Anda di halaman 1dari 17

Kuliah Geologi Tata

Lingkungan

Kuliah Geologi Tata


Lingkungan
Musnajam, ST.,M.Eng

Teknik
Kuliah Geologi Pertambangan
Tata Lingkungan
Universitas Sembilanbelas November
Kolaka
SUMBERDAYA ALAM
 Adalah semua sumberdaya , baik yang bersifat terbarukan (renewable
resources), maupun yang tak terbarukan (non renewable resources).

 Konsentrsi pembahasan tertuju pada sumberdaya yang tak terbarukan


(non renewable resources) atau yang biasa disebut sumberdaya geologi :
 Sumberdaya air
 Sumberdaya mineral
 Sumberdaya energi
 Sumberdaya lahan

 Pemanfaatannya harus dilakukan secara hati2, sesuai dengan kebutuhan


serta tidak berlebihan.
 Keterdapatan dan ketersediaan nya sangat dipengaruhi oleh kondisi
geologi setempat sehingga sebarannya dibumi tidak merata
Sumberdaya Air
Air merupakan salah satu sumberdaya geologi yang
sangat penting, tdk hanya diperlukan oleh semua
makhluk hidup, akan tetapi jg diperlukan bagi proses2
geologi.

Proses pelapukan, erosi, transportasi, dan pengendapan


material bumi

Aktivitas air dipermukaan bumi , batuan, tanah, udara


dan lautan mempunyai arti penting dan secara
berkelanjutan akan berdampak terhadap aktivitas
manusia

Untuk air minum, irigasi, pembangkit tenaga listrik,


proses pendinginan pada industri dan pembangkit
tenaga serta untuk sarana olahraga dan rekreasi
Distribusi Air
 Air yang ada dibumi terdapat pada suatu lapisan yang disebut lapisan
hidrosfer.
 Air yang ada di lapisan hidrosfer tersebar di lautan, atmosfer, tanah,
bawahtanah, danau, sungai dan gunung es di kutub utara.
 Distribusi air di bumi dengan konsentrasi terbesar berada dilautan , yaitu
mencapai 97,2%, dan sisanya sebesar 2,8% merupakan air yang berada
dilapisan hidrosfer sebagai lapisan air segar tersebar di atmosfer,
kutub2 bumi sebagai gunung es, dan didaratan baik yang ada
dipermukaan maupun bawah permukaan.
Sebaran Air di Bumi Meter Kubik (m3) Persentase ((%)
Air Permukaan
 Danau 48, 300 x 106 0.009

 Saline lakes & inlandseas 40, 250 x 106 0.008

 Sungai 0, 484 x 106 0.0001

Air Bawah Tanah


 Soil Moisture 25, 76 x 106 0.005

 Airtanah Dangkal 1.610 x 106 0.310

 Airtanah Dalam 1.610 x 106 0.310

Total Air di Daratan 4.234,3 x 106 0.635

Kutub / Gunung Es 11.270 x 106 2.150

Atmosfer 4,991 x 0.001


106
Lautan 510.370 x 106 97.200
Permasalahan Hidrologi &
Pengendaliannya
 Permasalahan air sudah terjadi sejak lama, namun intensitas dan
frekwensinya semakin besar, meningkat dari waktu kewaktu dengan
bertambahnya jumlah penduduk, perluasan kawasan pemukiman,
pembukaan lahan2 baru, pengembangan kawasan industri,
pengembangan budidaya pantai , pengembangan berbagai bentuk
rekayasa , baik kawasan pantai maupun jauh dipedalaman atau
pegunungan.

 Dari kegiatan tersebut, timbul berbagai masalah, diantaranya air tidak


lagi menjadi barang /zat yang mudah didapat dimana2; air tidak lagi
selalu mempunyai konotasi yang kurang baik seperti banjir, penyebab
tanah longsor , erosi tanah dll.

 Masalah yang berkaitan dengan air :


 Pasokan Air (water supply)
 Air Permukaan (surface water)
 Air Bawahtanah (ground water)
 Banjir (flooding)
 Erosi Tanah (soil erosion)
 Amblesan (subsidance)
 Sedimentasi (sedimentation)
 Kualitas air (water quality)
Permasalahan Umum SD Air (non tehnis)

 Masyarakat belum concern terhadap keberadaan air


 Masyarakat belum sadar bahwa air menentukan kehidupan/masyarakat
sehat
 Masyarakat belum menganggap air sebagai komoditas sehat sehingga air
bersih dianggap mahal
 Masyarakat belum menganggap air sebagai investasi kesehatan
 Masyarakat masih menganggap air sebagai komoditas sosial/bebas
 Saat ini bukan terjadi krisis air, akan tetapi krisis manajemen
 Permasalahan air kedepan, lebih mengarah kualitas daripada kuantitas
Asaz Pemanfaatan Sumberdaya Air

 Keseimbangan
Memenuhi berbagai kepentingan, baik air minum, air industri, dll

 Kelestaraian
Kelestarian sumberdaya air beserta lingungan yang dimanfaatkan untuk
pelayanan bagi masyarakat luas, generasi sekarang dan akan datang

 Kemitraan
Diperlukan kemitraan antara masyarakat. Swasta dan pemerintah untuk
mendukung penyediaan air

 Keadilan
Tidak berpihak bagi kepentingan perorangan, golongan atau kelompok
Air Permukaan

 Air yang mengalir di permukaan bumi (daratan), dipengaruhi oleh


presipitasi (curah hujan) tahunan, intensitas curah hujan dihitung
dlm volume per-satuan waktu), kecepatan evapotranspirasi ,
kedalaman muka airtanah, permeabilitas tanah/batuan, tutupan
lahan, kecuraman lereng, karakteristik sungai, dan aktivitas dari
manusia
Penanggulangan Surface Run Off
 Melaksanakan reboisasi dengan cara menanam tumbuhan guna
mencegah atau menahan surface run off
 Membuat bendungan /dam yang berguna utk penyediaan pasokan air
bagi industri atau rumah tangga, pengendalian banjir, pembangkit
tenaga listrik, irigasi dan richarge air bawahtanah
 Pengelolaan hutan dan pertanian yang benar untuk mencegah run off
dan erosi
Air Bawah Tanah
 Akumulasi air bawah tanah akibat infiltrasi dari air hujan , air sungai,
air danau, dan air reservoir.
 Pada kedalaman tertentu dari bagian bawah tanah, berada dalam
kondisi jenuh air (saturated), dan bagian ini pada setiap tempat
dibawah permukaan bumi ternyata tidak sama .
 Hal tersebut sangat tergantung kepada iklim dan jenis material tanah
yang ada didaerah tersebut.
 Air yang berada dizona saturated tersebut dikenal sebagai air bawah
tanah
Permasalahan Airtanah
 Banyaknya instansi yang merasa menangani
 Tidak Koordinatif
 Data dan informasi tidak seragam
 Kesalahan yang dilakukan adalah manajemen sumur
 Aspek teknis dan hukum banyak mengalami kendala/tidak
berjalan
 Masyarakat.

Manajemen Pengelolaan Airtanah

Planning Organization Inisiating Controlling


Kerangka Pengelolaan Airtanah

Masukan Proses Keluaran

Lingkungan Tingkat
Aspek Teknik
Fisik Pelayanan

Lingkungan Aspek Kondisi


Sosial Kelembagaan Airtanah

Aspek
Hukum

Aspek
Hukum

Umpan Balik
Keunggulan Airtanah
 Secara higienis lebih sehat karena telah mengalami filtrasi secara alamiah
 Cadangan relatif tetap sepanjang tahun
 Mutu relatif tetap
 Apabila airtanah tersedia, dapat diperoleh ditempat tersebut tanpa
mengeluarkan biaya mahal

Kekurangan Airtanah
 Cadangan terbatas, untuk keperluan air minumperkotaan air
irigasi/industri yang cukup besar
 Keterdapatan tidak merata pada setiap tempat
 Terdapat dibawah permukaan tanah, untuk pemanfaatannya harus
dilakukan dengan membuat sumur gali/bor
Kewenangan Pengelolaan ABT. Pemerintah Provinsi

 Penetapan pedoman, prosedur standar, persyaratan dan kriteria


pengelolaan air bawah tanah
 Penentuan batas cekungan air bawah tanah
 Perencanaan pengelolaan daerah imbuhan satuan wilayah cekungan
akuifer (lapisan/batuan pembawa air)
 Pemetaan hidrogeologi, potensi dan konservasi air bawah tanah skala
1:100.000
 Penentuan kriteria kerusakan kondisi lingkungan air bawah tanah
 Pengelolaan data dan informasi air bawah tanah propinsi
 Publikasi dan promosi air air bawah tanah propinsi
 Fasilitas pengaturan sumur pantau pada satuan wilayah cekungan akuifer
Kewenangan Pengelolaan ABT. Pemerintah Kabupaten

 Melaksanakan pengelolaan ABT sesuai kebijakan pedoman, prosedur,


standar, norma, persyaratan dan kriteria di bidang ABT
 Melakukan inventarisasi dan perencanaan pendayagunaan ABT
 Menyiapkan kelembagaan, SDM, pengusahaan dan pembiayaan yang
mendukung pendayagunaan
 Mengatur peruntukan ABT/ mataair
 Memberikan izin eksploitasi ABT/pengeboran, dll.
 Memberikan izin juru bor (SIJB) ABT
 Memberikan izin perusahaan pengeboran ABT (SIPPAT)
 Menetapkan & mengatur sistem jaringan sumur pantau dalam satu
cekungan ABT
 Pengumpulan dan pengelolaan data informasi ABT dan atau mataair
dalam wilayahnya
 Mendorong peran serta masyarakat dalam kegiatan perencanaan
pedayagunaan, pengendalian serta pengawasan dalam rangka konservasi
ABT
Sekian
Dan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai