Kelomok 6 :
Deya Wazellin (17034098)
Dian Septiana (17034099)
Dosen
Dr. Ramli, S.Pd., M.Si
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Materi
Radiasi adalah pancaran energi yang berasal dari proses transformasi atom
atau inti atom yang tidak stabil.
Sumber radiasi sendiri dapat dibedakan menjadi sumber yang berupa zat
radioaktif dan sumber yang berupa mesin, seperti pesawat sinar-X,
akselerator, maupun reaktor nuklir.
Adapun jenis radiasi dapat dibedakan menjadi radiasi partikel bermuatan,
radiasi partikel tak bermuatan, dan gelombang elektromagnetik atau foton.
Jenis – Jenis Radiasi
Radiasi Partikel Bermuatan
Radiasi ini merupakan pancaran energi dalam bentuk partikel yang bermuatan listrik.
ELEKTRON
ALPHA Radiasi elektron berasal dari atom.
Radiasi elektron dapat berasal dari zat
Partikel alpha terdiri dari dua buah proton
radioaktif yang meluruh dengan cara
dan dua buah neutron, serta mempunyai
internal
muatan listrik positif sebesar 2 muatan
conversion atau dari mesin berkas
elementer.
elektron (akselerator).
BETA PROTON
Radiasi beta dipancarkan oleh zat Radiasi proton merupakan pancaran proton
radioaktif atau inti atom yang tidak stabil. yang mempunyai massa 1 sma (satuan massa
Ketika memancarkan radiasi beta negatif, atom) dan mempunyai muatan positif sebesar
di dalam inti atomnya terjadi transformasi satu muatan elementer. Radiasi proton
neutron menjadi proton, sebaliknya pada dihasilkan dari akselerator proton.
saat memancarkan beta positif terjadi
transformasi proton menjadi neutron.
Jenis – Jenis Radiasi
Radiasi Partikel Tak Bermuatan
Radiasi ini merupakan pancaran energi dalam bentuk partikel neutron yang tidak bermuatan listrik dan me
mpunyai massa 1 sma (satuan massa atom). Radiasi ini lebih banyak dihasilkan bukan oleh inti atom yang
tidak stabil (radioisotop) melainkan oleh proses reaksi inti seperti reaksi fisi di reaktor nuklir.
Tumbukan elastik adalah tumbukan di mana total energi kinetik partikel- partikel sebelum dan sesudah
tumbukan tidak berubah
Tumbukan elastik terjadi bila atom yang ditumbuk neutron mempunyai massa yang sama, atau hampir sama
dengan massa neutron (misalnya atom Hidrogen), sehingga fraksi energi neutron yang terserap oleh atom
tersebut cukup besar.
Radiasi Partikel tak Bermuatan (Neutron)
Tumbukan tidak elastik
Proses tumbukan tak elastik energi kinetik sebelum dan sesudah tumbukan berbeda. Ini terjadi bila massa
atom yang ditumbuk neutron jauh lebih besar dari massa neutron.
Setelah tumbukan, atom tersebut tidak terpental, hanya bergetar, sedang neutronnya terhamburkan.
Interaksi Radiasi Gelombang Elektromagnetik
Efek FotoListrik
foton yang mengenai materi akan diserap sepenuhnya dan
salah satu elektron orbital akan dipancarkan dengan energy
kinetic yang hampir sama dengan energy foton yang
mengenainya.
Radiasi yang memasuki detektor akan mengionisasi gas dan menghasilkan ion-ion
positif dan ion-ion negatif (elektron).
Ion-ion yang dihasilkan di dalam detektor tersebut akan memberikan kontribusi
terbentuknya pulsa listrik ataupun arus listrik.
Jenis Detektor Isian Gas
Detektor Kamar Ionisasi
Detektor ini berisi gas pada tekanan rendah, kawat halus yang berfungsi sebagai
anode, dan selubung silinder sebagai katode.
Detektor Geiger (Geiger Counter) merupakan alat ukur cacah radiasi yang berdasarkan
pada prinsip ionisasi atom-atom gas.
Detektor Sintilasi
Detektor jenis ini merupakan alat ukur cacah radiasi oleh bahan radioaktif, atau
radiasi oleh alam pada berbagai nilai tenaga dari partikel atau foton yang dideteksi.
Detektor sintilasi terdiri dari dua bagian, yaitu bahan sintilator dan photomultiplier.
Detektor ini juga mampu memberi informasi tenaga dari partikel atau foton yang
ditangkap oleh detektor itu.
Bahan sintilator merupakan suatu bahan padat, cair maupun gas, yang akan
menghasilkan percikan cahaya bila dikenai radiasi pengion.
Photomultiplier digunakan untuk mengubah percikan cahaya yang dihasilkan bahan
sintilator menjadi pulsa listrik.
Jenis Detektor Sintilasi
Sintilator Cair (Liquid Scintillation)
Pada detektor ini sampel radioaktif yang akan diukur dilarutkan dahulu ke dalam
sintilator cair ini sehingga sampel dan detektor menjadi satu kesatuan larutan yang
homogen.
Secara geometri pengukuran ini dapat mencapai efisiensi 100 % karena semua radiasi
yang dipancarkan sumber akan “ditangkap” oleh detektor.
Metode ini sangat diperlukan untuk mengukur sampel yang memancarkan radiasi
berenergi rendah seperti tritium dan C14.
Contoh bahan sintilator yang sering digunakan sebagai detektor radiasi : Kristal NaI(Tl),
Kristal ZnS(Ag), Kristal LiI(Eu)
Jenis Detektor Sintilasi
Sintilator Cair (Liquid Scintillation)
Proses sintilasi pada bahan ini dapat dijelaskan dengan gambar di bawah :
Proses Sintilasi
Sintilator Cair
Jenis Detektor Sintilasi
Tabung Photomultiplier
Tabung photomultiplier ini berfungsi untuk mengubah percikan cahaya tersebut menjadi
berkas elektron, sehingga dapat diolah lebih lanjut sebagai pulsa / arus listrik.
Tabung photomultiplier terbuat dari tabung hampa yang kedap cahaya dengan
photokatoda
Tabung Photomultiplier
Kelebihan Detektor Sintilasi
Bekerja sangat cepat; yaitu dapat memberikanpulsa listrik dan kembali ke tahanan
semula,kemudian siap digunakan lagi dalam waktu yangsangat pendek (10-8 s).
Dapat dirancang untuk memberikan ukuran pulsayang berbanding lurus dengan
kehilangan energy radiasi di dalam sintilator.
Mempunyai efisiensi pendeteksian terhadap sinargamma lebih tinggi
dibandingkan pencacah isi gas.
Detektor Zat Padat