Obstruktif Kronik
(PPOK)
Dr. Nurfitriani, Sp.P
Latar belakang
PPOK penyebab utama kesakitan dan kematian
di seluruh dunia
Ditandai
dengan gejala respirasi dan
hambatan aliran udara persisten yang
berhubungan dengan abnormalitas jalan
napas dan alveoli akibat pajanan kronik
dengan gas atau zat berbahaya
Faktor yang mempengaruhi
perkembangan dan progresivitas PPOK
Genetik (defisiensi α1 – antitrypsin)
Usia dan gender
Pertumbuhan dan perkembangan paru pada masa gestasi, kelahiran dan
kanak-kanak mempengaruhi fungsi paru di masa dewasa
Pajanan partikel/gas berbahaya (asap rokok, tembakau, mariyuana,
bahan/debu kimia, indoor dan outdoor pollutants)
Sosioekonomi (kemiskinan nutrisi jelek, kawasan padat, infeksi)
Asma dan hipereaktivitas bronkus pasien asma dewasa memiliki risiko
mengalami PPOK 20 kali lebih besar dibandingkan tanpa asma bila merokok
Bronkitis kronik hipersekresi mukus menurunkan VEP 1
Infeksi (infeksi pernapasan berat masa kanak2, TB, HIV)
PATOLOGI, PATOGENESIS DAN
PATOFISIOLOGI PPOK
Partikel Dan Gas Berbahaya
Faktor pejamu
Antioksidan
INFLAMASI PARU
Antiprotease
Mekanisme
perbaikan
Patologi PPOK
Patologi
Elastisitas hilang
Detruksi kapiler
paru
↑ sel inflamasi
makrofag, limfosit
CD8+
Source: Peter J. Barnes, MD
Patogenesis
Stress oksidatif dan proteinase berlebihan memodifikasi
inflamasi paru perubahan patologi yang khas pada PPOK
Oksidan berasal dari asap rokok, inhalan partikel dan yang
dilepaskan oleh sel2 inflamasi (makrofag dan netrofil)
Protease (dihasilkan dari sel inflamasi dan sel epitel) akan
meningkat pada pasien PPOK
Destruksi elastin (komponen jaringan konektif utama) yang
dimediasi oleh protease emfisema yang irreversibel
Sel limfosit CD8+ bersama dgn makrofag dan netrofil
melepaskan mediator2 inflamasi dan enzim2 serta berinteraksi
dgn sel2 struktur di jalan napas, parenkim paru dan kapiler paru
Mediator inflamasi :
Menarik sel-sel inflamasi dari sirkulasi (faktor kemotaktik)
Airflow Limitation
Reversible Irreversible
Destruksi
parenkim emfisema hambatan aliran
udara pe↓ transportasi gas
Gambaran sistemik:
Hambatan aliran udara dan hiperinflasi fungsi jantung dan
pertukaran gas
Mediator inflamasi berkontribusi thd atrofi otot rangka dan
kahexia
Mediator inflamasi menyebabkan atau memperburuk komorbid
seperti penyakit jantung iskemik, gagal jantung, osteoporosis,
anemia normositik, diabetes, sindrom metabolik dan depresi
Diagnosis & Tata Laksana PPOK
Diagnosis
Diagnosis klinis ditegakkan berdasarkan gejala :
Sesak
Pemeriksaan spirometri :
Rasio VEP1/KVP < 70% (0,70)
Jalur Diagnosis PPOK
GOLD 2017
GOLD 2017
Faktor risiko -Sesak napas
-Batuk kronik
-Usia
-Produksi sputum
-Riwayat pajanan : asap rokok
-Keterbatasan aktiviti
polusi udara, polusi tempat kerja
Pemeriksaan fisis
*
Derajat III: Derajat IV: Gejala di atas ditambah tanda- VEP1/ KVP < 70 %
PPOK Berat PPOK Sangat Berat tanda gagal nafas atau gagal VEP1< 30%. prediksi
jantung kanan
GOLD 2017
(Table 2.5) was considered adequate for assessment of symptoms, as the mMRC relates well to
other measures of health status42 and predicts future mortality risk.43,44
Penilaian Gejala
GOLD 2017
GOLD 2017
Diagnosis Banding
Diagnosis Gambaran klinis
PPOK 1. Onset usia pertengahan
2. Gejala progresif lambat
3. Riwayat merokok (lama & jumlah)
4. Sesak saat aktiviti
5. Hambatan aliran udara umumnya ireversibel
Asma 1. Onset usia dini
2. Gejala bervariasi dari hari ke hari
3. Gejala pada waktu malam/dini hari lebih menonjol
4. Dapat ditemukan alergi,rinitis dan atau eksim
5. Riwayat asma dalam keluarga
6. Hambatan aliran udara umumnya reversible
Gagal jantung kongestif 1. Riwayat hipertensi
2. Ronki basah halus di basal paru
3. Gambaran foto toraks pembesaran jantung dan edema paru
4. Pemeriksaan faal paru restriksi, bukan obstruksi
Bronkiektasis 1. Sputum purulen dalam jumlah banyak
2. Sering berhubungan dengan infeksi bakteri
3. Ronki basah kasar dan jari tabuh
1. Gambaran foto toraks tampak honeycomb appearence penebalan dinding bronkus
Tuberkulosis 1. Onset semua usia
2. Gambaran foto toraks Infiltrat
3. Konfirmasi mikrobiologi (Basil Tahan Asam / BTA)
Sindrom Obstruksi Pasca TB 1. Riwayat pengobatan anti tuberculosis adekuat
(SOPT) 2. Gambaran foto toraks bekas TB : fibrotik dan klasifikasi minimal
3. Pemeriksaan faal paru menunjukkan obstruksi yang tidak reversibel
Tujuan penatalaksanaan PPOK
Mencegah progresivitas penyakit
Mengurangi gejala
Meningkatkan toleransi latihan
Mencegah dan mengobati komplikasi
Mencegah dan mengobati eksaserbasi berulang
Mencegah atau meminimalkan efek samping obat
Memperbaiki dan mencegah penurunan faal paru
Meningkatkan kualiti hidup penderita
Menurunkan angka kematian
Tata laksana menurut derajat PPOK
DERAJAT KARAKTERISTIK REKOMENDASI PENGOBATAN
Dipertimbangkan : mukolitik
GEJALA KLINIS PPOK EKSASERBASI
Gejala eksaserbasi
Gejala utama:
Sesak, peningkatan produksi sputum, sputum purulen
MYCOPLASMA
ORGANISME ATIPIK PNEMONIAE
CLAMIDIA PNEUMONIA
Bronkodilator
Kortikosteroid sistemik
Antibiotik
• Golongan makrolid baru (Azitromisin, Roksitromisin,
Klaritromisin)
• Golongan kuinolon respirasi (levofloksasin,
moxifloxacin)
• Sefalosporin generasi III/IV
Mukolitik
Ekspektoran
2. Terapi oksigen
3. Terapi nutrisi
6. Edukasi
Indikasi rawat
2. Terdapat komplikasi