Anda di halaman 1dari 8

Morbus

Hansen
(KUSTA)
DEFINISI

Penyakit kusta (Morbus hansen)


adalah suatu penyakit infeksi
menahun akibat bakteri tahan
asam yaitu Mycobacterium leprae
yang secara primer menyerang
saraf tepi dan secara sekunder
menyerang kulit serta organ
lainnya(WHO, 2010; Noto &
Schreuder, 2010).
Penyebab munculnya penyakit kusta
adalah bakteri Mycobacterium
leprae yang ditemukan pertama

Etiologi
kalioleh G. H. Armauer Hansen pada
tahun 1873. Bakteri ini masuk ke
dalam tubuh manusia melalui luka
pada permukaan kulit atau bisa juga
melalui droplet yangdihembuskan
dari saluran pernafasan.
Manifestasi
Klinis
Kusta Basah
( Multi
Kusta Kering
(Pauci
Bacillary) Bacillary)
1. Timbul bercak kemerahan 1. Timbul bercak keputihan seperti panu
2. tidak terlalu kasar permukaan kering, kasar, tidak
3. tersebar merata diseluruh badan kulit berkeringat dan mati rasa .
4. Batas makula tidak begitu jelas 2. terdapat di satu atau beberapa tempat
5. terjadi penebalan kulit dengan di badan (pipi,punggung, dada, ketiak,
warna kemerahan lengan, pinggang, pantat, paha, betis
atau pada punggung kaki ),
6. tanda awal terdapat pada telinga dan
3. Jarang menular tetapi apabila tidak
wajah (Hiswani, 2014).
segera diobati menyebabkan
kecacatan (Sofianty, 2015).
Penatalaksanaan
Klinis
1. Pemberian obat anti reaksi
obat yang dapat digunakan adalah aspirin, klorokuin, prednison,
dan prednisolon sebagai anti implamasi.

2. Pemberian Analgesik dan sedatif


Obat yang digunakan sebagai analgesik adalah aspirin,
parasetamol, dan antimon.
Mycobacterium Leprae

Droplet Infection / kontak


langsung dengan kulit
PATHWAY KUSTA
Masuk dalam pembuluh darah
dermis dan sel saraf

Sistem imun Celuler meningkat

Basil mati dan menumpuk


bercampur dengan
Fagositosis makrofak

Terbentuk granuloma
Pembentukan Tuberkel

Ikut dalam darah Kulit

Morbus Hansen (KUSTA)


Terjadi proses inflamasi Bercak

Pause Basiter (PB) Multi Basiter (MB) Stimulasi sitokin Ulserasi


Prostaglandin

Port de Enti Luka


Gangguan system saraF tepi G3 Termoregulatos
DX. RESIKO
Suhu meningkat
INFEKSI

Demam

DX. HIPERTERMI

Saraf Motorik Saraf sensorik Saraf otonom

G3 Kelenjar minyak dan


Kelemahan otot Mati Rasa
aliran darah

DX. INTOLERAN Telapak tangan dan kaki Kulit kering, mengkilah


AKTIVITAS Jari-jari
atau bersisik

DX. GANGGUAN Luka Tahap lanjut terjadi


PERSEPSI SENSORI mutilasi

DX. KERUSAKAN
INTEGRITAS KULIT DX. GANGGUAN
CITRA TUBUH
INTERVENSI
Gangguan integritas kulit/jaringan : 1. Perawatan
integritas kulit
2. Perawatan
luka
Gangguan persepsi sensori : 1. Meminimalisasi
rangsangan
2. Manajemen stress

Gangguan citra tubuh : 1. Promosi koping


2. Promosi citra tubuh

Resiko Infeksi : 1. Pencegahan infeksi

Hipertermia : 1. Manajemen hipertermia

Intoleran Aktivitas : 1. Manajemen energi

Anda mungkin juga menyukai