Anda di halaman 1dari 27

POLUSI LINGKUNGAN

Kelas X.7 :
Nabila Sofi S. (19)
Ziyada Salisa (30)
Pengertian
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya
atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau
komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya
tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses
alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang
atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran
disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan
bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap
makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar
0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih
tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak.
 Suatu zat dapat disebut polutan apabila:
1. jumlahnya melebihi jumlah normal
2. berada pada waktu yang tidak tepat
3. berada pada tempat yang tidak tepat

 Sifat polutan adalah:


1. merusak untuk sementara, tetapi bila telah
bereaksi dengan zat
lingkungan tidak merusak lagi
2. merusak dalam jangka waktu lama.
Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya
rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama,
Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat
yang merusak.
Macam-macam Pencemaran
 Macam-macam pencemaran dapat dibedakan berdasarkan
pada tempat terjadinya, macam bahan pencemarnya, dan
tingkat pencemaran,
A. Menurut tempat terjadinya
Pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu
pencemaran udara, air, dan tanah.
1. Pencemaran udara
Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel.
Contohnya sebagai berikut.
a. Gas HzS. Gas ini bersifat racun, terdapat di
kawasan gunung berapi,bisa juga dihasilkan dari
pembakaran minyak bumi dan batu bara.
b. Gas CO dan COz. Karbon monoksida (CO) tidak
berwarna dan tidak
berbau, bersifat racun, merupakan hasil pembakaran yang
tidak
sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup. Bila
melebihi toleransi dapat mengganggu pernapasan. Selain
c. Partikel SOZ dan NO2.
Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair membentuk embun,
membentuk awan dekat tanah yang dapat mengganggu pernapasan.
Partikel padat, misalnya bakteri, jamur,virus, bulu, dan tepung sari juga
dapat mengganggu kesehatan.

d. Batu bara yang mengandung sulfur melalui pembakaran akan meng-


hasilkan sulfur dioksida. Sulfur dioksida bersama dengan udara serta
oksigen dan sinar matahari dapat menghasilkan asam sulfur. Hujan
asam dapat menyebabkan gangguan pada
manusia, hewan, maupun tumbuhan. Misalnya gangguan pernapasan,
perubahan morfologi pada daun, batang, dan benih.
Sumber polusi udara lain dapat berasal dari radiasi bahan radioaktif,
misalnya, nuklir. Materi radioaktif ini akan terakumulusi di tanah, air,
hewan, tumbuhan, dan juga pada manusia. Efek pencemaran nuklir
terhadap makhluk hidup, dalam taraf tertentu, dapat menyebabkan
mutasi, berbagai penyakit akibat kelainan gen, dan bahkan kematian.
2. Pencemaran air
Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai
berikut.
a. Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan
sampah domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan
industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat
racun.
b. Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan 02 di
air
berkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air.
c. Fosfat hasil pembusukan bersama h03 dan pupuk pertanian
terakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan
mineral
yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada alga (Blooming
alga). Akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis
karena sinar matahari terhalang.
3. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis
pencemaran berikut ini :
a. Sampah-sampah pla.stik yang sukar hancur, botol, karet
sintesis, pecahan kaca, dan kaleng
b. Detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami
sulit diuraikan)
c. Zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.
4. Polusi suara
Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan
bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio/tape
recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu
pendengaran.

B. Menurut macam bahan pencemar


Macam bahan pencemar adalah sebagai berikut.
1. Kimiawi; berupa zat radio aktif, logam (Hg, Pb, As, Cd,
Cr dan Hi),
pupuk anorganik, pestisida, detergen dan minyak.
2. Biologi; berupa mikroorganisme, misalnya Escherichia
C. Menurut tingkat pencemaran
Menurut WHO, tingkat pencemaran didasarkan pada kadar
zat pencemar dan waktu (lamanya) kontak. Tingkat
pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut :
1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan)
ringan pada
panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan
pada
ekosistem lain. Misalnya gas buangan kendaraan bermotor
yang
menyebabkan mata pedih.
2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal
tubuh dan
menyebabkan sakit yang kronis. Misalnya pencemaran Hg
(air raksa)
di Minamata Jepang yang menyebabkan kanker dan
lahirnya bayi
cacat.
3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian
besarnya
Parameter Pencemaran
Parameter Pencemaran
Dengan mengetahui beberapa parameter yang ads pads daerah/kawasan
penelitian akan dapat diketahui tingkat pencemaran atau apakah lingkungan
itu sudah terkena pencemaran atau belum. Paramaterparameter yang
merupakan indikator terjadinya pencemaran adalah sebagai berikut :

a. Parameter kimia
Parameter kimia meliputi C02, pH, alkalinitas, fosfor, dan logam-logam
berat.

b. Parameter biokimia
Parameter biokimia meliputi BOD (Biochemical Oxygen Demand), yaitu
jumlah oksigen dalam air. Cars pengukurannya adalah dengan
menyimpan sampel air yang telah diketahui kandungan oksigennya
selama 5 hari. Kemudian kadar oksigennya diukur lagi. BOD digunakan
untuk mengukur banyaknya pencemar organik. Menurut menteri kesehatan,
kandungan oksigen dalam air minum atau BOD tidak boleh kurang dari 3
ppm
c. Parameter fisik
Parameter fisik meliputi temperatur, warna, rasa,
bau, kekeruhan, dan radioaktivitas.

d. Parameter biologi
Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya
mikroorganisme, misalnya, bakteri coli, virus, bentos,
dan plankton.
Pencegahan Polusi Sekunder
1) Keadaan sekarang dan masa depan lokasi
penimbunan limbah

Umumnya orang tidak menghendaki lokasi


penimbunan limbah dibuat dekat dengan tempat
tinggal mereka karena hal ini dapat menimbulkan
dampak negatif terhadap lingkungan hidup dan
warga setempat. Dampak negatif demikian disebut
"polusi sekunder" mengingat tujuan utama lokasi
penimbunan limbah ialah menghindari polusi
lingkungan hidup di daerah kota dengan membawa
limbah dari daerah kota, dan menampungnya di
lokasi penimbunan limbah yang baik.
Meskipun demikian, lokasi penimbunan limbah
merupakan fasilitas umum yang sangat diperlukan
bagi setiap kota modern di dunia.
Oleh karena itu, setiap kota perlu merencanakan dan
2) Polusi sekunder yang ditimbulkan dari lokasi penimbunan limbah

(a) Pencemaran air


Limbah yang ditimbulkan dari lokasi penimbunan limbah, jika tidak
diolah akan, mencemarkan sungai, laut dan air tanah.

(b) Pembentukan gas


Gas utama yang ditimbulkan dari lokasi penimbunan limbah adalah
metan, amonium, hidrogen sulfida, dan karbon dioksida.

(c) Bau tak sedap


Ada dua jenis bau tak enak yang ditimbulkan dari lokasi penimbunan
limbah. Pertama adalah bau yang ditimbulkan dari limbahnya sendiri,
yang lainnya adalah gas yang ditimbulkan melalui dekomposisi limbah.

(d) Hama dan vektor


Limbah dapur cenderung menjadi sarang lalat, dan menarik tikus dan
burung gagak.
(e) Kebisingan dan getaran
Kendaraan angkutan limbah yang masuk dan peralatan
penimbunan limbah dapat menjadi sumber kebisingan dan
getaran.
(f) Kebakaran
Kebakaran dapat terjadi secara spontan akibat pembentukan
gas metan atau pemakaian bahan kimia. Kebakaran juga dapat
disebabkan oleh para pemulung atau orang lain.

3) Pencegahan polusi sekunder dengan menggunakan tanah


penutup
Jika kita ingin mencegah polusi sekunder dengan sempurna
dengan mendirikan fasilitas pengolahan air limbah, misalnya,
sejumlah besar uang dan teknologi tinggi diperlukan.
Penggunaan tanah penutup, meskipun tidak sempurna dalam
pencegahan polusi sekunder, dianjurkan karena cara ini
ekonomis dan efektif. Bahan penutup seperti tanah harus
digunakan untuk menutup limbah padat dengan cepat
setelah diturunkan.
Setelah penurunan limbah terakhir setiap hari, tanah penutup
limbah harus dikumpulkan pada lerengan lapisan limbah
4) Efektifitas metode tanah penutup

Penggunaan tanah penutup, akan memberi manfaat dan


pengaruh sebagai berikut:
(a) Pencegahan terjadinya penyebaran sampah
(b) Pencegahan terjadinya bau tak sedap
(c) Menyingkirkan hama dan vektor
(d) Pencegahan kebakaran serta penyebarannya
(e) Penyempurnaan lansekap
(f) Pengurangan pembentukan lindi

Sebagaimana disebutkan di atas, aplikasi tanah penutup


sangat efektif dalam pencegahan polusi lingkungan hidup.
Bahan tanah penutup tidak perlu yang harus dibeli.
Limbah tanah, limbah pembongkaran, atau limbah lama
dapat digunakan sebagai tanah penutup.
 Pencemaran lingkungan berakibat terhadap kesehatan
manusia,tata kehidupan, pertumbuhan flora dan fauna yang
berada dalam jangkauan pencemaran.
 Gejala pencemaran dapat terlihat pada jangka waktu singkat
maupun panjang, yaitu pada tingkah laku dan pertumbuhan.
 Pencemaran dalam waktu relatif singkat, terjadi seminggu
sampai dengan setahun sedangkan pencemaran dalam
jangka panjang terjadi setelah masa 20 tahun atau lebih.
 Gejala pencemaran yang terjadi dalam waktu singkat dapat
diatasi dengan melihat sumber pencemaran lalu
mengendalikannya. Tanda-tanda pencemaran ini gampang
terlihat pada komponen lingkungan yang terkena
pencemaran.
 Berbeda halnya dengan pencemaran yang terjadi dalam
waktu yang cukup lama. Bahan pencemar sedikit demi
sedikit berakumulasi
Dampak Pencemaran
Lingkungan
Dampak pencemaran semula tidak begitu kelihatan. Namun
setelah menjalani waktu yang relatif panjang dampak pencemaran
kelihatan nyata dengan berbagai akibat yang ditimbulkan.

Unsur-unsur lingkungan,mengalami perubahan kehidupan habitat.


Tanaman yang semula hidup cukup subur menjadi gersang dan
digantikan dengan tanaman lain. Jenis binatang tertentu yang
semula berkembang secara wajar beberapa tahun kemudian
menjadi langka, karena mati atau mencari tempat lain.

Kondisi kesehatan manusia juga menunjukkan perubahan;


misalnya, timbul penyakit baru yang sebelumnya tidak ada.Kondisi
air, mikroorganisme, unsur hara dan nilai estetika mengalami
perubahan yang cukup menyedihkan.
DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN
1. Sejarah Perkembangan Timbulnya Pencemaran
Kemajuan industri dan teknologi dimanfaatkan oleh manusia untuk
meningkatkan kualitas hidupnya. Sudah terbukti bahwa industri dan
teknologi yang maju identik dengan tingkat kehidupan yang lebih baik.
Jadi kemajuan industri dan teknologi berdampak positif terhadap
lingkungan hidup karena meningkatkan kualitas hidup manusia. Namun di
sisi lain manusia juga ketakutan akan adanya pencemaran lingkungan
yang ditimbulkan oleh kemajuan industri dan teknologi tersebut.
 Untuk memudahkan pembahasan masalah dampak pencemaran
lingkungan, pembahasan dibagi melalui urutan sebagai berikut :
a. Dampak Pencemaran Udara
b. Dampak Pencemaran Air
c. Dampak Pencemaran Daratan

2. Dampak Pencemaran Udara


Dampak pencemaran udara saat ini merupakan masalah serius yang
dihadapi oleh negara-negara industri. Akibat yang ditimbulkan oleh
pencemaran udara ternyata sangat merugikan. Pencemaran tersebut
tidak saja berakibat langsung terhadap manusia, tapi berpengaruh juga
terhadap lingkungan alam.
 Dampak pencemaran udara dibagi atas beberapa, yaitu :
a. Dampak Pencemaran oleh Karbon Monoksida
Karbon Monoksida adalah gas yang tidak berbau. Tidak
berasa dan berwarna. Dalam jumlah banyak (konsentrasi
tinggi) dapat menyebabkan gangguan kesehatan, bahkan
menimbulkan kematian. Keracunan gas Monoksida (CO)
dapat ditandai dari keadaan yang ringan, berupa pusing,
sakit kepala dan mual. Keadaan yang lebih berat dapat
menurunnya kemampuan gerak tubuh, serangan jantung
sampai pada kematian.

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida


Gas NO yang mencemari udara secara visual sulit diamati,
karena gas tersebut tidak berwarna dan tidak berbau.
Sedangkan gas NO2 bila mencemari udara mudah diamati
dari baunya yang sangat menyengat dan warnanya coklat
kemerahan. Gas ini berasal dari limbah-limbah industri,
transportasi, pembangkit listrik, pembuangan sampah,
dan lain-lain. Pencemaran udara oleh gas NOx, juga dapat
menyebabkan terjadinya Peroxy Acetil Nitrate yang
menyebabkan iritasi pada mata, serta dapat
c. Dampak Pencemaran oleh Belerang Oksida
Sebagian besar pencemaran udara oleh belerang oksida berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil, terutama batubara serta berasal dari
alat-alat transportasi yang menggunakan bahan bakar fosil. Apabila
kadar belerang oksida SO3 tinggi diudara akan menyebabkan
timbulnya hujan asam yang dapat merusak tanaman, dimana
kerusakan hutan berawal dengan terjadinya pengikisan lapisan tanah
yang subur. Hal ini menyebabkan menurunnya daya dukung alam bagi
manusia. Bukan itu saja, dalam jumlah besar diudara gas SOx dapat
menyebabkan kanker, karena seharusnya walaupun jumlah gas
tersebut relatif kecil, sebaiknya tidak terdapat diudara.

d. Dampak Pencemaran Hidrokarbon (HC)


Pencemaran udara oleh Hidrokarbon (HC) dalam jumlah sedikit tidak
begitu membahayakan kesehatan manusia, tapi apabila dalam jumlah
diudara sangat banyak dan bercampur dengan bahan pencemar
lainnya, maka apabila terhisap oleh manusia menyebabkan terjadinya
pembentukan sel-sel kanker. Biasanya gas ini banyak ditemukan di
kawasan industri dan kota-kota besar seperti Jakarta yang lalulintasnya
padat.
e. Dampak Pencemaran Partikel
Pencemaran oleh partikel disebabkan oleh dua hal, yaitu :
1) Bisa karena peristiwa alamiah
2) Karena ulah manusia melalui kegiatan industri dan
teknologi.
Partikel yang mencemari udara dapat merusak
lingkungan, tanaman, hewan dan manusia. Pada
umumnya udara yang telah tercemar oleh partikel dapat
menimbulkan berbagai macam penyakit saluran
pernafasan.
f. Dampak Kebisingan
Sumber kebisingan berasal dari suara alat-alat
transportasi, seperti bus, kereta api, pesawat dan lain-lain.
Kebisingan akan menimbulkan stress atau ketegangan
jiwa, dan juga merusak saraf pendengaran, sehingga
pendengaran menjadi terganggu.
g. Dampak Pemakaian Insektisida
Akhir-akhir ini ditemukan sisa obat pemberantas hama
pada sayuran dan buah-buahan, padahal apabila dimakan
akan menimbulkan penyakit kanker. Hal ini juga
h. Dampak Kerusakan Ozon dan Efek Rumah Kaca
Apabila lapisan ozon rusak maka sinar ultraviolet akan
masuk secara langsung ke bumi dan dapat menyebabkan
berbagai macam kerugian bagi manusia, yaitu dapat
merusak kulit manusia (kanker kulit) dan suhu bumi akan
naik. Bila hal ini terjadi bumi tidak aman lagi bagi
manusia, karena kenaikan suhu bumi akan menyebabkan
mencairnya es yang ada di kutub. Selain karena
kerusakan lapisan ozon, kenaikan suhu bumi dapat juga
disebabkan oleh efek rumah kaca atau greenhouse
effect. Efek rumah kaca dapat terjadi karena
meningkatnya jumlah karbon dioksida (CO2) di udara.
Sedangkan karbondioksida dari tahun ke tahun terus
meningkat. Akibat ini sama dengan yang ditimbulkan
kerusakan ozon yaitu kenaikan suhu bumi dan
mencairnya es di kutub, sehingga permukaan laut
menjadi naik.
1. Dampak Pencemaran Air
Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Apabila air
telah tercemar maka kehidupan manusia terganggu. Apabila
digunakan dapat menimbulkan berbagai penyakit menular.
Salah satunya penyakit Hepatitis A. Virus ini sering berada
pada makanan yang telah terkontaminasi seperti pada susu,
makanan daging, buah-buahan mentah yang dikunsumsi
langsung tanpa dicuci terlebih dahulu, dan masih banyak lagi
penyakit yang diakibatkan oleh pencemaran air, yaitu : folio,
kolera, typus, dysentri amoeba dan cacingan.

2. Pencemaran air dapat dihindari apabila masing-masing pihak


mau menjaga. Didalam kegiatan industri dan teknologi air
yang telah digunakan (air limbah industri) tidak boleh
langsung dibuang ke lingkungan karna dapat menyebabkan
pencemaran. Selain itu dampak pencemaran air dapat
menimbulkan keracunan, yang dapat dikategorikan dalam
beberapa macam :
a. Keracunan Kadmium
b. Keracunan Kobalt
c. Keracunan Air Raksa
4. Dampak Pencemaran Daratan
Pencemaran daratan pada umumnya berasal dari
limbah berbentuk padat yang dibuang atau
dikumpulkan disuatu tempat penampungan.
 Bentuk dampak pencemaran daratan dibagi atas 2
bagian, yaitu :
a. Dampak Langsung
Dampak pencemaran daratan yang secara langsung
oleh manusia adalah dampak dari pembuangan limbah
padat organik yang berasal dari kegiatan rumah tangga
dan kegiatan industri. Dampak langsung akibat
pencemaran daratan lainnya adalah timbunan limbah
padat dalam jumlah besar yang akan menimbulkan
pemandangan yang tidak sedap, kotor dan kumuh.
b. Dampak Tidak Langsung
Dampak tidak langsung dapat menyebabkan berbagai
macam penyakit, seperti penyakit-penyakit di bawah ini
disebabkan oleh nyamuk, yaitu : Penyakit Pes, Penyakit

Anda mungkin juga menyukai