Kelompok 3
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 1109/MENKES/PER/IX/2007
TENTANG PENYELENGGARAAN PENGOBATAN
KOMPLEMENTER-ALTERNATIF DI FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
MEMUTUSKAN
BAB 1
KETENTUAN UMUM
Pengobatan Komplementer-Altematif adalah pengobatan non
konvensionalyang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat meliputiupaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi,
dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau
dengan :
Kompetensi adalah kemampuan seseorang meliputi
pengetahuan,keterampilan, dan perilaku (knowledge, skill, and
Pasal 1
upayapelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk
14 pelayanan pengobatankomplementer-altematif.
b.Mempertahankan dan
meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan.
Pasal 3
Pengobatan komplementer-alternatif dilakukan sebagai
upaya pelayanan yang berkesinambungan mulai dari
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit
(preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan atau
pemulihan kesehatan (rehabilitatif).
Pasal 4
(1) Ruang lingkup pengobatan komplementer-alternatif yang
berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik meliputi:
Cara pemyembuhan
03