SISTEM KEKEBALAN TUBUH Oleh : Kelompok 1 Nama Anggota: Berlaidia Azizah 1704002 Mitha Hamidah 1704011 Ria Agus Kundarwati 1704015 Septia Kusyani 1704017 Tiara Yopita Dewi 1704019 Winda Nurmala Sari 1704020 Yesi Pratiwi 1704022 Outline : 1. Definisi Sel 2. Definisi Cedera 3. Stimulus Penyebab Cedera Atau Adaptasi Seluler 4. Perubahan Intraseluler dan Ekstraseluler akibat adaptasi atau cedera seluler 5. Faktor Penyebab Cedera 6. Sistem Imun 7. Antigen dan Antibodi Definisi Sel Sel adalah unit stuktural dan fungsional dari tubuh yang memberikan dasar untuk krhidupan. Pemahaman terhadap biologi dari sel manusia penting untuk mempelajari patofisiologi. Semua proses patofisiologi menunjukan perubahan pada fungsi normal seluler. Patofisiologi adalah ilmu yang mempelajari perubahan fisiologis sistem yang diakibatkan oleh proses patologis. Gangguan dalam proses seluler normal mengakibatkan terjadinya perubahan adaptif atau letal. Perbedaan antara sel yang sanggup beradaptasi dan sel yang cedera adalah pada dapat atau tidaknya sel itu “mengikuti” dan mengatasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah dan merusak. Sel cidera menunjukan perubahan-perubahan yang dapat mempengaruhi fungsi-fungsi tubuh dan bermanifestasi sebagai penyakit . Definisi Cidera Cedera adalah hasil suatu tenaga berlebihan yang dilimpahkan pada tubuh tidak dapat menahan atau menyesuaikan dirinya (Depdiknas, 2000:175). Sedangkan menurut Andun Sudijandoko (2000: 6) cedera adalah suatu akibat daripada gaya-gaya yang bekerja pada tubuh atau sebagian daripada tubuh dimana melampaui kemampuan tubuh untuk mengatasinya, gaya-gaya ini bisa berlangsung dengan cepat, atau jangka lama. Macam-macam Cedera 1.Strain Strain adalah kerusakan yang terjadi pada kesatuan otot tendon karena penggunaan berlebihan ( overuse ) atau karena peregangan berlebihan( overstress) apabila strain terjadi karena penggunaan otot tendon berlebihan dinamakan strain menahun ( chronicstrain ), sedangkan bila terjadi akibat peregangan otot tendon yang berlebihan dinamakan strain mendadak (acute strain). Lanjutan…………… 2. Sprain Sprain adalah cedera yang menyangkut cedera ligament Sprain, sejenis terkilir terjadi akibat ligamen tertarik, melebihi panjangnya yang disebabkan oleh tumbukan langsung atau terpelintir (Lutan, 2001: 48). Sprain adalah cedera pada ligamen akibat peregangan yang berlebihan (over stress) yang menyebabkan kerusakan pada serat ligamen atau pada tempat lekatnya tulang. Cedera Atau Adaptasi Seluler
Karena sel secara konstan mengadakan penyesuaian terhadap perubahan dan lingkungan yang mengganggu, beberapa agens secara kuat dapat menyebabkan cedera atau adaptasi seluler. Stimulus yang dapat mempengaruhi tubuh manusia dikategorikan sebagai agens fisik, agens kimiawi, mikroorganisme, hipoksia, defekgenetik, ketidakseimbangan nutrisi dn reaksi immunologis Perubahan Intraseluler Dan Ekstaseluler Akibat Adaptasi Atau Cedera Selular
Akumulasi intraseluler sering diakibatkan oleh perubahan lingkungan atau ketidakmampuan sel untuk memproses material. Substansi normal atau abnormal yang tidak dapat dimetabolisasi dapat terakumulai di dalam sitoplasma. Substansi ini dapat berupa endogen (dihasilkan di dalam tubuh) atau eksogen (dihasilkan oleh lingkungan), dan substansi ini disimpan oleh sel yang pada awalnya normal. Lanjutan………. Contoh- contoh substansi eksogen ini adalah partikel karbon, partikel silica, partikel logam yang ditimbun dan diakumulasi karena sel tidak menghancurkan atau memindahkannya ke tempat lain (Tambayong 2000). Perubahan umum di dalam dan disekitar sel mencakup pembengkakan, akumulasi lipid dalam organ, penyebaran radikal bebas, penimbunan glikogen, pigmentasi, kalsifikasi, dan infiltrasi hialin. Perubahan ini dapat membaik atau menjadi permanen Lanjutan……… Pembekakan Seluler Pembekakan seluler hidropik adalah akibat gangguan metabolisme seluler. Keadaan ini paling sering terjadi pada hipoksia seluler, yang merusak kemampuan sel untuk mensintesis ATP. Air di dalam sitoplasma bertambah, sehingga sel- sel itu membengkak dan organ yang bersangkutan dapat membengkak. Keadaan yang lebih berat disebut degenarasi hidropik. Pembekakan seluler sering bersifat reversible bila oksigen yang cukup diberikan pada sel dan sintesis ATP kembali normal Faktor Penyebab Cedera Kelemahan fisik yang terbawa sejak lahir, seperti kaki yang tidak sama panjang, berlatih pada waktu sedang menderita sakit, pengaruh lingkungan dan kesalahan latihan (Somosardjuno, 1993:261) Menurut Wibowo (1995:13) penyebab cedera olahraga dibagi menjadi : Eksternal Violence (sebab yang berasal dari luar) adalah cedera yang timbul atau terjadi karena pengaruh atau sebab yang berasal dari luar, antara lain : karena body contact (kontak fisik atau benturan antar pemain), karena alat olahraga (peralatan atau sarana dan prasarana olahraga), karena lapangan yang tidak memenuhi syarat (keadaan sekitar yang menyebabkan cedera seperti Sistem Imun Keutuhan tubuh dipertahankan oleh sistem pertahanan yang terdiri atas sistem imun nonspesifik (nature/innate) dan spesifik (adaptive/acquired) (Setiati, 2014).
Sistem Imun Nonspesifik
Sistem imun nonspesifik merupakan pertahanan tubuh terdepan dalam menghadapi serangan berbagai mikroorganisme, karena sistem imun spesifik memerlukan waktu sebelum memberikan responsnya. Sistem tersebut disebut nonspesifik, karena tidak ditujukan terhadap mikroorganisme tertentu (Setiati, 2014). Lanjutan………. Pertahanan Fisik Kulit, selaput lendir, silia saluran napas, batuk dan bersin dapat mencegah berbagai kuman pathogen masuk ke dalam tubuh. Kulit yang rusak misalnya oleh luka bakar dan selaput lendir yang rusak oleh karena asap rokok akan meningkatkan risiko. Lanjutan………. Pertahanan Larut Pertahanan biokimia. Bahan yang disekresi mukosa saluran napas, kelenjar kulit, telinga, merupakan bahan yang berperan dalam pertahanan tubuh. Asam hidroklorik dalam cairan lambung, lisosim dalam keringat, ludah, air mata dan air susu dapat melindungi tubuh terhadap kuman gram positif dengan jalan menghancurkan dinding kuman tersebut Sistem Imun Spesifik Sistem imun spesifik mempunyai kemampuan untuk mengenal benda yang dianggap asing bagi dirinya. Benda asing yang pertama timbul dalam badan yang segera dikenal sistem imun spesifik, akan mensensitasi sel-sel sistem imun tersebut. Bila sel sistem imun tersebut terpajam ulang dengan benda asing yang sama, yang akhir akan dikenal lebih cepat dan dihancurkannya. Oleh karena itu sistem tersebut disebut spesifik. Sistem imun spesifik dapat bekerja sendiri untuk menghancurkan benda sing yang berbahaya bagi badan, tetapi pada umumnya terjalin kerja sama yang baik antara antibody, komplemen, fagosit dan antara sel T-makrofag. Komplemen turut diaktifkan dan ikut berperan dalam menimbulkan inflamasi yang terjadi pada respon imun Sistem Imun Spesifik Humoral Sistem imun spesifik humoral berperan dalam sistem imun spesifik humoral adalah limfosit B atau sel B. Sel B tersebut berasal dari sel asal multipoten dalam sumsum tulang. Bila sel B dirangsang benda asing, sel tersebut akan berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi sel plasma yang dapat membentuk antibodi. Antibodi yang dilepas dapat ditemukan di dalam serum. Fungsi utama antibodi ialah mempertahankan tubuh terhadap infeksi bakteri, virus dan Macam-macam Sel T Sel T Naif (virgin) Sel T naif adalah sel limfosit yang meninggalkan timus, namun belum berdiferensiasi, belum pernah terpajan dengan antigen dan menunjukkan molekul permukaan CD45RA. Sel ditemukan dalam organ limfoid perifer. Sel T naïf yang terpajan dengan antigen akan berkembang menjadi sel Th0 yang selanjutnya dapat berkembang menjadi sel efektor Th1 dan Th2 yang dapat dibedakan atas dasar jenis- jenis sitokin yang diproduksinya. Sel Th0 memproduksi sitokin dari ke2 jenis sel tersebut seperti IL-2, IFN dan IL-4 Lanjutan……… Sel T CD4+ (Th1 dan Th2) Sel T naïf CD4+ masuk sirkulasi dan menetap didalam organ limfoid seperti kelenjar getah bening untuk bertahun- tahun sebelum terpajan dengan antigen atau mati. Sel tersebut mengenal antigen yang dipresentasikan bersama molekul MHC-II oleh APC dan berkembang menjadi subset sel Th1 atau sel Tdth (Delayed Type Hypersensitivity) atau Th2 yang tergantung dari sitokin lingkungan. Dalam kondisi yang berbeda dapat dibentuk dua subset yang berlawanan Lanjutan……. Sel T CD8+ (Cytotoxic T Lymphocyte/ CTL/Tcytotoxic/Tcytolytic/Tc) Sel T CD8+ naïf yang kelur dari timus disebut juga CTL/Tc. Sel tersebut mengenal antigen yang dipresentasikan bersama molekul MHC-1yang ditemukan pada semua sel tubuh yang bernukleus. Fungsi utamanya ialah menyingkirkan sel yang terinfeksi virus dengan menghancurkan sel yang mengandung virus tersebut. Lanjutan……. Sel Ts (T supresor) atau sel Tr (T regulator) Sel Ts (T supresor) yang juga disebut sel Tr (T regulator) atau Th3 berperan menekan aktivitas sel efektor T yang lain dan sel B. Menurut fungsinya, sel Ts dapat dibagi menjadi sel Ts spesifik untuk antigen tertentu dan sel Ts nonspesifik Antigen dan Antibodi Antigen Antigen poten alamiah terbanyak adalah protein besar dengan berat molekul lebih dari 40.000 dalton dan kompleks polisakarida mikrobial. Glikolipid dan lipoprotein dapat juga bersifat imonogenik, tetapi tidak demikian halnya dengan lipid yang dimurnikan. Asam nukleat dapat bertindak sebagai imonogen dalam penyakit autoimun tertentu, tetapi tidak dalam keadaan normal. Pembagian antigen menurut epitop yaitu unideterminan, univalen. Hanya satu jenis determinan/epitop pada satu molekul. Unideterminan, multivalen. Hanya satu jenis determinan tetapi dua atau lebih determinan tersebut ditemukan pada satu Lanjutan……… Antibodi Antibodi atau imonoglobulin (Ig) adalah golongan protein yang dibentuk sel plasma (poliferasi sel B) setelah terjadi kontak dengan antigen. Antibody ditemukan didalam serum dan jaringan dan mengikat antigen secara spesifik. Semua molekul Ig mempunyai 4 polipeptid dasar yang terdii atas 2 rantai berat (heavy chain) dan 2 rantai ringan (light chain) yang identik, dihubungkan satu dengan yang linnya oleh ikatan disulfide. Ada 2 jenis rantai ringan (kappa dan lambda) yang terdiri atas 230 asam amino serta 5 jenis rantai berat yang tergantung pada kelima jenis imonoglobulin, yaitu IgM, IgG, IgE, IgA dan THANK YOU