Anda di halaman 1dari 25

Mata Kuliah Ilmu Dasar

Keperawatan 2

MALARIA YANG
DISEBABKAN OLEH
PLASMODIUM

Penyusun :
Dosen Pengampu:
MARLIANA AULIA SARI
Ns. RIZKI NISFI RAMDHINI, M. Si.
(142012018020)
DEFINISI MIKROORGANISME

Plasmodium merupakan genus protozoa
 parasit. Penyakit yang disebabkan oleh
genus ini dikenal sebagai malaria. Parasit ini
mempunyai dua inang dalam siklus
hidupnya: vektor nyamuk dan inang vertebra
. Sekurang-kurangnya sepuluh spesies
menjangkiti manusia.

Protozoa genus Plasmodium adalah penyakit


malaria. Hospes perantara Plasmodium
adalah manusia dan mamalia lain seperti
kera sedangkan makhluk hidup yang
berperan sebagai vektor adalah nyamuk
Anopheles betina
Jenis Plasmodium
 plasmodium Plasmodium  plasmodium Plasmodium
vivax Falciparum ovale malariae
Plasmodium Vivax

Penyebab Malaria Tertiana; memiliki distribusi geografis terluas,mulai dari wilayah


beriklim dingin, subtropik hingga daerah tropik. Demam terjadi setiap 48 jam atau
setiap hari ketiga, pada siang atau sore hari. Masa inkubasi plasmodium vivax
antara 12 sampai 17 hari dan salah satu gejala adalah pembengkakan limpa atau
splenomegali.

Plasmodium Falciparum

Plasmodium ini merupakan penyebab malaria tropika, secara klinik berat dan dapat


menimbulkan komplikasi berupa malaria celebral dan fatal. Masa inkubasi
malaria tropika ini sekitar 12 hari, dengan gejala nyeri kepala, pegal linu, demam
tidak begitu nyata, serta kadang dapat menimbulkan gagal ginjal.
• Penyebab Malaria Ovale;
masa inkubasi malaria adalah 12
sampai 17 hari,dengan gejala demam
setiap 48 jam, relatif ringan dan
Plasmodium ovale dapat sembuh sendiri.

• Merupakan penyebab malaria quartana yang


memberikan gejala demam setiap 72 jam.
• Malaria jenis ini umumnya terdapat pada
Plasmodiu daerah gunung dan dataran rendah. Pada
m malariae daerah tropik, biasanya berlangsung tanpa
gejala dan ditemukan secara tidak sengaja.
Namun malaria jenis ini sering mengalami
kekambuhan.
Kingdom: Protista
Filum: Apicomplexa
Kelas: Aconoidasida
Ordo: Haemosporida
Famili: Plasmodiidae
Genus: Plasmodium
Spesies: P. vivax

Kingdom: Chromalveolata
Filum: Apicomplexa
Kelas: Aconoidasida
Ordo: Haemosporida
Famili: Plasmodiidae
Genus: Plasmodium
Spesies: P. falciparum
Kingdom: Protista
Filum: Apicomplexa
Kelas: Aconoidasida
Ordo: Haemosporida
Famili: Plasmodiidae
Genus: Plasmodium
Spesies: P. ovale

Kingdom: Protista
Filum: Apicomplexa
Kelas: Aconoidasida
Ordo: Haemosporida
Famili: Plasmodiidae
Genus: Plasmodium
Spesies: P. malariae
DEFINISI MALARIA

• Istilah malaria diambil dari dua kata bahasa


Italia, yaitu mal (buruk) dan area (udara) atau
udara buruk karena dahulu banyak terdapat di
daerah rawa-rawa yangmengeluarkan
bau busuk.
• Penyakit ini juga mempunyai nama lain,
seperti demam roma, demam rawa, demam
tropik, demam pantai, demam charges,
demam kura dan paludisme(Prabowo, 2008).
PATOFISIOLOGIS MALARIA

Exoerthrocitic Erithrocitic

• Exoerthrocitic merupakan tahap dimana terjadinya infeksi


pada sistem hati (liver)manusia yang disebabkan
oleh parasit plasmodium

• Erthrocitic merupakan tahap terjadinya infeksi pada


sel darah merah (eritrosit)
DEFINISI DAN TANDA GEJALA
a. Demam Malaria
Demam timbul secara periodik bersamaan dengan terjadinya sporulasi
dalam darah.
Serangan demam yang khas terdiri dari beberapa stadium :

1. Stadium menggigil; nadi cepat tapi lemah, bibir dan jari membiru, kulit
kering dan pucat. (15 menit sampai 1 jam)

2. Stadium puncak demam; berubah menjadi panas sekali. Muka jadi


merah, kulit kering dan terasa panas, sakit kepala, biasnya mual dan
muntah, nadi berdenyut keras, suhu badan 41°C atau lebih. (2-6jam)

3. Stadium berkeringat; penderita berkeringat banyak, suhu turun cepat,


penderita merasa enak seolah-olah sembuh. (2-4jam)

4. Dilanjut dengan stadium tanpa demam, 2 atau tiga hari kemudian


terulang kembali serangan demam dengan tahap yang sama.
b. Splenomegali Pembesaran limpa.
Pembesaran limpa pada awalnya lunak, mudah
pecah dan nyeri, sehingga perabaan limpa tersebut
harus hati-hati. Pada stadium kronik limpa berwarna
kelabu keras.

C. Anemia
Anemia tampak jelas pada malaria falciparum
dengan penghancuran eritrosit yang cepat dan
hebat terutama pada malaria menahun.

Kerusakan yang ditimbulkan oleh Plasmodium


falciparum
Eritrosit yang terinfeksi memiliki daya afinitas yang
tinggi baik terhadap eritrosit lain maupun terhadap
dinding endotilium kapiler alat dalam.
P.falciparum menyerang semua jenis eritrosit baik
muda maupun tua.
CARA PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS PENYAKIT

a. PEMERIKSAAN LABORATORIUM UNTUK MALARIA


1. Pemeriksaan Mikroskopis
2. Pemeriksaan Immunoserologi
3. Sidik DNA

b. Pemeriksaan darah dilakukan setiap kasus yang diduga malaria, apabila


hasilnya negatif diulang setiap 6 jam dan baru dinyatakan negatif apabila
setelah dilakukan 3-4 hari dilakukan tidak ditemukan parasitnya.
Pemeriksaan darah dilakukan dengan 2 cara yaitu apus darah tipis karena
berhasil baik pada kasus malaria berat dan sedang, kemudian tetes darah
tebal membantu dalam mendiagnosa malaria ringan.

c. Diagnosis
1. Diagnosa klinik; berdasarkan pada gambaran demam yang khas,
adanya splenomegali, serta ditemukan anemia.
2. Diagnosa laboratorium; melalui pemeriksaan darah dan ditemukannya
Plasmodium sp di dalam eritrosit. Sediaan darah sebaiknya dibuat
setelah puncak demam terutama pada infeksi Plasmodium falciparum.
Faktor Resiko Timbulnya Penyakit Malaria
Menurut Depkes RI (1999 : 5)

• a.      Prilaku
• b.      Pencahayaan

• c.      Suhu udara
• d.      Musim
• e.       Angin

• f.       Saluran pembuangan air limbah


MEKANISME PENULARAN PENYAKIT
• Penularan Secara Alamiah
• Penularan secara alamiah yaitu infeksi terjadi
melalui paparan gigitan nyamuk
•  Anopheles betina yang infektif.

Penularan Bukan Alamiah
1.Malaria bawaan(konginetal) 2.Penularan
Merupakan malaria pada secara mekanik
bayi yang baru lahir, yang Penularan secara
disebabkan ibunya menderita mekanik terjadi melalui
malaria. transfusi darah atau
Penularan ini diakibatkan jarum suntik. Infeksi
adanya kelainan pada sawar malaria melalui tranfusi
plasenta (selaput yang darah menghasilkan
menghalangi plasenta), sehingga siklus eritrositer karena
tidak ada penghalang infeksi tidak melalui sporozoit
dari ibu kepada janinnya. Selain (siklus hati) sehingga
melalui plasenta,penularan juga dapat dengan mudah
bisa melalui tali pusat. diobati.
PENATALAKSANAAN
PENYAKIT MALARIA

Pada anamnesis sangat penting


• DIAGNOSIS MALARIA diperhatikan:
A. Anamnesis a. Keluhan utama: demam,
B. Pemeriksaan fisik menggigil,berkeringat dan dapat
C. Diagnosis Atas Dasar disertai sakit kepala, mual, muntah,
Pemeriksaan Laboratorium diare dan nyeri otot atau pegal-
D. Diagnosis Banding Malaria pegal
b. Riwayat berkunjung dan bermalam 1-
• PENGOBATAN 4 minggu yang lalu ke daerah
endemik malaria
• Pengobatan yang diberikan adalah pengobatan c. Riwayat tinggal di daerah endemik
radikal malaria dengan membunuh semua stadium malaria
d. Riwayat sakit malaria
parasit yang ada di dalam tubuh manusia. Adapun
e. Riwayat minum obat malaria satu
tujuan pengobatan radikal untuk mendapat bulan terakhir
f. Riwayat mendapat transfusi darah
kesembuhan kilinis dan parasitologik serta

memutuskan rantai penularan.


PENCEGAHAN
a. menggunkan
1. Mengurangi kelambu
kontak langsung
dengan nyamuk b. memasang kain kasa
pada ventilasi

c. memakai obat
2. Membunuh nyamuk
nyamuk dewasa
dan jentik nyamuk d. menghindari
dengan insektisida pakaian yang
buatan maupun menggantung
PENCEGAHAN alami dengan
dosis yang
dianjurkan

3. Mengobati penderita malaria sampai


tuntas untuk mengurangi sumber infeksi.
• Mengaplikasikan
 lotion anti nyamuk.
• Menggunakan ob
at nyamuk.
• Memakai selimu
t yang menutupi selu
• Menggunakan ke ruh tubuh.
lambu saat tidur.
• Melarutkan bubu
k abate ke bak mand
• Rajin membersih i
kan serta menguras b
• Menghindari terj ak mandi.
adinya genangan air.
• Melakukan foggin
g secara teratur

Anda mungkin juga menyukai