OLEH :
TRICIA ANDESKA PUTRI
183110276
2.C
Dermatitis
Neurodermatitis
Dermatitis Seborrheic
Dermatitis Statis
Dermatitis atropik
Dermatitis Medikamentosa
Etiologi
Sejumlah kondisi
Dapat berasal dari kesehatan,alergi,fakto
luar (eksogen), r
misalnya bahan kimia genetik,fisik,stres,dan
(contoh : detergen, iritasi dapat menjadi
asam,basa, oli, penyebab
semen),fisik (sinar eksim.masing masing
dan eksim, biasanya
suhu),mikroorganism memiliki penyebab
e (contohnya : berbeda pula.
bakteri,jamur), dapat Seringkali, kulit yang
pula dari dalam pecah pecah dan
(endogen), misalnya meradang yang
dermatitis atopik. disebabkan eksim
menjadi infeksi.
Manifestasi Klinis
Likenifikasi
Fisura
Skuama
4. Riwayat Kesehatan.
a. Riwayat Penyakit Sekarang :
Tanyakan sejak kapan pasien merasakan keluhan seperti yang ada
pada keluhan utama dan tindakan apa saja yang dilakukan pasien
untuk menanggulanginya.
Klien merasa nyeri, Terdapat Vesikel/ bula pada Kulit Klien, Gatal dan
Lesi
b. Riwayat Penyakit Dahulu :
• Apakah pasien dulu pernah menderita penyakit seperti ini
atau penyakit kulit lainnya.
• Penyakit yang sama, Klien Pernah Mengalami Penyakit yang
sama sebelumnya
• Apakah klien pernah mengalami penyakit kulit sebelumnya?
c. Riwayat Penyakit Keluarga :
• Apakah ada keluarga yang pernah menderita penyakit
seperti ini atau penyakit kulit lainnya.
• Apakah terdapat keluarga klien yang mengalami penyakit
yang sama
• Apakah ada keluarga klien mengalami penyakit Kulit
d. Riwayat Psikososial :
• Apakah pasien merasakan kecemasan yang berlebihan.
Apakah sedang mengalami stress yang
berkepanjangan.Cara klien menyelesaikan stresor,
Perasaan klien saat ini, Respon klien terhdap
penyakitnyaTingkat kecemasaan klien.
e. Riwayat Pemakaian Obat :
• Apakah pasien pernah menggunakan obat-obatan yang
dipakai pada kulit, atau pernahkah pasien tidak tahan
(alergi) terhadap sesuatu obat: Pemakaian obat
sebelumnya, Klien pernah alergi terhadap obat.
Diagnosa
Keperawatan
• Anamnesis riwayat kesehatan sekarang dan pemeriksaan fisik di fokuskan pada gejala
sekarang dan gejala yang pernah di alami. Seperti keluhan mudah lelah, lemah, nyeri, kaku,
demam / panas, anoreksia efek gejala tersebut terhadap gaya hidup serta citra diri pasien.
a. Kulit
Ruam eritematous, plak eritematouspada kulit kepala, muka atau leher.
b. Kardiovaskuler
Friction rup perikardium yang menyertai miokarditis dan efusi pleura, lesi eritematous papuler
dan purpura yang menjadi nekrosis menunjukan gangguan vaskuler terjadi di ujung jari
tangan, siku, jari kaki dan permukaan ekstensor lengan bawah atau sisi lateral tangan.
c. Sistem muskuloskeletal
Pembengkakan sendi, nyeri tekan ketika bergerak, rasa kaku pada pagi hari.
d. Sistem integumen
Lesi akut pada kulit yang terdiri tas ruam yang berbentuk kupu-kupu yang melintang pangkal
hidung dan pipi.
e. Sistem pernapasan
Pleuritis atau efusipleura.
f. Sistem vaskuler
Inflamasi pada arteriole terminalis yang menimbulkan lesi papuler,
eritomatous dan parpura di ujuna jari kaki, tangan, siku serta
permukaan ekstensor lengan bawah atau sisi lateral tangan dan
berlanjut nekrosit.
g. Sistem renal
Edema dan hematuria.
h. Sistem syaraf
Sering terjadi depresi dan psikosis, juga serangan kejang-kejang, korea
atau manifestasi SPP lainnya.
Pemeriksaan Fisik
a. Sistem Muskuloskeletal : Terjadi pembengkakan, keterbatasan gerak,
kemerahan dan nyeri tekan pada sendi.
b. Sistem Integumen : Ulserasi membran mukosa, ekimosis, ptekye,
purpura, infadenopati difus
c. Sistem Pencernaan : Nyeri tekan abdomen, hepatosplenomegali,
peristaltic usus meningkat, kelenjar parotis membesar
d. Sistem Pernafasan : Takipneu, perkusi suara redup, efusi pleura dan
ronchi.
e. Sistem Kardiovaskuler : Takikardi, aritmia
f. Sistem Persyarafan : Konvulsi, neuropati perifer, paraplegi, hemiplegi,
afasia, halusinasi, delusi, disorientasi
g. Sistem Penglihatan : Konjungtivitis, edema periorbital, uveitis,
perdarahan subkonjungtiva
Intervensi keperwatan
Intervensi keperawatan dan rasional tindakan yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Nyeri kronik berhubungan dengan inflamasi atau kerusakan jaringan
Tujuan: Meringankan nyeri, dapat beristirahat dan mendapat pola tidur yang adekuat
Intervensi:
1. Tutup luka sesegera mungkin kecuali perawatan luka bakar metode pemajanan
pada udara terbuka.
2. Pertahankan suhu lingkungan nyaman, berikan lampu penghangat, penutup tubuh
hangat.
3. Kaji keluhan nyeri. Perhatikan lokasi/karakter dan intensitas (skala 0-10).
4. Lakukan penggantian balutan dan debridemen setelah pasien di beri obat
dan/atau pada hidroterapi
5. Dorong ekspresi perasaan tentang nyeri.
6. Dorong penggunaan teknik manajemen stress, contoh relaksasi progresif, napas
dalam, bimbingan imajinasi dan visualisasi.
B. Diagnosis
keperawatan