Anda di halaman 1dari 18

PENGENALAN ZAT ANORGANIK

DAN KIMIA ANORGANIK

Kelompok 5
Tujuan Percobaan
• Menganalisis perbedaan zat organik
dengan zat anorganik
• Menentukan uji reaksi identifikasi
alumunium pada sampel tanah
• Menentukan uji warna pada sampel
akar terhadap kandungan
magnesium
• Menentukan kadar air dalam
sampel susu bubuk
• Menganalisis kadar zat pengotor
dalam suatu sampel air
Dasar Teori
Adapun perbedaan antara senyawa anorganik dan senyawa organic yaitu:

No Senyawa Anorganik Senyawa Organik

Berasal dari sumber daya alam mineral (bukan makhluk Kebanyakan berasal dari makhluk hidup dan beberapa
1.
hidup) dari hasil sintesis

2. Tidak mudah terbakar Mudah terbakar

3. Titik didih relative tinggi Titik didih relative rendah

4. Struktur sederhana Strukturnya lebih rumit

5. Larut dalam pelarut air Hanya larut dalam pelarut organic

6. Umumnya bersifat elektrolit Umumnya bersifat non elektrolit

7. Reaksi berlangsung cepat Reaksi berlangsung lambat

8. Ikatan ionik Ikatan kovalen


Dasar Teori (2)

Analisa kualitatif zat anorganik dapat menggunakan dua macam uji, yaitu reaksi kering dan reaksi basah.
Reaksi kering adalah reaksi sejumlah uji yang dilakukan dalam keadaan kering yakni tanpa melarutkan. Contoh:
pemanasan dan uji nyala

Reaksi basah adalah reaksi sejumlah uji yang dilakukan dengan cara zat yang akan dianalisis dilarutkan terlebih dahulu
dalam suatu zat pelarut yang tepat.

Adapun tahapan pelarutan yaitu:


1. Akuades dingin atau panas
2. Asam klorida encer dingin/panas
3. Asam klorida pekat dingin/panas
4. Asam nitrat encer dingin/panas
5. Asam nitrat pekat dingin/panas
6. Aqua regia

Reaksi dikatakan terjadi bila terbentuk endapan, terjadi pembebasan gas dan terjadi perubahan warna
Dasar Teori (3)

Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan
kecepatan atau kemudahan menguap atau berdasarkan perbedaan titik didih.
PROSEDUR KERJA

◦Tanah
  kebun
Dimasukkan kedalam cawan porselen 60mL yang sudah dipanaskan dan
diketahui beratnya yaitu 34,991 gram
Ditimbang kira- kira 25 gram
Dipanaskan di oven pada suhu 105oC Selama 1 jam
Dikeluarkan, didinginkan didalam desikator selama 15 menit dan ditimbang
kembali
Dicatat hasilnya
Langkah yang sama dilakukan pada suhu 200oC
Hasil

Susu bubuk

Dimasukkan kedalam cawan porselen 30mL yang sudah dipanaskan dan


diketahui beratnya yaitu 26,2092 gram
Ditimbang kira- kira 5 gram
Dipanaskan di oven pada suhu selama 1 jam
Dikeluarkan, didinginkan didalam desikator selama 15 menit dan ditimbang
kembali dan catat
Langkah yang sama dilakukan pada suhu
Hasil
Air Sumur

Satu set destilasi dirangkai


Lakukan destilasi pada air sumur kira- kira ½ isi labu destilasi
Volumenya dicatat
Lakukan destilasi sampai volumenya ¾ volume cawan porselen
Hentikan ditilasi dan keluarkan air dari dalam labu
Dinginkan segera dengan penangas es sampai suhu ruang
Timbang labu destilasi yang sudah kosong
Catat beratnya
Hasil
Akar tanaman jawer
ayam

Potong- potong akar dengan gunting sampai halus


Timbang kira- kira 5 gram
Masukkan kedalam cawa porselen yang diketahui beratnya
Lakukan pemanasan dalam oven pada suhu 200oC
Keluarkan, dinginkan dalam desikator selama 15 menit
Timbang beratnya dan catat
Lakukan langkah yang sama pada suhu 200oC
Hasil
Identifikasi

Filtrat tanah

Siapkan 5gram sampel yang sudah dipanaskan


Tambahkan larutan NaOH 40% 100mL sambal diaduk dan larut
Catat volume yang digunakan
Tambahkan larutan H2SO4 1M secara bertahap sampai pH nya 6-8
Ukur pH dengan indikator universal
Saring campuran larutan tersebut
Filtrat dibagi dua dan dimasukkan kedalam tabung reaksi
Filtrat tanah
kering
Filtrat tanah kering
Uji reaksi warna kandungan Magnesium
Tanah kering

Masukkan akar yang telah dipanaskan


Filtrat tanah Filtrat tanah kedalam tabung reaksi
kering A kering B
Tambahkan
Tambahkan HCl 6N bertahap dan aduk
Tambahkan
NaOH 6M
NaOH 1M
Diamkan sekitar 5 menit
Encerkan dengan akuades sampai
Hasil Hasil
volumenya 4 kali lipatnya
Aduk dan saring
Filtrat daun
Netralkan dengan NaOH 6M
Tambahkan larutan Na2SO4
Hasil
Hasil dan Pembahasan
Data Pengamatan
• Preparasi Cawan Porselen Kosong

Ukuran Cawan
No. Berat Cawan Porselen Kondisi Cawan Porselen
Porselen
 Berwarna putih, terdapat sedikit karat di bagian
1 30 mL 26.2092 gram dalam
 Bahan tebal berbentuk tabung
 Berwarna putih dan bersih
2 50 mL 42.7289 gram  Bahan tebal berbentuk tabung
 
 Berwarna putih dan bersih
3 60 mL 34.9911 gram
 Bahan tipis seperti mangkuk
• Preparasi Sampel
No. Nama Sampel Keadaan Awal Sampel Keadaan Sampel pada Suhu 105℃ Keadaan Sampel pada Suhu 200℃

 Warna menjadi coklat


 Berwarna coklat
kehitaman
1 Tanah kebun  Berupa padatan serbuk  Tidak ada perubahan warna
 Menjadi bergumpal-gumpal
 Keadaan tanah kering
 Keadaan sangat kering

 Warna menjadi hitam


 Berwarna putih gading
 Berupa padatan
2 Susu Bubuk  Berupa padatan serbuk  Warna menjadi kuning tua
 Keadaan sangat kering dan
 Keadaan susu kering
keras

 Berwarna coklat
Akar tanaman jawer keputihan  Warna menjadi coklat  Warna menjadi coklat tua++
3
ayam  Berupa akar serabut    Keadaan akar sangat kering
 Keadaan akar basah
Suhu 105℃
Massa sebelum di oven Massa sesudah di oven
Sampel Massa Cawan Kosong % Air dalam sampel
Cawan + sampel sampel Cawan + sampel sampel

Tanah kebun 34.9911 g 59.9944 g 25.0033 g 55.9218 g 20.9307 g 6.78 %

Susu bubuk 26.2092 g 31.2095 g 5.0003 g 31.1375 g 4.9283 g 0.23%

Akar jawer ayam 42.7289 g 47.7314 g 5.0025 g 45.5652 g 2.8363 g 0.0454 %

Suhu 200℃
Massa sebelum di oven Massa sesudah di oven
Sampel Massa Cawan Kosong % Air dalam sampel
Cawan + sampel sampel Cawan + sampel sampel

Tanah kebun 34.9911 g 55.9218 g 20.9307 g 55.1618 g 20.1707 g 1.359 %

Susu bubuk 26.2092 g 31.1375 g 4.9283 g 30.0147 g 3.8055 g 3.606 %

Akar jawer ayam 42.7289 g 45.5652 g 2.8363 g 44.90301 g 2. 17411 g 1.453 %


Pembahasan
• Pemanasan pada suhu 105℃ ini dilakukan agar di dalam cawan tidak ada lagi kandungan air
• Ketika semua sampel sudah dipanaskan dalam oven dengan suhu 105℃ didapatkan kadar air yang
hilang untuk sampel tanah kebun sebanyak 6.78%, untuk sampel susu bubuk sebanyak 0.23% dan
untuk sampel akar jawer ayam sebanyak 0.0454%. sampel yang paling banyak kehilangan kadar air
yaitu tanah kebun.
• Setelah sampel dipanaskan dalam oven dengan suhu 200℃ didapatkan kadar zat pengotor atau
zat organik yang hilang untuk sampel tanah kebun sebanyak 1.359%, untuk sampel susu bubuk
sebanyak 3.606%, dan untuk sampel akar jawer ayam sebanyak 1.453%.
• dapat kita simpulkan bahwa yang banyak kehilangan zat organik yaitu sampel pada susu bubuk. Ini
karena susu bubuk banyak mengandung zat organik seperti karbohidrat, lemak, gula dsb.
• Setelah pemanasan 200℃ yakni untuk sampel tanah kebun massa awal 20.9307 g menjadi
20.1707, untuk sampel susu bubuk dari 4.9283 g menjadi 3.8055 g, dan untuk sampel akar jawer
ayam dari 2.8363 g menjadi 2.17411 g.
• Dari sini dapat kita simpulkan karena semua massa sampel mengalami penurunan semakin banyak
massa yang berkurang dari suatu sampel, semakin banyak kadar air dan pengotor yang hilang dari
sampel.
• Pada saat pemanasan air sumur dalam labu, air sumur mendidih dengan kondisi
suhu pemanas 330℃. Ini membuktikan bahwa air sumur banyak mengandung zat
anorganik, karena senyawa anorganik memiliki titik didih yang lebih kuat
dibandingkan dengan zat anorganik akibat terbentuknya ikatan ionik pada zat
anorganik.
• Kandungan tanah kebun yang ikut bercampur dengan larutan lain dipastikan
adalah senyawa anorganik.. Senyawa anorganik dapat larut dalam perlarut
air/polar seperti larutan NaOH dan pelarut organik seperti larutan HCl, sedangkan
senyawa organik hanya dapat larut dalam pelarut organik.
• Saat penambahan larutan NaOH 1 M pada filtrasi, terbentuk endapan dan saat
endapan ditambah 30 tetes NaOH 1 M lagi endapan hilang ini karena semakin
besar Ksp maka kelarutan makin tinggi sehingga semakin mudah larut.
• Dalam identifikasi ini, dengan terbentuknya endapan pada filtrat yang
ditambahkan masing-masing NaOH 6 M dan 1 M membuktikan bahwa di dalam
sampel tanah kebun kering terdapat aluminium yang termasuk zat anorganik.
• Pada identifikasi Mg2+ digunakan akar dari tanaman jawer ayam
• Sampel akar ditambahkan larutan HCl 6 M sebanyak 8 mL menghasilkan
warna larutan menjadi kuning.
• Larutan menjadi berwarna kuning berasal dari akar tanaman jawer ayam yang
terurai komposisinya menjadi larutan bergabung dengan larutan HCl.
• Setelah penyaringan, filtrat ditambahkan larutan NaOH 6 M sebanyak 3 mL
agar larutan menjadi netral. Berikut reaksi yang terjadi :
MgCl2(aq)+ 2NaOH(aq) + Na2SO4(aq) → Mg(OH)2(s) + 2NaCl(aq) + Na2SO4(aq)
• Ketika ion OH- bertemu dengan Mg2+ maka larutan akan sukar larut dalam air
sehingga fasanya solid. Dengan adanya endapan berwarna putih, ini
membuktikan bahwa di dalam akar tanaman jawer ayam mengandung ion
Mg2+ .
Kesimpulan
• Dari percobaan ini dapat diketahui bahwa perbedaan
antara zat organik dan zat anorganik ditandai dengan
sifat fisiknya sendiri seperti misalnya titik didih
• Uji reaksi pada tanah kebun yaitu positif mengandung
aluminium yang ditandai dengan terbentuknya
endapan putih yang berasal dari aluminium hidrokida.
Sementara itu, kadar air yang hilang selama
pemanasan pertama (105OC) sebesar 6,78% dan pada
pemanasan kedua (205oC) sebesar 1,359%
• Uji reaksi pada akar tanaman jawer ayam yaitu positif
mengandung magnesium karena terbentuk endapan
putih yang berasal dari magnesium sulfat.
• Kadar air yang hilang ketika proses pemanasan
pertama (105OC) yaitu sebesar 0,23% dan pada
pemanasan kedua (205oC) sebesar 3,606%
• Kadar zat pengotor yang terdapat didalam air sumur
yaitu sebanyak 4,946%
Daftar Pustaka
• Day, R.A dan Underwood. 2001. Analisis
Kimia Kuantitatif Edisi Keenam. Jakarta :
Erlangga
• Syukri. 1999. Kimia Dasar 2. Bandung : ITB
• Sugiarto, Kristian. 2003. Kimia Anorganik
II. Yogyakarta : Universitas Negeri
Yogyakarta
• Suhendar, Dede. 2013. Buku Panduan
Praktikum Kimia. Bandung : Universitas
Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
• Wasito, Hendri. 2014. Analisis Kuantitatif
Anorganik, Vol : 3.

Anda mungkin juga menyukai