NIM : 101914253007
Mata Kuliah :K3 Pertambangan, Minyak, Gas dan Panas Bumi
Jawaban :
1. Sifat fisik dan kimia pelarut xylen
Semua pelarut organik bersifat mudah larut dalam lemak meskipun
dengan tingkatan yang berbeda-beda. Daya larut dalam lemak seringkali
menjadi ukuran efisiensi penggunaan pelarut di lingkungan industri. Sifat ini
sekaligus menjadi faktor penting yang digunakan untuk mengetahui efek
yang ditimbulkan pelarut bagi kesehatan. Semua pelarut organik bersifat
larut dalam lemak meski dengan tingkat kelarutan yang berbeda-beda
(Joseph LaDao, 2004).
Pelarut juga mempunyai sifat mudah menguap sehingga konsentrasi
dalam udara juga dapat lebih besar. Karena sebagian besar jalur utama
pajanan terjadi melalui proses inhalasi, maka pajanan terhadap pelarut
sangat bergantung dengan sifat tersebut (Joseph LaDou, 2004). Pelarut
dikelompokkan menjadi dua kelompok tergantung struktur kimia dan
golongan fungsional tambahannya. Sifat ini ternyata sangat mempengaruhi
toksisitas yang ditimbulkan pelarut, misalkan struktur kimia hidrokarbon
terklorinasi membawa sifat racun terhadap hati sedangkan struktur kimia
aldehid menimbulkan sifat iritasi (Joseph LaDou, 2004)
Xylene atau dimetilbenzen adalah bahan kimia aromatik dalam bentuk 3
isomer: ortho-, meta- dan para-xylene atau 1,2-, 1,3-, dan 1,4-dimetilbenzen.
Produksi komersil menghasilkan campuran xylene, yang mengandung
ketiga isomer ini, dengan tambahan etilbenzen dan sejumlah non-xylene
hydrocarbon. Diantara ketiga isomernya, m-xylene adalah konstituen
dominan sebanyak 60-70% dalam penggunaan xylene secara komersial
sebagai pelarut industri. Spesifik isomer xylene diproduksi dari campuran
xylene dan digunakan untuk mensintesiskan bahan kimia lain (CDC, 2012).
Produk teknis, ”xylene campuran” mengandung kurang lebih 40% m-xylene
dan 20% masing-masing etilbenzene, o-xylene , dan p-xylene serta sejumlah
Relative
vapour 3.7
Explosive
limit LEL 1%
Sumber: IPCS (2004)
Faktor konversi
Xylene
di udara: 1 ppm = 4.34 mg/m3; 1 mg/m3 = 0.230 ppm at 25oC
Xylene
dalam
darah: 1 mg/L = 0.0094 mmol/L; 1 mmol/L = 106 mg/L
Metilhipurat
acid: 1 mg/L = 0.0052 mmol/L; 1 mmol/L = 193 mg/L