Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur terucap hanya kepada Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya
akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Komunitas II.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi


Muhammad SAW, kepada keluarga dan sahabatnya, serta seluruh umat yang
senantiasa taat dalam menjalankan syariatnya.

Kami mengucapkan terima kasih tiada tara kepada seluruh pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini, baik secara langsung maupun
tidak langsung.

Bila dalam penyampaian kasus ini ditemukan hal-hal tidak berkenan bagi
pembaca, dengan segala kerendahan kami, kami mohon maaf yang setulusnya.

Kritik dan saran dari pembaca sebagai koreksi sangat kami harapkan untuk
perbaikan makalah ini kedepan. Semoga taufik, hidayah dan rahmat senantiasa
menyertai kita semua menuju terciptanya keridhaan Allah SWT.

Gorontalo, Desember 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
1.2. Tujuan..........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN (AROMA TERAPI).....................................................................2
2.1. Definisi Aroma Terapi................................................................................................2
2.2. Manfaat aromaterapi bagi tubuh dan pikiran..........................................................2
2.3. Berbagai Cara Menggunakan Aromaterapi.............................................................4
2.4. Cara Kerja...................................................................................................................5
2.5. SOP..............................................................................................................................6
BAB III PENUTUP................................................................................................................7
3.1. Kesimpulan..................................................................................................................7
3.2 Saran.............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................8
LAMPIRAN JURNAL

ii
iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Aromaterapi merupakan suatu metode pengobatan alternatif yang berasal dari


bahan tanaman mudah menguap, dikenal pertama kali dalam bentuk minyak esensial.
Minyak esensial yang diuapkan juga dianggap sebagai komponen utama dalam
aromaterapi dimana menimbulkan berbagai efek seperti : anti-inflamasi, antiseptik,
merangsang nafsu makan, dan merangsang sirkulasi darah dan seiring dengan
perkembangan jaman, terdapat berbagai macam bentuk lain, selain minyak esensial,
berupa : sabun, minyak pijat, dupa, lilin, dan garam. Ada berbagai jenis wewangian
aromaterapi dengan efek yang bermacam- macam, seperti rosemary, lavender,
jasmine, sandalwood (kayu cendana), peppermint, ginger, lemon, orange, ylang-
ylang, dan masih banyak lagi. Efek dari masing-masing aroma tersebut secara
langsung maupun tidak langsung mempengaruhi aspek psikologik. Aroma lavender
diyakini memiliki efek yang kuat terhadap relaksasi, sedasi, penyembuhan stress, dan
menenangkan. Sedangkan aroma rosemary diyakini memiliki efek dalam peningkatan
kewaspadaan dibandingkan dengan lavender. Peppermint dapat membantu dalam
mempertahankan performansi kerja, peningkatan memori sedangkan ylang-ylang
lebih banyak digunakan sebagai media relaksasi. Diketahui bahwa menghirup
aromaterapi selain berperan sebagai media relaksasi dan mengurangi rasa stres, juga
memiliki pengaruh yang positif terhadap beberapa fungsi kognitif, yaitu memori,
atensi, bahasa, visuospasial, dan eksekutif.

1.2. Tujuan
1) Dapat mengetahui definisi dari Aroma Terapi
2) Dapat mengetahui manfaat dari Aroma Terapi
3) Dapat mengetahui cara penggunaan dan cara kerja dari Aroma Terapi

1
BAB II PEMBAHASAN (AROMA TERAPI)
2.1. Definisi Aroma Terapi
Aromaterapi adalah cara memanfaatkan minyak alami yang diekstrak dari
tumbuhan dengan tujuan meningkatkan kesehatan secara fisik maupun psikis. Minyak
yang digunakan adalah minyak esensial yang terbuat dari berbagai tanaman obat,
bunga, herbal, akar, buah, dan pepohonan yang tumbuh di seluruh dunia. Menurut
sejumlah penelitian, beberapa jenis minyak esensial sudah terbukti memiliki efek
positif untuk meningkatkan kondisi fisik dan emosional seseorang.

Sudah lebih dari 5000 tahun, aromaterapi dipercaya diantara berbagai budaya di
seluruh dunia. Dipercaya bahwa aromaterapi merupakan penyembuh alami yang
dapat berfungsi sebagai anti bakteri, antiradanga, sekaligus memberikan efek
antinyeri.

2.2. Manfaat aromaterapi bagi tubuh dan pikiran


1. Relaksasi

Banyak penelitian membuktikan bahwa minyak esensial yang dipakai dalam


aromaterapi, seperti minyak bunga lavender dan kamomil, dapat menenangkan Anda
ketika dilanda kecemasan atau stres berlebih.

Aroma lavender dipercaya bisa memberikan efek relaksasi serta mengendalikan


sistem saraf simpatis, yaitu sistem saraf yang bertanggung jawab pada respon stres
fight or flight (melawan atau melarikan diri) dan gejala fisiknya, seperti tangan
berkeringat atau jantung yang berdegup kencang.

2. Meningkatkan kualitas tidur

Karena minyak aromaterapi membantu orang untuk mengurangi stres, maka


dipercaya bahwa aromaterapi juga turut membantu seseorang untuk tidur lebih
nyenyak. Seseorang dengan insomnia, cemas, atau restless leg syndrome dan gatal di
malam hari yang sering terjadi dapat menggunakan aromaterapi untuk membantu
tidurnya.

2
Minyak esensial dalam aromaterapi yang digunakan dapat berupa minyak bunga
lavender. Coba nyalakan diffuser kira-kira satu jam sebelum Anda tidur dengan
minyak lavender atau minyak lainnya yang Anda inginkan.

3. Mengobati masalah pernapasan

Beberapa minyak aromaterapi memiliki antiseptik yang dapat membantu


membersihkan udara dari bakteri, kuman, dan jamur. Organisme-organisme tersebut
diketahui dapat mengganggu pernapasan, seperti sumbatan, batuk, atau bersin.

Tea tree oil atau minyak pohon teh dianggap memiliki kemampuan antiseptik
dan antimikroba sedangkan minyak eukaliptus dianggap dapat melegakan pernapasan
di saat flu.

4. Meredakan nyeri dan peradangan

Untuk meredakan nyeri atau pada otot yang tegang, nyeri sendi, jaringan yang
mengalami peradangan, atau sakit kepala, Anda bisa menggunakan manfaat
aromaterapi untuk mengurangi keluhan tersebut.

Minyak aromaterapi yang biasa digunakan adalah jahe, kunyit, dan jeruk untuk
meredakan nyeri sendi. Kemudian untuk sakit kepala Anda bisa menggunakan aroma
daun mint, spearmint, dan rosemary.

5. Baik untuk pencernaan dan mengurangi mual

Minyak aromaterapi seperti jahe, kunyit, anggur, daun mint, lemon, kamomil,
dan eukaliptus dapat membantu mengatasi penyakit asam lambung, mual, morning
sickness (mual saat hamil), atau kram perut saat PMS.

Menurut Journal of Basic Physiology and Pharmacology tahun 2015, ditemukan


bahwa minyak esensial kunyit dan jahe banyak digunakan di negara-negara Asia
sebagai pengobatan tradisional dan bahan makanan, karena sifatnya yang melindungi
lambung. Kedua minyak ini memiliki kandungan yang tinggi akan antioksidan, yang

3
dipercaya dapat mengurangi nekrosis, erosi, dan perdarahan pada dinding lambung
yang secara signifikan menurunkan nyeri perut.

2.3. Berbagai Cara Menggunakan Aromaterapi


Untuk mendapatkan manfaatnya, ada beberapa cara penggunaan aromaterapi
yang bisa Anda pilih, yaitu:

1) Menghirup uap aromaterapi

Menghirup uap aromaterapi, khususnya minyak kayu putih, dipercaya dapat


meringankan gejala pilek dan hidung tersumbat. Caranya, campurkan 1-2 tetes
minyak aromaterapi ke dalam sebaskom air hangat, lalu tundukkan kepala Anda ke
atas baskom dan tutupi dengan handuk. Hirup uap yang keluar dari air hangat
tersebut, selama 5-10 Atau jika tidak ingin repot, Anda bisa menghirup cotton bud
yang sudah diberi 1-2 tetes minyak kayu putih.

2) Menggunakan diffuser

Diffuser aromaterapi adalah alat yang digunakan untuk mengubah minyak


aromaterapi menjadi uap dan menyebarkannya ke seluruh ruangan. Terdapat beragam
jenis diffuser, baik dari keramik (tungku) dengan lilin, atau yang memakai tenaga
listrik.

Pastikan diffuser aromaterapi ini tidak digunakan dalam jangka waktu lama di
rumah, terlebih jika salah satu penghuni rumah sedang hamil atau memiliki kondisi
medis tertentu.

3) Untuk mandi

Berendam dalam air hangat yang ditambahkan beberapa tetes minyak


aromaterapi dapat meredakan stres. Anda bisa menggunakan minyak esensial
lavender, bergamot, sereh, mawar, lemon, atau jeruk.

4) Untuk pijat

4
Ketika memijat tubuh, Anda bisa mencampurkan minyak aromaterapi dengan
minyak pijat. Selain membuat tubuh menjadi rileks, campuran minyak ini juga dapat
mengurangi kram saat menstruasi dan meredakan gejala menopause.

Namun pada sebagian orang, minyak aromaterapi dapat menyebabkan alergi


dan iritasi pada kulit. Jadi, hindari penggunaan minyak aromaterapi secara
berlebihan, dan pastikan minyak tersebut sudah diencerkan atau dicampur dengan
minyak lainnya.

Perlu diingat pula, jangan mengoleskan minyak aromaterapi pada bagian tubuh
yang memar, ruam, bengkak, atau luka.

5) Produk perawatan tubuh

Ada berbagai produk perawatan tubuh, seperti losion atau scrub, yang
mengandung minyak esensial. Beberapa minyak esensial juga diproduksi khusus
untuk dioleskan langsung pada kulit, guna mengharumkan tubuh.

2.4. Cara Kerja


Aromaterapi bekerja dengan cara merangsang saraf hidung dan otak. Ketika kita
menghirup uap minyak esensial, aromanya akan memasuki rongga hidung lalu
merangsang sistem saraf di otak yang berperan dalam pengaturan emosi.

Aroma dari minyak esensial akan merangsang area hipotalamus di otak untuk
memproduksi hormon serotonin yang dapat memperbaiki suasana hati. Tidak hanya
itu, aromaterapi juga mampu merangsang sistem saraf yang mengatur detak jantung,
tekanan darah, respon terhadap stres, dan pernapasan.

Jika digunakan dengan cara dioles, molekul dari minyak esensial dapat
menimbulkan efek tertentu, seperti antigatal pada kulit atau antinyeri pada sendi.
Namun terkadang, efek yang ditimbulkan justru negatif, misalnya iritasi atau radang.

5
2.5. SOP

Preinteraksi

1 Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien


2 Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontra indikasi
3 Siapkan alat dan bahan
Tahap Orientasi
4 Beri salam dan panggil klien dengan namanya dan memperkenalkan diri (untuk pertemuan
pertama)
5 Menanyakan keluhan klien/perasaan klien
6 Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada klien dan keluarga
7 Beri kesempatan klien dan keluarga bertanya
Tahap
Kerja
8 Jaga privasi klien
9 Tuangkan air ke dalam mangkok secukupnya
1 Hidupkan lilin dengan korek api
0
1 Taruh lilin yang menyala di bawah mangkok, usahakan jarak antara lilin dan mangkok sekitar 2
1 inchi
1 Tuangkan essential oil ke dalam air hangat di dalam mangkok sebanyak 5-10 tetes
2
1 Anjurkan klien untuk menghirup uap essential oil pada mangkok selama 5-10 menit
3
1 Setelah terapi selesai bersihkan alat dan atur posisi nyaman untuk klien
4
Terminasi
1 Evaluasi hasil kegiatan
5
1 Berikan umpan balik positif
6
1 Kontrak pertemuan selanjutnya (bila dianjurkan untuk mengikuti terapi lanjutan)
7
1 Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
8
1 Bereskan peralatan
9
2 Cuci tangan
0
Dokumentasi
2 Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan
1

6
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Aromaterapi merupakan cara penyembuhan dengan menggunakan konsentrasi
minyak essensial yang sangat aromatik yang diekstraksı dari tumbuh-tumbuhan
Aromaterapi sudah sejak lama digunakan sebagai metode untuk penyembuhan, untuk
dupa dalam ritual agama, untuk parfum, untuk minyak pembalseman mayat, maupun
untuk kebutuhan kulner. Aromaterapı digunakan dengan cara inhalasL, pijat kompres
dan berendam.

3.2 Saran
Penulis menyadari penulisan makalah ini masıh jauh dari kesempurnaan Oleh
karena itu kıritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan demi

7
DAFTAR PUSTAKA
Sari, D., & Leonard, D. (2018). PENGARUH AROMA TERAPI LAVENDER, 3(1),
121–130.
Sudirman, J., & Lubuk, N. (2019). PENGARUH AROMATERAPI INHALASI
TERHADAP PENURUNAN inhalation on the decreased anxiety value of
chronic kidney deasese who, 1(2).
Santi, D. R. (2013). Pengaruh Aromaterapi Blended Peppermint dan Ginger Oil
terhadap Rasa Mual pada Ibu Hamil Trimester Satu di Puskesmas Rengel
Kabupaten Tuban ( The Effect of Peppermint and Ginger Blended
Aromatherapy Oils on Nausea at the First Trimester Gravida in Puskesmas
Rengel-Tuban District ), 2011–2014.

8
LAMPIRAN JURNAL

Anda mungkin juga menyukai