SISTEM SIRKULASI
ARTERI BESAR (elastis)
• Arteri ini terdapat pada pembuluh darah besar
seperti aorta, a. carotis communis, a. subclavia.
Dinding arteri ini terbanyak tersusun dari serat
elastis.
• Tunika Intima terdiri dari endotel, subendotel
(serat kolagen, serat elastis, fibroblas),
• tunika elastika interna sukar diidentifikasi
• Tunika Media merupakan lapisan tebal,
ketebalan mencapai 4/5 tebal dinding arteri,
terdiri dari otot polos dan sebagian besar serat
elastis.
• Tunika Adventitia terdiri dari jaringan
penyambung tipis, terdapat vasa vasorum
(pembuluh darah kecil) berfungsi untuk
memberikan nutrisi pada tunika adventitia dan
tunika media dan nervi vasorum (syaraf).
ARTERI SEDANG(muskular)
• Arteri ini terdapat pada pembuluh darah sedang,
seperti a. lienalis, a. radialis dan lain-lain. Dinding
arteri ini relatif lebih tebal dibandingkan lumennya,
sebagian besar dinding dibentuk oleh otot polos
terutama di tunika media
• Tunika Intima terdiri dari endotel, lapisan intermedia
yang tersusun dari serat elastis, serat kolagen dan
fibroblast, tunika elastika interna terlihat
bergelombang.
• Tunika Media merupakan lapisan paling tebal, terdiri
dari 20-40 lapisan otot polos, serat kolagen, elastis,
fibroblast
• Tunika Adventitia merupakan lapisan tebal yang
terdiri dari serat kolagen, serat elastis yang tersusun
membujur (sebagian besar), tunika elastika eksterna
jelas.
Arteri sedang/muskular
Arteri Arteri besar/elastis
sedang/muskular
ARTERI KECIL
• Arteri ini memiliki diameter 20 – 100 um, dengan
perbandingan tebal dinding dan diameter lumen =
1 : 2. Arteri kecil ini memiliki ujung terminal yang
disebut arteriol.
• Tunika Intima terdiri dari endotel, tunika elastika
interna tipis.
• Tunika Media disusun oleh otot polos dengan serat
elastis terpencar.
• Tunika Adventitia merupakan lapisan tipis yang
terdiri dari serat kolagen, serat elastis, tunika
elastika eksterna tidak ada.
• Darah dari arteriol menuju ke metarteriol (terminal
arteriol), lalu ke kapiler. Pada metarteriol, sel-sel otot
polos berubah menjadi perisit.
KAPILER
• Dinding kapiler terdiri atas lapisan tunggal
sel-sel endotel terpisah dari jaringan
penyambung tipis oleh membrana basalis,
jumlah sel endotel : 1 – 3; untuk kapiler
besar dapat mencapai jumlah 3 – 5 sel
endotel. Diameter kapiler 7 – 9 um.
• Kapiler terbungkus oleh selubung tipis serat
kolagen dan serat elastis, lapisan ini
terputus oleh sel-sel perikapiler. Macam sel-
sel perikapiler ialah fibroblast, histiosit,
perisit (= sel adventitia= sel rouget).
CIRI-CIRI PERISIT
Vena
SISTEM PORTA
Terdiri dari 2 macam :
• Sistem portal vena, terdapat pada organ
hepar dan hipofisis cerebri.
• Sistem portal arteri, terdapat pada organ
ginjal.
Jantung
• Adalah organ berotot yg berkontraksi secara
ritmik ,yg memompa darah melalui sistim
sirkulasi.
• Juga berfungsi menghasilkan sebuah hormon yi
: faktor natriuretik atrium
• Bagian tengah jantung yg fibrosa disebut skleton
fibrosa yg berfungsi sebagai dasar katup , selain
juga sebagai tempat asal dan insersi sel otot
jantung
• Skleton fibrosa td jaringan ikat padat,dg serat
kolagen tebal yg tersusun dalam berbagai arah.
Pada bagian2 tertentu mengandung nodul
tulang rawan fibrosa
DINDING JANTUNG
Endocardium
• Sesuai tunika intima pembuluh darah
• Terdiri atas lapisan endotel dan subendotel (tebal)
• Lapisan subendocardium terdiri atas jaringan penyambung
longgar, di mana terdapat pembuluh darah, saraf, cabang-
cabang system penghantar impuls ke jantung yaitu serabut
purkinye.
Myocardium
• Sesuai dengan tunika media pembuluh darah
• Tersusun atas otot jantung,diantara serabut2 otot terdapat
banyak ujung saraf aferen bebas yg berhubungan dg
sensibilitas dan rasa nyeri.
Epicardium
• Dilapisi oleh sel-sel mesotel yang berbentuk pipih/ gepeng.
• Lapisan Subepicardium merupakan bagian visceral dari
pericardium (selaput jantung).
KATUB-KATUB JANTUNG
• Ada 2 katub atrio ventriculare :
• Katub tricuspidalis, terdapat di antara
atrium dexter dan ventrikel dexter.
• Katub mitralis, terletak diantara atrium
sinister dan ventrikel sinister
–Katub-katub jantung tersusun oleh
lipatan (reduplikasi ) endocardium dan
jaringan penyambung fibroelastis
CIRI-CIRI Serat (sel) PURKINYE
• Memiliki diameter lb besar dari sel otot jantung
• Mempunyai satu atau dua inti
• Sitoplasmanya kaya akan mitokondria dan
glikogen.
• Mempunyai jumlah myofibril sedikit dan
terutama terdapat dibagian tepi.
• Setelah menyusuri lapisan endokardium,
miofibril memasuki ventrikel dan membentuk
lapisan intramiokardium. Susunan ini penting
karena memungkinkan stimulus mencapai
lapisan2 terdalam di otot ventrikel
Sistim pembangkit dan penghantar impuls
6. SISTEM LIMFOID
• Sistem saluran :
• Kelenjar limfe
• Pembuluh limfe
• Organ limfoid :
• Limfonodus
• Tonsila
• Lien/ limpa
• Thymus
Klasifikasi fungsional
organ limfoid :
• Penyaring cairan jaringan :
– Tonsila
– Agregasi noduler jaringan limfoid
• Sebagai penyaring limfe :
– Limfonodus
• Penyaring darah :
– Lien
– Nodus hemolymphatic pada mamalia yang
lebih rendah dari manusia.
Organ limfoid :
• Central (primer) : organ yang membentuk
limfoblas
• Sumsum tulang
• Thymus
• Unknown Analog of the bursa (avian bursa of
fabricius)
• Perifer (sekunder) : organ yang
membentuk limfosit kecil
• Nodus limfatikus
• Lien
• Tonsil
• Mukosa lain yang berhubungan dengan jaringan
limfatik, misalnya : kulit
• Organ limfoid yang membesar karena
adanya antigen (antigen dependent
proliferation) ialah nodus limfatikus, lien dan
tonsil;
• Organ limfoid yang membesar tidak
tergantung adanya antigen (antigen
independent proliferation) adalah sumsum
tulang, thymus dan bursa fabricius.
• Pembuluh limfe superfisial mengatur cairan
jaringan dalam bentuk limfe di jaringan
subcutan dan mukosa
• Pembuluh limfe profundal mengatur di organ
dalam, kecuali : susunan saraf pusat (SSP).
LIMFONODUS
• Merupakan organ yang berbatas tegas karena diliputi oleh
simpai/ kapsula fibrosa dan berhubungan dengan pars aferen
dan pars eferen.
• Bentuk organ ini seperti ginjal, dengan panjang + 2 cm.
• Bagian-bagian nodus limfatikus :
• Kapsul
• Korteks
• Medulla
• Fungsi jaringan limfonodus :
– Fungsi penyaringan
– Fungsi pembentukan limposit
• Pada limfonodus, terdapat pembuluh limfe yang masuk (aferen)
dan pembuluh limfe yang keluar (eferen) pada daerah hillum.
Bagian luar limfonodus dilapisi oleh kapsul, yang dibentuk oleh
jaringan ikat dan membentuk trabekula-trabekula. Cairan limfe
dari pembuluh limfe aferen menuju ke sinus subcapsular, lalu
ke sinus kortikal, kemudian ke sinus medulla dan keluar melalui
pembuluh limfe eferen. Sel-sel dan jaringan retikular (elemen
stroma) berfungsi mengikat sel-sel bebas = stroma = makrofag.
Limfonodus
TONSILA
• Permukaan tonsil ditutup oleh epitel berlapis gepeng tidak
berzat tanduk, terdapat banyak lekukan yang disebut kripte.
Kripte ini dapat berisi benda liur/ salivary corpuscle. Benda
liur terdiri dari sisa makanan, limfosit, epitel yang rusak/
lepas. Di bagian bawah epitel, terdapat nodulus limfatikus
yang tersebar difus di seluruh permukaan tonsil. Di nodulus
limfatikus ditemukan centrum germinativum.Bagian bawah
tonsil ditutup oleh capsula dan jaringan penyambung, yang
masuk ke dalam jaringan limfatik membentuk sekat. Limfosit
di beberapa tempat mengadakan infiltrasi ke dalam epitel,
membentuk benda liur.
• Plaque peyeri pada usus kecil, jaringan limfoid submukosa
pada apendiks disebut juga tonsila abdominal; dan sejumlah
agregasi jaringan limfoid pada saluran nafas dan sistem
reproduksi juga dikelompokkan dalam kategori tonsila
abdominal.
Tonsila
THYMUS
• Organ berlobus 2
• Sebagian struktur epitelial dan sebagian lagi
limfoid.
• Tiap lobus terdiri atas banyak lobuli yang tidak
terpisah sempurna oleh jaringan penyambung.
• Diameter lobuli 0,5 – 2 mm.
• Terdiri atas korteks dan medulla.
• Dibungkus oleh jaringan penyambung tipis, yang
terdiri dari serat kolagen dan sedikit serat elastis.
• Ada 3 jenis sel pada thymus :
– Sel RES (retikuloendostelial)
– Sel limfosit/ timosit
– Sel makrofag
Thymus
LIEN (LIMPA)
• Lien dirangkaikan pada sirkulasi darah, bukan pada sirkulasi
limfe.
• Lien mempunyai fungsi tambahan : menghancurkan sel-sel
eritrosit yang tua dan rusak.
• Operasi pemotongan atau pengangkatan lien yang meradang
disebut Splenektomi.
• Pulpa Alba (putih) lien tersusun dari nodulus limfatikus dan a.
sentralis.
• Pulpa Rubra (merah) terdapat a.penisili, juga tersusun dari a.
pulpa dan kapiler (cabang dari a. sentralis); lalu bercabang
membentuk a. Hulsen.
• Dalam kehidupan fetal, lien juga menjadi tempat
hematopoesis myeloid aktif; kemampuan ini tetap ada dalam
kehidupan dewasa.
• Dalam kondisi anemia hemolitik, lien dapat menunjukkan
kemampuan ekstramedulla hematopoesis.
Lien/Limpa
PEMBULUH LIMFE
• Superfisial mengatur cairan jaringan dalam
bentuk limfe di jaringan subkutis dan mukosa;
profundal mengatur cairan dari organ dalam,
kecuali Susunan Saraf Pusat.
• Akhirnya cairan limfe akan dicurahkan pada
cairan darah vena pada pertemuan vena
jugularis interna dan vena subclavia melalui
duktus thoracicus pada belahan dada kiri; duktus
limfatikus dekster pada belahan dada kanan.
• Duktus limfatikus dekster membawa cairan limfe
dari bagian kanan atas tubuh.
• Duktus thoracicus membawa cairan limfe dari
abdomen dan bagian kiri atas tubuh.
• Sifat pembuluh limfe memiliki ujung yang buntu
• Struktur pembuluh limfe kecil serupa dengan kapiler
darah yi dindingnya td selapis sel endotel.Membran tidak
ada atau tidak utuh dan tipis bila ada, perlekatan antar
sel endotel juga kurang. Pembuluh limfe subserosa
mempunyai endotel tidak utuh( berlubang-lubang
diantara sel-sel berdekatan). Tidak ada perisit.
• Pembuluh yg lb besar memiliki selapis jaringan ikat
diluar lapisan endotel.
• Pembuluh yg lb besar lagi memiliki 3 lapisan seperti yg
terdapat pada vena kecil: Tunika intima, tunika media
dan tunika adventitia
• pada pembuluh limfe terdapat lb banyak katup yg sama
dg pada vena yag dibentuk oleh pelipatan ganda endotel
dg sedikit jaringan ikat fibrosa sebagai pusatnya
7. SISTEM PERNAFASAN
SISTEM PERNAFASAN
• Lapisan mukosa td : (1) epitel pembatas, (2) lamina propria dan (3)
muskularis mukosa.
• Submukosa td jaringan penyambung jarang dengan banyak
pembuluh darah ,limfe dan plexsus saraf mukosa ( Dinamakan
Meissner)
• Lapisan otot td: (1) sel otot polos yg dalam sirkuler yg luar
longitudinal, (2)plexsus Auerbach ,(3) pembuluh darah,limfe dalam
jaringan penyambung antara laisan otot
• Lapisan serosa : merupakan lapisan tipis yang td (1) jaringan
penyambung jarang , kaya akan pembuluh darah dan jaringan
adiposa dan (2) epitel selapis gepeng (mesotel)
Lapisan mukosa
• Fungsi utama epitel mukosa
@ Menyelenggarakan sawar permiabel selektif antara isi
saluran dan jaringan tubuh
@Mempermudah transport dan pencernaan makanan
@Menaikkan absorbsi hasil2 pencernaan
@Sel-sel pada lapisan ini selain menghasilkan mukus
juga berperan dalam pencernaan atau absorbsi makanan
• Nodulus limfatikus yg banyak terdapat pada lamina propria dan lapisan submukosa
• Lamina propria kaya akan sel makrofag dan sel limfoid tepat dibawah epitel yang
mana sel limfoid ini secara aktif menghasilkan gamma globulin yaitu antibodi tu gol
imunoglobulin A (IgA).
• Muskularis mukosa meningkatkan pergerakan lapisan mukosa secara independen
dari pergerakan saluran pencernaan lain, dan akibatnya meningkatkan kontak dg
makanan.
• Kontraksi lapisan mukosa mendorong dan mencampur makanan.Pleksus2 saraf
mengatur kontraksi muskuler ini jumlah saraf dan ganglia didaerah ini lebih banyak
pada daerah yg motilitasnya besar
• Saluran pencernaan banyak menerima persarafan dari sistim saraf otonom ini yg
menyebabkan akan besarnya pengaruh emosi pada saluran pencernaan
ESOFAGUS
• Merupakan saluran yang melewatkan makanan dari
faring ke lambung.
Dinding terdiri dari 4 lapisan :
1. Tunika mukosa
– Epitel berlapis gepeng tanpa tanduk
– Lamina propria
– Muskularis mukosa
2. Tunika submukosa : terdapat kelompokan kelenjar2 kecil
yg mengsekresi mukus
3. Tunika muskularis
– Tunika muskularis sirkular
– Tunika muskularis longitudinal
4. Tunika adventitia/serosa (paling luar)
TUNIKA MUKOSA
Epitel :
• Epitel esofagus : berlapis gepeng tidak terdapat lapisan
tanduk
• Pada manusia, lapisan permukaan berbentuk gepeng,
mengandung sedikit granula keratohialin, tetapi tidak pernah
mengalami keratinisasi. Epitel di sini lebih bersifat
pelindung, tidak terjadi penyerapan.
Lamina propria :
• Sering membentuk penonjolan ke arah lumen, disebut
papilla.
• Terdiri dari jaringan ikat longgar dan serabut kolagen yang
tipis.
• Di sekitar duktus ekskretorius pada kelenjar mukosa sering
dijumpai limfonoduli.
Muskularis mukosa :
• Terdapat otot polos longitudinal yang tebal, dengan
beberapa serabut.
• Bagian dalam berjalan sirkular dengan anyaman serabut
elastis yang tipis.
TUNIKA SUBMUKOSA
1. Kelenjar cardiaca :
– Terdapat terutama di lamina propria di daerah
pintu masuk lambung.
– Merupakan kelenjar tubulosimpleks.
– Terdiri dari sel-sel dengan sitoplasma pucat.
– Menghasilkan lendir.
.
2. Kelenjar fundica dan di corpus banyak
menghasilkan : enzim, HCl dan cairan
mukous :
– Pada daerah corpus, dalamnya foveola
gastrica antara ¼ sampai 1/3 tebal tunika
mukosa.
– Foveola daerah fundus lebih sempit
dibandingkan dengan di daerah pilorus.
– Terdiri atas 3 bagian dari ujung gastric pit
sampai dasar kelenjar : isthmus, leher dan
basis
Ada 6 jenis sel sekresi kelenjar di fundus
dan korpus
1.sel mukus istmus :
• di sepanjang foveola gastrica
• bagian apeks sel
• Mukusnya netral
2.sel parietal
• sel besar
• inti bulat di tengah
• bentuk bulat; yang terdesak berbentuk segitiga
• Menghasilkan HCl dan faktor intrinsik ( suatu
glikoprotein yg mengikat vit B 12)
• Sekresinya diaktifkan oleh berbagai mekanisme
salah satu diantaranya melalui ujung saraf
kolinergik, histamin,polipeptida gastrin
3.Sel mukus di leher (bagian tengah) :
– sukar dibedakan dengan pengecatan
HE
– pewarnaan PAS : sitoplasma tampak
kemerahan seperti berbuih
– inti di basis sel, di antaranya tampak
sel-sel parietal
– Mukusnya asam dan banyak
mengandung glikosaminoglikans
4.Principal cell disebut juga chief cell/ zymogenic cell
– dengan pewarnaan HE, sitoplasma berongga disebabkan oleh granula
sekresi tidak begitu baik tercat.
– di bagian basal/ bawah inti terlihat bahan-bahan basofilik.
– sel parietal tersebar di antara sel principal
– hasil sel principal berupa enzim pepsin dan lipase
5. Sel Argentafin disebut juga sel enterokromafin
- Letaknya didasar kelenjar
- Afinitasnya erat dg garam kromium serta perak
- Fungsi pasti belum pasti ---ada hubungan dg karsinoid
6.Sel endokrin lain yg digolongkan sebagai sel2 APUD ( amine precursor
uptake and decarboxilation
• Muskularis mukosa
• Serabut otot relatif lebih tipis drpd mukosa
• Tunika adventitia
KELENJAR PILORUS
• Foveola lebih dangkal daripada gaster
• Kelenjar lebih pendek daripada kelenjar fundus
• M. sirkularis menebal disebut sfingter piloricum
• Gerakan peristaltik saluran cerna dimulai dari
pertengahan lambung disebarkan sampai
pilorus.
• Secara reflektoris sfingter membuka setelah
makanan cukup di lambung, kemudian masuk
usus halus untuk dicerna lebih lanjut.
L
A
M
B
U
N
G
Gaster bagian Fundus dan korpus (potongan melintang)
Gaster bagian dalam mukosa
DUODENUM
Tunika mukosa
• terdiri dari villi
• bentuk seperti daun
• epitel selapis silindris dengan bulu getar dan sel
goblet yang berfungsi untuk sekresi mukous.
• di bawah epitel villi, terdapat kelenjar disebut
kripte liberkuhn, muaranya di dasar villi.
• kelenjar di sini lebih pendek daripada kelenjar
mukosa lambung.
• Pada dasar villi, terdapat sel Panneth
LAMINA PROPRIA DUODENUM
• meluas diproyeksikan ke dalam villi, sehingga villi
seakan-akan dimasuki villi.
• terdiri dari :
– Jaringan ikat longgar
– Serabut retikular
– Limfonodi dengan sel-sel limfosit
– Sel plasma
– Sel zymogen
• dalam villi terdapat serabut-serabut otot polos.
• dekat puncak villi terdapat kapiler limfe yang besar
yang disebut lacteal/ central lacteal villi.
• terdapat pembuluh darah kapiler dari submukosa
menembus muskularis mukosa sampai lamina propria
• juga terdapat limfonodi
MUSKULARIS MUKOSA DUODENUM
Sel Kupfer :
• Bentuk stelata, inti oval.
• Nukleus relatif kecil.
• Sitoplasma ada bahan-bahan fagosit (hemosiderin)
• Dapat dilihat dengan jelas dengan VITAL STAINING (teknik
pewarnaan khusus), yaitu binatang disuntik dengan Tripan Blue/
tinta India/ tinta Cina, bahan warna ini difagosit oleh sel Kupfer,
heparnya diambil dan dibuat sediaan hepar mikroskop biasa.
• Lining Cell satu sama lain tidak berhubungan dengan kontinu, tapi
overlapping, dengan beberapa lubang di antaranya (lubang ini
untuk dilewati oleh sel darah dari sinusoid, agar bisa kontak
dengan hepar).
SINUSOID HEPAR
• Antara sel-sel hepar dan Lining Cell terdapat ruangan
: Space of Disse.
• Permukaan sel-sel hepar yang menghadap Lining
Cell mempunyai mikrovili (dengan ukuran berbeda)
untuk melekatkan sel-sel hepar ke dinding sinusoid.
• Antara sel-sel hepar dan Lining Cell juga terdapat
sel-sel retikular yang disebut Gitter Vasern
(pewarnaan dengan impregnasi perak/ AgNO3)
• Sel stelata (Wake)
• Antara dinding sinusoid dan sel hepar (space of disse)
• Bentuk seperti bintang.
• Mempunyai kemampuan untuk menyimpan lemak an vitamin A.
• Fungsi belum jelas, mungkin ada peranannya pada fibrosis sel
hati.
• Melalui lubang-lubang antara Lining Cells, plasma
dari sinusoid dan bahan-bahan makanan bisa masuk
ke space of disse tetapi darah tidak bisa.
Lobulus hati
Sel Kupfer
Kanalikuli biliaris
Pankreas
• Merupakan kelenjar pencernaan besar dan penting.
• Terletak pada rongga abdomen, bagian caput pada
lengkungan abdomen; bagian corpus meluas ke arah
lien, sehingga bagian cauda bersinggungan dengan lien.
• Makroskopik :
– berwarna putih sampai merah jambu.
– Permukaan berlobus-lobus dan kapsula sangat tipis.
• Merupakan kelenjar eksokrin dan endokrin
• Bagian eksokrin : produksi cairan terdapat enzim,
disekresikan melalui sistem saluran ke duodenum.
• Bagian endokrin :terdiri dari kelompok kecil sel-sel yang
banyak pembuluh darah kapiler karena tidak mempunyai
saluran keluar dikelilingi oleh bagian eksokrin, sehingga
dengan mikroskop terlihat sebagai pulau-pulau disebut
pulau-pulau Langerhans yang berfungsi memproduksi
hormon insulin dan glukagon untuk mengatur kadar gula
darah.
Struktur Mikroskopik
Eksokrin
• Merupakan kelenjar asinus kompleks.
• Kapsula sangat tipis, membentuk septum interlobularis (sangat
tipis) sehingga kurang melindungi pankreas.
• Struktur yang memperkuat adalah serabut retikularis yang
membungkus asinus (bagian sekretorik).
• Sel-sel asinus (termasuk tipe serous) sulit diidentifikasi karena :
a) Lumen diisi duktus interkalatus yang berisi sel-sel
centroacinar.
b) Pada bagian apeks sel, terdapat banyak butir-butir
zymogen (proenzym) Jika dengan pewarnaan HE, akan
terlihat merah
• Bila asinus terlihat : sel-sel merupakan selapis sel berbentuk
pyramid, lumen di tengah, tergantung aktifitas sel. Pada waktu
istirahat, lumen sempit ; jika produksi aktif, lumen menjadi lebar.
• Bagian basis terlihat garis-garis karena ada mithokondria
berbentuk filamen dengan HE bersifat basofiik karena terdapat
RNA.
• Pada septum interlobularis, ada pembuluh darah, limfe, saraf, dan
duktus ekskretorius.
Endokrin ( pulau-pulau Langerhans)
• Terdapat di beberapa tempat ditengah lobulus
• Lebih pucat dari pada bagian eksokrin
• Tidak mempunyai kapsul dan banyak mengandung pembuluh darah
• Dipisah dari asinus dengan jaringan ikat retikular yang tipis. Serabut-serabut retikular
masuk pulau langerhans sebagai penyokong
• Pada dewasa, jumlahnya 200.000 – 1.800.000
• Terutama pada cauda
• Setiap pulau terdiri dari sel-sel bulat pucat, berderet yg dipisahkan oleh kapiler darah
• Jenis sel nya :
@ sel A /sel Alfa
-berjumlah 10-20% dari total sel pulau2 langerhans
-letaknya ditepi
-menghasilkan glukagon
-pada sitoplasmanya dg HE terlihat granula yg halus
@ sel B/sel beta
-berjumlah 60-90% dari total sel pulau2 langerhans
-menghasilkan hormon insulin
-dg pengecatan HE sitoplasmanya berwarna biru
@ sel D/sel delta
-jumlah 1-5% dari total sel pulau2 Langerhans
-Letaknya ditepi bersama sel A
-menghasilkan somatostatin yg gunanya utk menghambat pelepasan hormon
dari sel pulau lainnya melalui kerja parakrin setempat
Sel asinus ada granula zimogen di apek dan ada retikulum endoplasma kasar di basal
Duktus interkalaris memasuki sebagian asinus , sel duktus ini disebut sel sentroasinar
Saluran keluar :
• Lumen asinus lumen centrosinar ( permulaan
duktus interkalatus), epitel selapis kubis duktus
intralobularis ( epitel selapis silindris rendah)
(epitel selapis silindris + sel goblet) bergabung
dengan duktus Wirsungi.
• Dari cauda sampai muara, lumen semakin lebar.
– Dari bagian caput berjalan sejajar duktus
choledochus secara bersama-sama bermuara ke
ampula vateri duodenum.
• Pembukaan dan penutupan muara diatur oleh
sphincter Oddi.
• Pada saluran yang lebih besar, mengandung lebih
banyak jaringan penyambung padat dan beberapa
serabut elastis.
PENGATURAN SEKRESI
EKSOKRIN
oleh :
1.Sistem saraf
2.Hormonal
• Yang diatur jenis makanan yang masuk dari lambung ke duodenum.
• Jika makanan di lambung (asam) ke duodenum akan merangsang sel-sel
duodenum untuk sekresi hormon sekretin dan kholesistokinin.
• Pengaruh hormon :
– - Sekretin terhadap pankreas
» Merangsang sekresi yang banyak mengandung air, dg aktivitas enzim
rendah dan kaya akan karbohidrat .
» Disekresi tu oleh sel2 duktus interlobular dan berfungsi juga
menetralkan kimus asam ( makanan setengah cerna ) shg enzim
pankreas dapat berfungsi pada pH optimalnya
– - Kholesistokinin terhadap pankreas
» Merangsang sekresi cairan yang berjumlah lebih sedikit namun kaya
enzim
• Hormon ini terutama bekerja dengan mengeluarkan granul zimogen .
Kerja kedua hormon ini secara terpadu menghasilkan sejumlah besar sekret
getah pankreas yg kaya enzim.
• Pengaruhsaraf : N. Vagus (rangsangan para simpatis) menstimulasi sekresi
pankreas .
9. Endocrine
Yang dibahas :
@ Hipofisis
@ Kelenjar adrenal
@ Pulau langerhans ( sdh di traktus digestivus)
@ Kelenjar tiroid
@ Kelenjar para tiroid
@ Pineal
• Sistem endokrin bersekresi kearah dalam tubuh
Zona glomerulosa
Zona fasikulata
Zona retikularis
MEDULA
Kelenjar tiroid
• Fungsinya membuat hormon tiroksin (T4) dan
triiodotironin (T3)
• Letaknya anterior laring
• Terdiri atas ribuan folikel yg mengandung
bulatan berepitel selapis dengan lumen berisi
koloid.
• Sel folikel berbentuk gepeng sampai silindris
tergantung isi koloid nya
• Tiroid merupakan organ yg sangat vaskular , dg
jalinan kapiler dan limfe di sekeliling folikel, ini
memudahkan transpor molekul antara sel-sel
kelenjar dan darah.
• Epitel folikel memiliki semua ciri sel yg secara
bersama menyintesis, sekresi,absorbsi dan
mencerna protein.
• Sel epitel tiroid terdapat diatas lamina basal
dimana bagian basal sel2 ini kaya akan
endoplasmik retikulum yang kasar. Inti bulat,
terletak disentral.
• Selain itu ada sel para folikel atau sel C. sel ini
lb besar,lb pucat dan mengandung endoplasmik
retikulum yg lb sedikit bila dibandingkan dg sel
folikel , mitokondria panjang, komplek Golgi yg
besar dan yg khas adanya granula2 kecil yg
berisi hormon.
• Sel C ini berfungsi membuat dan menyekresi
kalsitonin untuk menurunkan kadar kalsium
darah dg cara menghambat resorbsi tulang.
Sekresi kalsitonin ini dipacu oleh peningkatan
kadar kalsium darah
Kelenjar para tiroid
• Terdiri 4 kelenjar yg terletak dibelakang kelenjar
tiroid
• Terdapat 2 jenis sel : sel prinsipal dan sel oksifil
• Sel prinsipal (chief cell) : sel poligonal kecil dg
inti vesikuler dan sitoplasma pucat agak
asidofilik. Dalam sitoplasma ada granula2 yg
bentuknya tidak teratur yang mengandung
hormon paratiroid
• Sel oksifil : btk poligonal, lb besar dari sel
prinsipal, sitoplasma banyak mengandung
mitokondria asidofilik. Fungsi sel ini belum jelas.
Kelenjar Pineal/epifisis cerebri
• Pineal ini dibungkus oleh piamater. Septa
jaringan ikat dari piamater menembus jaringan
pineal. Bersama kapiler septa mengelilingi
deretan sel dan folikel membentuk lobus yg tdk
teratur.
• Terdiri atas bbrp jenis sel terutama : pinealosit
dan astrosit .
• Pinealosit :sitoplasma basofilik, inti besar tak
teratur,atau berlobus anak inti jelas. Sel2 ini
menghasilkan melatonin
• Astrosit : inti panjang,memiliki cabang2
sitoplasma panjang yg mengandung banyak
filamen
• Peran kelenjar ini mengatur siklus biologis
10. SISTEM PERKEMIHAN
• Terdiri dari : sepasang ginjal dan ureter,
kandung kemih dan uretra
• Fungsi : memelihara homeostasis melalui
proses filtrasi, absorbsi aktif,absorbsi pasif dan
sekresi
• Ginjal juga tempat pembuatan hormon renin yg
mengatur tek. Darah.
• Juga menghasilkan eritropoetin yg gunanya
@ merangsang pembentukan sel eritrosit
@ menghidroksilasi vit D3 yaitu prohormon
steroid, menjadi bentuk yg aktif
Ginjal
• Setiap ginjal mempunyai PELVIS RENALIS, yg
terbagi 2-3 KALIKS MAYOR dan setiap kaliks
mayor bercabang lagi menjadi KALIKS MINOR
• Ginjal dibagi menjadi korteks –bagian luar dan
medula –bagian dalam
• Medula ginjal terdiri atas 10-18 struktur yg
berbentuk piramid
• Setiap ginjal terdiri atas 1-4 juta nefron
• Nefron terdiri atas korpuskel renalis, tubulus
kontortus proksimal,lengkung Henle, tubulus
distal, dan tubulus dan duktus koligentes
Korpuskel Renalis
• Glomerulus dikelilingi oleh kapsul epitel berdinding ganda yg disebut
KAPSULA BOWMAN.
• K.Bowman td 2 lapisan dalam ( Lapisan viseral yg menyelubungi
glomerulus ) dan lapisan luar di sbt lapisan parietal
• Diantara ke 2 lapisan ada ruang urinarius
• Lapisan parietal td epit.selapis gepeng yg ditunjang lamina basalis,
selapis tipis serat retikulin.
• Lapisan viseral yaitu PODOSIT, memiliki badan sel yg menjulurkan
bbrp cabang atau prosesus.
• Setiap prosesus primer bercabang lagi banyak prosesus sekunder
yg disbt PEDIKEL
• Selain sel endotel dan sel podosit, kapiler glomerulus mempunyai
SEL MESANGIAL. Sel ini bersifat kontraktil dan memiliki reseptor utk
angiotensin II. Bila reseptor ini teraktifkan, aliran glomerulus akan
berkurang. Juga sel ini memiliki reseptor thd faktor natriuretik yg
dihasilkan sel2 atrium jantung
Tubulus Kontortus Proksimal
• Tubulus ini epitelnya kuboid atau silindris
rendah.
• Tubulus ini lebih panjang dari yg distal dan
karenanya tampak lb banyak didekat korpuskel
ginjal dalam kortek ginjal
• Sel kuboid ini memiliki sitoplasma yg asidofilik
yg disebabkan ok adanya mitokondria panjang
dalam jumlah besar.
• Apeks sel ini memiliki banyak mikrovilli yg
membentuk “brush border”
TKP . Permukaan apikal sel kuboid memiliki banyak mikrovilli yg membentuk
brush border. Selain ada lipatan basal ada juga lipatan lateral sepanjang sisi
sel. Lipatan basal lb panjang dan menyusup kedalam diantara sel-sel yg
bersebelahan
Lengkung Henle /Ansa Henle
• Berbentuk huruf U
• Ada segmen tebal dan segmen tipis
• Segmen tebal strukturnya mirip dg
tub.kon.distal
• Lumen di segmen nefron lebar karena
dilapisi sel epitel gepeng dg inti yg hanya
sedikit menonjol ke dalam lumen
• Terlibat dalam retensi air
Tubulus Kontortus Distal
• Dilapisi oleh epitel kuboid
• Tidak punya brush border dan tidak ada
kanalikuli apikal dan ukuran sel lb kecil
dan lb gepeng bila dibandingkan dg
tub.proksimal.
• Sel2 nya memiliki banyak invaginasi
membran basal dan mitokondria terkait
fungsi transpor- ion nya.
Tubulus dan duktus koligentes
• Dari TKD urin mengalir ke tubulus koligentes, yg saling
bergabung membentuk duktus koligentes yg lh besar
dan lb lurus.
• Tubulus koligentes td epitel kuboid, sewaktu mau
memasuki medula yg lb dalam sel2nya meninggi spi
berbentuk silindris.
• Duktus koligentes merupakan komponen utama pada
proses pemekatan urin
• Epitel duktus ini sgt responsif thd vasopresinarginin atau
ADH yg dihslkan oleh hipofisis posterior.Dengan adanya
hormon ini, partikel membran dalam membran lumen
bergumpal dan membentu struktur yg dpt berupa kanal
utk absorbsi air
Aparat jukstaglomerulus
• Ialah sel-sel otot polos yg termodifikasi yg
terletak pada tunika media arteriol aferen.
• Sel ini menghasilkan enzim renin yg bekerja
pada suatu protein plasma –angiotensinogen—
menghasilkan suatu dekapeptida non aktif yakni
angiotensin I. sebagai hasil kerja enzim
pengkonversi yg tedapat dalam jumlah besar
didalam sel-sel endotel paru, zat tsb kehilangan
2 asam amino nya dan menjadi oktapeptida dg
aktivitas vasopressor yaitu angiotensin II
Sirkulasi darah
• Sebelum memasuki ginjal arteri renalis
bercabang dua. Sewaktu berada di hilus
bercabang lagi membentuk arteri
interlobularis. Dekat perbatasan kortek
dan medula arteri ini berubah jadi arteri
arkuata. Dari arteri interlobularis muncul
arteriol aferen yg mensuplai darah pada
kapiler glomerulus.
Interstisium ginjal
• Celah diantara tubulus uriniferus dan pembuluh
darah dan limfe disebut interstisium ginjal
• Celah ini mengandung sedikit jar. Ikat dg
fibroblas, sedikit kolagen dan terutama dalam
medula, substansi dasar berhidrasi tinggi yg
kaya akan proteoglikan.
• Di medula terdapat sel-sel interstisial yang
terlibat dalam sintesis prostaglandin dan
prostasiklin
Efek steroid adrenal
• Hormon steroid dari kortek adrenal terutama
aldosteron ,meningkatkan absorbsi natrium dari
filtrat oleh tubulus distal shg akan mengurangi
kehilangan natrium dalam urin.
• Aldosteron juga memudahkan pengeluaran ion
kalium dan hidrogen
• Hormon ini penting sekali utk mempertahankan
keseimbangan elektrolit dalam tubuh
Kandung kemih dan saluran kemih
• Mukosa organ2 ini td epitel transisional dan lamina
propria td jaringan ikat padat sampai longgar
• Diluar lamina propia ada lapisan otot polos
• Lapisan otot polos dalam kalik,pelvis renalis dan ureter
mempunyai susunan berpilin.
• Sewaktu mencapai kandung kemih sel otot berubah
menjadi panjang.
• Serabut otot kandung kemih berjalan ke segala
arahsampai mendekati leher kandung kemih tiga lapisan
otot menjadi sirkuler disekeliling ureter pars prostatika
dan parenchym prostat
• Serabut2 ini membentuk spingter.
Vesika urinaria kosong
VU
penuh
Uretra
• Pd pria sperma juga melalui uretra selama eyakulasi,
sedang pd wanita uretra hanya merupakan organ
perkemihan.
• Uretra pria td 4 bagian : pars prostatika, pars
membranosa, pars bulosa dan pars pendulosa
• Kelenjar Littre adalah kelenjar mukosa yg ada
disepanjang uretra terutama pada pars pendulosa .
Bagian sekresi dari bbrp kelenjar ini langsung terhubung
dg lapisan epitel uretra dan bagian lainnya memiliki
duktus ekskretorius.
• Uretra wanita panjang 4-5 cm, dilapisi epitel gepeng
berlapis dan memiliki area dg epitel silindris bertingkat.
Bagian tengah uretra dikelilingi sfingter lurik volunter
eksterna
11. SISTEM REPRODUKSI
REPRODUKSI WANITA
• Sistem reproduksi wanita terdiri atas
@2 ovarium,
@2 oviduk ( tuba uterina ),
@uterus,
@vagina dan genitalia eksterna.
• Organ yang penting dalam kedokteran gigi ialah
ovarium.
• Fungsinya adalah menghasilkan gamet wanita
(Oosit) dan mempertahankan oosit yg telah
dibuahi selama perkembanganya sampai fetal
lahir
Ovarium
AMPULA DUKTUS
DEFERENS kuboid atau silindris lebih tipis dan kurang teratur lamina propria dan Adventitia (jar.ikat)