Anda di halaman 1dari 38

OCCUPATIONAL CHEMICAL HAZARD IN

GASOLINE STATION

Pembimbing :
Dr. Magdalena Wartono, MKK

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
KELOMPOK I :
1. Laras Hanum Istiningtias (030.12.147)
2. Ade Kurnia Cornellis Bastian (030.14.002)
3. Fandy Setiawan (030.14.062)
4. Klemensius Devin Sachio (030.14.111)
5. Nabila Edward (030.14.131)
6. Zahra Ayu Handayani (030.14.205)

Insert the Sub Tittle of Your Presentation


Bekerja di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) -> pekerjaan berisiko
tinggi -> risiko dari produk kimia.
P
E
Produk kimia -> hidrokarbon aromatik, benzene, toluene dan xylene (BTX)
N
D Data dari National Cancer Institute of Brasil menunjukkan bahwa benzene,

A toluene dan xylene -> menimbulkan risiko kanker tertinggi.

H
Benzena -> zat yang tidak berwarna, mudah menguap, mudah larut, mudah terbakar
U dengan potensi karsinogenik yang sangat tinggi.

L
Di Indonesia pekerja SPBU dibekali dengan aturan dari perusahaan -> adanya
U penerapan motto 3S yaitu Senyum, Salam, Sapa.

A • Aturan tersebut yang membuat perusahaan SPBU untuk tidak menyediakan

N masker sebagai Alat Pelindung Diri (APD).


Digunakan Menyebabkan polusi
sebagai bahan udara, tanah dan
bakar menimbulkan gangguan
kesehatan

Sifat bensin  sangat mudah


terbakar, mengandung bahan kimia
(benzene, toluene, etilbenzene,
Bahaya Kesehatan xylene, MTBE, ethanol).
bagi manusia
Saat pengisian bahan bakar  terpapar bahan kimia pada bensin (menetes dari nozzle ke tanah,
dan uap mungkin bocor dari tangki gas terbuka ke udara).

Uap bensin  VOC  membahayakan kesehatan manusia dan berkontribusi


terhadap polusi ozon.

Hasil samping pembakaran kendaraan bermotor  karbon monoksida dan


partikel. Adanya kebocoran bahan bakar dari tangki penyimpanan bawah tanah
dapat mencemari air tanah
Bahan Kimia Berbahaya di SPBU &
Bahaya Penyakit yang Ditimbulkan

• Senyawa hidrokarbon tersusun atas 6 cincin karbon aromatic 


peningkat nilai oktan pd bensin

Benzene
• Titik didih 80 oC dan titik nyala -11 oC  mudah terbakar dengan
menghasilkan banyak jelaga, bersifat non polar yang masih dapat
sedikit larut dalam air, berat jenis yang lebih ringan dibanding
air  mengambang diatas air. Uap nya memiliki vapor pressure
lebih tinggi dibanding udara  lebih mudah menguap.
• Nilai ambang batas ( Threshold Limit Value/ TLV) waktu
paparan 8 jam berdasarkan ACGIH yang dianjurkan  0.5
ppm dan Short Term Exposure Limit (STEL)/ paparan
maksimal 15 menit  2.5 ppm
Content Here

03 • Paparan benzena dapat

Content Here
02melalui inhalasi, ingesti
ataupun secara kontak
05
• Karsinogenik terhadap sumsum
langsung dengan kulit
tulang dan sistem saraf pusat
Content Here

04
• Cairan tidak bewarna, berbau manis, mudah menguap, titik didih
110,6oC, titik lebur -95oC, tekanan uap 28,4 mmHg pada 25oC,
tidak larut air.

Toluene
• Sering digunakan sebagai pelarut dalam dunia industry (bensin).

• Nilai ambang batas (Threshold Limit Value/ TLV) paparan


selama 8 jam berdasarkan ACGIH yang dianjurkan  20 ppm
• Diserap baik jalur paparan inhalasi, kulit, dan oral.
• Dimetabolisme cepat oleh enzim mikrosom hati, & produk ekskresi urin utama adalah
asam hippuric.
• Metabolit urin lain termasuk orto dan para-kresol, asam S-benzylmercapturic, dan
asam S-para-toluylmercapturic.
• Senyawa kimia diproduksi oleh reaksi kimia methanol dan isobutylene.

Methyl tertiary— • Sebagai "oksigenat"  meningkatkan kandungan oksigen bensin & booster
buthyl ether (MTBE) oktan dalam bensin.

• Sifat fisik  cair, tidak berwarna, memiliki bau khas (anesthetic-like


odor). Titik didihnya 131°F dan titik nyala nya 18°F.

• Threshold Limit Value (TLV) dari ACGIH (American Conference of


Governmental and Industrial Hygienists) MTBE (50 ppm; 1 ppm MTBE =
3.61 mg/m3;50 ppm = 180,5 mg/m3 = 180,500 microgram/m3
Pengendalian Bahan Kimia

• Dilakukan oleh perusahaan/instansi

• Potensi bahaya kimia (inhalasi, kontak kulit, ingesti)


Contents Title

• HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment,


and Risk Control)
Pengendalian Zat Benzene

Kronis
Akut

Efek Pajanan

• Sakit Kepala
• Kelelahan • Hemotoksisitas
• Depresi SSP
• Imunotoksisitas
• Aritmia
• Neurotoksisitas
Jantung
• Karsinogenisitas
• Sesak Napas
Pengendalian Zat Benzene

• Hal ini sudah dapat diterapkan walaupun


belum maksimal yakni mengurangi
penggunaan benzene, saat ini kandungan
benzene yang digunakan pada bensin
adalah 1%.
• Dalam mengganti/substituti bahan yaitu
dengan cara mengganti penggunaan
benzene dengan zat toluene,
cyclohexane, atau keton yang memiliki
efek buruk bagi kesehatan yang lebih
rendah dibandingkan dengan benzene.
• Upaya yang dapat dilakukan adalah
menambah ventilasi pada lingkungan kerja.
• Prosedur Keselamatan
• Pemeriksaan Kesehatan (UU No. 13 Th. 2003)
• Pengukuran dan monitoring Benzene di
Lingkungan
• Durasi Kerja
• Rambu, Poster, Label
Pengendalian Zat Toluene
Akut
Efek Pajanan
Kronis

• Sakit Kepala
• Kelelahan
• Iritasi Tenggorok
• Gangguan sistem saraf pusat
• Iritasi Hidung
• Mual
• Pusing
• Depresi
Pengendalian Zat Toluene

• Upaya yang dapat dilakukan adalah


menambah ventilasi pada lingkungan kerja
Pengendalian Zat Toluene

• Pemeriksaan Kesehatan (UU No. 13 Th. 2003)


• Prosedur Keselamatan
• Pengukuran dan monitoring Toluene di Lingkungan
• Durasi Kerja
• Rambu, Poster, Label
Pengendalian Zat Xylene

• Xylene merupakan zat yang iritatif pada mata, kulit


dan mukosa.
• Pada dosis tinggi xylene memiliki efek sedasi.
Efek Pajanan • Pemaparan jangka panjang terhadap xylene akan
menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.
• Efek karsinogenik dari xylene masih sangat sedikit
Pengendalian Zat Xylene

• Upaya yang dapat dilakukan adalah


menambah ventilasi pada lingkungan kerja.
Pengendalian Zat Xylene

• Prosedur Keselamatan
• Pemeriksaan Kesehatan (UU No. 13 Th. 2003)
• Pembuatan Shift Kerja
• Rambu, Poster, Label
Pengendalian Zat Ethyl-benzene

• Zat yang iritatif pada kulit dan mukosa.


• Pemaparan jangka panjang etilbenzena akan
Efek Pajanan menyebabkan kerusakan hati, ginjal
• Efek karsinogenik dari etil benzen pada manusia
belum diketahui tapi pada hewan sudah terbukti
bersifat karsinogenik
Pengendalian Zat Ethyl-benzene

• Upaya yang dapat dilakukan adalah


menambah ventilasi pada lingkungan kerja.
Pengendalian Zat Ethyl-benzene

• Pengukuran dan monitoring etil benzena


• Pemeriksaan Kesehatan (UU No. 13 Th. 2003)
• Pembuatan Shift Kerja
• Rambu, Poster, Label
Pengendalian Zat Methyl tertiary—buthyl ether
(MTBE)

• Gangguan pernapasan hingga depresi pernapasan berat


Efek Pajanan
Pengendalian Zat MTBE

• Upaya yang dapat dilakukan adalah menambah


ventilasi pada lingkungan kerja.
Pengendalian Zat MTBE

• Prosedur Keselamatan
1. Pencegahan kebocoran MTBE dari
Underground Storage Tank (UST)
2. Pencegahan kebocoran MTBE dari jaringan
pipa
• Durasi Kerja
• Rambu, Poster, Label
Pengendalian Zat MTBE
Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi RI No.PER.08/MEN/VII/2010 tentang
alat pelindung diri
Kesimpulan
• Pekerja SPBU sering berkaitan dengan zat bensin yang berbahaya antara lain benzene,
toluene, etilbenzene, xylen (BTEX), MTBE dan beberapa zat kimia lainnya.

• Bahaya yang ditimbulkan oleh zat tersebut dapat bersifat akut ataupun secara kronik.
• Bahaya dari dampak yang bersifat akut antara lain iritasi, sementara yang bersifat
kronik dapat menyebabkan timbulnya keganasananasan.

• Dari penelitian dampak paparan dari benzene terhadap sel darah, dampak paparan
benzene terhadap perubahan genetik, dampak paparan toluene terhadap mukosa
saluran nafas.

• Dalam mengatasi bahaya tersebut dapat dikontrol dengan metode eliminasi, subsitusi,
pengendalian teknik, pengendalian asminitratif hingga pengguan alat pelindung diri.
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai