Penyakit Yang Disebabkan Artropoda 2018
Penyakit Yang Disebabkan Artropoda 2018
Artropoda
Rika Ferlianti
Bagian Parasitologi
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
Skabies
Demodisiosis
Ftiriasis
Miasis
Skabies
• Etiologi : Sarcoptes scabiei
• Morfologi :
– Badan oval dan gepeng
– ♀ = 300 x 350
– ♂ = 150 x 200
– Stadium dewasa = punya 4 pasang kaki
– ambulacra pada kaki 1, 2 dan 4
(jantan)
– ambulacra pada kaki 1 dan 2
(betina)
ambulacra
betina
jantan
2 hr 3-5 hr 3-4 hr
Terowongan
3-5 hr
di stratum
korneum 2-3 butir/hari
kulit
Tempat Predileksi
• Jari tangan
• Pergelangan tangan bagian
ventral
• Siku bagian luar
• Lipatan ketiak depan
• Umbilikus
• Gluteus
• Ekstremitas
• Genetalia eksterna pada laki-laki
• Areola mammae pada perempuan
• Telapak tangan dan kaki pada
bayi
Patogenesis
Penularan melalui semua stadium.
Parasit permanen obligat yang membutuhkan cairan ekstraseluler
hospes yang merembes ke terowongan
Epidemiologi
Epidemiologi
• Kosmopolitan
• Infestasi melalui kontak langsung
Pencegahan
• Menjaga kebersihan rambut kepala
Pemberantasan
• Menggunakan tangan
• Sisir serit
• Insektisida gol. Klorin (benzen heksa
klorida) atau permetrin
Ftiriasis
• Etiologi = Phthirus pubis → daerah pubis
(pedikulosis pubis)
• Habitat = rambut kemaluan, bisa juga di
rambut ketiak, jenggot, kumis, alis dan
bulu mata.
Morfologi
• Bentuk : pipih dorsoventral, bulat
menyerupai ketam (=crab louse)
• Kaki ada 3 pasang dan mempunyai kuku
• Ukuran : 1,5-2 mm
• Warna : abu-abu
Daur Hidup
Patologi dan Gejala Klinis
• Gatal → ditempat tusukan karena air liur
tuma
• Kulit disekitar tusukan kadang tampak
lebih pucat
• Telur pada bulu mata → menganggu
penglihatan
Cara Infeksi
• Phthirus pubis merupakan ektoparasit
obligat yang ditemukan pada rambut
kemaluan, ketiak, jenggot, kumis, alis dan
bulu mata. Penularan terjadi melalui kontak
fisik.
Diagnosis
• ditegakkan dengan menemukan kutu dewasa,
larva, nimfa dan telur terutama di daerah
kemaluan atau alat kelamin manusia dan adanya
rasa gatal yang disebabkan reaksi alergi dari
saliva kutu Phthirus pubis
Pengobatan
• Insektisida gol. Klorin (benzen heksa
klorida) atau permetrin
• Mencukur rambut yang dihinggapi
Epidemiologi
- melalui kontak langsung (saat hub seksual)
Miasis
• Infestasi larva lalat ke dalam jaringan
atau alat tubuh manusia atau binatang
vertebrata.
metamorphosis sempurna
Miasis menurut sifat larva lalat
Miasis
Miasis spesifik Miasis
semispesifik
(obligat) aksidental
(fakultatif)
Telur kulit utuh, luka, Larva hidup pada Telur makanan atau
jaringan sakit atau rambut daging busuk, sayuran busuk Minuman yang tertelan
dan jaringan tubuh manusia
Wohlfahrtia magnifica
Larva hidup pada Larva hidup pada usus
jaringan tubuh manusia
dan binatang Musca domestica
Piophila casei
Callitroga macellaria
Chrysomyia bezziana
Miasis
Chrysomyia bezziana
Kulit/subkutis
Miasis
Chrysomyia bezziana
mata
Cara Infeksi
Infestasi larva lalat ke dalam jaringan atau
alat tubuh manusia
Diagnosis
• Menemukan larva lalat jaringan tubuh,
lubang tubuh atau tinja.
• Menentukan spesies :
identifikasi spirakel posterior larva
memelihara larva sampai menjadi lalat
dewasa
Identifikasi dengan spirakel posterior larva
Spirakel posterior Spirakel posterior Spirakel posterior
Chryssomya Sarcophaga spp Musca domestica
bezziana
Februari 2017
Chryssomya bezziana
(lalat hijau/langau, Ordo Diptera)
• Perhatikan :
- ukuran 6-11 mm
- tubuh terdiri dari kepala, toraks
dan abdomen
- khas : warna badan hijau metalik
Sarcophaga spp
(lalat daging, Ordo Diptera)
• Perhatikan :
– ukuran 10-14 mm
– tubuh terdiri dari kepala, toraks dan abdomen
– khas : gambaran abdomen seperti papan catur
Musca domestica
(lalat rumah, Ordo Diptera)
• Perhatikan :
- ukuran 5,5-7,5 mm
- 4 garis putih pada punggung
- tipe mulut/probosis lekat isap
- vena ke 3 menutup
(a) Lalat Chrysomya sp (b)Larva matur Chrysomya sp , (c) Spirakel posterior
(a) Lalat Sarcophaga bullata, (b) Larva matur S.bullata, (c)Spirakel posterior Sarcohaga sp
Pencegahan
• Hindari kontak
• Tempat perindukan dimusnahkan
• Menutup makanan dan minuman
• Menjaga kebersihan lingkungan
Miasis pada Mayat
• Ada tiga famili lalat yang berperan dalam entomologi forensik
yaitu
1. Family Calliphoridae, subordo
2. Family Sarcophagidae Cyclorrapha
3. Family Muscidae.
Kegunaan Miasis
• Membantu menetapkan saat kematian
• Membantu proses peradilan secara umum
• Membantu menangkap pelaku kejahatan