TOKSIKOLOGI INDUSTRI
METHANOL DAN ETANOL
Disusun oleh :
Dhaffa Pinastiko Hannantyo
V8123119
Kelas D
Salah satu cara pembuatan cairan ini yaitu dengan cara Reduksi
karbon monoksida (CO) dengan gas hidrogen (H2), reaksi berlangsung
pada suhu kurang lebih 45° celcius dan tekanan 200atm dengan
katalisator ZnO/Cr2O3
2. Kegunaan
Metanol digunakan sebagai bahan pendingin antibeku, pelarut, bahan
bakar, pembuatan formaldehid, denaturasi etanol, pembuatan spitritus,
pelarut cat,sirlak,vernis dan sebagai bahan aditif bagi etanol industri.
3. Pengaruh Terhadap Kesehatan
• Keracunan akut dan kronis,
• keracunan dari ringan sampai berat,
• keracunan kronis karena menghirup metanol secara terus
menerus, gejalanya penglihatan kabur lambat laun
mengalami kebutaan karena terjadi degenerasi dari syaraf
optik dan destruksi rretina
4. Upaya Pencegahan
▪ Memberi tanda tanda yang jelas di tempat
penyimpanan metanol
▪ Memakai APD
▪ Ventilasi umun dan ventilasi keluar setempat
▪ Higiene umum dan perorangan
▪ Pemeriksaan berkala dan khusus
NAB yang di tetapkan tercantum pada S.E Menaker yaitu sekitar 200 bds/262
mg/m3
B. Etanol
1. Definisi
Etanol adalah cairan bening tidak berwarna dengan ciri khas bau
sedap dan rasa terbakar. Ini sangat mudah terbakar. Etanol digunakan
untuk melarutkan zat kimia lainnya dan mudah bercampur dengan air
dan banyak cairan organik. Etanol dianggap sebagai senyawa organik
yang mudah menguap.
Etanol dengan cepat menyerap air dari udara. Ini mudah bercampur
dengan sebagian besar cairan organik.
2. Kegunaan
➢ Kesehatan
• Infeksi kulit
• Sediaan farmasi seperti, senyawa penggosok, lotion,
tonik, cologne, dan lains sebagainya
➢ Kosmetik
• Produk kosmetik
• Parfum
• Sabun
➢ Bahan bakar
➢ Industri
• Pelarut lemak, mintak, lilin, resin, dan hidrokarbon
• Senyawa kimia
• Pernis
• Pemlastis
• Aerosol
• Dan lain sebagainya
3. Pengaruh terhadap kesehatan
Gejala paparan etanol mungkin termasuk iritasi pada mata, kulit
dan hidung, mengantuk dan sakit kepala. Gejala lain mungkin
termasuk pingsan, mual, kegembiraan mental atau depresi, muntah,
muka memerah dan koma. Paparan uap etanol konsentrasi tinggi
dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit dan saluran pernafasan,
kehilangan koordinasi (ataksia), mengantuk, narkosis (pingsan atau
tidak sadarkan diri), gangguan persepsi dan kurangnya koordinasi.
Hal ini juga dapat menyebabkan berkurangnya hambatan, pusing,
pernafasan dangkal, tidak sadarkan diri dan kematian. Etanol
berbahaya jika tertelan, terhirup, atau terserap oleh kulit.
Kontak berulang kali dapat mengeringkan kulit sehingga
mengakibatkan kulit pecah-pecah, mengelupas, dan gatal.
Konsumsi etanol selama kehamilan dapat mempengaruhi janin,
mengakibatkan aborsi spontan, masalah perkembangan, atau cacat
lahir. Hal ini dikenal sebagai ‘sindrom alkohol janin’. Konsumsi
etanol secara kronis dapat menyebabkan sirosis hati, mempengaruhi
sistem saraf dan mempengaruhi kelenjar pada manusia.
Etanol dapat menekan sistem saraf pusat, mata dan saluran
pernafasan bagian atas (hidung dan tenggorokan). Etanol dapat
menyebabkan iritasi, sakit kepala, kelelahan dan kehilangan
konsentrasi.
4. Upaya Pencegahan
• Kontrol teknik untuk cairan mudah terbakar
• Alat pelindung diri untuk bahaya tertelan, dan pencegahan
terhadap penyakit akibat zat berbahaya
• Pengendalian rekayasa untuk zat berbahaya
• Mengolah limbah zat berbahaya terlebih dahulu sebelum di
buang
• Menggunakan zat berbahaya pada batas yang telah
ditentukan (tidak berlebihan) untuk mencegah terjadinya
kesalahan dalam memproses zat berbahaya
Daftar Pustaka:
• https://www-dcceew-gov-
au.translate.goog/environment/protection/npi/substances/fact-
sheets/ethanol-ethyl-
alcohol?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=wa
• https://www-osha-gov.translate.goog/otm/section-4-safety-
hazards/chapter-5?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
• Wikipedia