www.pungkipurnadiassociates.com 3
I. PERATURAN PERUSAHAAN (P.P) –cont’d
b) Perusahaan adalah :
i. Setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak,
milik orang perseorangan, milik persekutuan, atau milik
badan hukum, baik milik swasta maupun milik negara
yang memperkerjakan pekerja atau buruh dengan
membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain
ii. Usaha usaha sosial dan usaha usaha lain yang
mempunyai pengurus dan mempekerjakan orang lain
dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk
lain
www.pungkipurnadiassociates.com 4
I. PERATURAN PERUSAHAAN (P.P) –cont’d
d) Pengusaha adalah:
i. Orang perseorangan, persekutuan atau badan hukum yang
menjalankan suatu perusahaan milik sendiri
ii. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang
secara berdiri sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya
iii. Orang pereorangan, persekutuan, atau badan hukum yang
berada di indonesia mewakili perusahaan sebagaimana
dimaksud dalam (i) dan (ii) yang berkedudukan di luar wilayah
Indonesia
www.pungkipurnadiassociates.com 5
LANDASAN HUKUM
www.pungkipurnadiassociates.com 6
TATA CARA PEMBUATAN PERATURAN
PERUSAHAAN (PP)
• Pengusaha yang memperkerjakan pekerja/buruh sekurang-kurangnya 10
orang wajib membuat peraturan perusahaan yang mulai berlaku setelah
disahkan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk (pasal 108 (a) UU 13 /
2003)
• Kewajiban membuat PP seperti tersebut diatas tidak berlaku bagi
perusahaan yang telah memiliki PKB (pasal 108 (b) UU 13 / 2003)
• PP disusun dengan memperhatikan saran dan pertimbangan dari wakil
pekerja/buruh di perusahaan yang bersangkutan (pasal 110 ayat 1 UU 13 /
2003)
• Dalam hal di perusahaan yang bersangkutan telah terbentuk SP / SB maka
wakil pekerja / buruh adalah pengurus SP/SB
• Dalam hal di perusahaan yang bersangkutan belum terbentuk SP/SB maka
wakil pekerja / buruh sebagaimana dimaksud diatas adalah pekerja/buruh
yang dipilih secara demokratis untuk mewakili kepentingan para pekerja /
www.pungkipurnadiassociates.com 7
buruh di perusahaan yang bersangkutan
APA ISI PP?
Minimal:
Hak dan Kewajiban Pengusaha
Hak dan Kewajiban Pekerja/buruh
Syarat – syarat kerja
Tata tertib perusahaan
Jangka waktu berlakunya PP
( UU no 13 Tahun 2003 Pasal 3 ayat (1) j.o Permenaker RI
no 28 Tahun 2014 Pasal 2 ayat (2))
Ketentuan dalam PP tidak boleh bertentangan dengan
ketentuan dalam peraturan perundangan yang berlaku
www.pungkipurnadiassociates.com 8
SYARAT-SYARAT KERJA DALAM PERATURAN
PERUSAHAAN (PP) – cont’
Memuat hal-hal yang belum diatur dalam
peraaturan perundang-undangan yang lebih baik
dari peraturan perundang-undangan dan rincian
pelaksanaan peraturan perundang-undangan.
Dalam hal PP akan mengatur kembali materi dari
peraturan perundang-udangan, maka PP
tersebut harus mengatur lebih baik atau minimal
sama dengan ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan
www.pungkipurnadiassociates.com 9
SYARAT-SYARAT KERJA DALAM PERATURAN
PERUSAHAAN (PP) – cont’
Dalam satu perusahaan hanya dapat dibuat 1 PP yang
berlaku bagi seluruh pekerja/buruh diperusahaan
yang bersangkutan baik PKWT maupun PKWTT
Dalam hal perusahaan yang bersangkutan memiliki
cabang/unit kerja/ perwakilan, PP dimaksud berlaku
di semua cabang/unit kerja/ perwakilan perusahaan
Cabang/unit kerja/kantor perwakilan perusahaan
dapat membuat PP turunan yang berlaku di masing-
masing cabang/unit kerja/kantor perwakilan
perusahaan
www.pungkipurnadiassociates.com 10
SYARAT-SYARAT KERJA DALAM PERATURAN
PERUSAHAAN (PP) - cont’
PP tersebut memuat ketentuan-ketentuan
yang berlaku umum di seluruh cabang/unit
kerja/ perwakilan perusahaan dan PP turunan
memuat ketentuan khusus yang disesuaikan
dengan kondisi cabang/unit kerja/ perwakilan
perusahaan masing-masing
www.pungkipurnadiassociates.com 11
SYARAT-SYARAT KERJA DALAM PERATURAN
PERUSAHAAN (PP) – cont’
Dalam hal PP Turunan belum disahkan oleh
instansi yang menyelenggarakan urusan
pemerinahan dibidang ketenagakerjaan
setempat maka PP tersebut diatas tetap
berlaku di cabang/unit kerja/perwakilan
perusahaan yang bersangkutan
Dalam hal beberapa perusahaan tergabung
dalam satu grup maka PP dibuat oleh masing-
masing perusahaan
www.pungkipurnadiassociates.com 12
APA KEWAJIBAN PENGUSAHA DALAM
MEMBUAT PP
Pembuatan PP merupakan kewajiban dan tanggung
jawab pengusaha
Pengusaha harus menyampaikan naskah rancangan
PP kepada wakil pekerja atau buruh dan atau SP
untuk mendapatkan saran pertimbangan
Saran/pertimbangan diatas sudah harus diterima
pengusaha 7 hari kerja sejak tanggal diterimanya
naskah rancangan PP oleh wakil pekerja dan / atau SP
www.pungkipurnadiassociates.com 13
APA KEWAJIBAN PENGUSAHA DALAM
MEMBUAT PP
Bila pada waktu yang sudah ditentukan pekerja/buruh
dan/ atau SP tidak memberikan saran dan
pertimbangan, Maka pengusaha dapat mengajukan
PENGESAHAN PP Disertai bukti berupa surat
permintaan saran dan pertimbangan dari pengusaha
kepada pekerja / buruh dan / atau SP
Permohonan pengesahan PP dilengkapi dengan :
a. Naskah PP yang telah ditanda tangani pengusaha
b. Bukti telah dimintakan saran dan pertimbangan dari
wakil pekerja/ buruh dan atau SP
www.pungkipurnadiassociates.com 14
TEKNIK PEMBUATAN PP
Merujuk pasal 2 ayat (2) butir c Permenaker no 28
tahun 2014 : syarat – syarat kerja diamanatkan agar
dalam PP memuat hal – hal yang belum diatur dalam
peraturan perundang – undangan (nonnormatif)
ketentuan yang lebih baik dari peraturan perundang
– undangan maka seyogyanya dalam PP diatur dan
dipertegas antarlain tentang :
a. Sumbangan / bantuan pada pekerja/buruh :
melahirkan, meninggal dunia, pekerja / buruh
dalam keadaan force majeur misal rumah terbakar
www.pungkipurnadiassociates.com 15
TEKNIK PEMBUATAN PP – cont’
b. Pemberian tali asih / uang pisah / uang kebijaksanan
bagi pekerja /buruh yang mengundurkan diri dan
punya masa kerja cukup lama perlu diatur secara
jelas
c. Kondisi perusahan mengalami force majeur
d. Dipertegas tentang alih tugas setiap pekerja/buruh
untuk kelancaran pekerjaan dan tidak mengurangi
upah
e. Pembinaan pekerja / buruh melalui reward –
punishment dan lain lain
www.pungkipurnadiassociates.com 16
SIAPA YANG MENGESAHKAN PP
Kepala SKPD bidang ketenaga kerjaan
kabupaten/ kota untuk perusahaan yang
terdapat hanya dalam satu wilayah
kabupaten/kota
Kepala SKPD bidang ketenaga kerjaan provinsi
untuk perusahaan yang terdapat pada lebih dari
satu kabupaten/kota dalam satu provinsi
Dirjen, untuk perusahaan yang terdapat pada
lebih dari 1 provinsi
www.pungkipurnadiassociates.com 17
BAGAIMANA BILA PERMOHONAN BELUM
MEMENUHI PERSYARATAN?
Pejabat yang berwenang memberi tahukan secara
tertulis kepada pengusaha mengenai perbaikan PP
Dalam waktu paling lama 14 hari kerja sejak
tanggal pemberitahuan diterima oleh pengusaha,
pengusaha wajib menyampaikan kembali PP yang
telah diperbaiki kepada pejabat tersebut
Bila pengusaha tidak menyampaikan kembali PP
sebagai mana dimaksud, maka proses pengesahan
dimulai dari awal
www.pungkipurnadiassociates.com 18
BILA PERMOHONAN TELAH MEMENUHI
PERSYARATAN
Pejabat yang wenang wajib mengesahkan PP
tersebut dengan menerbitkan surat keputusan
Proses penerbitan surat keputusan dilakukan
dalam waktu paling lama 5 hari kerja sejak
dokumen dan materi telah memenuhi
persyaratan
www.pungkipurnadiassociates.com 19
PERUBAHAN PP
(pasal 12 Permenaker RI No.28 /2014)
www.pungkipurnadiassociates.com 20
PEMBAHARUAN PP
(pasal 13 Permenaker RI No.28/2014)
www.pungkipurnadiassociates.com 23
II. Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
Definisi
PKB adalah perjanjian yang merupakan hasil
perundingan antara SP/SB atau beberapa SP/SB
yang tercatat pada instansi yang bertanggung
jawab dibidang ketenagakerjaan dengan
pengusaha, atau beberapa pengusaha atau
perkumpulan pengusaha yang memuat syarat –
syarat kerja, hak dan kewajiban kedua belah
pihak
www.pungkipurnadiassociates.com 24
LANDASAN HUKUM PKB
1. Konvensi ILO No. 98
2. UU RI no 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan pasal 116 – 135
3. Permenaker RI No 28 / 2014 Tentang Tatacara
Pembuatan dan Pengesahan PP serta
Pembuatan dan Pendaftaran PKB
www.pungkipurnadiassociates.com 25
TUJUAN PEMBUATAN PKB
Agar ada aturan main tertulis yang disepakati
bersama
Aturan main yang Tegas dan Jelas
meningkatkan produktivitas dalam melakukan
pekerjaan dan juga dapat menghindari konflik
www.pungkipurnadiassociates.com 26
PERSYARATAN PEMBUATAN PKB
1. Perundingan PKB harus didasarkan itikad baik dan
kemauan bebas kedua belah pihak
2. Perundingan dilakukan secara musyawarah untuk
mufakat
3. Lamanya perundingan PKB ditetapkan berdasarkan
kesepakatan para pihak dan dituangkan dalam Tatib
Perundingan
4. Dalam satu perusahaan hanya dapat dibuat satu PKB
yang berlaku bagi seluruh pekerja/buruh diperusahaan
yang bersangkutan baik PKWT dan PKWTT
www.pungkipurnadiassociates.com 27
PERSYARATAN PEMBUATAN PKB – cont’
www.pungkipurnadiassociates.com 28
PERSYARATAN PEMBUATAN PKB – cont’
6. PKB INDUK memuat ketentuan yang berlaku umum
diseluruh cabang/ unit kerja/perwakilan perusahan
dan PKB TURUNAN memuat pelaksanaan PKB INDUK
yang disesuaikan dengan kondisi cabang /unit kerja/
perwakilan perusahan masing masing
7. Dalam hal PKB Induk telah berlaku di perusahaan
namun dikehendaki ada PKB Turuan di cabang/unit
kerja/perwakilan perusahaan, maka selama PKB
Turunan belum disepakai tetap berlaku PKB Induk
www.pungkipurnadiassociates.com 29
NEGOSIASI DALAM PERUNDINGAN
Definisi
Adalah komunikasi 2 pihak atau lebih
Negosiasi dirancang untuk menghasilkan
kesepakatan atas suatu hal yang menjadi
kepentingan bersama dan kepentingan yang
dipertentangkan diantara mereka
Negosiasi melibatkan diskusi, bujukan, dan
kompromi untuk mencapai kesepakatan
www.pungkipurnadiassociates.com 30
MACAM STRATEGI NEGOSIASI YANG
DAPAT DIPILIH OLEH TIM PERUNDING
I. WIN – WIN STRATEGY
Dipilih oleh pihak pihak yang berunding atau
yang berbeda pendapat dan menginginkan
penyelesaian masalah yang pada akhirnya
menguntungkan kedua belah pihak. Istilah lain
untuk strategi ini: Integrative negotiation
strategy
www.pungkipurnadiassociates.com 31
MACAM STRATEGI NEGOSIASI YANG DAPAT
DIPILIH OLEH TIM PERUNDING – cont’
II. Win-lose Strategy
Strategi ini didasari oleh semua pihak ingin
menang sendiri, ingin mendapatkan hasil yang
hanya menguntungkan pihaknya sendiri.
Dalam hal ini semua pihak saling
berargumentasi atau berkompetisi (bersaing)
untuk mendapatkan hasil yang sebesar
besarnya dari penyelesaian masalah atau
materi yang dirundingkan
www.pungkipurnadiassociates.com 32
MACAM STRATEGI NEGOSIASI YANG DAPAT
DIPILIH OLEH TIM PERUNDING – cont’
III. Lose-lose Strategy
Strategi ini terjadi dikarenakan biasanya
sebagai dampak ketidak berhasilan dari
pemilihan strategi yang diambil dalam negosiasi
Dampak lebih jauh : semua pihak yang
bernegosiasi sama sekali tidak mendapatkan
apa yang mereka ingingkan dalam negosiasi
tersebut
www.pungkipurnadiassociates.com 33
MACAM STRATEGI NEGOSIASI YANG DAPAT
DIPILIH OLEH TIM PERUNDING – cont’
IV. Lose – Win Strategy
Strategi ini dipilih bila salah satu pihak dalam
negosiasi sengaja mengalah untuk
mendapatkan manfaat dengan kegagalan atau
kesalahan mereka (mengalah untuk menang)
karena ada hal yang lebih macro dalam
konteks Korporasi / kerjasama
www.pungkipurnadiassociates.com 34
Tahap Persiapan Negosiasi yang Efektif
1. Pengumpulan informasi
2. Sasaran yang ingin dicapai (fokus)
3. Pahami pihak mitra berunding
4. Persiapkan strategi negosiasi
5. Pertimbangkan alternatif bila terjadi
deadlock
www.pungkipurnadiassociates.com 35
Tahap Pelaksanaan Negosiasi
• Proses Interaksi
1. Membangun suasana yang nyaman saat bertemu
2. Mulai memasuki isu. Masing-masing menyampaikan sudut
pandang atas isu yang dinegosiasikan
3. Diskusi: Adalah proses tawar menawar diantara kedua
belah pihak
4. Kesepakatan dan hasil
5. Menutup dengan nyaman. Pada proses ini disampaikan
kembali hasil-hasil keputusan dan keyakinan semua pihak
akan melaksanakan hasil negosiasi dengan sebaik-baiknya
dan ditutup dengan nyaman
www.pungkipurnadiassociates.com 36
Tahap Setelah Selesai Negosiasi
• Setelah dibuat kesepakatan tertulis, komunikasikan hasil
negosiasi tersebut agar semua pihak memahami progres
yang terjadi
• Media komunikasi dapat dilakukan melalui majalah
dinding, dokumentasi dalam bentuk buku atau email
• Ada baiknya dilakukan review mengenai hal-hal yang
sudah berhasil dan belum berhasil disepakati untuk
dapat dijadikan pembelajaran pada negosiasi berikutnya
• Ubah terminologi dari “Kami dan mereka” menjadi
“Kita”
www.pungkipurnadiassociates.com 37
Menghindari Deadlock
• Jika terjadi deadlock, mintalah pihak ke-3 ikut
terlibat misalnya melalui
– Konsiliasi
– Mediasi
– Arbitrasi
www.pungkipurnadiassociates.com 38
PERSIAPAN PEMBUATAN PKB
Perundingan negosiasi PKB dimulai setelah
manajemen menerima DOKUMEN USULAN untuk
melakukan perundingan negosiasi PKB yang diajukan
SP/SB
Pengusaha mempelajari dan melakukan peninjauan
terhadap hal hal yang sifatnya penting
Pengusasha dan SP/SB menunjuk Tim Perunding
sesuai kebutuhan, masing masing paling banyak 9
orang dengan kuasa penuh (Permenaker RI No.28 /
2014 pasal 22)
www.pungkipurnadiassociates.com 39
PERSIAPAN PEMBUATAN PKB – cont’
Tim perunding tediri dari: ketua, jurubicara, dan anggota
Tim perunding sebelumnya diberi pelatihan dan
pengetahuan tentang bagaimana menjadi perwakilan dari
manajemen untuk berunding dengan SP/SB antara lain:
- pengertian PKB
- Dasar Hukum
- hal hal yang diatur dalam PKB
- Konsekuensi adanya PKB
- Peranannya dalam Tim
www.pungkipurnadiassociates.com 40
ISI TATIB
(PASAL 21 PERMENAKER NO 28 TAHUN 2014)
www.pungkipurnadiassociates.com 45
TATA CARA AGAR SP/SB YANG ADA DIPERUSAHAAN
DAPAT MEWAKILI PEKERJA/BURUH DALAM
PERUNDINGAN PKB DENGAN PENGUSAHA – CONT’
• Pemungutan suara dapat dilakukan paling cepat 7 hari
setelah pemberitahuan pemungutan suara oleh panitia
• Panitia memberi tahukan tanggal pelaksanaan
pemungutan suara kepada pejabat dari instasi yang
menyelengarakan urusan pemerintahan dibidang
ketenagakerjaan dan kepada pengusaha untuk
menyaksikan pelaksanaan pemungutan suara
• Tempat dan waktu pemungutan suara ditetapkan oleh
panitia dengan mempertimbangkan jadwal kerja
pekerja/buruh agar tidak menggangu proses produksi
www.pungkipurnadiassociates.com 46
BILA BEBERAPA PERUSAHAAN TERGABUNG DALAM
SATU GRUP DAN MASING MASING PERUSAHAAN
PUNYA BADAN HUKUM SENDIRI
PKB dibuat dan dirundingkan oleh masing
masing pengusaha dan SP/SB masing masing
perusahaan
www.pungkipurnadiassociates.com 47
BILA BEBERAPA PERUSAHAAN TERSEBUT
HANYA MEMILIKI 1SP/1SB
www.pungkipurnadiassociates.com 48
BILA BEBERAPA PERUSAHAAN TERSEBUT
PUNYA LEBIH DARI 1 SP / SB
www.pungkipurnadiassociates.com 49
BAGAIMANA BILA DALAM PERUNDINGAN DALAM
PEMBUATAN PKB TIDAK MENCAPAI KESEPAKATAN
www.pungkipurnadiassociates.com 51
BAGAIMANA BILA DAERAH HUKUM TEMPAT
PEKERJA/BURUH BEKERJA MELEBIHI SATU DAERAH
HUKUM PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL (PHI)
www.pungkipurnadiassociates.com 52
PERUBAHAN PKB
Bila SP/SB dan pengusaha akan melakukan
perubahan PKB yang sedang berlaku, maka
perubahan tersebut harus berdasar
kesepakatan.
Perubahan dimaksud merupakan bagian tidak
terpisahkan dari PKB yang sedang berlaku
www.pungkipurnadiassociates.com 53
SIAPA YANG MENANDA TANGANI PKB
www.pungkipurnadiassociates.com 54
MASA BERLAKU PKB
2 Tahun terhitung sejak ditanda tangani atau diatur
lain dalam PKB
Bila perundingan PKB belum tercapai kesepakatan,
maka dalam waktu 30 hari masa berlaku PKB
berakhir, dapat diperpanjang satu kali paling lama
satu tahun dengan kesepakatan para pihak
Bila tetap belum tercapai kesepakatan dan masa
berlaku Perpanjangan PKB telah habis, maka PKB
yang berlaku adalah PKB sebelumnya, sampai PKB
baru disepakati
www.pungkipurnadiassociates.com 55
PENDAFTARAN PKB
1. pengusaha mendaftarkan PKB pada Instansi
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
dibidang ketenagakerjaan
2. Pendaftaran PKB maksudnya adalah :
a. sebagai alat monitoring dan evaluasi
pengaturan syarat syarat kerja yang dilaksanakan
diperusahaan
b. sebagai rujukan utama dalam hal terjadi
perselisihan pelaksanaan PKB
www.pungkipurnadiassociates.com 56
PENDAFTARAN PKB – cont’
3. pengajuan pendaftaran PKB harus melampirkan
naskah PKB yang telah ditanda tangani oleh pengusaha
dan SP/SB diatas materai cukup, menggunakan format
lampiran 5 Permenaker No 28 tahun 2014
4. pejabat yang wenang meneliti kelengkapan
persyaratan formal dari materi naskah PKB
5. bila terpenuhi kelengkapan persyaratanya pejabat
tersebut wajib menerbitkan SK Pendaftaran PKB dalam
waktu paling lama 4 hari kerja sejak diterimanya
permohonan pendaftaran
www.pungkipurnadiassociates.com 57
PENDAFTARAN PKB – cont’
6. bila persyaratan pengajuan pendaftaran PKB tidak
terpenuhi dan atau terdapat materi PKB yang
bertentangan dengan perarturan perundang undangan
pejabat yang berwenang menyampaikan kepada para
pihak agar memenuhi persyaratan dan atau
memperbaiki materi PKB yang bertentangan dengan
peraturan Perundang undangan
7. bila para pihak tetap bersepakat seperti tersebut
diatas , pejabat yang bertanggung jawab dibidang
ketenaga kerjaan memberi cacatan pada SK Pendaftaran
www.pungkipurnadiassociates.com 58
PENDAFTARAN PKB – cont’
8.catatan tersebut memuat pasal pasal yang
bertengtangan dengan UU ketenaga kerjaan
9. Pengusaha, SP/SB dan Pekerja/buruh wajib
melaksanakan ketentuan yang ada dalam PKB
10. Pengusaha dan SP/SB wajib memberi
tahukan isi PKB atau perubahannya pada
seluruh pekerja/buruh
www.pungkipurnadiassociates.com 59
SANKSI
Barang siapa melanggar ketentuan sebagai mana dimaksud
dalam permenaker no 28 tahun 2014 pasal 2(1) yang
berbunyi:”Pengusaha yang memperkerjakan pekerja
/buruh sekurang kurangnya 10 orang wajib membuat PP”
www.pungkipurnadiassociates.com 60
SANKSI – cont’
Dikenakan Sanksi sesuai undang undang Ketenagakerjaan no 13
tahun 2003:
Pasal 108 (1) : pengusaha yang mempekerjakan
pekerja/buruh sekurang kurangnya 10 orang wajib membuat
PP
Pasal 111 (3) : masa berlaku PP paling lama 2 tahun dan wajib
diperbaharui setelah habis masa berlakunya
Pasal 114 : Pengusaha wajib memberitahukan dan
menjelaskan isi serta memberikan naskah PP atau
perubahannya kepada pekerja atau buruh
Dikenakan sanksi pidana denda paling sedikit
Rp.5.000.000(Lima Juta Rupiah) dan paling banyak
Rp.50.000.000(Lima Puluh Juta Rupiah)
www.pungkipurnadiassociates.com 61
Tindak Pidana tersebut merupakan tindak pidana pelanggaran
Sampai Jumpa Lagi
YOGYAKARTA, 20 April 2018
PENYAJI
HERMELIEN YUSUF,S.H
www.pungkipurnadiassociates.com 62