Anda di halaman 1dari 11

KONSEP

KESEHATAN
JIWA

ALYSA SAUFIKA DEWI


PUTRI PUSPITASARI
RISMAWATI
DEFINISI

Kesehatan jiwa adalah berbagai


karakteristik positif yang
menggambarkan keselarasan dan
keseimbangan kejiwaan yang
mencerminkan kedewasaan
kepribadiannya (menurut WHO) Kesehatan jiwa adalah kondisi yang
memungkinkan perkembangan fisik,
intelektual, emosional secara optimal dari
seseorang, dan perkembangan ini berjalan
selaras dengan orang lain (UU Kesehatab
Jiwa No.3 Tahun 1996)
CIRI - CIRI KESEHATAN JIWA

1. Sikap positif terhadap diri sendiri


Sikap ini merupakan sikap yang baik terhadap diri sendiri, yaitu tidak
merasakan harga diri yang rendah, tidak memiliki pemikiran negatif tentang
kondisi kesehatan diri, dan selalu optimis dengan kemampuan diri

2. Tumbuh kembang dan aktualisasi diri


Dengan aktualisasi diri ini, manusia akan tumbuh dan berkembang sesuai
dengan kemampuan dan keinginan dalam memenuhi kebutuhan hidup
manusia

3. Integrasi (keseimbangan atau kebutuhan)


Jika seseorang tidak bisa menyeimbangkan emosi dalam kehidupan,
maka kemungkinan untuk terjadinya stress akan lebih tinggi.
– Persepsi realitas

Dapat membedakan lamunan dan kenyataan sehingga setiap perilaku dapat


dinengerti dan dapat dipahami. Selain itu, juga mempunyai pikiran yang logis dan
persepsi akurat.

– Otonomi adaptasi adalah suatu upaya


untuk mempertahankan fungsi
yang optimal. Jika seseorang
Seseorang dengan sehat jiwa – Kecakapan tidak mampu untuk
adalah tidak ada ketergantungan beradaptasi, maka
dalam
dengan sesuatu dalam menjalani kemungkinan untuk mengalami
setiap masalah yang dihadapi beradaptasi gangguan jiwa adalah besar.
(misalnya, tidak tergantung dengan
kepada orang lain, obat, dll).
lingkungan
Sejarah Kesehatan Jiwa

Zaman Setelah Kemerdekaan


Membawa babak baru bagi
Zaman Kolonial perkembangan usaha kesehatan jiwa,
Oktober 1947 Pemerintah RI
Sebelum ada Rumah Sakit Jiwa di membentuk Jawatan Urusan Penyakit
Indonesia, para gangguan jiwa jiwa, karena masih terjadi revolusi
ditampung di RS sipil atau RS militer fisik maka belum dapat bekerja
di Jakarta, Semarang dan Surabaya. dengan baik. Pada tahun 1950
Yang ditampung pada umumnya pemerintah RI menugaskan untuk
penderita gangguan jiwa berat melaksanakan hal – hal yang dianggap
penting bagi penyelenggaraan dan
pembinaankesehatan jiwa di
Indonesia.
Lanjutan setelah zaman kemerdekaan

Pihak swasta pun lebih memikirkan masalah kesehatan jiwa,


terutama dikota – kota besar. Di Jakarta, kemudian di Yogyakarta dan
Surabaya serta beberapa kota lainnya didirikan sanotarium kesehatan
jiwa. RSU pemerintah dan RS ABRI menyediakan tempat tidur untuk
pasien gangguan jiwa dan mendirikan bagian psikiatri, demikian pula
RS Swasta seperti RS St. Carolus di Jakarta, RS Gunung Maria
(Minahasa). Di Jakarta dan Surabaya telah didirikan Pusat Kesehatan
Jiwa Masyarakat.
Falsafah Keperawatan Kesehatan jiwa.
Menurut Dep.Kes (2000)
Individu memiliki harkat dan martabat yang perlu
dihargai.
Tujuan individu adalah
bertumbuh,berkembang,sehat,otonomi dan aktualisasi
diri.
Individu berpotensi berubah.
Individu adalah makhluk holistik yang berinteraksi dan
bereaksi dengan lingkungan sebagai manusia utuh.
Setiap orang memiliki kebutuhan dasar yang sama.
Semua perilaku individu bermakna.
Perilaku individu meliputi persepsi,pikiran,perasaan dan
tindakan.
Lanjutan falsafah,,,

genetik,lingkungan,kondisi stres dan sumber yang tersedia.


Sakit dapat menumbuhkembangkan psikologis seseorang.
Setiap orang berhak mendapat pelayanan kesehatan yang
sama.
Kesehatan mental adalah komponen kritikal dan penting
dalam pelayanan kesehatan.
Individu berhak berpartisipasi dalam pembuatan keputusan
untuk kesehatannya.
Tujuan keperawatan adalah meningkatkan
kesejahtraan,memaksimalkan fungsi dan
meningkatkan aktualisasi diri.
Hubungan interpersonal dapat menghasilkan perubahan dan
pertumbuhan individu
Paradigma Keperawatan

Perawat harus selalu memperhatikan keadaan secara individual dari segi bio, psiko,
sosial, spiritual dan kultural. Paradigma memiliki fungsi antara lain:
1. Menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi profesi
keperawatan sebagai aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan, praktik
dan organisasi profesi.
2. Membantu individu dan masyarakat untuk memahami dunia keperawatan kita
dan membantu kita untuk memahami setiap fenomena yang terjadi disekitar
kita. Dalam keperawatan ada empat komponen yang merupakan pola dasar
dari teori – teori keperawatan atau paradigma keperawatan. Empat komponen
tersebut meliputi: manusia, keperawatan, lingkungan, dan kesehatan.
Peran Perawat Kesehatan Jiwa :
 Pengkajian yg mempertimbangkan budaya
 Merancang dan mengimplementasikan rencana tindakan
 Berperan serta dlm pengelolaan kasus
 Meningkatkan dan memelihara kesehatan mental, mengatasi
pengaruh penyakit
 mental - penyuluhan dan konseling
 Mengelola dan mengkoordinasikan sistem pelayanan yang
mengintegrasikan
 kebutuhan pasien, keluarga staf dan pembuat kebijakan
 Memberikan pedoman pelayana kesehatan
Hatur Nuhun Sadayana,,,

Anda mungkin juga menyukai