Anda di halaman 1dari 17

PRESENTASI KASUS

BRONKOPNEUMONIA
PENDAHULUAN
 Bronchopneumoni merupakan salah satu jenis
pneumonia yang memiliki pola
penyebaran berbercak, teratur dalam satu atau lebih
area terlokalisasi di dalam bronchi & meluas
ke parenkim paru yang berdekatan di sekitarnya.
(Smeltzer & Suzanne C, 2002 ).

 Bronkopneumonia adalah peradangan paru yang


disebabkan oleh bermacam-macam etiologi jamur
dan seperti bakteri, virus, dan benda asing.
(Ngastiyah,2005)
ETOILOGI
Timbulnya bronchopneumonia biasanya disebabkan oleh
virus, jamur, protozoa, bakteri, mikobakteri, mikoplasma, dan
riketsia. (Sandra M. Nettiria, 2001 : 682) antara lain:

 Virus : Legionella pneumoniae


 Jamur : Aspergillus spesies, Candida albicans
 Bakteri : Streptococcus, Staphylococcus, H. Influenzae,
Klebsiella
 Aspirasi makanan, sekresi orofaringeal atau isi lambung ke
dalam paru-paru
FATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS

Bronchopneumonia biasanya didahului oleh infeksi


traktusrespiratoris bagian atas selama beberapa hari suhu tubuh
naik sangat mendadak sampai 39-40 derajat celcius.

Anak sangat gelisah, dispenia pernafasan cepat dan


dangkal disertai pernafasan cuping hidung serta sianosis sekitar
hidung dan mulut, kadang juga disertai muntah dan diare.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Untuk dapat menegakkan diagnosa keperawatan dapat
digunakan cara:
 Pemeriksaan Laboratorium
 Pemeriksaan darah Pada kasus bronkopneumonia oleh bakteri
akan terjadi leukositosis ( meningkatnya jumlah neutrofil) (
Sandra M,Nettina 2001: 684).
 Pemeriksaan sputum Bahan pemeriksaan diperoleh dari batuk
yang spontan dan dalam. Digunakan untuk pemeriksaan
mikroskopis dan untuk kultur serta tes sensifitas untuk
mendeteksi agen infeksius (Barbara C, Long, 1996 : 435).
 Analisa gas darah untuk mengevaluasi status oksigenasi dan
status asam basa (Sandra M, Nettina, 2001 : 684).
 Kultur darah untuk mendeteksi bakterimia.
 Sampel darah, sputum, dan urin untuk tes imunologi untuk
mendeteksi antigen mikroba (Sandra M, Nettina 2001 : 684)
Lanjutan…
Pemeriksaan Radiologi

 Rontgenogram thoraks Menunujukan konsolidasi lobar yang
seringkali dijumpai pada infeksi pneumokokal atau klebsiella.
Infilrate multiple seringkali dijumpai pada infeksi stafilokokus
dan haemofilus (Barbara C, Long, 1996 : 435). b.

 Laringoskopi / bronkoskopi untuk menentukan apakah jalan


nafas tersumbat oleh benda padat (Sandra M, Nettina, 2001).
komplikasi
Komplikasi dari bronchopneumonia adalah :

 Atelektasis adalah pengembangan paru yang tidak sempurna


atau kolaps paru yang merupakan akibat kurangnya mobilisasi
atau reflek batuk hilang.
 Empyema adalah suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah
dalm rongga pleura yang terdapat disatu tempat atau seluruh
rongga pleura.
 Abses paru adalah pengumpulan pus dalam jaringan paru yang
meradang.
 Endokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endokardial.
 Meningitis yaitu infeksi yang menyerang selaput otak
penatalaksanaan

 Oksigen 1-2 liter per menit.

 Jika sesak tidak terlalu hebat, dapat dimulai makan eksternal


bertahap melaui selang nasogastrik dengan feeding drip.

 Jika sekresi lender berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan


salin normal dan beta agonis untuk transport muskusilier.

 Koreksi gangguan keseimbangan asam basa elektrolit (Arief


Mansjoer, 2000).
Contoh kasus
IDENTITAS PASIEN
NAMA : By. S
NO.MR : 00084090
USIA : 3 bulan
JENIS KELAMIN : Laki-laki
TEMPAT TANGGAL LAHIR :
ALAMAT :
PENDIDIKAN : Belum Sekolah
AGAMA : Islam
IDENTITAS ORANGTUA :Tn. Dan Ny.
anamnesis

 Keluhan Utama
ibu pasien mengatakan anak batuk kurang lebih satu bulan

 Riwayat penyakit sekarang


ibu pasien mengatakan anak tidak ada demam, batuk
dahak 1 bulan, sering pilek, sesak.
Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan Umum (tanggal 05 oktober 2019)
1. keadaan umum : Sakit Sedang
2. kesadaran : Compos Mentis
3. tanda vital :
TD :-
nadi : 120x/menit
pernafasan : 36x/menit
4. Berat Badan :6.2kg
lanjutan…
 Kepala :

 Leher :

 Thorax :

 Abdomen :
Lanjutan…
 Genetalia :

 Ekstermitas :

 Kulit :
Diagnosa Kerja
penatalaksanaan
 Tanggal 05 oktober 2019
 Infus : N5 650ml/hari
 Diet :ASI
 Oksigenasi : 1 Lpm Nasak Kanul
 Injeksi :
- Cinam 4x150mg bolus ½ jam
- Sagestam 1x50mg iv
- Sanmol 3x80mg k/p
- Cortidex 3x1mg iv
- acran 2x10mg iv
 nebulizer : pulmicot anak 1resp + combivent 1resp 2x/hari
(pagi-malam)
velutin 1resp 2x/hari
Diagnosa Keperawatan
 Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan inflamasi
trakeobonkial. Pembentukan edema, peningkatan produksi
sputum (Doengoes,1999 :166)

 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan proses inflamasi


dalam alveoli (Doengoes, 1999 :177)

Anda mungkin juga menyukai