IKHLASUL AMAL (1810505059) CINDRA WATI HOULOPI (1810505056 Saluran pencernaan merupakan saluran yang berperan penting dalam penyerapan nutrisi seperti protein yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan otot atau daging. Saluran pencernaan menyediakan air, elektrolit, dan makanan secara terus menerus pada tubuh. Hal tersebut dapat dicapai melalui pergerakan makanan melalui saluran pencernaan, sekresi getah pencernaan, absorpsi hasil pencernaan, air dan elektrolit, sirkulasi darah melalui organ- organ pencernaan untuk membawa zat-zat yang diabsorbsi, dan pengaturan semua fungsi pencernaan oleh saraf dan hormon (Telford dan Bridgman, 1995. Disitasi Selan dkk., 2016) Organ pencernaan yang berfungsi dalam proses penyerapan nutrisi adalah usus halus. Usus halus merupakan organ utama tempat berlangsungnya proses pencernaan dan absorbsi produk pencernaan dan mempunyai peranan penting dalam transfer nutrisi (Suprijatna dkk., 2008) PENGERTIAN Sistem gastrointestinal mencakup area mulai dari rongga mulut sampai rektum, dengan laju pergantian sel bervariasi. Sensitifitas tiap regio tergantung dari jumlah dan aktivitas reproduksi sel punca pada lapisan basal mukosa.
Rongga mulut dan esofagus relatif radioresistan, begitu juga
kolon dan rektum. Lambung lebih radiosensitif dan memiliki lebih banyak sel sekretori. Usus halus sangat sensitif radiasi dengan sel yang sangat aktif Laju pembelahan sel yang cepat pada sel kripta dan vili usus halus meningkatkan sensitifitasnya terhadap radiasi. Gejala klinis timbul saat terjadi gangguan repopulasi sel matur fungsional di permukaan vili usus, karena sel punca dan sel berproliferasi yang rusak dan mati oleh radiasi. Kerusakan pada vili dan mikrovili usus menyebabkan malfungsi digestif setelah radiasi. Adanya nutrisi yang terkumpul di rongga usus dapat meningkatkan jumlah bakteri. Kecacatan dalam sawar mukosa selanjutnya memudahkan masuknya bakteri ke dalam aliran darah Imunosupresi terkait gangguan pada hematopoetik, lebih memudahkan terjadinya infeksi, dan juga perdarahan karena trombositopenia. Mukosa lambung dan usus halus memiliki banyak sel sekretori, kehilangan sel akibat radiasi akan menurunkan produksi mukus, enzim pencernaan, dan sebagian hormon. Hampir serupa pada jaringan kulit, terjadi juga kerusakan mikrovaskuler yang memicu iskemia dan pertumbuhan lesi fibrotik yang bertanggungjawab pada enteropati radiasi Trombositopenia