Anda di halaman 1dari 215

HISTOLOGI UMUM

SISTEM SIRKULASI
ARTERI BESAR (elastis)
• Arteri ini terdapat pada pembuluh darah besar
seperti aorta, a. carotis communis, a. subclavia.
Dinding arteri ini terbanyak tersusun dari serat
elastis.
• Tunika Intima terdiri dari endotel, subendotel
(serat kolagen, serat elastis, fibroblas),
• tunika elastika interna sukar diidentifikasi
• Tunika Media merupakan lapisan tebal,
ketebalan mencapai 4/5 tebal dinding arteri,
terdiri dari otot polos dan sebagian besar serat
elastis.
• Tunika Adventitia terdiri dari jaringan
penyambung tipis, terdapat vasa vasorum
(pembuluh darah kecil) berfungsi untuk
memberikan nutrisi pada tunika adventitia dan
tunika media dan nervi vasorum (syaraf).
ARTERI SEDANG(muskular)
• Arteri ini terdapat pada pembuluh darah sedang,
seperti a. lienalis, a. radialis dan lain-lain. Dinding
arteri ini relatif lebih tebal dibandingkan lumennya,
sebagian besar dinding dibentuk oleh otot polos
terutama di tunika media
• Tunika Intima terdiri dari endotel, lapisan intermedia
yang tersusun dari serat elastis, serat kolagen dan
fibroblast, tunika elastika interna terlihat
bergelombang.
• Tunika Media merupakan lapisan paling tebal, terdiri
dari 20-40 lapisan otot polos, serat kolagen, elastis,
fibroblast
• Tunika Adventitia merupakan lapisan tebal yang
terdiri dari serat kolagen, serat elastis yang tersusun
membujur (sebagian besar), tunika elastika eksterna
jelas.
Arteri sedang/muskular
Arteri Arteri besar/elastis
sedang/muskular
ARTERI KECIL
• Arteri ini memiliki diameter 20 – 100 um, dengan
perbandingan tebal dinding dan diameter lumen =
1 : 2. Arteri kecil ini memiliki ujung terminal yang
disebut arteriol.
• Tunika Intima terdiri dari endotel, tunika elastika
interna tipis.
• Tunika Media disusun oleh otot polos dengan serat
elastis terpencar.
• Tunika Adventitia merupakan lapisan tipis yang
terdiri dari serat kolagen, serat elastis, tunika
elastika eksterna tidak ada.
• Darah dari arteriol menuju ke metarteriol (terminal
arteriol), lalu ke kapiler. Pada metarteriol, sel-sel otot
polos berubah menjadi perisit.
KAPILER
• Dinding kapiler terdiri atas lapisan tunggal
sel-sel endotel terpisah dari jaringan
penyambung tipis oleh membrana basalis,
jumlah sel endotel : 1 – 3; untuk kapiler
besar dapat mencapai jumlah 3 – 5 sel
endotel. Diameter kapiler 7 – 9 um.
• Kapiler terbungkus oleh selubung tipis serat
kolagen dan serat elastis, lapisan ini
terputus oleh sel-sel perikapiler. Macam sel-
sel perikapiler ialah fibroblast, histiosit,
perisit (= sel adventitia= sel rouget).
CIRI-CIRI PERISIT

• Terdapat di sepanjang prekapiler, kapiler,


venulae.
• Mempunyai organella tersebar difus di
sitoplasma.
• Tidak mengandung myofibril.
• Mempunyai tonjolan sitoplasma
(menyerupai fibroblast).
• Dibungkus oleh membrana basalis
KAPILER
– Kapiler continue
• Kapiler ini terdapat pada jaringan muscular, kulit
dan paru-paru.
– Kapiler fenestrate (berjendela)
• Sel endotel melingkar tidak penuh karena
mempunyai pori-pori.
• Kapiler ini terdapat pada glomerulus ginjal, villi
intestinalis, kelenjar endokrin
– Kapiler sinusoidal
• Tidak mempunyai dinding yang dibatasi sel-sel
endotel
• Tetap terbuka dan merupakan ruangan di antara sel
• Terdapat pada hati (hepar), lien, sumsum tulang
• Diameter lebih besar dibandingkan kapiler biasa
Kapiler
Kapiler Kapiler kontinyu
sinusoidal –
fenestrate -- utuh
tidak utuh
VENULA
• Menerima darah dari kapiler dan
anastomosis arteriovenosa.
• Diameter lebih besar dibandingkan kapiler
• Dinding venula terdiri atas endotel,
membran basalis, perisit, serat kolagen.
VENA KECIL DAN SEDANG
• Struktur dinding vena kecil & vena sedang
hampir sama, perbedaan terdapat pada
diameter lumen
• Diameter lumen vena kecil dan vena sedang
berkisar antara 1 – 9 um
• Dinding vena kecil & vena sedang :
• Tunika intima : endotel, subendotel, tidak ada tunika
elastika interna
• Tunika media : lapisan tipis otot polos, serat kolagen
dan serat elastis
• Tunika adventitia merupakan lapisan paling tebal,
sebagian besar terdiri dari jaringan penyambung
kolagen.
VENA BESAR
• Tunika intima : berkembang baik, terdiri
dari lapisan endotel dan subendotel,
dimana subendotel memiliki jaringan
penyambung lebih tebal.
• Tunika media : mempunyai jumlah otot
polos yang sedikit dan banyak jaringan
penyambung,
• Tunika adventitia : merupakan lapisan
paling tebal, mengandung otot polos
longitudinal, terdapat vasa vasorum
Arteri dan vena muskular
KATUB-KATUB VENA
• Pada umumnya terdapat pada vena sedang di
bagian ekstremitas.
• Terdapat 2 buah (sepasang) katub yang
berhadapan merupakan tonjolan tunika intima
ke lumen.
• Tersusun dari jaringan penyambung elastis dan
lapisan endotel.
• Sinus merupakan pelebaran katub bagian
proksimal
• Varices merupakan sinus yang melebar
Arteri

Vena
SISTEM PORTA
Terdiri dari 2 macam :
• Sistem portal vena, terdapat pada organ
hepar dan hipofisis cerebri.
• Sistem portal arteri, terdapat pada organ
ginjal.
Jantung
• Adalah organ berotot yg berkontraksi secara
ritmik ,yg memompa darah melalui sistim
sirkulasi.
• Juga berfungsi menghasilkan sebuah hormon yi
: faktor natriuretik atrium
• Bagian tengah jantung yg fibrosa disebut skleton
fibrosa yg berfungsi sebagai dasar katup , selain
juga sebagai tempat asal dan insersi sel otot
jantung
• Skleton fibrosa td jaringan ikat padat,dg serat
kolagen tebal yg tersusun dalam berbagai arah.
Pada bagian2 tertentu mengandung nodul
tulang rawan fibrosa
DINDING JANTUNG
Endocardium
• Sesuai tunika intima pembuluh darah
• Terdiri atas lapisan endotel dan subendotel (tebal)
• Lapisan subendocardium terdiri atas jaringan penyambung
longgar, di mana terdapat pembuluh darah, saraf, cabang-
cabang system penghantar impuls ke jantung yaitu serabut
purkinye.
Myocardium
• Sesuai dengan tunika media pembuluh darah
• Tersusun atas otot jantung,diantara serabut2 otot terdapat
banyak ujung saraf aferen bebas yg berhubungan dg
sensibilitas dan rasa nyeri.
Epicardium
• Dilapisi oleh sel-sel mesotel yang berbentuk pipih/ gepeng.
• Lapisan Subepicardium merupakan bagian visceral dari
pericardium (selaput jantung).
KATUB-KATUB JANTUNG
• Ada 2 katub atrio ventriculare :
• Katub tricuspidalis, terdapat di antara
atrium dexter dan ventrikel dexter.
• Katub mitralis, terletak diantara atrium
sinister dan ventrikel sinister
–Katub-katub jantung tersusun oleh
lipatan (reduplikasi ) endocardium dan
jaringan penyambung fibroelastis
CIRI-CIRI Serat (sel) PURKINYE
• Memiliki diameter lb besar dari sel otot jantung
• Mempunyai satu atau dua inti
• Sitoplasmanya kaya akan mitokondria dan
glikogen.
• Mempunyai jumlah myofibril sedikit dan
terutama terdapat dibagian tepi.
• Setelah menyusuri lapisan endokardium,
miofibril memasuki ventrikel dan membentuk
lapisan intramiokardium. Susunan ini penting
karena memungkinkan stimulus mencapai
lapisan2 terdalam di otot ventrikel
Sistim pembangkit dan penghantar impuls
6. SISTEM LIMFOID
• Sistem saluran :
• Kelenjar limfe
• Pembuluh limfe
• Organ limfoid :
• Limfonodus
• Tonsila
• Lien/ limpa
• Thymus
Klasifikasi fungsional
organ limfoid :
• Penyaring cairan jaringan :
– Tonsila
– Agregasi noduler jaringan limfoid
• Sebagai penyaring limfe :
– Limfonodus
• Penyaring darah :
– Lien
– Nodus hemolymphatic pada mamalia yang
lebih rendah dari manusia.
Organ limfoid :
• Central (primer) : organ yang membentuk
limfoblas
• Sumsum tulang
• Thymus
• Unknown Analog of the bursa (avian bursa of
fabricius)
• Perifer (sekunder) : organ yang
membentuk limfosit kecil
• Nodus limfatikus
• Lien
• Tonsil
• Mukosa lain yang berhubungan dengan jaringan
limfatik, misalnya : kulit
• Organ limfoid yang membesar karena
adanya antigen (antigen dependent
proliferation) ialah nodus limfatikus, lien dan
tonsil;
• Organ limfoid yang membesar tidak
tergantung adanya antigen (antigen
independent proliferation) adalah sumsum
tulang, thymus dan bursa fabricius.
• Pembuluh limfe superfisial mengatur cairan
jaringan dalam bentuk limfe di jaringan
subcutan dan mukosa
• Pembuluh limfe profundal mengatur di organ
dalam, kecuali : susunan saraf pusat (SSP).
LIMFONODUS
• Merupakan organ yang berbatas tegas karena diliputi oleh
simpai/ kapsula fibrosa dan berhubungan dengan pars aferen
dan pars eferen.
• Bentuk organ ini seperti ginjal, dengan panjang + 2 cm.
• Bagian-bagian nodus limfatikus :
• Kapsul
• Korteks
• Medulla
• Fungsi jaringan limfonodus :
– Fungsi penyaringan
– Fungsi pembentukan limposit
• Pada limfonodus, terdapat pembuluh limfe yang masuk (aferen)
dan pembuluh limfe yang keluar (eferen) pada daerah hillum.
Bagian luar limfonodus dilapisi oleh kapsul, yang dibentuk oleh
jaringan ikat dan membentuk trabekula-trabekula. Cairan limfe
dari pembuluh limfe aferen menuju ke sinus subcapsular, lalu
ke sinus kortikal, kemudian ke sinus medulla dan keluar melalui
pembuluh limfe eferen. Sel-sel dan jaringan retikular (elemen
stroma) berfungsi mengikat sel-sel bebas = stroma = makrofag.
Limfonodus
TONSILA
• Permukaan tonsil ditutup oleh epitel berlapis gepeng tidak
berzat tanduk, terdapat banyak lekukan yang disebut kripte.
Kripte ini dapat berisi benda liur/ salivary corpuscle. Benda
liur terdiri dari sisa makanan, limfosit, epitel yang rusak/
lepas. Di bagian bawah epitel, terdapat nodulus limfatikus
yang tersebar difus di seluruh permukaan tonsil. Di nodulus
limfatikus ditemukan centrum germinativum.Bagian bawah
tonsil ditutup oleh capsula dan jaringan penyambung, yang
masuk ke dalam jaringan limfatik membentuk sekat. Limfosit
di beberapa tempat mengadakan infiltrasi ke dalam epitel,
membentuk benda liur.
• Plaque peyeri pada usus kecil, jaringan limfoid submukosa
pada apendiks disebut juga tonsila abdominal; dan sejumlah
agregasi jaringan limfoid pada saluran nafas dan sistem
reproduksi juga dikelompokkan dalam kategori tonsila
abdominal.
Tonsila
THYMUS
• Organ berlobus 2
• Sebagian struktur epitelial dan sebagian lagi
limfoid.
• Tiap lobus terdiri atas banyak lobuli yang tidak
terpisah sempurna oleh jaringan penyambung.
• Diameter lobuli 0,5 – 2 mm.
• Terdiri atas korteks dan medulla.
• Dibungkus oleh jaringan penyambung tipis, yang
terdiri dari serat kolagen dan sedikit serat elastis.
• Ada 3 jenis sel pada thymus :
– Sel RES (retikuloendostelial)
– Sel limfosit/ timosit
– Sel makrofag
Thymus
LIEN (LIMPA)
• Lien dirangkaikan pada sirkulasi darah, bukan pada sirkulasi
limfe.
• Lien mempunyai fungsi tambahan : menghancurkan sel-sel
eritrosit yang tua dan rusak.
• Operasi pemotongan atau pengangkatan lien yang meradang
disebut Splenektomi.
• Pulpa Alba (putih) lien tersusun dari nodulus limfatikus dan a.
sentralis.
• Pulpa Rubra (merah) terdapat a.penisili, juga tersusun dari a.
pulpa dan kapiler (cabang dari a. sentralis); lalu bercabang
membentuk a. Hulsen.
• Dalam kehidupan fetal, lien juga menjadi tempat
hematopoesis myeloid aktif; kemampuan ini tetap ada dalam
kehidupan dewasa.
• Dalam kondisi anemia hemolitik, lien dapat menunjukkan
kemampuan ekstramedulla hematopoesis.
Lien/Limpa
PEMBULUH LIMFE
• Superfisial mengatur cairan jaringan dalam
bentuk limfe di jaringan subkutis dan mukosa;
profundal mengatur cairan dari organ dalam,
kecuali Susunan Saraf Pusat.
• Akhirnya cairan limfe akan dicurahkan pada
cairan darah vena pada pertemuan vena
jugularis interna dan vena subclavia melalui
duktus thoracicus pada belahan dada kiri; duktus
limfatikus dekster pada belahan dada kanan.
• Duktus limfatikus dekster membawa cairan limfe
dari bagian kanan atas tubuh.
• Duktus thoracicus membawa cairan limfe dari
abdomen dan bagian kiri atas tubuh.
• Sifat pembuluh limfe memiliki ujung yang buntu
• Struktur pembuluh limfe kecil serupa dengan kapiler
darah yi dindingnya td selapis sel endotel.Membran tidak
ada atau tidak utuh dan tipis bila ada, perlekatan antar
sel endotel juga kurang. Pembuluh limfe subserosa
mempunyai endotel tidak utuh( berlubang-lubang
diantara sel-sel berdekatan). Tidak ada perisit.
• Pembuluh yg lb besar memiliki selapis jaringan ikat
diluar lapisan endotel.
• Pembuluh yg lb besar lagi memiliki 3 lapisan seperti yg
terdapat pada vena kecil: Tunika intima, tunika media
dan tunika adventitia
• pada pembuluh limfe terdapat lb banyak katup yg sama
dg pada vena yag dibentuk oleh pelipatan ganda endotel
dg sedikit jaringan ikat fibrosa sebagai pusatnya
7. SISTEM PERNAFASAN
SISTEM PERNAFASAN

• Meliputi paru2 dan saluran yang


menghubungkan tempat pertukaran gas dengan
lingkungan luar.
• Ada 2 bagian
1. Bagian konduksi td :
hidung,nasofaring,laring,trakhea,bronkus
sampai bronkhiolus terminalis.
2. Bagian respirasi td : bronkhiolus respiratorius,
duktus alveolaris dan alveolus
Epitel Respirasi
• Sebagian besar bagian konduksi dilapisi epitel bertingkat silindris
bersilia yg mengandung banyak sel goblet dan dikenal sebagai
epitel respirasi
• Sel silindris bersilia adalah sel terbanyak. Dan setiap sel memiliki
lebih kurang 300 silia pada permukaan apikalnya.
• Sel terbanyak ke 2 pada epitel respirasi adalah sel goblet mukosa ,
bagian apikalnya mengandung mukus yg td glikoprotein.
• Sel silindris selebihnya dikenal sebagai sel sikat (Brush cells)
karena banyak mikrovili pada permukaan apikalnya
• Sel basal ( pendek) adalah sel bulat kecil yang terletak diatas
lamina basal
• Sel yg terakhir sel granul kecil yg mirip dg sel basal kecuali sel ini
mempunyai banyak granul dengan bagian pusat yg padat
1. Bagian konduksi
Dari rongga hidung sampai laring, bagian epitelnya berupa epitel
berlapis gepeng
Epitel ini memberi perlindungan lb banyak terhadap erosi daripada
epitel respirasi biasa.
Jika ada perubahan arus atau terbentuk daerah erosi baru terjadi
perubahan epitel bertingkat silindris bersilia menjadi epitel gepeng
berlapis
Begitu pula pada perokok proporsi sel bersilia terhadap sel goblet
berubah , yg sebenarnya diperlukan untuk membantu
membersihkan peningkatan partikel2 dan gas. Meskipun banyak
jumlah sel goblet pada epitel perokok dapat mempercepat
pembersihan partikel2 , tetapi pengurangan sel bersilia akibat
kelebihan CO yg masuk, berakibat kurangnya pergerakan lapisan
mukosa dan sering menimbulkan kongesti saluran napas yang lebih
kecil
Rongga hidung
• Terdiri atas 2 struktur yi : vestibulum dan fosa nasalis
(Kavum nasi)
• Disekitar permukaan cuping hidung banyak kelenjar
sebacea dan kelenjar keringat,selain rambut pendek tebal
(vibrisa) yg fungsinya menyaring partikel2 besar dari udara
inspirasi.Didalam vestibulum epitelnya tidak berlapis tanduk
lagi dan berubah jadi epitel respirasi sebelum memasuki
fosa nasalis.
• Fosa nasalis . Didalam tengkorak terletak 2 bilik kavernosa
yg dipisahkan oleh septum nasi. Dari masing2 dinding
lateral keluar 3 tonjolan tulang dikenal sebagai konka. Ada 3
konka yi superior, media dan inferior.Konka media dan
inferior ditutupi oleh epitel respirasi sedang konka superior
ditutupi epitel olfaktorius khusus
Menghidu (Olfaction)
• Kemoreseptor olfaktorius terletak pada
epitel olfaktorius. Epitel ini merupakan
epitel bertingkat silindris yang terdiri atas :
1. sel penyokong
2. sel basal
3. sel olfaktorius
Lamina propria di epitel olfaktorius memiliki
kelenjar Bowman
Pengondisian Udara
• Fungsi utama bagian konduksi adalah mengkondisika
udara inspirasi. Sebelum memasuki paru ,udara
dibersihkan, dilembabkan dan dihangatkan
• Utk fungsi tsb bagian konduksi dilapisi epitel respirasi
khusus dan terdapat banyak kelenjar mukosa dan
serosa serta jalinan vaskular superfisial yg luas di lamina
propria.
• Sewaktu udara memasuki hidung ,vibrisa besar (rambut
khusus ) menahan partikel kasar debu. Saat udara
sampai di fosa nasalis ,zat renik dan gas2 terperangkap
dl lapisan mukus. Mukus ini bersama sekret serosa juga
berfungsi melembabkan udara yg masuk, yg melindungi
lapisan alveoli yg halus agar tidak menjadi kering.
Jalinan vaskular superfisial yg luas juga menghangatkan
udara yang masuk.
Sinus paranasal
• Sinus paranasal adalah rongga tertutup dalam
tulang frontal,maksila,etmoid dan sfenoid.
• Sinus2 ini dilapisi oleh epitel respirasi yg lb tipis
dan sedikit mengandung sel goblet. Lamina
proprianya mengandung sedikit kelenjar kecil
dan menyatu dg periosteum di bawahnya
• Sinus ini berhubungan langsung dg rongga
hidung melalui lubang2 kecil.
• Mukus yg dihasilkan didalan rongga2 ini
terdorong kedalam hidung sebagai akibat dari
aktivitas sel-sel epitel bersilia
Nasofaring
• Adalah bagian pertama faring, yg berlanjut
sebagai orofaring kearah kaudal, yaitu
bagian oral dari organ ini.
• Nasofaring dilapisi oleh epitel respirasi
pada bagian yg berkontak dengan palatum
mole
Laring
• Didalam lamina propria terdpt tl rawan
• Tulang rawan nya ada tl rawan hialin dan tl rawan elastis
• Guna tl rawan ini utk mencegah makanan masuk ke dalam trakhea
dan sbg alat penghasil suara.
• Epiglotis ; permukaan lingual epitelnya berlapis gepeng dan
permukaan laringealnya td epitel bertingkat silindris.
• Dibawah epiglotis mukosa membentuk 2 lipatan kedalam lumen
membentuk pita suara palsu dan pita suara sejati.
• Pita suara palsu ditutupi epitel respirasi sedang yg sejati ditutupi
epitel berlapis gepeng
• Dibawahnya ada serat2 elastis yg besar membentuk ligamentum
vokalis.
• Sejajar dg ligamen tdp otot rangka yi muskulus vokalis yg mengatur
ketegangan lipatan beserta ligamennya; otot tsb membantu
terbentuknya suara dg frekwensi berbeda.
Trakea
• Dilapisi mukosa respirasi yg khas
• Lamina propria tdp tulang rawan hialin
berbentuk C yg gunanya menjaga agar trakea
tetap terbuka
• Tdp banyak kelenjar seromukosa yg
menghasilkan mukus yg lb cair
• Kontraksi otot dan penyempitan lumen trakhea
terjadi pada reflek batuk.
• Lumen trakea yg mengecil akibat kontraksi
meningkatkan kecepatan aliran udara ekspirasi ,
yg membantu membersihkan jalan napas
Bronkus
• Bercabang 2 bronkus primer dan terus
bercabang-cabang yg bagian ujungnya disbt
bronkhiolus.
• Setiap bronkiolus memasuki lobus paru dan
bercabang jadi 5-7 bronkiolus terminalis
• Susunan histologis sama dg trakea hanya tulang
rawannya bentuknya tidak teratur, pada bronkus
yg lb besar tulang rawan mengelilingi seluruh
lumen
Bronkhiolus
• Yg berdiameter 5mm atau lb kecil tidak memiliki tulang
rawan dan kelenjar.
• Epitel nya mengandung sel Clara yg tidak mengandung
silia, memiliki granula sekretori di dalam apeknya dan
diketahui menyekresi protein yg melindungi lapisan
bronkiolus thd polutan oksidatif dan inflamasi.
• Lamina proprianya sebagian besar td otot polos dan
serat elastis
• Otot bronki dan bronkioli berada dibawah kendali nervus
vagus dan susunan saraf simpatis
• Stimulasi nervus vagus mengurangi diameter struktur2
ini , sitmulasi simpatis menghasilkan kebalikannya.
2. Bagian respirasi
• Mulai bronkhiolus respiratorius, duktus
alveolaris dan alveoli.
• Alveolus adalah tempat utama bagi fungsi
utama paru --- pertukaran O2 dan CO2
antara udara yang masuk dan darah
Bronkiolus respiratorius
• Setiap bronkiolus terminalis bercabang jadi 2 atau lebih
bronkiolus respiratorius yg berfungsi sebagai daerah
peralihan antara bagian konduksi dan bagian respirasi.
• Mukosanya sama dengan bronkiolus terminalis kecuali
dindingnya yang diselingi oleh banyak alveolus.
• Bagian bronkiolus respiratorius dilapisi epitel kuboid
bersilia dan sel Clara, tetapi pada muara alveolus, epitel
bronkiolus menyatu dg sel-sel alveolus gepeng
• Makin ke distal jumlah alveolusnya makin banyak, dan
jarak diantaranya makin pendek
• Diantara alveolus, epitel bronkiolusnya terdiri atas
kuboid bersilia akan tetapi silia tidak dijumpai pada
bagian yg lebih distal
• Otot polos dan jaringan ikat elastis terdapat dibawah
epitel bronkiolus respiratorius
Sel Clara
Ductus alveolaris
• Adalah muara alveolus kedalam bronkiolus respiratorius
• Epitel duktus alveolaris dan alveolus adalah gepeng yg sangat halus
• Dalam lamina propria yg mengelilingi tepian alveolus terdapat
anyaman otot polos yg mirip sfingter yg berfungsi sebagai tombol
diantara alveoli yg berdekatan. Otot polos ini tidak dijumpai lagi
pada ujung distal duktus alveolaris. Penunjang bagi duktus serta
alveolusnya satu-satunya adalah matriks serat2 elastis dan kolagen
• Duktus alveolaris bermuara kedalam atrium, yg berhubungan dg
sakus alveolaris. Dua atau lb sakus alveolaris berasal dari setiap
atrium. Banyak serabut elastis dan retikulin yg mengelilingi muara
atrium, sakus alveolaris dan alveolus. Serat 2 elastis yg berguna utk
memungkinkan alveolus mengembang saat inspirasi dan
berkontraksi secara pasif selama ekspirasi. Sedang serat2 retikulin
berfungsi sebagai penunjang yang mencegah pengembangan yg
berlebihan dan pengrusakan pada kapiler-kapiler halus dan septa
alveolar yg tipis
Alveolus
• Alveoli bertanggung jawab atas terbentuknya
struktur berongga di paru.
• Secara struktural alveolus menyerupai kantung
kecil yg terbuka pada satu sisinya spt sarang
lebah.
• Setiap dinding yg terletak di antara 2 alveolus
disebut septum atau dinding interalveolar.
• Satu septum terdiri atas 2 lapis epitel gepeng
tipis dengan kapiler,fibroblas,serat elastis dan
retikulin, matriks dan jaringan ikat diantara ke2
lapisan
Makrofag paru
• Disebut juga sel debu dijumpai dalam septum
intralveolar dan sering dijumpai pada
permukaan alveoli.
• Kadang dijumpai pada jaringan ikat disekitar
pembuluh darah utama atau dalam pleura.sel
debu ini tidak pernah melewati epitel pelapis
• Makrofag alveolus yg berkeliaran dipermukaan
luar epitel didalam lapisan surfaktan dibawa ke
faring dan kemudian ditelan
Pembuluh darah, pembuluh limfe
dan saraf paru
• Sirkulasi dl paru mencakup pembuluh darah nutrien (sistemik) dan
pembuluh fungsional (pulmonal).
• Yg fungsional : arteri dan vena pulmonal
• Didaerah duktus alveolaris cabang2 arteri pulmonal ini membentuk
jalinan kapiler di dalam septum interalveolaris da berkontak erat dg
epitel alveolus. Paru-paru mempunyai jalinan kapiler yg paling
berkembang didalam tubuh , dengan kapiler diantara semua alveoli,
termasuk kapiler di bronkiolus respiratorius
• Venul yg berasal dari jaringan kapiler ditemukan satu-satu didalam
parenkim, dan agak menjauh dari jalan nafas.
• Setelah meninggalkan lobulus , vena mengikuti percabangan
bronkus ke arah hilus.
• Pembuluh nutrien mengikuti percabangan bronkus dan
mendistribusikan darah kesebagian besar paru sampai pada
bronkiolus respiratorius, ditempat pembuluh ini beranastomosis dg
cabang2 kecil dari arteri pulmonal
• Pembuluh limfe mengikuti bronki dan pembuluh
pulmonal; p.limfe juga ditemukan didalam
septum alveolaris dan semua mencurahkan isi
nya ke dalam kelenjar getah bening didaerah
hilus. Jalinan limfatik ini disebut jalinan dalam
dan jalinan superfisial yang ada didalam pleura
viseralis.
• Pembuluh limfe tidak ditemukan di bagian
terminal dari percabangan bronkus atau diluar
dari duktus alveolaris.
• Paru dipersarafi serabut simpatis maupun
parasimpatis; juga membawa sensasi nyeri yg
kurang terlokalisasi. Kebanyakan saraf terdapat
di dalam jaringan ikat disekitar saluran nafas
besar
Pleura

• Adalah membran serosa yg menutupi paru


• Td 2 lapisan yang keduanya terdiri atas sel-sel mesotel
yg berada diatas selapis jaringan ikat halus yg
mengandung serat kolagen dan elastis.
• Serat elastis pleura viseralis menyatu dg serat elastis
parenkim paru
• Lapisan parietal dan viseral membentuk suatu rongga yg
seluruhnya dilapisi sel-sel mesotel gepeng.
• Dalam keadaan normal rongga ini hanya mengandung
sedikit cairan yg bekerja sebagai pelumas
Gerakan pernafasan
• Selama inspirasi, kontraksi otot interkostal menaikkan
iga, dan kontraksi diafragma menurunkan dasar rongga
torak , yg menambah garis tengah rongga tsb dan
menimbulkan pengembangan paru.
• Garis tengah dan panjang bronkus dan bronkiolus
bertambah selama inspirasi.
• Bagian respirasi juga membesar, terutama akibat
pengembangan duktus alveolaris ; alveoli hanya sedikit
membesar.
• Serat elastin paru akan direnggangkan oleh
pengembangan ini.
• Retraksi paru bersifat pasif selama ekspirasi. Retraksi
adalah akibat relaxasi otot dan kerja serat elastis yg
teregang sebelumnya.
8. Saluran Cerna dan organ2
yang berhubungan dg
saluran cerna
STRUKTUR UMUM SALURAN
PENCERNAAN
• Td 4 lapisan utama : lapisan mukosa,submukosa,lapisan otot dan
lapisan serosa.

• Lapisan mukosa td : (1) epitel pembatas, (2) lamina propria dan (3)
muskularis mukosa.
• Submukosa td jaringan penyambung jarang dengan banyak
pembuluh darah ,limfe dan plexsus saraf mukosa ( Dinamakan
Meissner)
• Lapisan otot td: (1) sel otot polos yg dalam sirkuler yg luar
longitudinal, (2)plexsus Auerbach ,(3) pembuluh darah,limfe dalam
jaringan penyambung antara laisan otot
• Lapisan serosa : merupakan lapisan tipis yang td (1) jaringan
penyambung jarang , kaya akan pembuluh darah dan jaringan
adiposa dan (2) epitel selapis gepeng (mesotel)
Lapisan mukosa
• Fungsi utama epitel mukosa
@ Menyelenggarakan sawar permiabel selektif antara isi
saluran dan jaringan tubuh
@Mempermudah transport dan pencernaan makanan
@Menaikkan absorbsi hasil2 pencernaan
@Sel-sel pada lapisan ini selain menghasilkan mukus
juga berperan dalam pencernaan atau absorbsi makanan
• Nodulus limfatikus yg banyak terdapat pada lamina propria dan lapisan submukosa
• Lamina propria kaya akan sel makrofag dan sel limfoid tepat dibawah epitel yang
mana sel limfoid ini secara aktif menghasilkan gamma globulin yaitu antibodi tu gol
imunoglobulin A (IgA).
• Muskularis mukosa meningkatkan pergerakan lapisan mukosa secara independen
dari pergerakan saluran pencernaan lain, dan akibatnya meningkatkan kontak dg
makanan.
• Kontraksi lapisan mukosa mendorong dan mencampur makanan.Pleksus2 saraf
mengatur kontraksi muskuler ini jumlah saraf dan ganglia didaerah ini lebih banyak
pada daerah yg motilitasnya besar
• Saluran pencernaan banyak menerima persarafan dari sistim saraf otonom ini yg
menyebabkan akan besarnya pengaruh emosi pada saluran pencernaan
ESOFAGUS
• Merupakan saluran yang melewatkan makanan dari
faring ke lambung.
Dinding terdiri dari 4 lapisan :
1. Tunika mukosa
– Epitel berlapis gepeng tanpa tanduk
– Lamina propria
– Muskularis mukosa
2. Tunika submukosa : terdapat kelompokan kelenjar2 kecil
yg mengsekresi mukus
3. Tunika muskularis
– Tunika muskularis sirkular
– Tunika muskularis longitudinal
4. Tunika adventitia/serosa (paling luar)
TUNIKA MUKOSA
Epitel :
• Epitel esofagus : berlapis gepeng tidak terdapat lapisan
tanduk
• Pada manusia, lapisan permukaan berbentuk gepeng,
mengandung sedikit granula keratohialin, tetapi tidak pernah
mengalami keratinisasi. Epitel di sini lebih bersifat
pelindung, tidak terjadi penyerapan.
Lamina propria :
• Sering membentuk penonjolan ke arah lumen, disebut
papilla.
• Terdiri dari jaringan ikat longgar dan serabut kolagen yang
tipis.
• Di sekitar duktus ekskretorius pada kelenjar mukosa sering
dijumpai limfonoduli.
Muskularis mukosa :
• Terdapat otot polos longitudinal yang tebal, dengan
beberapa serabut.
• Bagian dalam berjalan sirkular dengan anyaman serabut
elastis yang tipis.
TUNIKA SUBMUKOSA

• Terdiri dari jaringan ikat padat yang


mengandung serabut kolagen, anyaman serabut
elastis, sedikit infiltrasi limfosit terutama di
sekitar kelenjar mukosa disebut glandula
esofagus.
• Tunika submukosa dengan muskularis mukosa
bersama-sama membentuk lipatan-lipatan
longitudinal sehingga pada penampang
melintang lumen esofagus tampak tidak teratur.
• Waktu menelan, lipatan menjadi datar yang
disebabkan oleh elastisitas dari jaringan ikat
yang membentuk tunika submukosa.
TUNIKA MUSKULARIS
• Ada 3 bagian :
• 1/3 proksimal terdiri dari otot bercorak
• 1/3 tengah terdiri dari otot bercorak dan otot polos
• 1/3 distal terdiri dari otot polos
• Dibagi 2 lapisan :
• lapisan dalam berjalan spiral/oblig
• lapisan luar berjalan sirkular, longitudinal dan sering tidak
teratur
GASTER
Dinding lambung terdiri dari :
• Tunika mukosa :
– Ditutupi oleh epitel selapis silindris
– Mengandung banyak kelenjar tubular simpleks
– Mempunyai muskularis mukosa dan tampak tebal
• Tunika submukosa : tidak mengandung kelenjar
• Tunika muskularis, terdiri dari 3 lapisan :
– Oblig
– Sirkular
– Longitudinal
• Tunika serosa
FOVEOLA GASTRICA
• Pada permukaan dalam yang
menghadap ke lumen.
• Dasarnya merupakan muara dari
kelenjar lambung.
• Kelenjar lambung hampir mengisi
seluruh lamina propria dari dasar
foveola sampai muskularis
mukosa.
KELENJAR PADA GASTER

1. Kelenjar cardiaca :
– Terdapat terutama di lamina propria di daerah
pintu masuk lambung.
– Merupakan kelenjar tubulosimpleks.
– Terdiri dari sel-sel dengan sitoplasma pucat.
– Menghasilkan lendir.
.
2. Kelenjar fundica dan di corpus banyak
menghasilkan : enzim, HCl dan cairan
mukous :
– Pada daerah corpus, dalamnya foveola
gastrica antara ¼ sampai 1/3 tebal tunika
mukosa.
– Foveola daerah fundus lebih sempit
dibandingkan dengan di daerah pilorus.
– Terdiri atas 3 bagian dari ujung gastric pit
sampai dasar kelenjar : isthmus, leher dan
basis
Ada 6 jenis sel sekresi kelenjar di fundus
dan korpus
1.sel mukus istmus :
• di sepanjang foveola gastrica
• bagian apeks sel
• Mukusnya netral
2.sel parietal
• sel besar
• inti bulat di tengah
• bentuk bulat; yang terdesak berbentuk segitiga
• Menghasilkan HCl dan faktor intrinsik ( suatu
glikoprotein yg mengikat vit B 12)
• Sekresinya diaktifkan oleh berbagai mekanisme
salah satu diantaranya melalui ujung saraf
kolinergik, histamin,polipeptida gastrin
3.Sel mukus di leher (bagian tengah) :
– sukar dibedakan dengan pengecatan
HE
– pewarnaan PAS : sitoplasma tampak
kemerahan seperti berbuih
– inti di basis sel, di antaranya tampak
sel-sel parietal
– Mukusnya asam dan banyak
mengandung glikosaminoglikans
4.Principal cell disebut juga chief cell/ zymogenic cell
– dengan pewarnaan HE, sitoplasma berongga disebabkan oleh granula
sekresi tidak begitu baik tercat.
– di bagian basal/ bawah inti terlihat bahan-bahan basofilik.
– sel parietal tersebar di antara sel principal
– hasil sel principal berupa enzim pepsin dan lipase
5. Sel Argentafin disebut juga sel enterokromafin
- Letaknya didasar kelenjar
- Afinitasnya erat dg garam kromium serta perak
- Fungsi pasti belum pasti ---ada hubungan dg karsinoid
6.Sel endokrin lain yg digolongkan sebagai sel2 APUD ( amine precursor
uptake and decarboxilation
• Muskularis mukosa
• Serabut otot relatif lebih tipis drpd mukosa
• Tunika adventitia
KELENJAR PILORUS
• Foveola lebih dangkal daripada gaster
• Kelenjar lebih pendek daripada kelenjar fundus
• M. sirkularis menebal disebut sfingter piloricum
• Gerakan peristaltik saluran cerna dimulai dari
pertengahan lambung disebarkan sampai
pilorus.
• Secara reflektoris sfingter membuka setelah
makanan cukup di lambung, kemudian masuk
usus halus untuk dicerna lebih lanjut.
L
A
M
B
U
N
G
Gaster bagian Fundus dan korpus (potongan melintang)
Gaster bagian dalam mukosa
DUODENUM
Tunika mukosa
• terdiri dari villi
• bentuk seperti daun
• epitel selapis silindris dengan bulu getar dan sel
goblet yang berfungsi untuk sekresi mukous.
• di bawah epitel villi, terdapat kelenjar disebut
kripte liberkuhn, muaranya di dasar villi.
• kelenjar di sini lebih pendek daripada kelenjar
mukosa lambung.
• Pada dasar villi, terdapat sel Panneth
LAMINA PROPRIA DUODENUM
• meluas diproyeksikan ke dalam villi, sehingga villi
seakan-akan dimasuki villi.
• terdiri dari :
– Jaringan ikat longgar
– Serabut retikular
– Limfonodi dengan sel-sel limfosit
– Sel plasma
– Sel zymogen
• dalam villi terdapat serabut-serabut otot polos.
• dekat puncak villi terdapat kapiler limfe yang besar
yang disebut lacteal/ central lacteal villi.
• terdapat pembuluh darah kapiler dari submukosa
menembus muskularis mukosa sampai lamina propria
• juga terdapat limfonodi
MUSKULARIS MUKOSA DUODENUM

terdiri dari 2 lapisan otot polos :


–Lapisan dalam : sirkular
–Lapisan luar : longitudinal
• tebal + 28 u (lapisan ini relatif tipis)
• sering tampak putus-putus karena didesak
oleh kelenjar Brunner
TUNIKA SUBMUKOSA DUODENUM
• terdiri dari jaringan ikat yang banyak mengandung
serabut elastis dan sedikit mengandung jaringan
lemak.
• Terdapat kelenjar Brunner/ duodenal gland
– Terutama bagian proksimal duodenum dan makin
ke distal makin kurang.
– Duktus ekskretorius menembus membrana
mukosa
– Bermuara di kripte liberkuhn
– Bentuk sel sekretorisnya silindris.
– Inti : bulat,pipih, letak di basal.
– H E : sitoplasma pucat mengandung granula
halus.
– Memproduksi mukous.
• Tunika muskularis duodenum:
• lapisan luar longitudinal
• lapisan dalam sirkular
• di antara kedua lapisan otot
polos,terdapat pleksus aurbach yang
bersifat simpatis.
• Tunika adventitia duodenum:
• lapisan luar terdiri dari jaringan ikat
longgar yang dilapisi oleh sel
mesothel/sel epitel selapis.
Jejunum
• Tunika mukosa
• epitel selapis silindris
• villi : bentuk seperti lidah, makin ke distal makin tinggi,
bentuk seperti jari-jari.
• di dasar kripte liberkuhn terdapat :
– sel besar
– bentuk segitiga
– inti dekat membrana basalis
– sitoplasma mengandung granula zymogen.
– menghasilkan bipeptidase
– disebut sel panneth
– sel diganti tiap 2 – 3 hari
– sel yang mati dilepas pada lamina propria oleh konstraksi otot
polos.
• Lamina propria dan muskularis mukosa sama
dengan duodenum
Jejunum
• Tunika submukosa
• mempunyai plika sirkularis yang tinggi.
• banyak pembuluh darah
• tidak terdapat kelenjar Brunner
• Tunika muskularis dan tunika adventitia
seperti duodenum.
Illeum
• Tunika mukosa :
• villi lebih sempit
• epitel selapis silindris
• bersilia dan bersel goblet.
• Lamina propria sama dengan
duodenum
• terdapat limfonodi ada yang soliter (hanya di
lamina propria) dan ada yang multiple ( sampai
submukosa ).
• kadang-kadang epitel dan jaringan sekitarnya
diinfiltrasi oleh limfosit dari limfonodi di illeum
disebut plaques peyeri.
• Pada usia lanjut, plaques peyeri berkurang/
menghilang.
Illeum
• Muskularis mukosa sama dengan
duodenum
• tidak terputus karena tidak terdapat kelenjar
Brunner.
• Tunika submukosa
• plika sirkularis sedikit dan menghilang di distal.
• Tunika muskularis dan tunika adventitia
seperti di duodenum.
Appendiks
• adalah bagian caecum yang buntu dan
berbentuk seperti cacing.
• Pada manusia bentuk kecil,pendek dengan
lumen sempit.
• Pada hewan, bisa besar dan panjang.
• Pada orang tua,lumen dapat tertutup dengan
jaringan ikat yang berasal dari membran
mukosa.
• Bila infeksi terjadi radang usus buntu yang
disebut apendisitis akut.
Appendiks
• Tunika mukosa
• epitel selapis silindris sedikit sel goblet
• tidak mempunyai villi.
• Lamina propria
• banyak jaringan limfosit yang tersusun mengelilingi
lumen apendiks.
• Kripte liberkuhn terdapat sel panneth.
• Muskularis mukosa
• Terputus-putus karena banyak limfonodi
• Tipis, tidak berkembang baik
• Tunika submukosa
• berisi jaringan limfoid sebagai perluasan ke dalam
submukosa.
Appendiks
• Tunika muskularis
– Seperti duodenum, terdiri dari 2 lapisan :
• - luar : longitudinal
• - dalam : sirkular
• Tunika adventitia
– seperti duodenum, ditutupi sel mesothel/
epitel selapis
Colon
• Tunika mukosa :
• Epitel selapis silindris bersilis dan bersel goblet
• Tidak mempunyai villi
• Lamina propria
• Lebih tebal daripada usus halus
• Banyak kripte liberkuhn yang dalam.
• Sel goblet banyak, memproduksi mukous, terdapat bersama di
dalam kripte liberkuhn.
• Banyak limfonodulus.
• Muskularis mukosa
• sesuai dengan duodenum, ada 2 lapisan tipis dan hanya sampai di
columna recti.
• Tunika submukosa
• tidak membentuk plika/ lipatan
• sering terdapat penyebaran limfonodulus dari plaque peyeri ke
submukosa.
Colon
• Tunika muskularis
– Ada 2 kelompok otot :
• Luar : longitudinal
– Serat-serat otot membentuk 3 lembar pita dari caecum
sampai rectum, yaitu : Taenia Coli Anterior, Posterior dan
Lateralis, terdapat di sepanjang usus besar. Bila taenia
dipotong, colon akan lebih panjang.
• Dalam : sirkular
– Sampai di anus membentuk sphincter ani.
• Tunika adventitia
– Dibentuk oleh mesothel.
Rectum
• Tunika mukosa :
– Ada peralihan epitel selapis silindris, makin ke
distal sel goblet berkurang, kemudian berubah
menjadi epitel berlapis gepeng tidak mempunyai
lapisan tanduk. Tidak ada villi.
• Muskularis mukosa :
• Lipatan longitudinal columna rectalis (Morgagni),di
ujungnya yang berdekatan dihubungkan oleh suatu
lipatan sehingga membentuk kantong : valvula
analis.
• Lumen recti yang lebar : Ampulla Recti.
• Tunika submukosa :
• lebih tebal daripada colon
• kripte dalam
• terdapat sel goblet.
Rectum
• Muskularis mukosa :
– Sampai di columna rectalis, kemudian menghilang
sehingga lamina propria dan submukosa bergabung
menjadi satu.
• Tunika submukosa :
– Terdapat sedikit limfonoduli dan vena-vena yang
melebar dan sering menonjol ke dalam lumen disebut
Hemoroid interna.
• Tunika muskularis :
– Tidak ada taenia, lapisan otot sangat tebal.
• Perbatasan rectum-anus terdapat kelenjar
circum analis yang merupakan kelenjar apokrin.
Anus
• Merupakan lubang pelepasan.
• Epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk.
• Lamina propria:
– Bersatu dengan submukosa karena tidak ada muskularis
mukosa.
• Tunika submukosa
– Sering terdapat vena-vena dan pleksus vena yang
membesar disebut hemoroid eksternus.
• Tunika muskularis
– Lapisan dalam : sirkular, memendek dan membentuk
sfingter ani internus, lapisan luar membentuk sfingter ani
eksternus.
• Tunika adventitia
– Sudah tidak ada lagi karena tunika bergabung dengan
otot-otot di dasar panggul.
Hepar
• Kelenjar yang paling besar.
• Berat pada orang dewasa: 1500 gr.
• Fungsi :
– Eksokrin : sekresi empedu ke saluran empedu.
– Endokrin : sintesis bahan-bahan sekresi ke pembuluh
darah.
– Detoksikasi : menetralisir racun-racun yang masuk
tubuh sampai ke hepar.
• Menerima darah dari traktus digestivus :
– darah vena dari vena portae
– darah arteri dari a. Hepatica
• Dibungkus kapsula fibrosa jaringan ikat (capsula
glissoni)
• Permukaan viscera yang menghadap rongga perut
ada celah : Fissura Transversalis, yang merupakan
pintu masuk : Porta hepar.
Hepar
• Capsula glissoni memasuki hepar, bercabang-
cabang membagi hepar dalam lobulus-lobulus.
• Fungsi capsula :
– sebagai penguat
– membawa cabang-cabang v. portae, a. hepatica,
saluran empedu, pembuluh limfe (sering tak terlihat
pada preparat karena kolaps)
– Aliran yang menuju hepar : cabang-cabang a.
hepatica, cabang-cabang v. portae
– Aliran keluar hepar : pembuluh limfe, saluran empedu.
• Saluran empedu :
– Ductus hepaticus + ductus cysticus  vesika velea
(dikonsentrasikan supaya lebih padat)  ductus
cycticus  ductus choledochus  duodenum.
– Secara embriologis, hepar berasal dari epitel
duodenum (saluran pencernaan)
LOBULUS (unit terkecil hepar)
• Pengertian :
• Secara histologis : bagian terkecil dari organ yang dibatasi jaringan
ikat (septum interlobularis)
• Secara fisiologis : daerah tertentu dari organ yang mempunyai
hasil sekresi dan saluran keluar sendiri..
• Pada manusia sangat jelas karena septumnya
sangat tipis (dicari dulu area portalnya). Pada babi
jelas, karena septum interlobularisnya jelas.
• Bentuk : segi 6 atau 5
• Septum interlobularis memberi cabang-cabang a.
hepatica, v. portae, saluran empedu dan pembuluh
limfe.
• Jaringan yang memisahkan 3 lobulus yang
berdekatan dan dilalui oleh 4 saluran di atas disebut
segitiga KIERNAN/ area portal.
• Dibentuk oleh sel-sel epitel yang berbentuk seperti
tabung (liver cord).
• Liver cord terdiri dari sel-sel hepar tersusun radiar
dari pusat lobulus (v. sentralis) ke perifer.
LOBULUS HEPAR MANUSIA
• Cabang capsula fibrosa tidak jelas masuk lobulus (tidak
tampak batas lobulus).
• Cabang a. hepatica, v. portae, pembuluh limfe dan
saluran empedu tetap jalan bersama.
• Pada penampang melintang, di sekitar 4 saluran
tersebut ada sedikit jaringan ikat, tampak seperti pulau
disebut : portal area/ portal radicle = area portal.
• Lobulus portal :
– Pusat : area portal
– Batas : 3 v. sentralis
– Bentuk : segi 3
• Lobulus Hepar Klasik :
– Pusat : v. sentralis.
– Batas : 6 area portal
– Bentuk : segi 6
SINUSOID HEPAR
• Lebih lebar daripada kapiler
• Bentuk tidak teratur
• Dikelilingi oleh endotel yang disebut : Lining Cell

Lining Cell : bentuk relatif pipih seperti kapiler.

Sel Kupfer :
• Bentuk stelata, inti oval.
• Nukleus relatif kecil.
• Sitoplasma ada bahan-bahan fagosit (hemosiderin)
• Dapat dilihat dengan jelas dengan VITAL STAINING (teknik
pewarnaan khusus), yaitu binatang disuntik dengan Tripan Blue/
tinta India/ tinta Cina, bahan warna ini difagosit oleh sel Kupfer,
heparnya diambil dan dibuat sediaan hepar  mikroskop biasa.
• Lining Cell satu sama lain tidak berhubungan dengan kontinu, tapi
overlapping, dengan beberapa lubang di antaranya (lubang ini
untuk dilewati oleh sel darah dari sinusoid, agar bisa kontak
dengan hepar).
SINUSOID HEPAR
• Antara sel-sel hepar dan Lining Cell terdapat ruangan
: Space of Disse.
• Permukaan sel-sel hepar yang menghadap Lining
Cell mempunyai mikrovili (dengan ukuran berbeda)
untuk melekatkan sel-sel hepar ke dinding sinusoid.
• Antara sel-sel hepar dan Lining Cell juga terdapat
sel-sel retikular yang disebut Gitter Vasern
(pewarnaan dengan impregnasi perak/ AgNO3)
• Sel stelata (Wake)
• Antara dinding sinusoid dan sel hepar (space of disse)
• Bentuk seperti bintang.
• Mempunyai kemampuan untuk menyimpan lemak an vitamin A.
• Fungsi belum jelas, mungkin ada peranannya pada fibrosis sel
hati.
• Melalui lubang-lubang antara Lining Cells, plasma
dari sinusoid dan bahan-bahan makanan bisa masuk
ke space of disse tetapi darah tidak bisa.
Lobulus hati
Sel Kupfer
Kanalikuli biliaris
Pankreas
• Merupakan kelenjar pencernaan besar dan penting.
• Terletak pada rongga abdomen, bagian caput pada
lengkungan abdomen; bagian corpus meluas ke arah
lien, sehingga bagian cauda bersinggungan dengan lien.
• Makroskopik :
– berwarna putih sampai merah jambu.
– Permukaan berlobus-lobus dan kapsula sangat tipis.
• Merupakan kelenjar eksokrin dan endokrin
• Bagian eksokrin : produksi cairan terdapat enzim,
disekresikan melalui sistem saluran ke duodenum.
• Bagian endokrin :terdiri dari kelompok kecil sel-sel yang
banyak pembuluh darah kapiler karena tidak mempunyai
saluran keluar dikelilingi oleh bagian eksokrin, sehingga
dengan mikroskop terlihat sebagai pulau-pulau disebut
pulau-pulau Langerhans yang berfungsi memproduksi
hormon insulin dan glukagon untuk mengatur kadar gula
darah.
Struktur Mikroskopik
Eksokrin
• Merupakan kelenjar asinus kompleks.
• Kapsula sangat tipis, membentuk septum interlobularis (sangat
tipis) sehingga kurang melindungi pankreas.
• Struktur yang memperkuat adalah serabut retikularis yang
membungkus asinus (bagian sekretorik).
• Sel-sel asinus (termasuk tipe serous) sulit diidentifikasi karena :
a) Lumen diisi duktus interkalatus yang berisi sel-sel
centroacinar.
b) Pada bagian apeks sel, terdapat banyak butir-butir
zymogen (proenzym) Jika dengan pewarnaan HE, akan
terlihat merah
• Bila asinus terlihat : sel-sel merupakan selapis sel berbentuk
pyramid, lumen di tengah, tergantung aktifitas sel. Pada waktu
istirahat, lumen sempit ; jika produksi aktif, lumen menjadi lebar.
• Bagian basis terlihat garis-garis karena ada mithokondria
berbentuk filamen dengan HE bersifat basofiik karena terdapat
RNA.
• Pada septum interlobularis, ada pembuluh darah, limfe, saraf, dan
duktus ekskretorius.
Endokrin ( pulau-pulau Langerhans)
• Terdapat di beberapa tempat ditengah lobulus
• Lebih pucat dari pada bagian eksokrin
• Tidak mempunyai kapsul dan banyak mengandung pembuluh darah
• Dipisah dari asinus dengan jaringan ikat retikular yang tipis. Serabut-serabut retikular
masuk pulau langerhans sebagai penyokong
• Pada dewasa, jumlahnya 200.000 – 1.800.000
• Terutama pada cauda
• Setiap pulau terdiri dari sel-sel bulat pucat, berderet yg dipisahkan oleh kapiler darah
• Jenis sel nya :
@ sel A /sel Alfa
-berjumlah 10-20% dari total sel pulau2 langerhans
-letaknya ditepi
-menghasilkan glukagon
-pada sitoplasmanya dg HE terlihat granula yg halus
@ sel B/sel beta
-berjumlah 60-90% dari total sel pulau2 langerhans
-menghasilkan hormon insulin
-dg pengecatan HE sitoplasmanya berwarna biru
@ sel D/sel delta
-jumlah 1-5% dari total sel pulau2 Langerhans
-Letaknya ditepi bersama sel A
-menghasilkan somatostatin yg gunanya utk menghambat pelepasan hormon
dari sel pulau lainnya melalui kerja parakrin setempat
Sel asinus ada granula zimogen di apek dan ada retikulum endoplasma kasar di basal
Duktus interkalaris memasuki sebagian asinus , sel duktus ini disebut sel sentroasinar
Saluran keluar :
• Lumen asinus  lumen centrosinar ( permulaan
duktus interkalatus), epitel selapis kubis  duktus
intralobularis ( epitel selapis silindris rendah) 
(epitel selapis silindris + sel goblet)  bergabung
dengan duktus Wirsungi.
• Dari cauda sampai muara, lumen semakin lebar.
– Dari bagian caput berjalan sejajar duktus
choledochus secara bersama-sama bermuara ke
ampula vateri duodenum.
• Pembukaan dan penutupan muara diatur oleh
sphincter Oddi.
• Pada saluran yang lebih besar, mengandung lebih
banyak jaringan penyambung padat dan beberapa
serabut elastis.
PENGATURAN SEKRESI
EKSOKRIN
oleh :
1.Sistem saraf
2.Hormonal
• Yang diatur jenis makanan yang masuk dari lambung ke duodenum.
• Jika makanan di lambung (asam) ke duodenum akan merangsang sel-sel
duodenum untuk sekresi hormon sekretin dan kholesistokinin.
• Pengaruh hormon :
– - Sekretin terhadap pankreas
» Merangsang sekresi yang banyak mengandung air, dg aktivitas enzim
rendah dan kaya akan karbohidrat .
» Disekresi tu oleh sel2 duktus interlobular dan berfungsi juga
menetralkan kimus asam ( makanan setengah cerna ) shg enzim
pankreas dapat berfungsi pada pH optimalnya
– - Kholesistokinin terhadap pankreas
» Merangsang sekresi cairan yang berjumlah lebih sedikit namun kaya
enzim
• Hormon ini terutama bekerja dengan mengeluarkan granul zimogen .
Kerja kedua hormon ini secara terpadu menghasilkan sejumlah besar sekret
getah pankreas yg kaya enzim.
• Pengaruhsaraf : N. Vagus (rangsangan para simpatis) menstimulasi sekresi
pankreas .
9. Endocrine
Yang dibahas :
@ Hipofisis
@ Kelenjar adrenal
@ Pulau langerhans ( sdh di traktus digestivus)
@ Kelenjar tiroid
@ Kelenjar para tiroid
@ Pineal
• Sistem endokrin bersekresi kearah dalam tubuh

• Sel-selnya berbentuk kelompok kecuali kelenjar tiroid ---tersusun


dalam folikel

• Cara sekresi kelenjar endokrin :


@ PARAKRIN : hormon yg dihasilkan bekerjanya jarak dekat mis :
hormon gastrin yg dihasilkan oleh sel gastrin (sel G) yg tu ada di
pilorus bekerja pada sel2 di fundus utk merangsang produksi HCl
@JUKSTAKRIN : suatu molekul dibebaskan kedalam jaringan
ekstrasel, berdifusi melalui matriks dan bekerja pada sel didekatnya.
Mis :di pulau langerhans inhibisi sekresi insulin oleh somatostatin
,yg dihasilkan oleh pulau yg sama.
@ AUTOKRIN : sel –sel dapat menghasilkan molekul yg bekerja
pada sel itu sendiri atau bekerja pada jenis sel yg sama .mis : faktor
pertumbuhan mirip –insulin yg dihasilkan beberapa jenis sel dapat
bekerja pada sel yang sama yg menghasilkan faktor tsb.

• Jaringan/ organ tempat hormon bekerja disebut organ/jaringan


sasaran----. Memiliki reseptor yang ber respon terhadap hormon
tersebut
Hipofisis

• Terletak di rongga tulang sfenoid – sela tursika


• Berasal sebagian dari ektoderm oral dan
sebagian lg dari jaringan saraf
• Karena mempunyai 2 asal maka ada 2 kelenjar
yi : neurohipofisis dan adenohipofisis.
• Yg neurohipofisis terdiri dari pars nervosa , dan
infundibulum/ tangkai neural
• Yang adenohipofisis ada 3 bagian : pars distalis
/lobus anterior, bagian kranial –pars tuberalis
dan pars intermedia
Neurohipofisis
• Tidak mengandung sel saraf
• Terdiri atas : pars nervosa dan tangkai neural
• Serat saraf pada neurohipofisis yg tdk bermielin terdapat
di nukleus supraoptikus dan nukleus para ventrikular
• Neuro hipofisis tidak mengandung sel saraf, diantara
serat-serat saraf terdapat sel pituisit
Materi neurosekret disebut BADAN HERING

• Pada ujung saraf terdapat vesikel yg mengandung :


@ vasopresin (ADH—anti diuretik hormon)—membantu kontraksi
otot polos pembuluh darah  menaikkan tekanan darah.
@ oksitosin : merangsang kontraksi otot polos pada dinding rahim,
saluran kelenjar mammae selama menyusui.
Adenohipofisis
• Pars distalis /lobus anterior (75% dari total masa
hipofisis)
@sel kromofob
@sel kromofil yg mengandung asidofil dan basofil
• Hormon hipofisis mempunyai aktifitas fisiologis yg luas
dan mengatur hampir semua kelenjar endokrin
• Asidofil menghasilkan :
-Growth hormon/somatotropik hormon
-hormon laktogenik/prolaktin
• Basofil menghasilkan :
-ACTH(adrenocortico trophic hormon)
-TSH (tyroid stimulating hormon)
-FSH (folicle stimulating hormon)
-ICSH/LH (Interstisial cell stimulating
hormon/luteinizing hormon
• Pars intermedia
- berkembang dari bagian dorsal
kantung Rathke
- terdiri dari folikel sel-sel basofilik –
mengandung granula-granula
sekretoris kecil
• Pars tuberalis
- berbentuk corong yg mengelilingi
infundibulum neurohipofifis
- sel-selnya menghasilkan hormon
gonadotropin hormon (FSH dan LH)
Kelenjar adrenal
• Terletak pada ujung atas ginjal
• Ada 2 bagian : kortek dan medula
• Bagian kortek ada 3 zone yi:
– 1.glomerulosa:
*15% dari volume total kel suprarenal
*terletak tepat dibawah simpai jaringan ikat
*terdiri dari sel2 silindris->berkelompok->membentuk bulatan
*sel-selnya berinti gelap dg sitoplasma basofilik
*menghasilkan mineralokortikoid (aldosteron) –yg mengatur
metabolisme air dan mineral
- 2. fasikulata :
*65% dari volume total
*terdiri dari sel2 berbentuk polihidral besar dg sitoplasma
basofilik
*sel-sel fasikulata tampak bervakuol shg disebut spongiosit
*sel-sel fasikulata mengandung vitamin C dan
kortisol(glukokortikoid)– utk metabolisme protein,lemak
3. retikularis
*7% dari volume total
*merupakan lapisan kortek terdalam
*sel-selnya tersusun tidak teratur
*sel-selnya menghasilkan hormon : progesteron, estrogen dan
androgen.
Medula :
- terdiri dari sel-sel parenkim
- mempunyai banyak granula sekretorius
*granula kecil---- epinephrin
*granula lb besar ----nor epinephrin
- semua sel medula adrenal dipersarafi oleh ujung
kolinergik dari neuron simpatis praganglionik. Berbeda
dengan kroteks, yg tidak menyimpan steroid, sel-sel
medula mengumpulkan dan menyimpan hormonnya
dalam granula
kapsul

Zona glomerulosa

Zona fasikulata

Zona retikularis

MEDULA
Kelenjar tiroid
• Fungsinya membuat hormon tiroksin (T4) dan
triiodotironin (T3)
• Letaknya anterior laring
• Terdiri atas ribuan folikel yg mengandung
bulatan berepitel selapis dengan lumen berisi
koloid.
• Sel folikel berbentuk gepeng sampai silindris
tergantung isi koloid nya
• Tiroid merupakan organ yg sangat vaskular , dg
jalinan kapiler dan limfe di sekeliling folikel, ini
memudahkan transpor molekul antara sel-sel
kelenjar dan darah.
• Epitel folikel memiliki semua ciri sel yg secara
bersama menyintesis, sekresi,absorbsi dan
mencerna protein.
• Sel epitel tiroid terdapat diatas lamina basal
dimana bagian basal sel2 ini kaya akan
endoplasmik retikulum yang kasar. Inti bulat,
terletak disentral.
• Selain itu ada sel para folikel atau sel C. sel ini
lb besar,lb pucat dan mengandung endoplasmik
retikulum yg lb sedikit bila dibandingkan dg sel
folikel , mitokondria panjang, komplek Golgi yg
besar dan yg khas adanya granula2 kecil yg
berisi hormon.
• Sel C ini berfungsi membuat dan menyekresi
kalsitonin untuk menurunkan kadar kalsium
darah dg cara menghambat resorbsi tulang.
Sekresi kalsitonin ini dipacu oleh peningkatan
kadar kalsium darah
Kelenjar para tiroid
• Terdiri 4 kelenjar yg terletak dibelakang kelenjar
tiroid
• Terdapat 2 jenis sel : sel prinsipal dan sel oksifil
• Sel prinsipal (chief cell) : sel poligonal kecil dg
inti vesikuler dan sitoplasma pucat agak
asidofilik. Dalam sitoplasma ada granula2 yg
bentuknya tidak teratur yang mengandung
hormon paratiroid
• Sel oksifil : btk poligonal, lb besar dari sel
prinsipal, sitoplasma banyak mengandung
mitokondria asidofilik. Fungsi sel ini belum jelas.
Kelenjar Pineal/epifisis cerebri
• Pineal ini dibungkus oleh piamater. Septa
jaringan ikat dari piamater menembus jaringan
pineal. Bersama kapiler septa mengelilingi
deretan sel dan folikel membentuk lobus yg tdk
teratur.
• Terdiri atas bbrp jenis sel terutama : pinealosit
dan astrosit .
• Pinealosit :sitoplasma basofilik, inti besar tak
teratur,atau berlobus anak inti jelas. Sel2 ini
menghasilkan melatonin
• Astrosit : inti panjang,memiliki cabang2
sitoplasma panjang yg mengandung banyak
filamen
• Peran kelenjar ini mengatur siklus biologis
10. SISTEM PERKEMIHAN
• Terdiri dari : sepasang ginjal dan ureter,
kandung kemih dan uretra
• Fungsi : memelihara homeostasis melalui
proses filtrasi, absorbsi aktif,absorbsi pasif dan
sekresi
• Ginjal juga tempat pembuatan hormon renin yg
mengatur tek. Darah.
• Juga menghasilkan eritropoetin yg gunanya
@ merangsang pembentukan sel eritrosit
@ menghidroksilasi vit D3 yaitu prohormon
steroid, menjadi bentuk yg aktif
Ginjal
• Setiap ginjal mempunyai PELVIS RENALIS, yg
terbagi 2-3 KALIKS MAYOR dan setiap kaliks
mayor bercabang lagi menjadi KALIKS MINOR
• Ginjal dibagi menjadi korteks –bagian luar dan
medula –bagian dalam
• Medula ginjal terdiri atas 10-18 struktur yg
berbentuk piramid
• Setiap ginjal terdiri atas 1-4 juta nefron
• Nefron terdiri atas korpuskel renalis, tubulus
kontortus proksimal,lengkung Henle, tubulus
distal, dan tubulus dan duktus koligentes
Korpuskel Renalis
• Glomerulus dikelilingi oleh kapsul epitel berdinding ganda yg disebut
KAPSULA BOWMAN.
• K.Bowman td 2 lapisan dalam ( Lapisan viseral yg menyelubungi
glomerulus ) dan lapisan luar di sbt lapisan parietal
• Diantara ke 2 lapisan ada ruang urinarius
• Lapisan parietal td epit.selapis gepeng yg ditunjang lamina basalis,
selapis tipis serat retikulin.
• Lapisan viseral yaitu PODOSIT, memiliki badan sel yg menjulurkan
bbrp cabang atau prosesus.
• Setiap prosesus primer bercabang lagi banyak prosesus sekunder
yg disbt PEDIKEL
• Selain sel endotel dan sel podosit, kapiler glomerulus mempunyai
SEL MESANGIAL. Sel ini bersifat kontraktil dan memiliki reseptor utk
angiotensin II. Bila reseptor ini teraktifkan, aliran glomerulus akan
berkurang. Juga sel ini memiliki reseptor thd faktor natriuretik yg
dihasilkan sel2 atrium jantung
Tubulus Kontortus Proksimal
• Tubulus ini epitelnya kuboid atau silindris
rendah.
• Tubulus ini lebih panjang dari yg distal dan
karenanya tampak lb banyak didekat korpuskel
ginjal dalam kortek ginjal
• Sel kuboid ini memiliki sitoplasma yg asidofilik
yg disebabkan ok adanya mitokondria panjang
dalam jumlah besar.
• Apeks sel ini memiliki banyak mikrovilli yg
membentuk “brush border”
TKP . Permukaan apikal sel kuboid memiliki banyak mikrovilli yg membentuk
brush border. Selain ada lipatan basal ada juga lipatan lateral sepanjang sisi
sel. Lipatan basal lb panjang dan menyusup kedalam diantara sel-sel yg
bersebelahan
Lengkung Henle /Ansa Henle
• Berbentuk huruf U
• Ada segmen tebal dan segmen tipis
• Segmen tebal strukturnya mirip dg
tub.kon.distal
• Lumen di segmen nefron lebar karena
dilapisi sel epitel gepeng dg inti yg hanya
sedikit menonjol ke dalam lumen
• Terlibat dalam retensi air
Tubulus Kontortus Distal
• Dilapisi oleh epitel kuboid
• Tidak punya brush border dan tidak ada
kanalikuli apikal dan ukuran sel lb kecil
dan lb gepeng bila dibandingkan dg
tub.proksimal.
• Sel2 nya memiliki banyak invaginasi
membran basal dan mitokondria terkait
fungsi transpor- ion nya.
Tubulus dan duktus koligentes
• Dari TKD urin mengalir ke tubulus koligentes, yg saling
bergabung membentuk duktus koligentes yg lh besar
dan lb lurus.
• Tubulus koligentes td epitel kuboid, sewaktu mau
memasuki medula yg lb dalam sel2nya meninggi spi
berbentuk silindris.
• Duktus koligentes merupakan komponen utama pada
proses pemekatan urin
• Epitel duktus ini sgt responsif thd vasopresinarginin atau
ADH yg dihslkan oleh hipofisis posterior.Dengan adanya
hormon ini, partikel membran dalam membran lumen
bergumpal dan membentu struktur yg dpt berupa kanal
utk absorbsi air
Aparat jukstaglomerulus
• Ialah sel-sel otot polos yg termodifikasi yg
terletak pada tunika media arteriol aferen.
• Sel ini menghasilkan enzim renin yg bekerja
pada suatu protein plasma –angiotensinogen—
menghasilkan suatu dekapeptida non aktif yakni
angiotensin I. sebagai hasil kerja enzim
pengkonversi yg tedapat dalam jumlah besar
didalam sel-sel endotel paru, zat tsb kehilangan
2 asam amino nya dan menjadi oktapeptida dg
aktivitas vasopressor yaitu angiotensin II
Sirkulasi darah
• Sebelum memasuki ginjal arteri renalis
bercabang dua. Sewaktu berada di hilus
bercabang lagi membentuk arteri
interlobularis. Dekat perbatasan kortek
dan medula arteri ini berubah jadi arteri
arkuata. Dari arteri interlobularis muncul
arteriol aferen yg mensuplai darah pada
kapiler glomerulus.
Interstisium ginjal
• Celah diantara tubulus uriniferus dan pembuluh
darah dan limfe disebut interstisium ginjal
• Celah ini mengandung sedikit jar. Ikat dg
fibroblas, sedikit kolagen dan terutama dalam
medula, substansi dasar berhidrasi tinggi yg
kaya akan proteoglikan.
• Di medula terdapat sel-sel interstisial yang
terlibat dalam sintesis prostaglandin dan
prostasiklin
Efek steroid adrenal
• Hormon steroid dari kortek adrenal terutama
aldosteron ,meningkatkan absorbsi natrium dari
filtrat oleh tubulus distal shg akan mengurangi
kehilangan natrium dalam urin.
• Aldosteron juga memudahkan pengeluaran ion
kalium dan hidrogen
• Hormon ini penting sekali utk mempertahankan
keseimbangan elektrolit dalam tubuh
Kandung kemih dan saluran kemih
• Mukosa organ2 ini td epitel transisional dan lamina
propria td jaringan ikat padat sampai longgar
• Diluar lamina propia ada lapisan otot polos
• Lapisan otot polos dalam kalik,pelvis renalis dan ureter
mempunyai susunan berpilin.
• Sewaktu mencapai kandung kemih sel otot berubah
menjadi panjang.
• Serabut otot kandung kemih berjalan ke segala
arahsampai mendekati leher kandung kemih tiga lapisan
otot menjadi sirkuler disekeliling ureter pars prostatika
dan parenchym prostat
• Serabut2 ini membentuk spingter.
Vesika urinaria kosong

VU
penuh
Uretra
• Pd pria sperma juga melalui uretra selama eyakulasi,
sedang pd wanita uretra hanya merupakan organ
perkemihan.
• Uretra pria td 4 bagian : pars prostatika, pars
membranosa, pars bulosa dan pars pendulosa
• Kelenjar Littre adalah kelenjar mukosa yg ada
disepanjang uretra terutama pada pars pendulosa .
Bagian sekresi dari bbrp kelenjar ini langsung terhubung
dg lapisan epitel uretra dan bagian lainnya memiliki
duktus ekskretorius.
• Uretra wanita panjang 4-5 cm, dilapisi epitel gepeng
berlapis dan memiliki area dg epitel silindris bertingkat.
Bagian tengah uretra dikelilingi sfingter lurik volunter
eksterna
11. SISTEM REPRODUKSI
REPRODUKSI WANITA
• Sistem reproduksi wanita terdiri atas
@2 ovarium,
@2 oviduk ( tuba uterina ),
@uterus,
@vagina dan genitalia eksterna.
• Organ yang penting dalam kedokteran gigi ialah
ovarium.
• Fungsinya adalah menghasilkan gamet wanita
(Oosit) dan mempertahankan oosit yg telah
dibuahi selama perkembanganya sampai fetal
lahir
Ovarium

• Organ ini berbentuk seperti buah kenari, berjumlah


sepasang dengan ukuran panjang + 3 cm, lebar + 1,5
cm dan tebal + 1 cm; terletak intra abdominal.
• Permukaan sebelah luar dilapisi oleh epitel
germinativum : epitel selapis gepeng/ kuboid. Di
dalamnya terdapat tunica albuginea. Korteks dan
medulla dibungkus oleh tunica albuginea. Korteks
mengandung folikel ovarium yang terletak di dalam
stroma. Folikel ovarium terdiri atas 1 oosit dikelilingi oleh
1/ lebih sel folikel/ sel granulosa. Medulla di sebelah
dalam dari korteks mengandung anyaman vascular luas
dalam jaringan ikat longgar.
Pertumbuhan folikel :
• Folikel primordial, terbentuk selama kehidupan janin, terletak pada
korteks sebelah luar, terdiri dari 1 oosit primer yang dibungkus
selapis sel folikel gepeng.
• Folikel primer unilaminar, terbentuk setelah pubertas, sel folikel
mengadakan mitosis menjadi selapis sel kuboid.
• Folikel primer multilaminar/ pre antrum : sel folikel berproliferasi
menjadi epitel folikel berlapis atau lapisan granulose; terbentuk zona
pelusida yang merupakan lapisan amorf tebal, terdiri atas 3
glikoprotein, terbentuk teka folikuli yang merupakan diferensiasi dari
fibroblast stroma.
• Folikel sekunder/ antrum : sel granulosa bertambah besar dan
banyak; cairan (liquor folliculi) mulai mengumpul di antara sel-sel
folikel; persatuan dari celah-celah kecil membentuk antrum dan sel-
sel granulosa mengatur diri; terbentuk teka interna dan teka
eksterna sebagai diferensiasi dari teka folikuli.
• Folikel matang/ graaf : terbentuk kumulus ooforus adalah sel lapisan
granulosa berkumpul di daerah tertentu pada dinding folikel,
menonjol ke bagian dalam antrum dan mengandung oosit; terbentuk
korona radiate yaitu sel granulosa yang mengelilingi oosit, sel
granulosa menyertai oosit saat meninggalkan ovarium.
Tuba uterina
Ada 4 bagian yaitu :
1. infundibulum dg fimbriae
2.ampula yg meliputi lebih dari setengah panjangnya
3.ismus, 1/3 bagian medial
4. intramural sepanjang 1 cm
Lapisan 2 :
1.lapisan serosa: lapisan peritoneum. Pad bagian dalamnya
terdapat lapisan subserosa terdiri atas jaringan ikat longgar
2.lapisan muskular : lapisan dalam sirkular dn luar longitudinal terdiri
dri otot polos.
3. lapisan mukosa terdiri atas epitel selapis silindris bersilia. Lamina
propria mengandung jaringan ikat dg pembuluh darah, pembuluh
limfe dan saraf.
Terdapat 3 jenis sel : silindris bersilia, sel sekretori (silindris tidak
bersilia) dan sel interkalari( Peg Cells) .Ketiga sel ini mengalami
perubahan siklik selama siklus menstruasi
Uterus
• Terdiri atas 3 lapisan:
1. serosa luar---perimetrium
2. muskular tengah--- miometrium
3. mukosa dalam--- endometrium
-lapisan serosa terdiri atas jaringan ikat longgar.
-lapisan muskular terdiri atas serat otot polos bergabung dg serat
kolagen, pembuluh darah, limfe dan saraf. Serat otot membentuk 3
lapisan,longitudinal dalam, sirkular tengah,longitudinal luar.
-mukosa dalam dilapisi epitel selapis silindris yg sebelum pubertas
mempunyai silia, tetapi sesudah itu sebagian besar tidak bersilia
lagi karena secara berkala dilepaskan sewaktu menstruasi atau
melahirkan. Dibawah epitel terdapat banyak sel jaringan ikat berinti
dan sedikit serat dalam matriks. Kelenjar uterus berbentuk tabung
yg dilapisi epitel selapis silindris. Beberapa diantaranya punya
silia.Muara kelenjar di endometrium. Endometrium dipasok banyak
darah. Arteri dan arteriol lapisan dalam berjalan lurus, tapi yg
terdapat pada 2/3 bagian superfisial endometrium jalan berpilin dan
karenanya disebut arteri spiralis atau helisina
• Selama masa reproduktif, lapisan mukosa bagian korpus, fundus
dan 1/3 bagian atas serviks mengalami perubahan siklik. Setiap
siklus berhubungan erat dg proses pematangan folikel dan ovulasi.
Umumnya dibedakan 3 tahap :
1.fase proliferasi (hari ke 5 sampai ke 14 siklus.
endometrium menebal, kelenjar menjdi panjang, lurus dn mulai
melebar. Arteri spiralis berproliferasi
2.fase sekresi (hari ke 15 sampai 26 siklus)
kelenjar berkelok-kelok,tampak bergerigi pada potongan
memanjang .Endometrium bertambah tebal lagi, arteri spiralis
menonjol ke permukaan
3. fase premenstruasi (hari ke 27 sampai 28 siklus)
Timbul perdarahan pada lapisan superfisial endometrium
4. fase menstruasi (hari1 sampai 4 siklus)
Lapisan superfisial endometrium berikut kelenjar dan pembuluh
darah (yang terputus) dilepaskan. Regenerasi terjadi pada lapisan
basal
Serviks
• 2/3 mukosa servik bagian atas dilapisi epitel
selapis silindris dan dibawahnya terdapat
kelenjar yg menghasilkan sekret berlendir
bening yg alkalis
• Epitel dekat keluar pintu eksterna berubah jadi
berlapis gepeng
• Dibawah epitel terdapat lamina propria dan
lapisan muskular. Lapisan muskular terutama
terdiri atas serat2 sirkuler, karena tidak
mempunyai lapisan dalam yg longitudinal.
Terdapat juga serat kolagen dan elastis
Vagina
• Merupakan tabung muskulo-fibrosa, yg terdiri
dari lapisan mukosa (dalam ) dan lapisan fibro-
muskuker
• Epitelnya gepeng berlapis tanpa lapisan tanduk
• Setelah pubertas epitelnya menebal dan
mengandung glikogen. Tidak ada kelenjar disini.
• Mukosa melipat-lipat memanjang.
• Didalam lamina propria terdapat vena
berdinding tipis.
• Vagina tetap terpelihara basah oleh sekret
kelenjar serviks
REPRODUKSI PRIA
• Sistem reproduksi pria terdiri atas testis,
saluran kelamin, kelenjar tambahan dan
penis.
• Organ yang penting dalam kedokteran gigi
adalah testis.
TESTIS
• Berbentuk ovoid (pipih), berjumlah 2
(sepasang), mempunyai ukuran 4 - 4,5 cm X 2 –
2,5 cm X 2 – 2,5 cm dengan berat 15 – 25 gr.
• Organ ini terletak ekstra abdominal, di dalam
kantong skrotum.
• Organ ini dibungkus sebelah luar oleh tunica
vaginalis yang terdiri dari lamina parietalis dan
lamina visceralis, sebelah dalam oleh tunica
albuginea.
Selubung Testis
• Tunica vaginalis propria testis : berasal dari peritoneum;
memiliki 2 lapisan, yaitu lamina parietalis di sebelah luar
dan lamina visceralis di sebelah dalam. Kedua lapisan
dipisahkan oleh celah yang berisi cairan serosa,
dibentuk oleh jaringan pengikat yang dilapisi mesotel.
• Tunica albuginea : langsung kontak dengan parenkim;
terdiri dari jaringan pengikat padat fibrosa/ kolagen;
melanjutkan sebagai septulum testis secara radier; di
daerah posterior menjadi mediastinum testis.
• Tunica vasculosa testis
• Septulum testis :
– Membatasi ruangan berbentuk pyramid :
• 250 ruangan
• Berisi lobulus testis.
Lobulus Testis :
• Memiliki komponen :
– Tubulus seminiferus convulotus sebanyak 1 – 4 batang.
– Jaringan interstitial.
• Menempati ruangan yang dibatasi :
– Tunica albuginea
– Mediastinum testis ( sebelah posterior )
– Tunica vasculosa :
• Jaringan pengikat longgar, anyaman pembuluh dsarah
• Mengikuti septulum
• Melanjutkan menjadi jaringan interstitial.
Jaringan Interstitial berisi :
• sel makrofag, fibroblast, mastosit, sel mesenkim
• sel interstitial Leydig :
– sel kelenjar endokrin yang nmenghasilkan hormon testosteron/
androgen yang berhubungan dengan osteoporosis
Tubulus seminiferus dan jaringan sekitarnya
ORGAN EPITEL LAPISAN OTOT JARINGAN IKAT
tipe khusus,tda sel Sertoli
dan sel spermatogenik.dari
tepi ke lumen, sel germinal
itu ialah : spermatogonia,
spermatosit I, spermatosit II membran basal yg diperkuat serat-serat
Tubulus seminiferus dan spermatid tiada jaringan ikat berupa lamel-lamel

selapissilindris sampai dikelilingi jaringan ikat padatmediastinum


TUBULUS REKTUS gepeng tiada testis

dikelilingi jaringan ikat padatmediastinum


RETE TESTIS selapis kuboid atau gepeng tiada testis
selapis sel silindris bersilia
diselingi sel kuboid tanpa lapisan tipis sel otot polos yg
DUKTULUS EFERENS silia sirkuler jaringan ikat longgar diantara tubulus

lapisan sel otot polos yg


DUKTUS EPIDIDIMIDIS bertingkat +stereosilia sirkuler jaringan ikat longgar diantara tubulus
long (luar), sir
bertingkat. Dekat epididimis (tengah),long(dalam) otot lamina propria (jar.ikat) dg anyaman elastis.
DUKTUS(VAS)DEFERENS sama dg duc.epididimis polos Adventitia (jar.ikat)

AMPULA DUKTUS
DEFERENS kuboid atau silindris lebih tipis dan kurang teratur lamina propria dan Adventitia (jar.ikat)

DUKTUS selapis silindris atau muskularis pada bagian


EYAKULATORIUS bertingkat awalnya jaringan ikat dg anyaman elastis
variasi perorangan. serat otot polos sir (dalam),
Bertingkat atau selapis serat otot polos longitudinal lamina propria + serat elastin. Dinding
VESIKULA SEMINALIS silindris (luar) jar.ikat eksternadengan anyaman elastis
jar ikat vaskuler dg anyaman elastis padat
bervariasi , biasanya selapis dibawah epitel. Jar ikat interstisial padat dg
KELENJAR PROSTAT silindris atau bertingkat serat otot polos dalam stroma serat kolagen dan any.elastis
ORGAN EPITEL LAPISAN OTOT JARINGAN IKAT
Variasi
fungsional. Pada
alveol besar
biasanya
KELENJAR gepeng, dalam otot rangka dan
BULBOURETRA hal lain kuboid - polos dalan stroma fibro-elastis diantara
COWPERI silindris jar.interstisial tubul
berkas otot polos
KORPUS rongga darah pada sekat antar serat kolagen dan elastis
KAVERNOSA dilapisi endotel ruang kavernous dalam tunika albuginea
otot polos pada
lapis dalam jalinan elastis dalam
KORPUS rongga darah albuginea. Otot albuginea . Banyak serat
SPONGIOSUM dilapisi endotel polos dalam septa elastin dalam septa
berlapis gepeng
dari epidermis otot polos sirkuler
yg menutupi dan longitudinal jaringan ikat padat dg jalinan
GLANS PENIS glans dalam dinding vena vena yg bersinambungan
Selamat Belajar
Semoga Sukses

Anda mungkin juga menyukai