Anda di halaman 1dari 156

Penyakit Akibat Pajanan Pelarut Organik

PAJANAN KIMIA MODUL 02


Tujuan Modul
Tujuan Umum Tujuan Khusus

Setelah selesai 1. Pengertian dan ruang lingkup pelarut organik.


2. Diagnosis okupasi penyakit yang disebabkan
pelatihan, peserta pelarut organik
mampu memahami 3. Talaksanaan penyakit akibat kerja disebabkan
penyakit akibat kerja pelarut organik
yang disebabkan 4. Praktek diagnosis okupasi dan rekomendasi
penatalaksanaannya
oleh pelarut organik
Pendahuluan
Hampir semua orang terpajan dengan pelarut organik.
Karena derajat pajanan (dosis) sangat bervariasi, maka efek
toksik juga sangat bervariasi.
Toksisitas dari pelarut organik tergantung pada sifat kimiawi
dari senyawa tersebut.
Penyakit Akibat Pajanan Pelarut Organik
390,000 new cases of all types of occupational disease appear
annually in the US.

It is unknown how many of these cases may be related to solvent


exposure.

Similar to other occupational diseases, 95% of all occupational


solvent-related disease cases are never reported, most are never
recognized as being occupationally-related.
Definisi Klasifikasi pelarut
Pelarut adalah suatu Aqueous (berbasis air)
substansi (biasanya cair Organik (berbasis hidrokarbon)
pada suhu ruangan) yang terbanyak dalam industri
melarutkan substansi lain
sehingga menjadi suatu Pembahasan saat ini adalah pelarut organik
larutan yang homogen.
Deskripsi singkat (1)
Bahan baku pelarut organik adalah bahan kimia organik.
Pelarut digunakan dalam perekat, pelapis, elektronik, tinta, pestisida,
farmasi, reproduksi fotografi, industri tekstil. Juga banyak digunakan
pada dry cleaning, degreasing logam, penyulingan minyak, dan
sebagai aditif bahan bakar.
Jumlah pelarut organik banyak, lebih 30.000 macam.
Deskripsi singkat (2)
Pelarut organik merupakan suatu kelompok besar senyawa-
senyawa dengan struktur kimia bermacam-macam (antara lain:
alkohol, keton, eter, glikol, aldehida, hidrokarbon alifatik dan aromatik baik yang
jenuh dan tidak jenuh, hidrokarbon terhalogenisasi, carbon disulfide, dll).
Kesamaannya adalah kemampuannya untuk melarutkan dan
mendispersikan lemak, minyak, lilin, cat, pigmen, karet, dan
lain-lain.
Prinsip umum
Pajanan pelarut dipengaruhi oleh:
Konsentrasi zat di udara.
Konsentrasi uap lebih tinggi di tempat tertutup dengan ventilasi yang buruk, dan
dengan pelarut yang mempunyai tekanan uap yang tinggi.
Kelarutan
Ketika terinhalasi, pelarut yang bersifat lipid-soluble dengan mudah masuk ke darah.
Pelarut juga dapat melewati kulit, meskipun biasanya bukan jalur pajanan utama.
Karena pelarut seringkali mengiritasi atau mende-fat kulit.
Frekwensi pajanan
Prinsip umum
Efek toksik pelarut:
Depresi susunan saraf pusat, dan
Iritasi membran dan jaringan.
Depresi SSP cenderung meningkat jika panjang rantai karbon
meningkat.
Molekul dengan lebih dari 5 karbon pada umumnya tidak mudah menguap sehingga
tidak menyebabkan pajanan yang berbahaya.
Sifat mendepresi SSP meningkat dengan adanya tambahan gugus
fungsional halogen dan alkohol.
alkanes <alkenes <alcohols <organic acids <esters <ethers <halogenated compounds
Toksikokinetik (1)
Jalan masuk utama di industri adalah inhalasi.
Laju penyerapan melalui dinding alveoili paru jauh lebih tinggi dari
pada melalui dinding saluran pencernaan. Laju penyerapan bisa
mencapai 50% untuk beberapa jenis pelarut seperti toluene.
Carbon disulphide dan N,N-dimethylformamide dalam fase cair
dapat menembus kulit yang intact dalam jumlah yang cukup
untuk menimbulkan efek toksik.

Masayuki Ikeda. Biological monitoring in Encyclopedia of occupational health and safety, Jeanne Mager Stellman, Editor-in-Chief. International Labor
Organization, Geneva. 2011.
Toksikokinetik (2)
Ketika diserap, sebagai pelarut organik diekshalasi tanpa
mengalami biotransformasi, tetapi sebagian besar didistribusikan
ke dalam jaringan dan organ yang kaya akan lemak karena
pelarut organik bersifat lipophilic.
Biotransformasi terutama terjadi di hati (dan juga organ lain tetapi
dalam jumlah kecil) sehingga molekul pelarut organik menjadi
lebih hidrophilic sehingga dapat diekskresi melalui ginjal dalam
bentuk urine sebagai metabolit. Sebagian kecil dapat dieliminasi
tanpa berubah dalam urine.
Masayuki Ikeda. Biological monitoring in Encyclopedia of occupational health and safety, Jeanne Mager Stellman, Editor-in-Chief. International Labor
Organization, Geneva. 2011.
Klasifikasi pelarut organik
Klasifikasi Pelarut
Aromatik Benzene, toluene, xylene, ethylbenzene, styrene monomer
Hidrokarbon Alkanes (contoh: N-hexane), alkenes, alkynes
alifatik
Hidrokarbon Cyclopropane, cyclopentane, cyclohexane, methylcyclohexane, ethylcyclohexane,
alisiklik cyclopentadiene, cyclohexane, cyclohexene, ethylcyclohexane, methylcyclopentane
Alkohol Isopropyl alcohol, methyl alcohol, butyl alcohol
Aldehydes Formaldehyde, acrolein
Hidrokarbon Trichloroethylene, dichloromethane, tetrachloroethylene, methylchloroform, 1,3-
terhalogenisasi dichloropropane, 1,2-dibromo-3-dichloropropane (DBCP), ethylene dibromide,
methylene chloride, chloroform, o-dichlorobenzene, ethylene dichloride (EDC)
Klasifikasi pelarut organik
Klasifikasi Pelarut
Chlorofluorocarbons Fluorotrichloromethane, 1,1,2-trichloro-1,2,2-trifluoroethane
Ethers Diethyl ether, 1,4-dioxane
Esters Methyl acetate, ethyl acetate, butyl acetate, vinyl acetate
Glycol derivatives Ethyleneglycol monomethyl, monoethyl ether, ethylene-ether, ethyleneglycol,
glycol monoethyl ehter, ethyleneglycol monoethyl, ehter acetate, monobutyl
ehter
Ketones Acetone, methyl ethyl ketone (MEK), methyl isobutyl ketone (MIBK)
Petroleum distillates Napthas, white spirit
Lain-lain Carbon disulfide, dimethylformamide, tetrahydrofuran, limonene, ethylene
oxide
Pekerja yang terpajan pelarut organik
Painters Graffiti removers
Construction workers Refinery workers
Semiconductor workers Manicurists
Machinists / auto mechanics Drycleaners
Manufacturing workers Many others
Glue, Paint, Chemical, Plastics
Rotogravure Printers, Metal
Degreasers
Gangguan kesehatan akibat pajanan
pelarut organik
Acute Intoxication
Chemical Headache
Chemical Hepatitis
Bill Bowerman developed
Chronic Toxic Encephalopathy
n-Hexane related
Hematological Effects peripheral neuropathy from
glues used for running
Renal Effects shoes.
Reproductive Health Effects
Toxic Peripheral Neuropathy
7 langkah diagnosis okupasi
1. Diagnosis klinis yang perlu dicurigai
Beberapa keadaan yang harus mencetuskan kecurigaan bahwa
mungkin diakibatkan oleh pelarut organik:

Chemical hepatitis, keguguran,


neuropati perifer, asthma,
nyeri kepala menahun, gangguan pendengaran,
gangguan kognitif menahun, riwayat masalah-masalah psikologis
sebelum dan sesudah pajanan.
Tahapan intoksikasi akut pelarut organik
Narcosis
impaired psychomotor function as measured by reaction time, manual
dexterity, coordination, or body balance
Anesthesia
Central nervous system depression
Respiratory arrest
Unconsciousness
Cardiac arrest.
7 langkah diagnosis okupasi
1. Diagnosis klinis pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik fokus pada:


Kulit
Mata
Saluran cerna
Sistem saraf
Status mental
7 langkah diagnosis okupasi
1. Diagnosis klinis pemeriksaan penunjang

Skrining
Monitoring biologis
Monitoring efek patologis
Monitoring biologis
Sumber sampel

Untuk monitoring pajanan pelarut organik dapat dari:


Urine
Darah
Udara ekshalasi

Masayuki Ikeda. Biological monitoring in Encyclopedia of occupational health and safety, Jeanne Mager Stellman, Editor-in-Chief. International Labor
Organization, Geneva. 2011.
Monitoring biologis
Pertimbangan dalam pemilihan sampel

Faktor penting dalam memilih material biologis untuk monitoring pajanan:


Kecepatan menghilangnya pelarut organik yang diserap (biological half-
lifeI).
Biological half-life metabolit di urine tergantung pada seberapa cepat
senyawa induk dimetabolisasi.
Spesifitas zat kimia yang dianalisa dalam hubungannya dengan pajanan
yang ingin dipantau.

Masayuki Ikeda. Biological monitoring in Encyclopedia of occupational health and safety, Jeanne Mager Stellman, Editor-in-Chief. International Labor
Organization, Geneva. 2011.
Monitoring biologis
Contoh
Pelarut organik Target chemical Urin/Darah Waktu pengambilan sampel
Carbon disulphide 2-thiothiazoidine-4-carboxylicacid Urin KJ
Hexane 2,4-hexanedione Urin SSRKJ
Hexane Darah Konfirmasi pajanan
Methanol Methanol Urin SSRKJ
Styrene Mandelic acid Urin KJ
Phenylglyoxylic acid Urin KJ
Styrene Darah Konfirmasi pajanan
Toluene Hippuric acid Urin SRKJ
o-Cresol Urin SRKJ
Toluene Darah Konfirmasi pajanan
Toluene Urin SRKJ
Xylene Methylhippuric acids Urin SRKJ
Xylene Darah SRKJ
Masayuki Ikeda. Biological monitoring in Encyclopedia of occupational health and safety, Jeanne Mager Stellman, Editor-in-Chief. International Labor Organization, Geneva. 2011.
7 langkah diagnosis okupasi
2. Pajanan yang dialami di tempat kerja

Kunjungan ke tempat kerja:


Nilai tempat kerja dan pajanan potensial, ventilasi tempat kerja, potensi terjadinya pajanan melalui
kulit, bahan kimia apa saja yang ada dan berapa banyak. Apakah tercium bau bahan kimia?

Data dari higiene industri apabila ada.


Label bahan kimia yang digunakan di tempat kerja.
MSDS (Material Safety Data Sheets)
7 langkah diagnosis okupasi
2. Pajanan yang dialami di tempat kerja

Workers often acquire the bad habit of washing their Organic solvents are among the most frequently used substance in
hands in the same solvent used to clean tools and industry. Repeated skin contact leads to excessive dehydration of
brushes contaminated with a resin and catalyst. This surface keratin and eczema. In this worker, who habitually used an
not only exposes the skin to the irritant action of the organic solvent for cleansing purposes, the dermatitis appears as
solvent, but also to the additive effects of the scattered, coin shaped concentrated patches, commonly referred to as
dissolved chemicals. "nummular" eczema.
7 langkah diagnosis okupasi
2. Pajanan yang dialami di tempat kerja

Pasien juga harus ditanyakan tentang:


Suhu lingkungan di tempat kerja,
Tuntutan kerja fisik
Penggunaan alat pelindung diri (kaca mata, sarung tangan,
respirator).
Apakah tersedia tempat cuci tangan, ganti baju, tempat makan?
7 langkah diagnosis okupasi
3. Hubungan pajanan dengan diagnosis klinis

Apakah ada hubungan antara diagnosis dengan pajanan di tempat


kerja.
Apakah keluhan membaik pada akhir pekan ketika pasien libur atau
cuti?
Apakah keluhan timbul ketika pasien mulai bekerja?
Apakah kondisi pasien memburuk karena mencium bau pelarut organik
di tempat kerja?
Apakah ada pekerja lain yang juga mengalami keluhan yang sama?
Apakah periode latennya memenuhi?
7 langkah diagnosis okupasi
4. Dosis pajanan

Apakah dosis dari pajanan pelarut mencukupi, menurut pendapat anda,


untuk menyebabkan masalah pd pasien? (misalnya, apakah pernah ada
riwayat keracunan akut? Pernah terjadi spill atau tumpahan zat kimia?)
Apakah pasien memakai APD ketika bekerja?
Apa jenis APD yang digunakan pasien?
Sudah berapa tahun pasien bekerja di tempat kerja yang sekarang?
Berapa jam per hari pasien terpajan dengan pelarut organik?
Apakah pasien secara khusus lebih sensitif/rentan terhadap efek dari
pelarut?
7 langkah diagnosis okupasi
4. Dosis pajanan
Tingkat keparahan (severity) dari penggunaan pelarut organik tergantung
pada faktor:

Bagaimana cara pelarut organik Tingkat ventilasi


tersebut digunakan Tingkat penguapan dari pelarut
Jenis pekerjaan dan bagaimana Pola aliran udara
pekerja terpajan.
Konsentrasi uap di udara lingkungan kerja
Pola kerja
Penggunaan alat pelindung diri
Lama pemajanan
Pemeliharaan dan kebershan ruang kerja
Suhu lingkungan kerja (housekeeping)
7 langkah diagnosis okupasi
5. Peranan faktor individu

Riwayat keluarga asthma


Riwayat merokok, minum alkohol, atau penggunaan narkoba.
Riwayat penggunaan obat-obatan maupun produk herbal yang
mempunyai target sistem organ yang sama dengan pelarut juga
harus ditanyakan.
7 langkah diagnosis okupasi
6. Faktor lain di luar pekerjaan

Apakah ada penggunaan pelarut dalam melakukan hobby atau


pekerjaan rumah tangga, seperti mengecat, memperbaiki
kendaraan bermotor, dll.
Apakah menggunakan pelarut organik juga di rumah? Karena
pelarut organik juga digunakan dalam consumer products seperti
cat, tinta, thinner, degreasers, dry-cleaning agents, penghilang
noda, repellents, dll.
7 langkah diagnosis okupasi
7. Menentukan diagnosis PAK

Tentukan apakah:
Penyakit akibat kerja
Penyakit akibat kerja adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan
kerja.
PAK yang wajib dilaporkan 30 penyakit.
Permenakertrans Nomor: PER.01/MEN/1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja
Penyakit yang dicetuskan atau diperberat oleh pekerjaan atau
lingkungan kerja
Kepmenakertrans RI No 609 tahun 2012 tentang Pedoman Penyelesaian Kasus Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja
Bukan penyakit akibat kerja
Belum dapat ditentukan, masih memerlukan data-data tambahan.
Penatalaksanaan
Jauhkan dari pajanan
Segera bilas mata dengan air mengalir 1 2 liter selama 30 menit 1 jam!
Segera bilas kulit dengan air!
Bila ada gangguan dermatitis beri pengobatan seperti dermatitis pada
umumnya.
Bila ada gejala gangguan SSP beri pengobatan simptomatik.
Bila keadaan memburuk lakukan pertolongan gawat darurat rujuk RS
dengan informasi agar diobservasi 72 jam (oedem paru)
Pencegahan pajanan
Elimination
Substitution
Engineering Controls
Administrative Controls
Isolation
Personal Protective Equipment
Education
Pencegahan keracunan (1)
Mempunyai pengetahuan akan bahaya dari pelarut organik (lihat
MSDS).
Menyimpan semua bahan kimia termasuk pelarut organik pada
wadahnya dalam keadaan tertutup dengan label yang sesuai dan
peringatan bahayanya.
Jangan menyimpan bahan kimia termasuk pelarut organik dalam
wadah bekas makanan/minuman, gunakan botol reagen.
Pencegahan keracunan (2)
Jangan makan/minum atau merokok di dekat zat pelarut.
Gunakan lemari asam untuk bahan-bahan yang mudah menguap
dan beracun.
Gunakan alat pelindung diri ketika berhubungan dengan pelarut.
Mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan bila terjadi keracunan
pelarut.
APD
Apron pelindung yang impermeable.
Sarung tangan Breakthrough time tergantung
jenis sarung tangan, jenis pelarut organik, dan
aktivitas.
Sarung tangan yang tahan kimia: natural
rubber, butyl rubber, chloroprene, nitrile, dan
fluorocarbon; atau berbagai plastik: polyvinyl
chloride, polyvinyl alcohol, polyethylene.
Respirator
Respirator Program must include:
Training
Cleaning
Fit testing
Medical Clearance
Change of filters schedule depends on exposure
type and amount
Return to work
Untuk kasus dermatitis perlu pertimbangan apa ada alergi pada
pekerja, bila ada, sebaiknya hindari kontak dengan pajanan
Untuk pekerja yang sudah ada kelainan SSP perlu dievaluasi
antara kemampuan fisik/psikis dengan beban kerja/tugas yang
harus dilakukan.
Prinsipnya bila tak ada kelainan kembali bekerja pada tempat
semula
Kasus 1
NYERI KEPALA HEBAT
Seorang wanita berusia 33 tahun datang ke praktek Anda, dokter
keluarganya, pada akhir Juli 2015 karena nyeri kepala hebat yang
dirasakannya akhir-akhir ini tidak mempan dengan obat-obatan
warung untuk sakit kepala.
Nyeri kepala dirasakan bilateral, lokasi bitemporal/bifrontal. Nyeri
diikuti dengan rasa melayang, mual dan photophobia, dan saking
hebatnya nyeri yang dirasakan, pasien sering harus berbaring di
kamar yang gelap.
Sebelumnya pasien belum pernah sakit seperti ini.
Pasien menyangkal melihat scotoma atau kilatan cahaya pada saat
serangan sakit kepalanya.
TS Prince and SE Spengler. Severe headache associated with occupational exposure to stoddard solvent. Case report. Occup. Med.
Vol. 51 No. 2, pp. 136 138, 2001.
Anamnesis apa yang akan anda tanyakan
selanjutnya?
Apa saja diagnosis banding yang mungkin?
Acute Primary Headache Disorders
More common Less common
Migraine with or without aura Paroxysmal hemicrania
Tension-type headache Idiopathic stabbing headache
Cluster headache Cold-stimulus headache
Benign cough headache
Benign exertional headache
Headache associated with sexual activity

C. Randall Clinch. Evaluation of acute headaches in adults. American Family Physician. Volume 63, Number 4, 15 February 2001
Acute Secondary Headache Disorders
Headache associated with head trauma
Acute post-traumatic headache
Headache associated with vascular disorders
Subarachnoid hemorrhage
Acute ischemic cerebrovascular disorder
Unruptured vascular malformation
Arteritis (e.g., temporal arteritis)
Carotid or vertebral artery pain
Venous thrombosis
Arterial hypertension
Headache associated with nonvascular intracranial disorder
Benign intracranial hypertension (pseudotumor cerebri)
Intracranial infection
Low cerebrospinal fluid pressure (e.g., headache subsequent to lumbar puncture)

C. Randall Clinch. Evaluation of acute headaches in adults. American Family Physician. Volume 63, Number 4, 15 February 2001
Acute Secondary Headache Disorders
Headache associated with substance use or withdrawal
Acute use or exposure
Chronic use or exposure
Headache associated with noncephalic infection
Viral infection
Bacterial infection
Headache associated with metabolic disorder
Hypoxia
Hypercapnia
Mixed hypoxia and hypercapnia
Hypoglycemia
Dialysis
Other metabolic abnormality
Headache or facial pain associated with disorder of cranium, neck, eyes, ears, nose, sinuses, teeth, mouth
or other facial or cranial structures
Cranial neuralgias, nerve trunk pain and deafferentation pain
C. Randall Clinch. Evaluation of acute headaches in adults. American Family Physician. Volume 63, Number 4, 15 February 2001
Pasien kemudian diberi obat Toradol (ketorolac, suatu oains)
dengan diagnosis kerja nyeri kepala migraine dengan komponen
tegang otot.
Hari berikutnya pasien mendapat tambahan obat Demerol
(meperidine hydrochloride, suatu analgesik golongan narkotik)
dan Phenergan (promethazine) untuk mengatasi nyeri dan
mualnya.
Keluhan pasien tidak ada perbaikan.

TS Prince and SE Spengler. Severe headache associated with occupational exposure to stoddard solvent. Case report. Occup. Med.
Vol. 51 No. 2, pp. 136 138, 2001.
Pemeriksaan penunjang apa yang Anda
usulkan?
CT scan kepala dan sinus normal
Hematologi rutin dalam batas normal.
Kimia darah dalam batas normal
Fungsi tiroid dalam batas normal.

TS Prince and SE Spengler. Severe headache associated with occupational exposure to stoddard solvent. Case report. Occup. Med.
Vol. 51 No. 2, pp. 136 138, 2001.
Glaukoma?
EEG?
Pasien kemudian dirujuk ke:
Dokter spesialis mata untuk menyingkirkan glaukoma, hasilnya
tidak ada glaukoma.
Dokter spesialis neurologi untuk dilakukan EEG, hasilnya
normal.

TS Prince and SE Spengler. Severe headache associated with occupational exposure to stoddard solvent. Case report. Occup. Med.
Vol. 51 No. 2, pp. 136 138, 2001.
Pasien kemudian diberikan amitriptilin
untuk mengatasi gangguan tidur, obat
antidepresan untuk kemungkinan depresi,
Vicodin (suatu kombinasi acetaminophen
dengan hydrocodone, analgetik golongan
narkotik) untuk nyeri kepalanya.
Nyeri kepalanya tetap berlanjut.

TS Prince and SE Spengler. Severe headache associated with occupational exposure to stoddard solvent. Case report. Occup. Med.
Vol. 51 No. 2, pp. 136 138, 2001.
Apakah anda mulai mencurigai
kemungkinan adanya penyebab di tempat
kerja? Jika ya, mengapa?
Kita mencurigai suatu PAK jika:
Penyebab gejala/keluhan pasien tidak ditemukan di klinik.
Data demografi pasien tidak cocok dengan pola yang ada selama ini,
misalnya usia, jenis kelamin.
Pasien menyatakan kecurigaannya bahwa gejala/keluhan pasien
disebabkan oleh pekerjaan.
Gejala/keluhan pasien berkurang ketika pasien cuti/libur/tidak bekerja.
Gejala/keluhan pasien timbul ketika bekerja
Setelah 6 7 minggu kemudian, pasien memperhatikan bahwa
saat pagi hari dia tidak merasakan nyeri kepala, dan nyeri
kepalanya mulai dirasakan ketika bekerja.
Pasien mulai curiga, jangan-jangan ada sesuatu di tempat kerjanya
yang menjadi penyebab nyeri kepalanya, dan pasien kembali
melaporkan kecurigaannya tersebut kepada dokter keluarganya.

TS Prince and SE Spengler. Severe headache associated with occupational exposure to stoddard solvent. Case report. Occup. Med.
Vol. 51 No. 2, pp. 136 138, 2001.
Apa yang akan anda lakukan untuk dapat
menjawab pertanyaan pasien tentang
kecurigaannya bahwa penyebab nyeri
kepalanya karena faktor di pekerjaan?
Riwayat pekerjaan
Pasien sudah bekerja selama 8 tahun di perusahaan yang sekarang
sebagai set-up operator pembuatan suku cadang dari logam.
Suku cadang disemprot dengan kabut cairan pelumas yang
tersimpan dalam tangki di tempat kerjanya.
Pasien tidak menggunakan alat pelindung pernafasan, pasien
menggunakan sarung tangan kain yang kadang-kadang direndam
dalam pelarut ketika selesai bekerja.

TS Prince and SE Spengler. Severe headache associated with occupational exposure to stoddard solvent. Case report. Occup. Med.
Vol. 51 No. 2, pp. 136 138, 2001.
Dari data yang diberikan apakah ada
kecurigaan penyebab di tempat kerja?
Sebutkan alasannya?
Tidak ada.
Pasien sudah bekerja selama 8 tahun, sedangkan sakit kepala
hebat yang dirasakannya baru dalam 2 bulan terakhir ini saja.
Anamnesis mengenai pekerjaan apa lagi
yang harus anda gali?
Dalam melakukan anamnesis okupasi berlaku:
Kondisi akut tanyakan kondisi pekerjaan/lingkungan kerja
terakhir/akut juga
Kondisi kronik tanyakan kondisi pekerjaan/lingkungan kerja
secara lengkap sampai usia muda. Perlu juga ditanyakan kondisi
lingkungan tempat tinggal.
Apakah dalam 2 bulan terakhir ini ada sesuatu yang berubah di
lingkungan pekerjaan anda?
Apakah ada bahan kimia baru yang digunakan?
Apakah ada cara kerja baru yang diterapkan?
Apakah ada mesin baru yang digunakan?
Apakah ada perubahan dalam air yang digunakan di rumah?
Apakah ada hobi baru?
Apakah ada hewan peliharaan baru?
Apakah baru-baru ini melakukan perjalanan?
Riwayat pekerjaan
Pada akhir Mei 2015 digunakan cairan pelumas baru. Pada saat
cairan pelumas baru digunakan, pasien mulai timbul nyeri kepala,
dan pasien merasakan bebas nyeri kepala hanya 1 sd 1,5 jam
ketika bangun tidur di pagi hari.
Nyeri kepalanya juga membaik ketika akhir pekan.
Tidak ada pajanan lain yang dicurigai di tempat kerja, tidak ada
hobi baru, hewan peliharaan baru, tidak mengadakan perjalanan,
dll.

TS Prince and SE Spengler. Severe headache associated with occupational exposure to stoddard solvent. Case report. Occup. Med.
Vol. 51 No. 2, pp. 136 138, 2001.
Apa saran anda kepada pasien untuk
membuktikan bahwa nyeri kepala yang
dialaminya memang disebabkan oleh
pelumas baru tersebut?
Mengganti pelumas baru dengan pelumas lama.
Keluhan menghilang.

TS Prince and SE Spengler. Severe headache associated with occupational exposure to stoddard solvent. Case report. Occup. Med.
Vol. 51 No. 2, pp. 136 138, 2001.
Apakah diagnosis PAK dapat ditegakkan pd
kasus ini? Mengapa?
Kasus 2
GUILLAIN-BARRE SYNDROME?
Seorang anak laki-laki berumur 17 tahun dengan kelemahan
ekstremitas bawah yang progresif, disertai baal dan kesemutan
dirawat di bangsal neurologi di RSUD A pada bulan April 2015
dengan diagnosis masuk sindrom Guillain-Barre.
Keluhan berawal 3 minggu smrs setelah pasien mengalami flu.
Awalnya pasien merasakan baal di tangan dan kemudian
ekstremitas bawahnya kram dan lemah. Kelemahan makin lama
makin parah dan dalam waktu 10 hari pasien tidak dapat berdiri
atau berjalan.
Tidak ada riwayat pernah dirawat di rs sebelumnya. Riwayat
trauma kepala, konsumsi obat-obatan, merokok, minum alkohol,
kecanduan, riwayat neuropati dalam keluarga disangkal.
K. Sadeghniat et al. n-Hexane neuropathy due to shoemaking: report of five cases. Acta Medica Iranica, Vol. 43, No. 2 (2005)
Apakah anda setuju dengan diagnosis awal
GBS?
GBS adalah peradangan neuropati perifer yang secara klinis
ditandai dengan kelemahan/kelumpuhan yang menjalar naik
dalam waktu beberapa hari.
Pasien biasanya mulai merasakan parestesia distal diikuti oleh
kelemahan kaki. Kelemahan menjalar ke arah proksimal dalam
beberapa hari, seringkali melibatkan otot-otot wajah, orofaring
atau pernafasan sehingga memerlukan ventilasi mekanik.
Biasanya juga diikuti oleh nyeri pada otot-otot besar. Refleks
tendon dalam biasanya hiporefleks atau tidak ada sama sekali dan
sensasi biasanya tetap ada.
Gejala pasien ini mirip dengan GBS.
Apa saja diagnosis banding yang perlu
dipertimbangkan pada keadaan klinis
seperti ini?
Diagnosis banding
Kompresi medula spinalis Paraneoplastic neuropathy
Myelitis Hypophosphatemia
Myasthenia gravis Botulism
Polymyositis Paralytic poliomyelitis
Metabolic myopathies. Tick paralysis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan saraf
otak: normal.
Tanda neurologis yang positip hanya
kelemahan, terutama di bagian distal dari
ekstremitas bawah, atrofi otot ringan di
ekstremitas bawah, total arefleksia
ekstremitas bawah, refleks tendon dalam
berkurang, bilateral foot drop. Tidak ada
fasikulasi, tonus otot normal, saraf sensoris
dalam batas normal.

K. Sadeghniat et al. n-Hexane neuropathy due to shoemaking: report of five cases. Acta Medica Iranica, Vol. 43, No. 2 (2005)
Pemeriksaan penunjang apa yang anda
anjurkan?
Hasil pemeriksaan penunjang
Elektrolit, BUN, creatinin, calcium, magnesium, phosphate,
fungsi hati, darah rutin, LED, protein serum, antinuklear
antibodi, semuanya normal.
CT scan otak: normal.
Analisa cairan spinal: normal.
Biopsi saraf sural: penurunan densitas saraf bermyelin disertai
beberapa pembengkakan axon fokal.
Kecepatan hantar saraf: kompatibel dengan demyelinisasi
polineuropati.
K. Sadeghniat et al. n-Hexane neuropathy due to shoemaking: report of five cases. Acta Medica Iranica, Vol. 43, No. 2 (2005)
Apakah anda mulai mencurigai
kemungkinan adanya penyebab di tempat
kerja? Jika ya, mengapa?
Kita mencurigai suatu PAK jika:
Penyebab gejala/keluhan pasien tidak ditemukan di klinik.

Data demografi pasien tidak cocok dengan pola yang ada selama ini,
misalnya usia, jenis kelamin.
Pasien menyatakan kecurigaannya bahwa gejala/keluhan pasien
disebabkan oleh pekerjaan.
Gejala/keluhan pasien berkurang ketika pasien cuti/libur/tidak bekerja.

Gejala/keluhan pasien timbul ketika bekerja


Apa yang selanjutnya anda lakukan?
Riwayat pekerjaan
Pasien telah bekerja sebagai pengelem pada suatu pabrik sepatu
skala kecil di kota B selama 1 tahun.
Sebelumnya pasien juga bekerja di pabrik sepatu lain, juga sebagai
pengelem selama 1 tahun.

K. Sadeghniat et al. n-Hexane neuropathy due to shoemaking: report of five cases. Acta Medica Iranica, Vol. 43, No. 2 (2005)
Dari data tersebut apa kecurigaan anda?
Anda curiga bahwa lem mengandung sesuatu bahan kimia yang
membuat pasien sakit.
Apa yang anda lakukan selanjutnya?
Menanyakan merek dagang lem tersebut kepada pasien.
Meminta pasien untuk membawakan label lem tersebut.
Mencari tahu kandungan lem tersebut di internet.
Apakah ada teman sekerja yang juga mengalami gejala yang sama?
Setelah hubungan antara pajanan di tempat
kerja dengan kondisi yang dialami pasien
ditegakkan, apa yang akan anda lakukan
selanjutnya?
Melakukan upaya pencegahan agar teman sekerja tidak menderita
penyakit yang sama.
Kasus 3
ATAKSIA CEREBELLAR
Kasus 3
Seorang pria berumur 55 tahun datang dengan keluhan gangguan
koordinasi tangan dan kaki selama 4 tahun terakhir. Pasien sudah
berhenti bekerja karena gangguan yang dialaminya ini. Pasien
bekerja sebagai pembongkar rudal.
Pemeriksaan menemukan tanda-tanda klasik ataksia cerebellar
tanpa adanya penyakit di sistem saraf lainnya.
Hasil CTscan: degenerasi cerebellar.
Jika anda curiga kasus ini ada hubungannya
dengan pekerjaan, bagaimana cara anda
menanyakannya?
Bisa bapak ceritakan apa saja yang dilakukan ketika bekerja
membongkar rudal?
Berapa lama Bapak bekerja di sana?
Berapa jam sehari Bapak bekerja?
Apakah menggunakan bahan kimia ketika bekerja?
Apakah menggunakan alat pelindung diri?
Jika menggunakan alat pelindung diri, tanyakan jenis alat
pelindung diri yang digunakan.
Pasien bekerja sebagai pembongkar rudal selama 10 tahun, bekerja
dalam ruangan yang relatif tertutup, tanpa exhaust fan,
membongkar rudal.
Setelah semua bagian dibongkar, pasien menghabiskan waktu sekitar
3 jam setiap harinya membersihkan bagian-bagian rudah dengan
pelarut, menggunakan kain yang dibasahi dengan pelarut yang
dituang dari kaleng terbuka. Sebagian besar aktivitas pembersihan
ini dilakukan dengan jarak dekat karena pasien harus melihat dengan
teliti.
Tidak menggunakan alat pelindung diri.
Dengan riwayat pekerjaan seperti itu,
apakah fakta yang mendukung kecurigaan
anda?
Bekerja dengan pelarut.
Lama terpajan paling sedikitnya 15 jam per minggu (5 hari x 3 jam
per hari).
Jalan masuk pajanan melalui paru-paru dan kulit karena pasien
tidak menggunakan alat pelindung diri.
Alat pelindung diri apa yang seharusnya
digunakan oleh pasien ketika bekerja?
Respirator
Sarung tangan
Apakah masker yang dijual di apotek dapat
digunakan?
Filter
Ada 3 kriteria filter:
N, filter paling umum, banyak Angka setelah huruf menyatakan
ditemukan di apotek (N95), dapat efektivitas dalam persen.
menyaring partikel.
Misalnya filter N95 berarti 95% efektif
R: oil resistant, hanya dapat dalam menyaring partikulat.
digunakan sampai 8 jam saja.
P100 berarti 99,97% efektif.
P: dapat menyaring partikel dan
oil resistant. Dapat digunakan
sampai 40 jam terus menerus atau
30 hari.
Filter
Masker N, R, atau P TIDAK dapat Jadi diperlukan filter 2 tahap:
menyaring uap pelarut organik. pre-filter P100 untuk menangkap
Filter yang didesain khusus untuk partikel cat sampai berukuran 0,3 mikron,
dan
melindungi terhadap uap pelarut
organik memiliki lapisan membran Filter yang menyaring pelarut organik.
kedua yang dapat memerangkap
molekul pelarut organik.
Sarung tangan yang seperti apa yang harus
digunakan?
Sarung tangan yang
terbuat dari karet alam
(natural rubber)
Beli di mana?
Dapat dicari di toko yang menjual alat-alat teknik atau
pertukangan.
Kasus 4
NYERI DADA
Kasus 4

Seorang laki-laki dengan keluhan nyeri dada


(angina).

Hazards apa di tempat kerja


yang ingin anda ketahui?
Apakah pekerjaannya Apakah terdapat pajanan
menuntut kemampuan bahan kimia yang dapat
fisik, tugas-tugas fisik memperburuk iskemia,
seperti mengangkat dan misalnya methylene
membawa barang berat chloride dalam bahan
yang memprovokasi pengelupas cat? Apakah
angina? ada pajanan terhadap
Apakah ada stressor carbon monoxide dari
lingkungan misalnya panas asap lalu lintas atau
atau dingin, misalnya foundry?
bekerja di freezer atau Apakah ada stress di
foundry (peleburan). tempat kerja?
Apakah ada pembatasan kerja sehubungan
dengan penyakit jantung koroner?
Bagaimana anda menilai risiko pekerjaan
pasien?
Risiko tergantung pada berapa banyak hazard pasien
tersebut terpajan.
Contoh:
Jika pasien adalah manager dari suatu bisnis makanan
beku, mungkin dia perlu masuk ke dalam freezer
beberapa kali dalam seminggu.
Jika pasien adalah petugas gudang pada bisnis tersebut,
maka pasien dapat berada pada temperatur di bawah
nol selama 8 jam (atau lebih) sehari.
Apa kaitan antara pasien dengan
pekerjaannya?
Angina dapat disebabkan oleh pekerjaanya atau
diperburuk oleh pekerjaan.
=> The effect of work on health.
Angina dapat berdampak pada kapasitas kerja pasien.
=> The effect of health on capacity to work.
Kasus 5
MUDAH LELAH
Kasus 5

Seorang laki-laki berusia 47 tahun datang ke


tempat praktek dengan keluhan mudah lelah
dan baru-baru ini didiagnosis menderita
hipertensi berat.

Zakia Mediouni et al. Renal failure and occupational exposure to organic solvents: what work-up should be performed? Arch Environ Occup Health. Author manuscript.
Anamnesis yang ingin Saudara tanyakan?
Tidak ada riwayat kesehatan pribadi dan
keluarga yang khusus.
Tidak ada riwayat infeksi atau pengobatan
tertentu.

Zakia Mediouni et al. Renal failure and occupational exposure to organic solvents: what work-up should be performed? Arch Environ Occup Health. Author manuscript.
Pemeriksaan laboratorium dan penunjang
apa yang ingin Saudara anjurkan?
Kadar kreatinin serum 3,2 mg/dl; 6 bulan kemudian 2,8 mg/dl
Klirens Kreatinin: 26 ml/menit; 6 bulan kemudian 28 ml/menit.
Gagal ginjal stage 5
Tidak ada obstruksi saluran kemih, tidak ada sindroma nefrotik,
atau kelainan elektrolit.
Kadar hemoglobin dan kalsiium serum: low normal.
Tidak ada penyakit kardiovaskular yang signifikan.
USG ginjal: tidak ada obstruksi, ginjal kanan kecil bentuk normal,
tidak ada tanda-tanda penyakit polikistik, tidak ada kelainan
pembuluh darah; dan pada pemeriksaan doppler tidak ada
thrombosis.
Pemeriksaan hematologi, imunologi, dan metabolik: dbn.

Zakia Mediouni et al. Renal failure and occupational exposure to organic solvents: what work-up should be performed? Arch Environ Occup Health. Author manuscript.
Apa penyebab gagal ginjal pada pasien?
Riwayat pekerjaan
Bekerja sebagai asisten tukang cat pada beberapa perusahaan
sejak usia 18 tahun.
Pada pekerjaannya yang sekarang, sudah 6 tahun terakhir, pasien
menyiapkan cat mobil 5 hari seminggu, dari pukul 8.30 pagi
sampai 12.00 siang dan dari pukul 13.30 sampai 17.00 sore.
Penyiapan cat dikerjakan di suatu ruangan tanpa jendela atau
ventilasi mekanis. Ada 2 pintu ke ruang kerja yang membuka ke
suatu lapangan, tetapi pintu tertutup selama jam kerja.

Zakia Mediouni et al. Renal failure and occupational exposure to organic solvents: what work-up should be performed? Arch Environ Occup Health. Author manuscript.
Alat pelindung diri yang digunakan adalah sarung tangan, baju
kerja mekanik (overall) dan masker yang tidak digunakan oleh
pasien.
Dapur tempat pasien makan berada di ruang kerja yang sama.
Dari MSDS cat yang disiapkan oleh pasien mengindikasikan bahwa
pasien terpajan terhadap berbagai pelarut organik (terutama
hidrokarbon alifatik seperti naphta dan analog benzene yang lebih
tinggi) dalam proporsi bervariasi dari 0,1 sampai 80%. Tidak ada
logam berat yang ditemukan pada cat.
Zakia Mediouni et al. Renal failure and occupational exposure to organic solvents: what work-up should be performed? Arch Environ Occup Health. Author manuscript.
Anda menduga bahwa kemungkinan pelarut organik sebagai
penyebab gagal ginjal pada pasien.
Lalu apa yang harus anda kerjakan?
Studi literatur
Studi literatur
Beberapa penelitian membuktikan ada kaitan antara pelarut
organik dengan beberapa bentuk glomerulonephritis (mekanisme
imunologi), seperti membranoproliferative glomerulonephritis dan
IgA glomerulonephritis.
Odds ratio berkisar 2,8 sampai 8,9.
Toksisitas pelarut organik pada sel-sel tubular proksimal
menyebabkan nekrosis melalui stres oksidatif (penelitian pada
hewan coba dan pada penghirup lem).
Toluene/xylene, gasoline, fuel, gas-oil.
Apa langkah selanjutnya yang akan Saudara
lakukan?
Skrining teman sepekerjaan.
Kasus 6
LEMAH PADA KAKI
Kasus 6
Seorang laki-laki berumur 26 tahun datang ke UGD dengan
keluhan lemah pada kaki yang makin lama makin parah dalam 3
minggu terakhir.
Keluarganya mengatakan bahwa pasien sekarang mulai jatuh
beberapa kali dalam sehari.
Pasien juga mengeluh bahwa tangannya juga lemah sejak
seminggu yang lalu, dan tidak dapat menggenggam benda.
Anamnesis apa yang ingin saudara tanyakan
lagi?
Tidak ada riwayat trauma baru-baru ini pada kepala dan leher.
Tidak ada riwayat sakit akut atau imunisasi baru-baru ini.
Riwayat penyakit dahulu dan operasi: negatif.
Tidak minum obat-obatan dan tidak ada alergi.
Kadang-kadang minum alkohol, dan kadang-kadang merokok.
Menyangkal menggunakan narkotik, ekstasi.
Tidak bekerja selama beberapa tahun terakhir.
Pemeriksaan fisik: Kekuatan otot:
Ekstremitas atas kanan: 5/5
Tanda vital: Tekanan darah:
kiri: 5/5
132/88 mmHg; HR: 102
Paha kanan dan kiri: 4/5
kali/menit; respirasi 20
x/menit; suhu 37,1oC. Pergelangan kaki: 0/5 baik
untuk dorsofleksi maupun
Nystagmus. plantarfleksi.
Jantung, paru dan Sensasi untuk pinprick,
abdomen: taa propriosepsi, vibrasi, dan
Ekstremitas: diffuse refleks tendon dalam: dbn.
atrophy, terutama pada
thenar dan hypothenar.
Pemeriksaan penunjang apa yang Saudara
minta untuk pasien tersebut?
Hematologi rutin, elektrolit, EKG, dan thorax
foto: taa
CT scan otak: diffuse cerebral dan cerebellar
atrophy.
Apa diagnosis pasien?
Seorang PPDS melihat ada bekas cat di baju pasien, dan menanyakan
mengenai hobby pasien.
Setelah ditanya akhirnya pasien mengatakan bahwa selama 12 tahun ini
menyalahgunakan pelarut untuk rekreasi.
Pasien mempunyai saudara laki-laki berusia 35 tahun yang meninggal akibat
komplikasi menghirup cat 1 tahun yang lalu.
Pasien mengaku kehabisan uang untuk membeli cat 3 bulan yang lalu, dan
akhirnya ganti menghirup bensin.
Kasus 7
Kasus 7
Seorang laki-laki berumur 54 tahun datang dengan keluhan
hyposmia, hypogeusia, daya ingat buruk, tidak bisa konsentrasi.
Kemampuan membau dan merasa mulai berkurang ketika pasien
berumur 42 tahun.
2 bulan yang lalu masuk rumah sakit karena sinkope diikuti mual,
muntah, dan sakit kepala.
Pemeriksaan fisik
Pasien dalam keadaan sadar.
Ada gangguan memori jangka pendek dan jangka panjang.
Pemeriksaan saraf otak:
Atrofi nervus optikus
Hiposmia bilateral
Gerakan koordinasi kaki jelek, tetapi gaya berjalan tidak seperti ataxic.
Normotensi.
Riwayat tambahan
Tidak ada riwayat minum minuman beralkohol ataupun menghirup pelarut
organik.
Tidak ada informasi mengenai kadar pelarut organik di tempat kerja atau
monitoring biologis.
Tidak ada informasi mengenai kondisi kesehatan teman sekerja.
Pemeriksaan penunjang apa yang dapat
dilakukan pada pasien?
Angiogram otak: normal.
EEG: normal.
Auditory brainstem response: normal
Somatosensory evoked potentials: normal
Kecepatan hantar saraf perifer: normal
A T2-weighted spin-echo (TR=1700 ms,
TE=120 ms) MRI (0.5T) shows clearly
defined
hyperintensity in white matter
surrounding the posterior horns of lateral
ventricles and diffuse
hyperintense spots in subcortical white
matter (arrowheads).
A proton-weighted (TR=1700
ms, TE=30 ms) image shows
diminished gray/white
differentiation.
Apakah anda mencurigai kemungkinan
adanya penyebab di tempat kerja?
Mengapa?
Kita mencurigai suatu PAK jika:
Penyebab gejala/keluhan pasien tidak ditemukan di klinik.

Data demografi pasien tidak cocok dengan pola yang ada selama ini,
misalnya usia, jenis kelamin.
Pasien menyatakan kecurigaannya bahwa gejala/keluhan pasien
disebabkan oleh pekerjaan.
Gejala/keluhan pasien berkurang ketika pasien cuti/libur/tidak bekerja.

Gejala/keluhan pasien timbul ketika bekerja


Apa langkah selanjutnya yang anda
lakukan?
Dalam melakukan anamnesis okupasi berlaku:
Kondisi akut tanyakan kondisi pekerjaan/lingkungan kerja
terakhir/akut juga
Kondisi kronik tanyakan kondisi pekerjaan/lingkungan kerja
secara lengkap sampai usia muda. Perlu juga ditanyakan kondisi
lingkungan tempat tinggal.
Sudah berapa lama pasien mengalami
keadaannya tersebut?
Kasus 7
Seorang laki-laki berumur 54 tahun datang dengan keluhan
hyposmia, hypogeusia, daya ingat buruk, tidak bisa konsentrasi.
Kemampuan membau dan merasa mulai berkurang ketika pasien
berumur 42 tahun.
2 bulan yang lalu masuk rumah sakit karena sinkope diikuti mual,
muntah, dan sakit kepala.
Riwayat pekerjaan
Pada umur 16 tahun mulai bekerja di bengkel sepeda setelah tamat SMP.
Pada umur 32 tahun, bekerja sebagai tukang las.
Pada umur 35 tahun bekerja sebagai pengaduk susu bubk dengan air di
perusahaan makanan.
Sejak umur 40 tahun sampai sekarang bekerja di sebuah perusahaan yang
memproduksi lis untuk mobil. Sebuah perusahaan kelas menengah.
Pasien bekerja pada line yang memproduksi dashboard bersama beberapa
pekerja lainnya. Pasien yang paling lama bekerja di line tsb.
Apakah anda merasa bahwa anamnesis
okupasi sudah cukup memberikan
keterangan yang anda perlukan?
Proses produksi
Proses produksi: melapisi cetakan dengan 10% v/v silicone yang terlarut dalam
xylene menggunakan spray gun, kemudian resin cair (180 200oC) dituangkan ke
dalam cetakan tersebut, dan kemudian resin yang sudah mengeras dikeluarkan.
Lalu permukaan produk dihaluskan dan permukaan yang warnanya belang dicat
dengan cat hitam yang dicampur dengan thinner (isinya tidak diketahui). Dalam
sehari para pekerja membuat sekitar 40 dashboard sejam dan bekerja 9,5 11,5
jam sehari.
Tercium bau silicone larut dan tinta di tempat kerja, tetapi para pekerja tidak
menggunakan masker pelindung. Ada beberapa jendela. Tidak ada local exhaust
fan.
Dari data tersebut, hal apa yang
membangkitkan kecurigaan anda?
Bagaimana anda membuktikan
kecurigaan anda tersebut beralasan?
Apakah keluhan pasien berhubungan
dengan pekerjaannya? Apa alasannya?
Pasien terpajan dengan pelarut organik selama 12 tahun pada konsentrasi yang
cukup tinggi di tempat kerjanya.
Gejala timbul setelah dia mulai bekerja dengan pelarut dan secara perlahan-lahan
makin memburuk.
Ditemukan atrofi nervus optikus, dicurigai akibat terpajan metanol, salah satu pelarut
yang banyak digunakan di tempat kerja.
Penyakit organik lain yang dapat menyebabkan lesi hiperintensitas pada MRI T2-
weighted (misalnya: infark otak dan adrenoleucodystrophy) disingkirkan karena
angiogram otaknya normal dan penampakan serta distribusi lesi MRI tidak konsisten
dengan penyakit tersebut.
Terima kasih atas perhatian Anda.

Anda mungkin juga menyukai