Anda di halaman 1dari 12

CEKAMAN LINGKUNGAN PADA

TANAMAN – TEMPERATUR/SUHU
ROSSIE W. NUSANTARA
PROGRAM STUDI ILMU TANAH
FAPERTA-UNTAN
• Cekaman suhu tinggi merupakan salah satu
cekaman lingkungan abiotik yang
disebabkan oleh peningkatan suhu
lingkungan yang dihadapi tanaman 
menyebabkan kerusakan yang tak balik
kenaikan suhu di luar batas suhu optimum
petumbuhan tanaman (10-15OC)
• Suhu optimum untuk pertumbuhan dan
perkembangan padi berkisar 27-32 °C
(Yoshida, 1978).
• Wassmann et al. (2009) menyatakan bahwa
suhu optimum padi berada pada suhu
sekitar 33 °C.
• Suhu  cekaman tergantung : (1) laju
perubahan, (2) intensitas dan (3) durasinya
• Dalam peningkatan produksi padi salah satu
permasalahan adalah terjadinya peningkatan gabah
hampa terutama apabila saat fase reproduktif
terjadi pada musim kering atau suhu tinggi.
• Fase booting dan pembungaan adalah fase yang
paling sensitif terhadap suhu tinggi. Suhu tinggi
selama kedua fase ini dapat menyebabkan
kehampaan total (Shah et al., 2011)  stress akibat
panas  (1) terjadinya strerilitas bunga, (2)
menurunnya kesuburan dan (3) kehilangan hasil.
• Hal ini terutama disebabkan oleh :
(1)menurunnya aktifitas serta perkecambahan
serbuk sari,
(2)terbatasnya pertumbuhan tabung sari,
(3)rendahnya daya dehiscence serbuk sari (daya
membuka dan pecah mengeluarkan serbuk sari),
(4)rendahnya serbuk sari yang mencapai kepala
putik dan penyerbukan yang tidak sempurna
(Matsui et al., 2001; Tan et al., 2006).
Sumber : Ridha dkk. 2018
• Cekaman suhu dingin pada fase reproduktif
membatasi produksi padi japonica di wilayah
temperate 
(1)menghambat pertumbuhan vegetatif dan
pembungaan,
(2)mengurangi fertilitas malai, dan
(3)mempengaruhi kualitas gabah (Suh et al. 2010).
• Cekaman suhu rendah dapat berpengaruh negatif terhadap tanaman
padi selama fase perkecambahan, fase pertumbuhan vegetatif, dan
fase reproduktif (da Cruz et al. 2013).
• Dampak suhu rendah terhadap pertumbuhan padi antara lain
menghambat pertumbuhan bibit yang menyebabkan :
(1)diskolorasi daun (daun menguning),
(2)jumlah anakan sedikit,
(3)memperlambat waktu pembungaan,
(4)eksersi malai tidak normal,
(5)meningkatkan sterilitas malai,
(6)pematangan malai tidak teratur, dan
(7)menurunkan hasil (Sanghera et al. 2011, Sanghera et al. 2008).
Gambar 1. Beberapa peubah yang digunakan untuk menguji toleransi tanaman
padi terhadap suhu rendah. Sumber: da Cruz et al. (2013).
• Hasil penelitian Ewing (1981) dan Demagante &
van der Zaag (1988) bahwa suhu tinggi  tanaman
kentang :
(1)menghambat pembentukan umbi,
(2)memicu terbentuknya bunga dan cabang
sekunder,
(3)meningkatkan jumlah cabang dan jumlah nodus
batang, serta menyebabkan tanaman lebih tinggi.
(Handayani dkk. 2013)

• Suhu tinggi menyebabkan perubahan


morfologi tanaman dan umbi kentang, yaitu
tipe tumbuh lebih tegak, batang
memanjang, ukuran daun mengecil, serta
permukaan umbi tidak teratur.

Anda mungkin juga menyukai