Anda di halaman 1dari 17

MENGENAL REAKSI REAKSI DASAR

ANORGANIK,KENDALI TERMOKIMIA
DAN KINETIKA
Kelompok 5
Tujuan Percobaan
• Mengidentifikasi jenis reaksi asam basa dan
metatesis, reaksi redoks, reaksi pembentukan
kompleks dan substitusi ligan, dan reaksi katalisis
• Mampu membedakan karakteristik masing-
masing reaksi
• Mengidentifikasi faktor-faktor yang
memungkinkan reaksi berlangsung
• Mengidentifikasi jenis reaksi berdasarkan jenis
kendalinya (kendali kinetika dan termokimia)
Dasar Teori

Reaksi yang membentuk suatu produk yang bar disebut reaksi kimia. Reaksi kimia dapat melibatkan senyawa organik
 dan senyawa anorganik. Reaksi kimia anorganik diantaranya adalah :

• Reaksi Kombinasi atau sintesis yaitu reaksi dua atau lebih zat sederhana bereaksi bergabung dengan zat yang
lain untuk menghasilkan zat yang lebih kompleks. Contohnya :
2H2(g) + o2(g) 2H2O(g)

• Reaksi Dekomposisi yaitu reaksi penguraian zat kompleks menjadi zat yang lebih sederhana contohnya:
2H2O(g) 2(g) + O2(g)

• Reaksi Pergantian atau pemindahan yaitu unsur yang kurang reaktif di gantikan dengan unsur yang lebih aktif.
Contohnya :
Zn+2 + FeSO4 PbSO4 + Fe

• Reaksi Metatesis reaksi antara kation dan anion dari dua zat yang berbeda beralih tempat unruk menghasilkan dua
senyawa yang berbeda. Contohnya :
AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3

• Reaksi Pembakaran yaitu reaksi sebuah senyawa hidrokarbon terbakar oleh oksigen untuk menghasilkan gas
karbon dioksida.contohnya :
C3H8 + 5O2 3CO2 + 4H2O
Dasar Teori (2)

• Reaksi Asam Basa adalah reaksi antara senyawa yang mengandung ion
•  
OH- dan senyawa yang mengandung ion H+. Contohnya :
HCL + NaOH NaCl + H2O

• Reaksi Redoks yaitu reaksi reduksi oksidasi melibatkan bilangan oksidasi


atom,ion maupun molekul. Contohnya:
C6H12O6 + 6O26CO2 + 6H2O

Dalam reaksi reaksi tersebut melibatkan suatu perubahan panas atau kalor
yang di kendalikan oleh termokimia serta waktu untuk zat zat itu bereaksi
dikendalikan oleh suatu kinetika yang biasa disebut laju reaksi
PROSEDUR KERJA
Hasil dan Pembahasan
Reaksi Metatesis
Reaksi Redoks
Reaksi pembentukan kompleks dan substitusi ligan
Reaksi Katalisis
Pembahasan

• Pada percobaan pertama, dilakukan dengan mereaksikan HCl dan NaOH. Jika HCl dan NaOH
direaksikan, ion H+ dan OH- akan membentuk air, sedangkan ion positif dari sisa basa (Na+)
dan ion negatif dari asam (Cl-) membentuk suatu garam (NaCl) dan air, oleh karena itu reaksi
antara asam dan garam disebut reaksi penggaraman (menghasilkan garam) atau reaksi
penetralan.
• Suhu campuran (NaOH+HCl) yaitu 46˚C dan ketika diuapkan suhunya menjadi naik yaitu 87
˚C ini membuktikan pada proses penguapan terjadi reaksi eksoterm
• Saat larutan Na2CO3 direaksikan dengan larutan HCl terdapat gelembung gas hal ini terjadi
karena asam yang bereaksi dengan karbonat dan bikarbonat (Na2CO3) menghasilkan gas
karbon dioksida, seperti pada persamaan reaksi :

Na2CO3 (aq) + HCl (aq) → CO2 (g) + H2O (l) + NaCl (aq)
• Percobaan selanjutnya adalah mereaksikan larutan NH 3 dengan larutan CH3COOH,
dimana keduanya merupakan basa lemah dan asam lemah maka garam yang
terbentuk pun merupakan elektrolit lemah. Dan dari perhitungan di dapatkan ∆H =
-56,09kJ/mol. Dari perhitungan diperoleh ∆S yaitu -11,44 J/K.mol dan tanda negatif
pada entropi menunjukan ukuran keacakan atau ketidakteraturan suatu sistem
semakin teratur.
• Pada percobaan ini merupakan reaksi metatesis antara garam dengan garam yang
akan menghasilkan produk garam-garam lainnya. Yaitu ketika Na2CO3 direaksikan
dengan CaCl2 larutan tersebut tidak berwarna
Na2CO3(aq) + CaCl2 (aq) → 2NaCl (aq)+ CaCO 3 (s)
• Dari perhitungan diperoleh ∆S yaitu 153,57 J/K.mol dan tanda positif pada entropi
menunjukan ukuran keacakan atau ketidakteraturan suatu sistem semakin tidak
teratur.
2. Reaksi Redoks
Reaksi redoks dikenal sebagai reaksi transfer-elektron. Pada percoban ini dilakukan pemanasan terhadap
padatan kristal putih KClO3 kemudian terbentuk lelehan tidak berwarna. Reaksinya dapat ditulis sebagai
berikut:
KClO3 (s) → 2KCl (l) + 3O2 (g)

Asam sulfat adalah asam mineral (anorganik) yang kuat dan bersifat sebagai oksidator kuat. Dibuktikan pada
percobaan ini dengan memasukan paku besi yang mengandung besi ke dalam larutan H 2SO4, terjadi korosi
kemudian setelah direaksikan terdapat banyak gelembung gas, reaksinya:
Fe (s) + H2SO4 (aq) → FeSO4 (aq) + H2 (g)

Pada literatur seharusnya besi yang dimasukan akan mengalami pengkaratan dimana terjadinya pertukaran
elektron antara asam sulfat dan besi. Namun tidak jadinya pengkaratan bisa disebabkan paku mempunyai
pelapisan yaitu dilapisi oleh suatu zat yang sukar ditembus oleh oksigen, zat tersebut dapat berupa logam lain
yang sulit teroksidasi (perak,timah,nikel,platina,dan tembaga) ataupun berupa non logam.
3. Reaksi pembentukan kompleks dan substitusi ligan
Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan Fe3+ sebagai ion pusatnya dari larutan FeCl3

Untuk menentukan ion pusat Fe3+ yaitu dengan larutan FeCl3 ditambahkan larutan NH3 larutannya menjadi
berwarna orange dan ketika ditambahkan larutan EDTA terdapat endapan berwarna coklat, ditambahkan
larutan NH3 menjadi larutan orange keruh dan terdapat endapan orange kecoklatan. Adanya perubahan
warna menandakan adanya pembentukan kompleks.

• FeCl3 (aq) + 3H2O (aq) + 3NH3 (aq) → Fe(OH)3 (s) + 3NH4Cl (aq)
• Fe(OH)3 (s) + 3NH4Cl (aq) + EDTA (aq) → NH3[Fe(EDTA)] (s) + Cl-(aq) + 3OH- (aq)
• FeCl3 (aq) + 3H2O (aq) + EDTA (aq) → [Fe (EDTA)] (s) + 3HCl(aq) + OH-
• [Fe(EDTA)](aq) + 3HCl (aq) + OH-(aq) + NH3(aq) → Fe(OH)3 (aq) + NH4Cl (aq) + EDTA3- (aq)
Kesimpulan
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa:
1.Reaksi-reaksi yang dapat teridentifikasi yang melibatkan bahan aorganik
diantaranya
adalah reaksi asam basa dan metatesis, reaksi redoks, reaksi pembentukan
kompleks, dan reaksi katalisis.
2.Perbedaan pada masing-masing reaksi dapat dilihat dari karakteristiknya
yaitu:
• Reaksi asam basa dibuktikan dengan tebentuknya garam dan air seperti
pada saat mereaksikan HCl dengan NaOH. Sedangkan reaksi metesis
ditandai dengan menghasilkan endapan, gas, dan elektrolit lemah
• Reaksi redoks ditandai dengan terjadinya oksidasi pada paku besi oleh
larutan H2SO4 ditandai dengan terbentuknya gelembung gas. Dan adanya
pengaruh cahaya matahari terhadap proses reaksi redoks pada endapan
AgCl.
• Reaksi pembentukan kompleks ditandai adanya perubahan warna
• Reaksi katalisis adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu reaksi untuk
mempercepat jalannya reaksi.
3.Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi berlangsung yaitu luas permukaan,

suhu, katalis, molaritas, dan kelarutan dari setiap zat tersebut.


4. Kendali termokimia dapat dilihat pada saat dipanaskan dimana perubaha
suhu yang meningkat menyebabkan nilai entalpinya bertanda negatif.
Daftar Pustaka
• Svehla,G.1985.Buku Teks Analisis Anorganik
Kualitatif Makro Dan Semi Mikro Bagian 1.
Jakarta: Pt.Kalman Media Pustaka.
• Underwood,A.L.2002.Analisis Kimia
Kuantitatif.Jakarta:Erlangga
• Fessenden& Fessenden,1982.Kimia
Organik.Jakarta:Erlangga
• Budisma.net/2014/12/reaksi-dasar-
anorganik.html diakses pada September 26,
2018 pukul 9.52 WIB
• researchgate.net/pubication317379736_pe
nuntun_kimia_anorganik diakses pada
September 26, 2018 pukul 8.30 WIB

Anda mungkin juga menyukai