KEWENANGAN BIDAN
DALAM ASUHAN IBU
NIFAS DAN MENYUSUI
KELOMPOK 2
1 2
Eti ka profesi kebidanan merupakan dasar dalam menjalankan prilaku professional di bidang
kebidanan khususnya dan kesehatan umumnya. Sejarah membukti kan sampai saat ini banyak
pelanggaran eti ka secara ti dak langsung banyak berakibat pada kelangsungan profesinya
maupun pribadi seorang bidan, sehingga penti ngnya bidan selalu berpegang teguh pada kode
eti k profesi pada seti ap keadaan dalam menjalankan layanan public yang dapat menjamin
kualitas.
Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain
untuk melakukan atau ti dak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Bidan dalam
melaksanakan peran, fungsi dan tugasnya didasarkan pada kemampuan dan kewenangan yang
diberikan. Kewenangan tersebut diatur melalui Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes).
PERMENKES TENTANG ETIKA
DAN KEWENANGAN BIDAN
DALAM ASUHAN IBU NIFAS
DAN MENYUSUI
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2017 Tentang
Permenkes yang menyangkut Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
wewenang bidan, selalu
mengalami perubahan sesuai
dengan kebutuhan dan
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Kebidanan
perkembangan masyarakat dan
kebijakan pemerintah dalam
meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Permenkes tersebut 3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesa Nomor
dimulai dari: 369/Menkes/Sk/Iii/2007 Tentang Standar Profesi Bidan
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indo nesia Nomor 28 Ta hun 2017 Tentang Izin Dan
Penyelenggara an Prakti k Bidan : Kewenangan bidan Pasal 18 Dalam penyeleng garaan Prakti k Kebi danan,
Bidan memiliki kewenangan untuk memberikan:
Pasal 19
(1) Pel ayanan kesehatan i bu sebagaimana di maksud dalam Pasal 18 huruf a diberikan pada masa sebel um
hamil, masa hamil, masa persalinan, masa nifas, masa menyusui, dan masa antara dua kehamilan.
(2) Pel ayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pelayanan:
c. persalinan normal ;
d. i bu nifas normal;
e. i bu menyusui; dan
a. episiotomi;
g. fasilitasi /bimbingan inisi asi menyusu di ni dan promosi air susu ibu eksklusi f;
3 memberikan Asuhan Kebidanan pada 6 melakukan deteksi dini kasus risiko dan
masa persalinan dan menolong komplikasi pada masa kehamilan, masa
persalinan, pascapersalinan, masa nifas,
persalinan normal;
serta asuhanpascakeguguran dan
dilanjutkan dengan rujukan
点击输入批注
Penjelasan Etika dan Kewenangan yang sesuai dengan
aturan-aturan diatas
Peran dan Tanggung Jawab Bidan Pada Masa Nifas Peran bidan dalam memberikan
asuhan masa nifas adalah memberikan asuhan yang konsisten, ramah dan memberikan
dukungan pada seti ap ibu dalam proses penyembuhannya dari stress fi sik akibat
persalinan dan meningkatkan kepercayaan diri ibu dalam merawat bayinya. Dalam
proses penyesuaian ini, dituntut konstribusi bidan dalam melaksanakan kompetensi,
keterampilan, dan sensiti vitas terhadap kebutuhan dan harapan seti ap ibu dan
keluarga. Bidan harus dapat merencanakan asuhan yang akan diberikan pada ibu sesuai
dengan kebutuhan ibu tersebut.
Kebijakan Program Nasional Masa Nifas
Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitU minimal empat kali melakukan kunjungan
pada masa nifas, dengan tujuan untuk:
3. Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas.
4. Menangani komplikasi atau masalah yang ti mbul dan mengganggu kesehatan ibu nifas maupun
bayinya.
Pasal 10 ayat 1 menjelaskan bahwa pelayanan kesehatan ibu antara lain pada masa nifas.
Pada ayat 2 d menjelaskan bahwa bidan memberikan pelayanan ibu nifas normal. Ayat 3 e
menjelaskan bahwa bidan berwenang memberikan vitamin A dosis ti nggi pada masa nifas.
Dengan adanya undang-undang diatas di harapkan bidan dapat melaksanakan tugasnya sesuai
dengan peraturan yang berlaku dan sesuai eti ka kebidanan dan dapat memberikan pelayanan
sesuai kebutuhan ibu.
THANKS