membran golgi atau vesikula sama
seperti membran plasma. Kantung-kantung yang dilepaskan menjadi bagian dari membran
plasma.
3. Membentuk dinding sel pada tumbuhan.
4. Membentuk akrosom pada spermatozoa, berisi enzim untuk memecah dinding sel telur serta
untuk pembentukan lisosom.
5. Tempat yang berfungsi memodifikasi protein.
6. Guna menyortir serta memaket molekul-molekul yang berfungsi untuk sekresi sel.
Write here your big numbers
Peroksisom
Peroksisom adalah organel yang ditemukan di hampir semua sel eukariotik yang terbungkus oleh
membran tunggal dari lipid yang mengandung protein reseptor.Peroksisom awalnya diidentifikasi
sebagai komponen untuk memproduksi hidrogen peroksida, degradasi hidrogen peroksida, dan
metabolisme asam lemak, yang merupakan fungsi umum untuk hampir semua organisme.
Peroksisom terlibat dalam proses metabolisme asam lemak, asam amino, dan biosintesis
plasmalogens, yaitu efek fosfolipid yang penting untuk fungsi otak mamalia dan paru-paru.
Peroksisom tidak memiliki genom dan mengandung sekitar 50 enzim, seperti katalase dan urea
oksidase yang mengkristal di pusatnya.Peroksisom mampu beradaptasi dengan kondisi yang berubah-
ubah.Peroksisom pertama kali dikenal sebagai organel oleh sitologis dari Belgia Christian de Duve
pada tahun 1967 setelah pertama kali dijelaskan oleh mahasiswa doktor dari Swedia, J. Rhodin pada
tahun 1954.
Fungsi peroksisom, yaitu:
2. Memecah asam lemak menjadi molekul kecil sebagai bahan bakar untuk respirasi sel.
menyederhanakan rantai asam lemak yang panjang melalui beta oksidasi. Dalam sel hewan, asam lemak
yang sangat panjang menjadi rantai medium asam lemak, yang kemudian dibawa ke mitokondria dan
akhirnya dipecah menjadi karbon dioksida dan air. Dalam sel tanaman, proses ini hanya untuk
peroksisom.
3. Di dalam sel hati, peroksisom menetralisir racun alkohol dan senyawa berbahaya lainnya.
Enzim katalase yang terdapat di dalam peroksisom menggunakan H2O2 untuk mengoksidasi substrat
Step 01 Step 02 Step 03
lainnya, seperti fenol, asam format, formaldehida, dan alkohol. Proses ini akan menghilangkan hidrogen
peroksida yang beracun tersebut. Reaksi ini sangat penting dalam hati dan sel-sel ginjal, dimana
peroksisom mendetoksifikasi berbagai zat-zat beracun yang masuk ke dalam darah. Sekitar 25% etanol
pada minumal keras teroksidasi dengan cara ini. Selain itu, ketika kelebihan H2O2 di dalam sel, enzim
katalasi mengubahnya melalui reaksi ini.
Mikrotubulus
Mikrotubulus (jamak: mikrotubula) adalah organel sel,di dalam sitoplasma semua sel eukariot,
berupa silinder panjang yang berongga dengan diameter luar kira-kira 25 nm dan diameter
dalam ± 12 nm. Panjangnya beragam dari beberapa nanometer sampai beberapa mikrometer.
Mikrotubulus bersifat kaku sehingga penting untuk mempertahankan dan mengontrol bentuk
sel. Fungsi mikrotubulus lainnya berperan penting dalam proses pembelahan sel dan berguna
sebagai tempat saluran bagi arus zat sitoplasma di dalam sel.
• Organisme multiseluler adalah organisme yang terdiri dari lebih dari satu sel, berbeda dengan
organisme bersel tunggal. Untuk membentuk sebuah organisme multiseluler, sel-sel ini perlu
mengidentifikasi dan menempel pada sel-sel lain. Multiseluleritas pertama kali muncul beberapa
miliar tahun yang lalu di sianobakteri. Dalam rangka untuk mereproduksi, organisme multiseluler
sejati harus memecahkan masalah regenerasi seluruh organisme dari sel germinal (yaitu sperma
dan sel telur), sebuah isu yang dipelajari dalam biologi perkembangan. Oleh karena itu,
perkembangan reproduksi seksual pada organisme uniseluler selama Mesoproterozoic diperkirakan
telah diendapkan pengembangan dan peningkatan kehidupan multiselular.
Perbedaan Sel Eukariotik dan
Prokariotik
Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel
Hewan
Terima kasih