UNIVERSITAS GADJAH MADA 1. MENGAPA TATA RUANG MENJADI SANGAT PENTING Jumlah penduduk, percepatan urbanisasi dan kebutuhan akan lingkungan kota/permukiman; Pembangunan perkotaan/permukiman semakin berskala besar dan kompleks; Keterbatasan lahan, khususnya di jawa – konflik dengan area produktip pertanian; Pembangunan kota/permkiman bersifat permanen dan mempunyai dampak jangka panjang; Lahan/Ruang mempunyai keterbatasan tertentu; Perubahan lahan/tata ruang mempunyai dampak tidak saja fisik, melainkan juga sosial, ekonomi, dan budaya 2. GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN PERKOTAAN Tingkat Urbanisasi di Indonesia sekitar 40%; angka percepatannya per tahun 2,4%; 15 – 2 tahun lagi 60 – 70% penduduk Indonesia akan tinggal di perkotaan, akan ada 23 kota berpenduduk lebih dari 1 juta jiwa; Tiap tahun dibutuhkan sekitar 800.000 rumah baru; Konversi lahan pertanian untuk perkotaan mencapai 25.100 Ha per tahun di Jawa; Rasio pemilikan mobil per 1000 orang baru 25, Amerika sekitar 700 - di AMerika, 30% lahan perkotaan diperuntukkan hanya untuk kegiatan transportasi. Tiap kota dgn 1 juta jiwa perlu: 625.000 ton air, 2000 ton makanan, 9500 ton bahan bakar, dan menghasilkan 500.000 ton limbah cair, 2000 limbah padat. Kegiatan pembangunan semakin berskala besar dan kompleks Perubahan tata ruang bersifat permanen dan mempunyai implikasi jangka panjang Ruang mempunyai keterbatasan tertentu Perubahan tata ruang mempunyai dampak tidak saja fisik melainkan juga sosial, ekonomi, dan budaya 3. JENIS-JENIS KEGIATAN PERKOTAAN/PERMUKIMAN Infrastruktur: jaringan jalan dan jembatan, s\air bersih, sanitasi, kanal, pembangkit energi; Fasilitas Umum: Pasar, Terminal, Stadion, Kantor Pemerintah; Rumah Sakit, Sekolah/kampus, Pergudangan Fasilitas Komersial: Mall, Supermarket, Hotel, Rental Office, Restaurant, Ruko; Permukiman: Perumahan, Apartemen, Condominium, Kawasan Industri: Pabrik. 4. KEMUNGKINAN DAMPAK LINGKUNGAN PEMBANGUNAN KOTA Konversi lahan pertanian subur/produktip; Berkurangnya area resapan air; Berkurangnya ruang terbuka, ruang hijau, dan ruang publik; Over crowding/kesesakan; Kemacetan, kebisingan, polusi udara; Limbah: cair, padat, udara; Berubah/rusaknya landscape alami (tepian sungai, danau, pantai, gunung); Terganggunya bio-diversity; Erosi tanah, land sliding; Berubah/rusak/hilangnya warisan budaya/heritage properties (bangunan bernilai sejarah). PERSOALAN LINGKUNGAN: TRANSPORTASI Terjadi peningkatan pemilikan kendaraan bermotor di negara- negara berkembang sebesar 10% (1970-1990); Pada tahun 1990, transportasi kontribusi sepertiga dari total 125 billion tons carbon dioxide dalam sektor energi; Di Indonesia, sekitar 30 gigaton/GT dari total 35 GT total emisi dari sektor transport disumbangkan oleh transportasi darat; Dari tahun 1994-1999, konsumsi energi untuk transport di Indonesia meningkat dari 36,5% menjadi 40,1% dari semua Jalan-jalan di Amerika mengkonsumsi hampir sepertiga lahan kota, satu kilometer expressway dapat dipakai untuk perumahan bagi 1000 jiwa; Setiap hari, 1300 manusia meninggal karena kecelakaan lalu- lintas. PERSOALAN LINGKUNGAN PERUMAHAN Sekitar 60% penduduk kota tinggal diperumahan/kampung dengan infrastruktur (air bersih, sanitasi) yang kurang memadai; Kondisi air minum di beberapa kota di Indonesia tidak/kurang layak; Sebagian kampung telah mengalami “overcrowding” Tidak terdapat ruang-ruang publik yang memadai; Tidak cukup taman dan ruang terbuka hijau kota; Sebagian rumah penduduk tidak dilengkapi dengan KM/MCK; Kapasitas daya dukung kota menurun, tidak sebanding dengan beban/manfaatnya. MENGAPA RUANG TERBUKA- HIJAU KOTA SANGAT PENTING?
Fungsi Lingkungan: siklus hidrologi, iklim mikro,
habitat satwa; Fungsi Sosial: hubungan sosial, olah raga, rekreasi, kegiatan sosial, protes sosial; Fungsi Ekonomi: kaki lima, ekonomi lokal, eksebisi; Fungsi Behavioural/Kultural: prosesi kultural, pentas seni, simbol-simbol kultur.
Catatan: 1) Taman merupakan bagian dari ruang
publik kota; 2) Taman kota: indikator keberlanjutan kota; 3) Taman kota: pentingnya taman skala komunitas. KONSEPSI-KONSEPSI TENTANG RUANG
mempunyai banyak dimensi atau aspek Persoalan tata ruang merupakan repfleksi dari persoalan sosial, ekonomi atau politik 5. DEFINISI PENATAAN RUANG
Proses penyusunan rencana pemanfaatan
dan pengendalian ruang Ditujukan untuk: 1. Efisiensi sumber daya 2. Keadilan pemanfaatan 3. Kelestarian lingkungan MANFAAT TATA RUANG
1. Menjamin kepentingan dan pelayanan publik
2. Efisiensi sumber daya 3. Menjamin kepentingan individu 4. Konservasi lingkungan dan budaya 5. Mengurangi konflik ruang 6. Mengurangi ketimpangan spasial (social equity) 7. Koordinasi pembangunan antar sektor 8. Menjamin keberlanjutan region, kota, atau kawasan KAITAN TATA RUANG DENGAN MANAJEMEN LINGKUNGAN:
1) Tata ruang sebagai SUMBER DAMPAK;
2) Tata ruang untuk MENCEGAH/MENANGGULANGI terjadinya DAMPAK;
Catatan: 1) Tata ruang perlu merupakan
UJUNG TOMBAK pengelolaan lingkungan Tata ruang sebagai “sumber dampak” Tata Ruang sebagai yang “terkena dampak” Tata Ruang untuk “mencegah terjadinya dampak” Tata ruang untuk “menanggulangi” dampak 6. PREDIKSI KOMPONEN TATA RUANG 1. Land Use Change 2. Spatial Inequity 3. Spatial Conflicts 4. Carrying Capacity 5. Quality of Landscape 6. Historic Areas PERUBAHAN DESKRIPSI INDIKATOR RUANG LANDUSE CHANGE Perubahan pengunaan Prosentase built up area; ruang; mis dari sawah ke Tingkat konversi hutan or perumahan sawah per tahun;
dimana satua kawasan dasar; mempunyai kualitas Kualitas lansdcape; lingkungan yg lebih dari Kepadatan bangunan; yang lain ketersediaan open/[publik space
LANDSUE Konflik antar penggunaan Kebisingan;
ruang yang saling Polusi; Kualitas landscape CONFLICT menganggu: inustri menganggu perumahan
INTENSITAS Tingkat pemanfaatan Kerusakan lingkungan;
ruang; yang cenderung Kualitas lingkungan yang PENGGUNAAN melampaui daya dukungnya menurun RUANG LANDSCAPE Bentang lahan: dapat alama Perubahan/rusaknya maupun buatan atau elemen alami (pantai, gabungan diantara sungai, danau); keduanya Berkurangnya vegetasi.
HISTORIC AREAS Daerah-daerah yang Bangunan budaya, Situs
mempunyai nilai warisan budaya budaya/heritage properties 7. BEBERAPA KENDALA PENATAAN RUANG
1. Kesadaran pentingnya pentataan ruang
masih rendah 2. Penataan ruang merupakan proses yang makan waktu, biaya, dan tenaga 3. Proses penataan ruang belum transparan dan partisipatif 4. Law enforcement yang rendah (antara lain karena KKN)