Anda di halaman 1dari 31

Fraksinasi

minyak
bumi
PRESENTED BY

Hanindhiya Primaesiva Nugraha


Nabilah Miftachul Jannah
16.62.08366
16.62.08461

XI.6
Apa itu minyak
bumi?
mudah terbakar, yang
berada di lapisan atas dari
beberapa area di kerak
Bumi. Minyak bumi terdiri
dari campuran kompleks dari
berbagai hidrokarbon,
sebagian besar seri alkana,
tetapi bervariasi dalam
penampilan, komposisi, dan
kemurniannya.
Komponen minyak
bumi
Disebut alkana atau normal
parafin. Senyawa ini banyak
terdapat dalam gas alam dan
minyak bumi yang memiliki antai
karbon pendek. Contoh: Etana
Propana
Senyawa hidrokarbon bentuk siklik
Merupakan senyawa hidrokarbon
golongan sikloalkana atau
sikloparafin. Memiliki rumus
molekul sama dengan alkena.,
tetapi tidak memiliki ikatan
rangkap dua dan membentuk
struktur cincin.
hidrokarbon bentuk siklik.
4. Senyawa Hidrokarbon
Aromatik
Senyawa hidrokarbon
aromatik merupakan
senyawa hidrokarbon yang
berbentuk siklik segienam,
berikatan rangkap dua
selang-seling, dan
merupakan senyawa
hidrokarbon tak jenuh.
Apa itu fraksinasi
minyak bumi?
pemurnian minyak, yaitu
suatu langkah untuk
menghasilkan produk minyak
bumi. Proses fraksinasi
tergantung pada kapasitas
minyak bumi untuk
dipanaskan menjadi fase uap
yang mempunyai sifat yang
berbeda dari fase cair.
Metode ini hampir sama
dengan destilasi
PROSES FRAKSINASI
MINYAK BUMI
Minyak mentah yang
1. Proses berasal dari dalam bumi,
Pengambilan diambil dan ditampung
didalam tangki yang
Minyak Mentah dari selanjutnya akan
Dalam Bumi dilakukan proses
destilasi.
menuju Boiler untuk
dipanaskan. Pemanasan ini
bertujuan untuk
memisahkan fraksi 0– fraksi GAS
20 C
minyak bumi berdasarkan
titik didih dan berat NAFTA
40 0C
molekulnya, dimana
hidrokarbon ringan70 0Cakan BENSIN
berada dibagian atas kolom MINYAK
diikuti dengan fraksi
120 0Cyang TANAH
lebih berat dibawahnya.
200 0C DIESEL

PELUMAS /
300 0C OLI
PARAFFIN/
LILIN
600 0C
ASPAL/
RESIDU

Boiler Kolom Fraksinasi


Keterangan:
• Aspal merupakan residu
hasil destilasi minyak
bumi yang dipanaskan
pada suhu 500°C
• Kandungan utama:
senyawa karbon jenuh
dan tak jenuh, alifatik dan
aromatik, serta nitrogen,
oksigen, belerang, dan
beberapa unsur lain.
• Kegunaan aspal adalah
untuk melapisi jalan.
Aspal/Residu
Keterangan:
• Paraffin wax adalah zat
berwarna berbentuk kristal dan
tidak berbau, dapat berbentuk
padat atau setengah padat.
• Wax yang dihasilkan
digolongkan dalam beberapA
jenis menurut titik cairnya
yaitu 45-52°C, 55-57°C, dan
63-66°C
• Kegunaan parafin antara lain:
a. bahan dasar pembuatan
lilin yang biasanya dicampur
dengan lemak hewan.
b. bahan pelapis tahan air
c.Paraffin/Lilin
bahan isolasi listrik
Keterangan:
• Minyak pelumas adalah
bagian dari minyak bumi
yang mempunyai titik
didh lebih tinggi daripada
minyak gas.
• Fraksi minyak pelumas
dipisahkan dari residu
hasil distilasi minyak
mentah dengan distilasi
hampa.

Pelumas/oli
Keterangan:
• Minyak diesel termasuk
minyak bakar (fuel oil)
• Titik nyala 100°C -
130°C/38°C - 55°C
• Kadar belerang
maksimum 0,5%
• Karbon residu maksimum
0,5%

Diesel
Keterangan:
• Minyak tanah/kerosen
(parafin) adalah cairan
hidrokarbon yang tak
berwarna dan mudah
terbakar, mengandung
parafin, naften, aromatik,
dan senyawa belerang.
• Titik didih: 175-284°C
• Berat jenis: 0,7-0,83 g.cm3
• Kegunaan: lampu minyak
dan kompor, bahan bakar
mesin jet, bahan bakar
roket.
Minyak tanah
Keterangan:
• Memiliki titk didih tertentu
• Semakin tinggi angka oktan
makin baik
• Kadar belerang harus rendah
agar tidak korosif
• Bensin tidak boleh
mengandung senyawa tidak
jenuh karena senyawa ini
mudah dioksidasi atau
mengalami polimerisasi
sehingga terjadi gum
• Warna dan bau yang khas
disebabkan oleh belerang
dan senyawa tidak jenuh.
Bensin
Keterangan:
• Nafta adalah campuran
senyawa hidrokarbon
dengan atom C6-C10
• Nafta dihasilkan dari
destilasi minyak bumi
pada suhu 70-170°C
• Kegunaan nafta adalah
bahan baku industri
petrokimia

Nafta
Keterangan:
• Gas petroleum sebagian
besar terdiri dari
metana, etana, propana,
dan butana serta
sebagian kecil pentana,
gas karbon dioksida,
nitrogen, dan belium.
• Kegunaan:
Bahan bakar, bahan
pembuat karbon, bahan
pembuat bensin (khusus
dari gas basah) dan
bahan pembuat zat-zat
kimia lain seperti CO2, H2,
Gas petroleum
dan asetilen
besar menjadi molekul-molekul senyawa yang
lebih kecil. Terdapat dua cara proses cracking,
yaitu :
Cara panas (thermal cracking), adalah proses
cracking dengan menggunakan suhu tinggi serta
tekanan rendah.
Con: Untuk meningkatkan fraksi bensin, Kerosin
(C12H26 ) dapat dipecah menjadi C6H14 dan C6H12 ,
keberadaan heksena ( C6H12 ) dapat
meningkatkan bilangan oktan hingga 10 satuan.
Akan tetapi, produk kurang stabil, maka
digunakan cara lain seperti :
Cara katalis (catalytic cracking) adalah proses
cracking dengan menggunakan bubuk katalis
platina atau molybdenum oksida.
molekul bensin yang bermutu kurang
baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin
yang bermutu lebih baik (rantai karbon
bercabang/alisiklik/aromatik).
Contoh : Untuk meningkatkan produk
bensin, misal butana bereaksi dengan
propana dapat menghasilkan heptana.

3.      Polimerisasi
Polimerisasi adalah proses
penggabungan molekul-molekul kecil
menjadi molekul besar.
pengotor-pengotornya. Cara-cara proses
treating sebagai berikut :
Copper sweetening dan doctor treating
Acid treatment
Desulfurizing (desulfurisasi)

5.      Blending
Bensin merupakan contoh hasil minyak
bumi yang banyak digunakan di dunia.
Untuk memperoleh kualitas bensin yang
baik dilakukan blending (pencampuran),
terdapat sekitar 22 bahan pencampur (zat
aditif) yang dapat ditambahkan ke dalam
proses pengolahannya.

TABEL
PRODUK
AKHIR
Fraksi Ukuran Molekul Titik Didih (°C) Kegunaan
Bahan bakar (LPG),
Gas C1-C5 160 – 30
sumber hidrogen
Pelarut, binatu
Petroleum eter C5-C7 30 – 90 kimia (Dry
cleaning)
Bensin (gasoline) C5-C12 30 – 200 Bahan bakar motor
Bahan Bakar mesin
Kerosin, minyak diesel, bahan
C12-C18 180 – 400
diesel/solar bakar industri,
untuk cracking
Minyak pelumas C16 ke atas 350 ke atas Pelumas
Zat padat dengan
Parafin C20 ke atas Lilin dan lain-lain
titik cair rendah
Bahan bakar dan
Aspal C25 ke atas Residu untuk pelapis jalan
raya
KILANG MINYAK
DI INDONESIA

Kilang minyak (oil refinery) adalah
pabrik/fasilitas industri yang
mengolah minyak mentah
menjadi produk petroleum yang
bisa langsung digunakan maupun
produk-produk lain yang menjadi
bahan baku bagi industri
petrokimia.
3.      Pertamina Unit Pengolahan III Plaju,
Sumatera Selatan (Kapasitas 145 ribu
barel/hari)
4.      Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap
(Kapasitas 348 ribu barel/hari)
5.      Pertamina Unit Pengolahan V Balikpapan,
Kalimantan Timur (Kapasitas 266 ribu
barel/hari)
6.      Pertamina Unit Pengolahan VI Balongan,
Jawa Barat (Kapasitas 125 ribu barel/hari)
7.      Pertamina Unit Pengolahan VII Sorong,
Irian Jaya Barat (Kapasitas 10 ribu barel/hari)
8.      Pusdiklat Migas Cepu, Jawa Tengah
(Kapasitas 5 ribu barel/hari)
Semua kilang minyak di atas dioperasikan oleh
Pertamina.
DAFTAR PUSTAKA
https://
smanegeri01panti.blogspot.co
m/2014/03/makalah-minyak-bu
mi.html

https://www.ilmukimia.org/201
4/05/fraksinasi-minyak-bumi.ht
ml
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai