Anda di halaman 1dari 17

AMINOGLIKOSIDA

FARMAKOLOGI DAN TOKSIKOLOGI


FARMASI 17B
VINDA WARDANI (17040088)
VIRANIA SAVITRI (17040089)
WAHYU FEBRI NUGROHO (17040090)
KHAIRINA DINDA DANIATI (17040092)
NOVI PURWANINGTIYAS (17040093)

Kelas: 17B
DEFINISI AMINOGLIKOSIDA
• Aminoglikosida adalah salah satu antibiotik pilihan untuk menangani infeksi serius.
Penggunaan antibiotik ini diindikasikan karena mempunyai spektrum luas terutama
terhadap infeksi kuman aerob gram negatif, dan berefek sinergis terhadap gram
positif bila dikombinasikan dengan antibiotik lain (misalnya β-laktam) (Rose, 2005).
• Golongan ini meliputi amikasin, gentamisin, neomisin, netilmisin, streptomisin dan
tobramisin.
• Semua aminoglikosida bersifat bakterisidal dan terutama aktif terhadap kuman
bakteri gram negatif. Amikasin, gentamisin dan tobramisin juga aktif
terhadap Pseudomonas aeruginosa. Streptomisin aktif terhadap Mycobacterium
tuberculosis dan penggunaan-nya sekarang sebagai cadangan untuk tuberkulosis.

3
AMINOGLIKOSIDA

4
MEKANISME KERJA AMINOGLIKOSIDA
Aminoglikosida menghambat sintesi protein dengan
cara:
1. berikatan dengan subunit 30s ribosom (di bagian
start codon) dan mempengaruhi inisiasi sintesis
protein

2. Ketika terjadi kompleks 30s-50s ribosom, akan


terjadi insiasi abnormal (streptomycin monosomes)
sehingga menghambat translasi lebih lanjut.

3. Aminoglikosida yang berikatan dengan subunit 30s


akan menyebabkan kesalahan pembacaan mRNA
sehingga terjadi terminasi translasi yang bersifat
prematur atau penggabungan asam amino yang tidak
tepat, sehingga protein yang terbentuk abnormal atau
nonfungsional
5
MEKANISME RESISTENSI AMINOGLIKOSIDA

1. Bakteri memproduksi enzym transferase atau enzym penginaktivasi lain yang dapat
menginaktivasi aminoglikosida melalui adenilisasi, asetilasi atau fosforilasi

2. Ada kesalahan saat masuknya aminoglikosida ke dalam sel, misal adanya mutasi pada
protein porin
3. Terjadi perubahan (mutasi atau delesi) pada reseptor pada subunit 30s ribosom
6
SPEKTRUM KERJA AMINOGLIKOSIDA

Aminoglikosida dan β-
lactams sering dikombinasi
karena efek sinergis,
digunakan untuk miroba
bakteri Gram positif

7
FARMAKOKINETIK
Absorpsi
• Aminoglikosida sangat polar sehingga sulit
diabsorbsi di saluran cerna, hanya 1% yang
diabsorspsi (oral atau rektal)
• Aminoglikosida tidak diinaktivasi di saluran
cerna dan langsung dieksresi di feses dalam
bentuk tidak berubah
• Jika diberikan IM, akan diabsobsi baik dan
konsentrasi puncak di plasma 30- 90 menit
setelah pemberian
• Jika diberikan infus IV, konsentrasi puncak 30-60
menit
8
FARMAKOKINETIK
Distribusi
- Sedikit berikatan dengan protein (10%)
- Tidak berpenetrasi ke SSp atau mata
- Dapat melewati plasenta
- Konsentrasi tinggi ditemukan di ginjal dan cochlea eliminasi dari jaringan ini
membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding plasma
Eliminasi
- 90% dielimniasi melalui filtasi glomerulus di ginjal
- Pada pasien yang gagal ginjal, perlu penyesuaian dosis (dosis diturunkan atau
peningkatan interval) dan monitoring efek terapetik
9
EFEK SAMPING
• Toksisitas ginjal, tergantung dosis dan bersufat reversibel
• ototoksisitas (auditorik maupun vestibular)
• blokade neuromuskular (lebih jarang), menyebabkan penurunan
kadar Ach dan menurunkan sensitivitas postsinaps  diterapi dengan
Ca++ atau neostigmin.
• Reaksi alergi

10
GOLONGAN AMINOGLIKOSIDA

Sreptomisin dari Streptomyces griseus th 1943


Neomisin Streptomyces fradiae th 1949
Framisetin Streptomyces lavandulae th1953
Kanamisin Streptomyces kanamyceticus th 1957
Paromomisin Streptomyces rimosus th 1959
Gentamisin Micromonospora purpurea th 1963T
obramisin Streptomyces tenebrarius th 1968
Amikasin Asilasi kanamisin A th 1972

11
STREPTOMISIN
• Bentuk injeksi
• Mekanisme kerja: menghambat sintesis
• Obat pilihan kedua untuk TBC,Lepra
protein dengan berikatan secara
• Kombinasi dengan tetrasiklin oral,
permanen pada sub unit ribosom 30s
untuk pengobatan plaque
dan 16s RNA bakteri. Terjadinya ikatan
• Kombinasi dengan penisilin, untuk
tersebut dapat mengganggu
endokarditis enterococcus dan
pembentukan kode asam amino oleh
endokarditis streptocococcus viridans
mRNA sehingga urutan asam amino
• Resistensi sangat cepat
pada polipeptida bakteri tidak sesuai.
• Ekskresi melalui ginjal & empedu
• Toksisitas: berupa kehilangan
• Keracunan: reaksi alergi sampai syok
pendengaran terhadap frekuensi tinggi,
anafilaksi berat
tinitus, dan gangguan vestibuler
• Jika diberikan pada wanita hamil, dapat
menyebabkan ketulian pada bayinya 12
KANAMISIN, NEOMISIN
• Bakterisid pd gram + dan –, mycobacteria
• Pseudomonas dan streptococcus resisten terhadap kanamisin dan neomisin
• Neomisin digunakan topikal dan digunakan sebelum operasi untuk mengurangi flora
normal di saluran cerna
• Mekanisme kerja: cara mengikat secara ireversibel sub unit 30s dari ribosom prokariotik
bakteri sehingga menghambat sintesa protein yang pada akhirnya
menghambat pertumbuhan bakteri itu.
• Toksisitas: reaksi toksisitas terhadap kanamycin atau aminoglikosida lainnya,
wanita hamil dan menyusui, pemberian secara intraperitoneal selama operasi pada pasien
yang mendapat senyawa penghambat neuromuskular.
13
GENTAMISIN, TOBRAMISIN
• Bakterisid pd gram + dan –, meskipun sering digunakn untuk infeksi G -Bekerja sinergis dengan beta
laktam untuk terapi Pseudomonas, Enterobakter, Klebsiella, Serratia, dan G – lain
• Tidak digunakan untuk bakteri anaerob
• Gentamisin jangan diberikan tunggal karena mudah mengalami resistensi
• Sediaan salep Gentamisin banyak diberikan pd luka bakar & luka pd kulit
• ES nefrotoksik, sehingga perlu dimonitor kadar dalam serum, terutama pemakaian jangka panjang
• Mekanisme kerja: bakterisidal dengan cara menghambat sintesis protein pada bakteri yang rentan. Hal
ini diperantarai oleh kemampuannya dalam mengikat subunit ribosom 30S dan 50S secara ireversibel
• Toksisitas: bervariasi antar pasien dengan ciri-ciri yang sering terjadi
adalah kehilangan keseimbangan, pandangan kabur dan dering di telinga

14
AMIKACIN
• Bakterisid pd gram positif (+) dan negatif (–)
• Digunakan pada bakteri yang resisten gentamisin atau tobramisin, karena
amikasin tahan terhadap enzym yang menyebabkan resistensi
• Amikasin sering efektif pada Mycobacterium tuberculosis yang resisten
• Mekanisme kerja: menghambat pertumbuhan bakteri, karena obat Amikacin ini
bisa membuat bakteri gagal memproduksi protein untuk bertahan hidup dalam
tubuh seseorang yang terinfeksi.
• Toksisitas: tinggi baik pada selaput dan vestibula dari saraf otak

15
Siregar, P., W.P., R. Oesman, R.P. Sidabutar. 2008. Masalah
Penggunaan Diuretika.

Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia III. Departemen


Kesehatan RI : Jakarta

Katzung BG. Farmakologi Dasar dan Klinik: Obat-Obat


Kardiovaskular-Ginjal. Edisi 10. Jakarta: EGC; 2010. Hal. 240-
58.

Anonim. 2015. Pedoman Tata Laksana Gagal Jantung.


Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia Edisi
Pertama
DAFTAR PUSTAKA
Thank You for
Watching!

Khairina Dinda Daniati

Anda mungkin juga menyukai