Anda di halaman 1dari 21

DEPRESI Pada LANSIA

INDONESIA
• jumlah lansia > 65 thn dari tahun
1990 – 2025 diperkirakan meningkat
414%
• Hal ini juga terjadi dalam Jamaah
• Lansia = beban?

2
Tentang Depresi

Depresi merupakan suatu gangguan jiwa

Sering diremehkan  stigma (dianggap gila,


lemah mental, stress, tidak kuat, dll)

Malu dan enggan berkonsultasi ke ahli jiwa


(psikolog/psikiater)

Sering datang pada tahap lanjut

Beban kesehatan dunia tahun 2030 (WHO)


DEPRESI
Gangguan suasana
Apa itu??? perasaan yang
ditandai dengan
hilangnya minat dan
tenaga dan perasaan
yang sedih, tidak
bergairah, hilangnya
harapan dan
pandangan pesimis
tentang masa depan
Depresi juga merupakan
kelainan organ otak  kelainan fungsi otak
(ketidakseimbangan Neurotransmitter yang menhantarkan informasi ke otak)

Gambaran Postron Emitted Tomography (PET) Scan


pasien depresi dan orang normal
Gejala UTAMA (KLASIK) Depresi

3A
Anhedonia
• Tidak bisa merasakan senang

Anergia
• Tidak / kurang bertenaga

Afek depresif
• Ekspresi yang murung dan sedih
Depresi pada lansia
• Tidak selalu ditunjukkan dengan gejala klasik
• Banyak muncul dengan gejala :
– Gangguan Perilaku
– Gangguan psikologi
– Gangguan fisik

• Sulit dipahami  dianggap menjengkelkan 


lansia makin depresi
Gejala TAMBAHAN Depresi

Gangguan Perilaku Gangguan Psikologi Gangguan Fisik

• Super sensitif • Sering Lupa • Berkeringat


• Performa naik turun • Insomnia / susah • Jantung berdebar
(fluktuatif) tidur • Saluran Pencernaan
• Produktifitas • Mudah marah • Gangguan hormon
menurun • Hasrat seks turun dan metabolisme
• Perilaku berubah – • Selera Makan • Tekanan Darah
kasar/keras menurun meningkat
• Pesimis akan masa • Terganggunya Daya
depan Rasa
• Rasa bersalah / • Sering pusing
kehilangan
Waspadai Tanda Bahaya
Melukai Diri

Ide Bunuh diri

Percobaan Bunuh Diri

Penelantaran diri

Membahayakan orang lain


Depresi

Dementia
(pikun)

Lansia
Apa saja faktor pencetus depresi pada
lansia???

1 Faktor 2
Faktor psikologik
biologic, - tipe kepribadian
- genetik - relasi interpersonal
- perubahan - peristiwa kehidupan (berduka)
struktural - kehilangan orang dicintai
otak - kesulitan ekonomi
- kelainan - perubahan situasi
- stres kronis
vaskular
- penggunaan obat-obatan
- kelemahan tertentu.
fisik.

“Loss (Kehilangan) &


Guilty (Merasa bersalah)”
SERING KALI, LANSIA ITU :
• Gengsi mengakui dirinya sedang “KESEPIAN”
atau “PUNYA MASALAH”
– Kata2 “aku rapopo”
• Memendam segala rasa sendirian
• Mengekspresikan perasaan dengan cara yang
berbeda (Rewel, Marah, Mengeluh,
Menggerutu)
• Menganggap besar masalah yang kecil.
“KESALAHAN” KELUARGA &
ORANG TERDEKAT
• Tidak peka perubahan lansia
• Tidak menyikapi dengan baik (marah-marah)
• Menganggap lansia rewel  padahal
merupakan ekspresi depresi
• Kata2 sakti :
– Tidak usah dipikirkan (bermaksud menenangkan,
tapi malah dianggap tidak peduli/tidak peka)
• “Menghilangkan” tanggung jawab lansia 
tidak memberi peran apapun
CEGAH SEBELUM TERJADI

• Berani “terbuka”, jujur pada


diri sendiri dan orang lain

Bagi • Bentuk pola pikir positif


(khusnudzon Billah)
• Jaga kesehatan (Istirahat yang
Lansia cukup, Makan teratur,
Olahraga, Rutin kontrol)
• Banyak berdoa dan beribadah
CEGAH SEBELUM TERJADI

• Lakukan hal yang


menyenangkan
Bagi • Bentuk supporting grup
Lansia • Cari sahabat
• Aktif bersosialisasi
CEGAH SEBELUM TERLAMBAT

• Dengarkan dan pahami


Untuk Lansia
orang • Coba perhatikan dan puji
hal-hal kecil dengan cara
terdekat positif
• Beri lansia “peran” sesuai
(keluarga) kemampuan
 Perlu penanganan Holistik
Jangan terbebani dengan Stigma
“orang depresi adalah orang gila”
Berobat dan minta pertolongan
secara dini pada pihak yang kompeten
adalah kuncinya
 Farmakologis : perlu obat-obatan anti depressan
 Menyeimbangkan neurotransmitter
 Non Farmakologis
 Konseling
 Psikoterapi pada penderita
 Psikoterapi keluarga
 Terapi kelompok

Harus seimbang
Kesimpulan
 Depresi adalah gangguan jiwa yang sering
diabaikan
 Depresi mudah terjadi pada lansia, karena
berbagai sebab
 Gejala kadang tidak sesuai dengan gejala
klasik depresi
 Tanggulangi segera, jangan ragu meminta
pertolongan  jangan terbebani stigma
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai