Anda di halaman 1dari 26

Beberapa Jenis Bensin Di Indonesia

Premium

Pertalite

Pertamax

Pertamina
Dex

Biosolar
TIMBAL
• Timbal yang juga dikenal dengan nama timah hitam (lead, plumbum)

• Disimbolkan dengan Pb memiliki


nomor atom 82

• Termasuk salah satu logam berat

• Dapat mencemari lingkungan

• Memiliki sifat beracun

• Berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup


Dapat berefek buruk pada :
• Sistem saraf
• Hematopoietik
• Ginjal

Tersebar luas :
• Baterai
• Amunisi
• Cat
• Pelindung radiasi
• Bensin
Timbal masuk ke dalam tubuh
• INHALASI, Ingesti, Kontak Dermal

• Pb masuk dalam kelompok A2

• NAB = 0,0001 ppm


Iritasi Kulit pada Zat BTEX
Penyakit Kulit akibat zat
BTEX
• Pekerja dengan lama bekerja ≤ 2 tahun  rentan
terhadap berbagai macam zat kimia.

• Lama bekerja > 2 tahun dapat dimungkinkan telah memiliki


resistensi terhadap zat kimia yang digunakan perusahaan  proses
hardening  kemampuan kulit yang menjadi lebih tahan terhadap
bahan kimia karena pajanan bahan kimia yang terus-menerus.
Analisis Risiko

• Analisa risiko menggunakan metode FMEA


(Failure Mode and Effect Analysis) yang meliputi tiga tahapan
utama :
1. Severity
2. Occurrence
3. Detection.
Pengukuran terhadap besarnya nilai severity, occurance, dan
detection adalah sebagai berikut

• Nilai Severity adalah langkah pertama untuk menganalisa


risiko, yaitu menghitung seberapa besar dampak atau
intensitas kejadian mempengaruhi hasil akhir proses.
Dampak tersebut di rating 5 merupakan dampak terburuk
dalam penentuan terhadap rating

• Nilai Occurance merupakan kemungkinan bahwa penyebab kegagalan


akan terjadi dan menghasilkan bentuk kegagalan selama masa
produksi

• Nilai Detection adalah berfungsi untuk upaya pencegahan terhadap


proses produksi dan mengurangi tingkat kegagalan pada proses
produksi.
Contoh skala nilai Severity, Occurence, dan Detection. Berikut ini adalah
contoh penilaian risiko untuk masing-masing risk events yang telah
diidentifikasi sebelumnya pada penelitian tersebut.
• Analisa risiko menggunakan metode Diagram Pareto

• Prinsip diagram pareto dikenal dengan aturan 80/20 dengan melakukan 20%
dari pekerjaan bisa menghasilkan 80% manfaat dari pekerjaan itu, atau 20%
dari risk event tertinggi dari 80% permasalahannya. Prinsip Pareto adalah
meningatkan untuk fokus pada 20% dari hal-hal yang terpenting, tetapi tidak
mengabaikan 80% dari masalah.

Diagram ini digunakan untuk :


1. Menentukan urutan pentingnya masalah-masalah atau penyebab
2. Memberi perhatian pada hal kritis dan penting melalui pembuatan ranking
terhadap masalah. Data yang diolah untuk mengetahui prosentase risk event
proses distribusi BBM di SPBT Kobangdikal dihitung menggunakan rumus.
MANAJEMEN RISIKO
• Dalam OHSAS 18001 (2007) manaejemen risiko terbagi atas 3 bagian, yaitu
Hazard Identification, Risk Assessment, dan Risk Control, biasa dikenal
dengan singkatan HIRARC.

• Dalam kepmenaker No. 05/1996 menempatkan manajemen risiko sebagai


salah satu elemen penting.

• Berdasarkan nilai karakteristik risiko yang telah didapatkan, manajemen


risiko merupakan pilihan-pilihan yang dilakukan untuk memperkecil risiko
dampak hazard terhadap kesehatan dan keselamatan karyawan atau
pekerja.
Contoh: dengan menurunkan konsentrasi Risk Agent dan atau mengurangi
waktu kontak.
Beberapa risiko kesehatan ataupun kecelakaan kerja yang dapat terjadi
pada pegawai SPBU

5. Risiko salah sambung valve


1. Terhirup Uap

2. Risiko kebakaran pada 6. Risiko pipa pecah


Underground Storage Tank (UST)

3. Risiko kebocoran pada BBM 7. Risiko pencemaran lingkungan

4. Risiko alat keselamatan tidak


bekerja
Aspek Keselamatan kerja yang harus diperhatikan saat pengisian
BBM di SPBU:

1. Jaga jarak aman

2. Patuhi aturan dan larangan saat berada di SPBU :


a. Dilarang Menggunakan Telepon Seluler
b. Dilarang Merokok atau Menyalakan Api
c. Dilarang Memotret
d.  Dilarang Mengisi BBM ke Wadah atau Jeriken Plastik

3. Dilarang memperbaiki kendaraan dan membuka kap mesin kendaraan


5. Turunlah dari kendaraan saat mengisi BBM

6. Khusus mobil, lepaskan safety belt dan aktifkan hand break

7. Komunikasikan jumlah bahan bakar tidak melebihi kapasitas tangki


kepada petugas

8. Pastikan nozzle BBM menempel pada lubang tangki

9. Hindari menggoyang-goyangkan kendaraan saat mengisi BBM

10. Jangan hidupkan mesin jika terdapat tumpahan atau mencium aroma
BBM yang menyengat
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai