Anda di halaman 1dari 9

UNDANG UNDANG KESEHATAN

“Studi kasus”

1. Adel Zilvia Natasha (1601001) 8. Mardiah Novita (1501028)


2. Araito Tinambunan (1501003) 9. Nabila Nada Islami (1601029)
3. Dita Aldina (1501010) 10. Nurmaida (1501033)
4. Egie Octafiranti (1601013) 11. Rima Mutia (1701033)
5. Fitriani (1501018) 12.Rani Septiana Putri (1601036)
6. Hanifah Rohadatul (1701015) 13. Surya Dinda (1601053
7. Indah Kusuma Dewi (1601018)

Dosen pembimbing : Erniza Pratiwi M.farm,. Apt


PROGRAM STUDI S1 FARMASI RIAU
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2018
Studi
Kasus
Pengedar Narkoba
dan Psikotropika
Jajaran kepolisian Satuan Reserse Narkoba Polres
Banyumas, Jawa Tengah, berhasil meringkus dua pengedar
narkoba jenis sabu. Kedua tersangka tersebut berinisial GY (24
tahun) dan IA (25). Keduanya merupakan warga Kelurahan
Kranji Kecamatan Purwokerto Timur.
''Dari kedua tersangka ini, kami mendapatkan barang
bukti sabu-sabu sebanyak 25 gram,'' jelas Kapolres Banyumas,
AKBP Bambang Yudhantara Salamun, Kamis (9/8).
Kronologi
• pengungkapan kasus itu berasal dari penangkapan tersangka GY di satu
lokasi Kelurahan Karangklesem Kecamatan Purwokerto Selatan. ''Pada
saat itu, petugas menemukan barang bukti sabu dalam satu amplop plastik
seberat 0,93 gram."
• Menyusul penangkapan ini, polisi kemudian mengembangkan kasusnya.
Dari pemeriksaan tersangka, GY mengaku mendapatkan sabu tersebut dari
IA. Dari informasi ini, polisi kemudian memburu tersangka dan berhasil
menangkap tersangka di rumahnya.
• Dari penggerebekan itu, polisi berhasil menemukan sabu yang sudah
dikemas dalam lima kemasan plastik besar dan tujuh kemasan plastik
kecil. Total sabu yang disita seberat 8,36 gram. Bahkan dari penyitaan
tersebut, polisi juga mendapatkan dua butir pil obat Merlopham yang
masuk kategori obar psikotropika.
• ''Dari tersangka terakhir ini, kami mendapat informasi dari mana pil
obat psikotropika diperoleh. Sedangkan untuk asal usul sabunya,
masih kita lakukan pendalaman,'' kata Kapolres.

• Dari informasi mengenai asal-usul obat psikotropika tersebut, polisi


kemudian menangkap dua tersangka lain terdiri dari TH (30) warga
Kelurahan Berkoh Kecamatan Purwokerto Selatan dan GM (25),
warga Kelurahan Purwokerto Wetan Kecamatan Purwokerto Timur.
''Dari penangkapan kedua orang itu, kami menyita obat psikotropika
berupa pil Tramadol HCl sebanyak puluhan butir,'' katanya.
Pelanggaran yang dilakukan

• UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.


Pasal 74
(1) Perkara penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika, termasuk perkara yang didahulukan dari perkara lain untuk
diajukan ke pengadilan guna penyelesaian secepatnya.

(2) Proses pemeriksaan perkara tindak pidana Narkotika dan tindak pidana
Prekursor Narkotika pada tingkat banding, tingkat kasasi, peninjauan
kembali, dan eksekusi pidana mati, serta proses pemberian grasi,
pelaksanaannya harus dipercepat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Sanksi yang diberikan
Pasal 114
(2) Dalam hal perbuatan menawarkan untuk dijual, menjual,
membeli, menjadi perantara dalam jual beli, menukar,
menyerahkan, atau menerima Narkotika Golongan I sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) yang dalam bentuk tanaman beratnya
melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon
atau dalam bentuk bukan tanaman beratnya 5 (lima) gram, pelaku
dipidana dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau
pidana penjara paling singkat 6 (enam) tahun dan paling lama 20
(dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).
Sanksi yang diberikan

Pasal 114
(2) Dalam hal perbuatan menawarkan untuk dijual, menjual, membeli,
menjadi perantara dalam jual beli, menukar, menyerahkan, atau menerima
Narkotika Golongan I sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dalam
bentuk tanaman beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima)
batang pohon atau dalam bentuk bukan tanaman beratnya 5 (lima) gram,
pelaku dipidana dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau
pidana penjara paling singkat 6 (enam) tahun dan paling lama 20 (dua puluh)
tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditambah 1/3 (sepertiga).

Sedangkan pada pengedar obat psikotropika, akan dijerat dengan UU No 36


Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai