Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH FISIKA RADIASI

ANALISIS PENCACAH GEIGER MULLER DALAM MENDETEKSI RADIASI

OLEH :

Kelompok 6

Anggota : Dian Septiana (17034099)

Ririn Febrianti (17034126)

Prodi : Fisika C

Dosen Pembimbing

Riri Jonuarti, S.Pd.,M.Si

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENEGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala rahmat dan karunianya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul “Analisis Pencacah Geiger
Muller Dalam Mendeteksi Radiasi” dengan lancar dan tidak ada kendala yang berarti.
Terima kasih penulis ucapkan kepada pihak–pihak yang membantu penulis dalam
menyelesaikan makalah Fisika Radiasi, terutama kepada dosen mata kuliah Fisika Radiasi Ibu
Riri Jonuarti, S.Pd.,M.Si yang telah memberikan tugas dan membimbing penulis dalam
penulisan makalah Fisika Radiasi.
Makalah ini disusun dengan sederhana dan sistematis. Sajian materi yang terdapat
didalamnya disusun sedemikian rupa sehingga diharapkan pembaca akan lebih mudah dalam
memahami makalah ini dan dapat bermanfaat sebagai referensi bagi pembaca maupun penulis
sendiri.
Diakhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan pembuatan makalah ini.

Padang, September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1

1.3 Tujuan...............................................................................................................................2

BAB II.............................................................................................................................................3

KAJIAN TEORI..............................................................................................................................3

2.1 Detektor Geiger-Muller.........................................................................................................3

2.2 Sifat – Sifat Ion Dalam Pencacah Geiger Muller..................................................................4

2.3 Cara Kerja Dan Pembentukan Pulsa Dalam Pencacah Geiger Muller..................................4

2.4 Pembentukan Sistem Delay Time Dalam Pencacah Geiger-Muller.....................................5

2.5 Kelebihan dan kelemahan Pencacahan Geiger- Muller.........................................................6

2.6 Perbedaan antara Geiger-Muller dengan Pencacahan Ruang Ionisasi dan Pencacahan
Proposional..................................................................................................................................6

BAB III............................................................................................................................................7

PENUTUP.......................................................................................................................................7

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................7

3.2 Saran......................................................................................................................................7

ii
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Radiasi adalah suatu berkas zarah atau foton yang dipancarkan dari suatu sumber
yang mengalami proses perubahan inti atom dari keadaan tidak stabil menjadi stabil.Hal yang
paling mendasar untuk mengendalikan bahaya radiasi adalah mengetahui besarnya radiasi
yang dipancarkan oleh suatu sumber radiasi (zat radioaktif atau mesin pemancar radiasi),
baik melalui pengukuran maupun perhitungan. Keberadaan radiasi tidak dapat dirasakan
secara langsung oleh sistem panca indera manusia. Radiasi tidak bisa dilihat, dicium,
didengar, maupun dirasakan. Oleh sebab itu, untuk keperluan mengetahui adanya dan
mengukur besarnya radiasi, manusia harus mengandalkan pada kemampuan suatu peralatan
khusus.
Pada prinsipnya, pendeteksian dan pengukuran radiasi dengan menggunakan alat ukur
radiasi memanfaatkan prinsip-prinsip kemampuan interaksi antara radiasi dengan materi.
Setiap alat ukur radiasi selalu dilengkapi dengan detektor yang mampu mengenali adanya
radiasi. Apabila radiasi melewati bahan suatu detektor, maka akan terjadi interaksi antara
radiasi dengan bahan detektor tersebut (terjadi pemindahan energi dari radiasi yang datang ke
bahan detektor). Perpindahan energi ini menimbulkan berbagai jenis tanggapan (response)
yang berbeda-beda dari bahan detektor tersebut. Jenis tanggapan yang ditunjukan oleh suatu
detektor terhadap radiasi tergantung pada jenis radiasi dan bahan detektor yang digunakan.
Pendeteksian keberadaan dan atau besarnya radiasi dilakukan dengan mengamati tanggapan
yang ditunjukan oleh suatu detektor.
Detektor Geiger-Muller bekerja berdasarkan prinsip ionisasi dimana partikel radiasi
yang masuk akan mengionisasi gas isian dalam detector.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu pencacah Geiger Muller ?


2. Bagaimana sifat – sifat ion dalam pencacah Geiger Muller ?

1
3. Bagaimana cara kerja dan pembentukan pulsa dalam pencacah Geiger Muller ?
4. Bagaimana Pembentukan sistem delay time dalam pencacah Geiger-Muller ?
5. Bagaimana Kelebihan dan kelemahan Pencacahan Geiger- Muller ?
6. Bagiamana Perbedaan antara Geiger-Muller dengan Pencacahan Ruang Ionisasi dan
Pencacahan Proposional ?

1.3 Tujuan

1. Dapat mengetahui pencacah Geiger Muller


2. Dapat mengetahui sifat – sifat ion dalam pencacah Geiger Muller
3. Dapat mengetahui cara kerja dan pembentukan pulsa dalam pencacah Geiger Muller
4. Dapat mengetahui Pembentukan sistem delay time dalam pencacah Geiger-Muller
5. Dapat mengetahui Kelebihan dan kelemahan Pencacahan Geiger- Muller
6. Dapat mengetahui Perbedaan antara Geiger-Muller dengan Pencacahan Ruang Ionisasi
dan Pencacahan Proposional

2
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Detektor Geiger-Muller

Detektor merupakan suatu bahan yang peka terhadap radiasi. Suatu bahan yang sensitif
terhadap suatu jenis radiasi belum tentu sensitif terhadap jenis radiasi yang lain. Sebagai contoh
detektor gamma belum tentu dapat mendeteksi radiasi neutron. Detektor radiasi bekerja dengan
cra mengukur perubahan yang disebabkan oleh penyerapan energy radiasi oleh medium
penyerap.
Pencacah Geiger, atau disebut juga Pencacah Geiger-Müller adalah sebuah alat pengukur
radiasi ionisasi. Pencacah Geiger bisa digunakan untuk mendeteksi radiasi alpha dan beta.
Sensornya adalah sebuah tabung Geiger-Müller, sebuah tabung yang diisi oleh gas yang akan
bersifat konduktor ketika partikel atau foton radiasi menyebabkan gas (umumnya Argon)
menjadi konduktif. Alat tersebut akan membesarkan sinyal dan menampilkan pada indikatornya
yang bisa berupa jarum penunjuk, lampu atau bunyi klik dimana satu bunyi menandakan satu
partikel. Pada kondisi tertentu, pencacah Geiger dapat digunakan untuk mendeteksi radiasi
gamma, walaupun tingkat reliabilitasnya kurang. Pencacah geiger tidak bisa digunakan untuk
mendeteksi neutron.
Bagian-bagian detektor Geiger muller :

Gambar 1. Bagian – bagian detektor Geiger Muller

3
· Katoda yaitu dinding tabung logam yang merupakan elektroda negatif. Jika tabung terbuat dari
gelas maka dinding tabung harus dilapisi logam tipis.
· Anoda yaitu kawat tipis atau wolfram yang terbentang di tengah – tengah tabung. Anoda
sebagai elektroda positif.
· Isi tabung yaitu gas bertekanan rendah, biasanya gas beratom tunggal dicampur gas poliatom
(gas yang banyak digunakan Ar dan He).

2.2 Sifat – Sifat Ion Dalam Pencacah Geiger Muller

2.3 Cara Kerja Dan Pembentukan Pulsa Dalam Pencacah Geiger Muller

Saat dipergunakan untuk pengukuran, tabung didekatkan pada unsur yang memancarkan
partikel radioaktif sehingga partikel – partikel itu akan menembus jendela tipis pada salah satu
ujung tabung dan masuk kedalamnya. Partikel radioaktif ini lalu menumbuk atom – atom gas
sehingga atom – atom gas akan mengeluarkan elektron – elektron. Elektron yang terlepas saat
tumbukan ditarik ke anoda. Peristiwa ini berlangsung dalam waktu singkat.
Karena melepaskan electron, atom – atom gas berubah menjadi ion – ion positif. Ion –
ion ini kemudian tertarik kearah katoda. Perpindahan ini akan menimbulkan pulsa listrik dlam
rangkaian pencacah Geiger Muller. Bila ada radiasi yang masuk kedalam tabung tersebut, maka
terjadilah ionisasi atom – ataom atau molekul – molekul gas dalam tabung itu. Ion positif akan
bergerak ke katoda sedangkan ion negative akan bergerak ke anoda. Bila ion – ion itu sampai ke
masing – masing elektroda maka akan terjadi pulsa tegangan.
Bila jumlah partikel yang radiasi masuk kedalam tabung Geiger Muller tiap satuan waktu
adalah tertentu maka cacahan yang tercatat oleh pencacah akan tertentu pula. Jumlah cacahan
tiap satuan waktu yang tercatat tergantung dari pada tegangan elektroda.
Pulsa listrik kemudian diperkuat melalui amplifier sehingga dapat didengar melalui
loudspeaker sehingga bunyi yang berdetak. Alternative lain, pulsa listrik ini setelah melalui
amplifier dapat pula dicatat pada alat penghitung listrik, sehingga jumlah partikel yang masuk ke
tabung tiap detiknya dapat dihitung. Jika aktivitas unsur radioaktif cukup tinggi, maka jumlah

4
partikel yang dipancarkannya akan besar sehingga bilangan perdetik yang ditunjukkan pencacah
Geiger Muller pun akan besar atau detakan yang terdengar lewat loudspeaker akan semakin
banyak.

2.4 Pembentukan Sistem Delay Time Dalam Pencacah Geiger-Muller

Apabila ada dua zarah radiasi masuk ke dalam detektor berurutan dalam waktu yang
berdekatan maka peristiwa avalanche ion ( lucutan ion yang terus menerus) dari zarah radiasi
pertama akan melumpuhkan detektor. Selama beberapa saata detektor tak dapat mencatat adanya
zarah radiasi yang datang kemudian dalam waktu yang sangat berdekatan dengan zarah radiasi
yang dating pertama. Intensitas medan listrik yang paling besar adalah di daerah pemukiman
anoda, karena avalanche pengionan bermula di daerah yang sangat dekat denggan anoda dan
dengan cepat akan melebar ke sepanjang anoda.
Ion negatif (elektron) yang terentuk bergerak kea rah anoda, sedangkan ion positif
bergerak kearah katoda. Elektron bergerak sangat cepat dan terkumpul di anoda dalam waktu
yang jauh lebih cepat bila dibandingkan waktu yang diperlukan oleh ion positif untuk sampai
dikatoda.
Ion positif bergerak perlahan ini akan membentuk tabir pelindung di sekeliling anoda
yang bermuatan positif. Hal ini menyebabkan sangat turunnya medan listrik di sekeliling anoda
dank arena itu akan munggkin terjadi avalanche oleh lewatnya zarah radiasi berikutnya. Jika ion
bergerak kea rah katoda, intensitas medan listrik bertambah, sehingga pada suatu saat avalanche
akan mulai lagi. Waktu yang diperlukan untuk mengembalikan intensitas medan ke harga semula
disebut waktu mati atau dead time. Pada akhir priode waktu mati, meskipun dapat terjadi
avalanche lagi, tetapi denyut keluaran belum tertanggkap lagi untuk menghasilkan pulapada
detektor Geiger Muller
Ketika ion positif meneruskan perjalanannya menuju ke dinding katoda, denyut keluaran
yang dihasilkan dari zarah radiasi lain akan bertambah besar.. Bila denyut keluaran sudan cukup
tinggi dan dapat melampaui bata discriminator maka akan dapat dicacah. Dalam keadaan ini
detektor dapat dikatakan telah “pulih” kembali dari keadaan mati. Selang waktu antara akhir
waktu mati dengan “pulih kembali penuh” disebut sebagai waktu pemulihan atau recovery time.

5
Jumlah waktu mati atau dead time ditambah dengan waktu pemulih atau recovery time disebut
resolving time. Resolving time dapat didefenisikan sebagai waktu minimum yang diperlukan
agara zarah radiasi berikutnya dapat dicatat setelah terjadi pencatatan atas zarah radiasi yang
dapat sebelumnya. Resolving time berorde sekita 100 mikrodetik atau lebih.

2.5 Kelebihan dan kelemahan Pencacahan Geiger- Muller

Adapun kelebihan dan kelemahan Pencacahan Geiger Muller adalah sebagai berikut:
1. Kelebihan Pencacahan Geiger Muller
a. Konstruksi simple dan Sederhana
b. Biaya murah
c. Operasional mudah
2. Kelemahan Pencacahan Geiger Muller
a. Tidak dapat digunakan untuk spektroskopi karena semua tinggi pulsa sama.
b. Efisiensi detektor lebih buruk jika dibandingkan dengan detektor jenis lain.
c. Resolusi detektor lebih rendah.
d. Waktu mati besar, terbatas untuk laju cacah yang rendah.

2.6 Perbedaan antara Geiger-Muller dengan Pencacahan Ruang Ionisasi dan Pencacahan
Proposional

Ketiga macam detektor tersebut secara garis besar prinsip kerjanya sama, yaitu sama-
sama menggunakan medium gas. Perbedaannya hanya terletak pada tegangan yang diberikan
pada masing-masing detektor tersebut.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Pencacah Geiger, atau disebut juga Pencacah Geiger-Müller adalah sebuah alat pengukur
radiasi ionisasi. Pencacah Geiger bisa digunakan untuk mendeteksi radiasi alpha dan
beta.
2.
3.
4.
5. Kelebihan Pencacahan Geiger Muller : Konstruksi simple dan Sederhana, Biaya murah
dan Operasional mudah
Kelemahan Pencacahan Geiger Muller :Tidak dapat digunakan untuk spektroskopi karena
semua tinggi pulsa sama, efisiensi detektor lebih buruk jika dibandingkan dengan
detektor jenis lain, resolusi detektor lebih rendah, waktu mati besar, terbatas untuk laju
cacah yang rendah.
6. Ketiga macam detektor tersebut secara garis besar prinsip kerjanya sama, yaitu sama-
sama menggunakan medium gas. Perbedaannya hanya terletak pada tegangan yang
diberikan pada masing-masing detektor tersebut.

3.2 Saran

7
8
9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/ernhyngijhoecel/laporan-lengkap-geiger-muller-kelompok-1-
29471394 diakses tanggal 12 September 2020

10

Anda mungkin juga menyukai