Anda di halaman 1dari 8

TRANSKULTURAL DALAM KEPERAWATAN

(GLOBALISASI DAN PERSPEKTIF TRANSKULTURAL


SERTA DIVERSCITY DALAM MASYARAKAT)

KELOMPOK III

FAUZIA UL-HAQ GANI 2118008


IMAN RUSDIMAN MAE 2118024
YANSENUS NONA 2118038
KRISTINA WISRANCE 2118043
 
KEPERAWATAN DALAM
MENGHADAPI ERA GLOBALISASI
Globalisasi sering diartikan sebagai interaksi antara
manusia di muka bumi yang sudah semakin intensif
karena kemajuan teknologi komunikasi. Globalisasi
membuat ruang, jarak dan waktu menjadi lebih
sempit dan singkat. Dalam kenyataannya globalisasi
bisa seperti pisau, disalah satu sisi memberikan
banyak sekali manfaat jika hal tersebut sesuai
dengan nilai nilai yang ada dan di sisi lain
memberikan kerugian jika bertentangan dengan nilai
nilai dalam masyarakat.
TANTANGAN KEPERAWATAN INDONESIA

• Tantangan tenaga keperawatan diindonesia


saat ini semakin menigkat. Tantangan tersebut
tidak hanya berasal dari luar (eksternal) tapi
juga banyak tantangan yang berasal dari
dalam, profesi itu sendiri pelayanan
keperawatan, asuhan keperawatan dan praktik
keperawatan
PERAWAT DI INDONESIA DALAM
PANDANGAN INTERNASIONAL
• Beberapa tahun terakhir dalam beberapa
pengiriman tenaga kesehatan khususnya
perawat keluar negeri menjadi suatu trending
topic di berbagai media. Di tengah semakin
banyaknya jumlah pengangguran tenaga
keperawatan di indonesia dari tahun ke tahun,
bahwa dilaporkan perawat indonesia memiliki
peluang untuk bekerja diluar negeri
Transcultural Nursing

• Konsep dalam Transcultural Nursing

Budaya NILAI BUDAYA

PERBEDAAN
BUDAYA RAS
ASKEP
DEVISITY DALAM MASYARAKAT
 Devinisi keberagaman
Keberagaman adalah suatu kondisi dalam
masyarakat dimana berada perbedaan-perbedan
dalam berbagai bidang. Terutama suku, ras,
agama, ideology dan budaya. Keberagaman
dalam budaya juga merupakan sebuah keadaan
yang menunjukkan perbedaan yang cukup
banyak macam atau jenisnya dalam masyarakat.
Faktor pendorong keberagaman

KEADAAN
GEOGRAFIS

LETAK
IKLIM
INDONESIA

PEMBANGUNAN
Akibat dari keberagaman sosial dalam
masyarakat
• Terjadi segmentasi ke dalam bentuk-bentuk
kelompok kebudayaan yang berbeda satu
dengan yang lain.
• Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke
dalam lembaga-lembaga yang bersifat non
komplementer
• Kurang mengembangkan konsensus di antara
para anggota-anggota terhadap nilai-nilai yang
bersifat negative dasar.

Anda mungkin juga menyukai