0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan14 halaman
Tiga langkah utama dalam mencegah penularan HIV dari ibu ke anak adalah: (1) penggunaan obat antiretroviral selama kehamilan dan persalinan, (2) seksio sesaria sebelum persalinan alami, dan (3) pemberian obat antiretroviral pada bayi yang baru lahir. Langkah-langkah ini dapat mengurangi risiko penularan hingga 50%.
Tiga langkah utama dalam mencegah penularan HIV dari ibu ke anak adalah: (1) penggunaan obat antiretroviral selama kehamilan dan persalinan, (2) seksio sesaria sebelum persalinan alami, dan (3) pemberian obat antiretroviral pada bayi yang baru lahir. Langkah-langkah ini dapat mengurangi risiko penularan hingga 50%.
Tiga langkah utama dalam mencegah penularan HIV dari ibu ke anak adalah: (1) penggunaan obat antiretroviral selama kehamilan dan persalinan, (2) seksio sesaria sebelum persalinan alami, dan (3) pemberian obat antiretroviral pada bayi yang baru lahir. Langkah-langkah ini dapat mengurangi risiko penularan hingga 50%.
dikalangan wanita hamil masih rendah di daerah miskin padat penduduk yaitu Negara bagian utara Uttar Pradesh dan Bihar. Tetapi peningkatan angka penularan relatif kecil dapat berarti sejumlah besar orang terinfeksi karena wilayah tersebut dihuni oleh seperempat dari seluruh populasi India. Prevalensi HIV lebih dari 1% ditemukan dikalangan wanita hamil, di wilayah industri di bagian barat dan selatan India[12]. PENGERTIAN Human immunodeficiency virus (HIV) adalah retrovirus yang menginfeksi sel-sel sistem kekebalan tubuh, menghancurkan atau merusak fungsinya. Selama infeksi berlangsung, sistem kekebalan tubuh menjadi lemah, dan orang menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Tahap yang lebih lanjut dari infeksi HIV adalah acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). Etiologi
Penyebab AIDS adalah sejenis virus yang tergolong
Retrovirus yang disebut Human Immunodeficiency Virus (HIV). PATHOGENESIS
HIV merupakan retrovirus yang ditransmisikan
dalam darah, sperma, cairan vagina, dan ASI. Cara penularan telah dikenal sejak 1980-an dan tidak berubah yaitu secara; seksual hubungan seksual, kontak dengan darah atau produk darah, eksposur perinatal, dan menyusui. HIV muncul sebagai epidemic global pada akhir tahun 1970. PENULARAN HIV DARI WANITA KEPADA BAYINYA
Penularan HIV dari ibu ke bayi dan anak bisa
melalui darah, penularan melalui hubungan seks. Penularan dari ibu ke anak karena wanita yang menderita HIV atau AIDS sebagian besar (85%) berusia subur (15-44 tahun) sehingga terdapat resiko penularan infeksi yang bisa terjadi saat kehamilan (in utero). PERIODE PRENATAL
Individu yang berada pada kategori
PRENATAL dapat terinfeksi HIV :
wanita dan pasangan yang menggunakan
obat-obatan intravena; wanita dengan PMS persisten dan PMS
rekuren; wanita yang menerima transfuse darah setiap wanita yang yakin bahwa ia mungkin
terpapar HIV. PERIODE INTRAPARTUM
Perawatan wanita bersalin tidak secara
sustansial berubah karena infeksi asimptomatik HIV. Model kelahiran yang akan dilakukan didasarkan hanya pada pertimbangan obstetric karena virus menembus plasenta pada tahap awal kehamilan. PERIODE PASCAPARTUM
Hanya sedikit diketahui tentang kondisi klinis
wanita yang terinfeksi HIV selama periode pascapartum. Walaupun periode pascapartum awal tidak signifikan, follow-up yang lebih lama menunjukkan frekuensi penyakit klinis yang tinggi pada ibu yang anaknya menderita penyakit. Konseling tentang pengalihan pengasuhan anak dibutuhkan jika orang tua tidak lagi mampu merawat diri mereka Manifestasi Klinis
Gejala dari infeksi akut HIV terjadi sekitar 50% kepada
seseorang yang baru terinfeksi. Gejala yang ditimbulkan adalah[6]: Demam Malaise Ruam Myalgia Sakit kepala Meningitis Kehilangan napsu makan Berkeringat Pemeriksaan Diagnostik Hitung darah lengkap (HDL) dan jumlah limfosit total: Bukan diagnostic pada bayi baru lahir tetapi memberikan data dasar imunologis. EIA atau ELISA dan tes Western Blot: Mungkin positif, tetapi invalid Kultur HIV (dengan sel mononuclear darah perifer dan, bila tersedia, plasma). Tes reaksi rantai polymerase dengan leukosit darah perifer: Mendeteksi DNA viral pada adanya kuantitas kecil dari sel mononuclear perifer terinfeksi. Antigen p24 serum atau plasma: peningkatan nilai kuantitatif dapat menjadi indikatif dari kemajuan infeksi (mungkin tidak dapat dideteksi pada tahap sanagt awal infeksi HIV) Penentuan immunoglobulin G, M, dan A serum kualitatif Penatalaksanaan Pengalaman program yang signifikan dan bukti riset tentang HIV dan pemberian makanan untuk bayi telah dikumpulkan sejak rekomendasi WHO untuk pemberian makanan bayi dalam konteks HIV terakhir kali direvisi pada tahun 2006. Pencegahan
Penggunaan antiretroviral selama kehamilan
Penggunaan antiretroviral saat perasalinan dan
bayi bayi yang baru dilahirkan
Penatalaksanan selama menyusui next tindakan-tindakan lain yang dianjurkan untuk mengurangi risiko penularan HIV ibu kepada anak antaea lain[20]: 1. seksio sesaria sebelum tanda-tanda partus dan pecahnya ketuban (mengurangi angka penularan sebesar 50%); 2. pemberian zidovudin intravena selama persalinan dan pelahiran; 3. pemberian sirup zidovudin kepada bayi setelah lahir 4. tidak memberi ASI