Anda di halaman 1dari 10

Korupsi dalam

berbagai
perspektif
Kelompok 3
Luthfiani Fadhila P17324418059
Fauziah Nurhaliza P17324418048
Annisa Salsabila P17324418049
Annisa Nurul A P17324418045
Pengertian
Korupsi
Kata “korupsi” berasal dari bahasa
Latin “corruptio” (Fockema Andrea :
1951) atau “corruptus” (Webster Student
Dictionary : 1960). Selanjutnya dikatakan
bahwa “corruptio” berasal dari kata
“corrumpere”, suatu bahasa Latin yang
lebih tua. Dari bahasa Latin tersebut
kemudian dikenal istilah “corruption,
corrupt” (Inggris), “corruption” (Perancis)
dan “corruptie/korruptie” (Belanda).
Definisi Korupsi Menurut
Perspektif Hukum
Menurut perspektif hukum, definisi korupsi secara
gamblang telah dijelaskan dalam 13 buah Pasal
dalam UU No. 31 Tahun 1999 yang telah diubah
dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Terdapat tiga
puluh bentuk/jenis tindak pidana korupsi tersebut
pada dasarnya dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Kerugian keuangan negara
2. Suap-menyuap
3. Penggelapan dalam jabatan
4. Pemerasan
Definisi Korupsi
Menurut Para International
• Menurut Transparency
Korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik
Ahli
politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak
wajar dan tidak legal memperkaya diri atau
memperkaya mereka yang dekat dengannya.
• Menurut Mohtar Mas’oed (1994)
Mendefinisikan korupsi sebagai perilaku yang
menyimpang dari kewajiban formal suatu jabatan
publik karena kehendak untuk memperoleh
next
keuntungan ekonomis atau status bagi diri sendiri,
• Menurut Alfiler (1986)
Secara khusus merumuskan apa yang
disebut sebagai korupsi birokrasi (bureaucratic
corruption) sebagai suatu perilaku yang
dirancang yang sesungguhnya merupakan
suatu perilaku yang menyimpang dari norma-
norma yang diharapkan yang sengaja
dilakukan untuk mendapatkan imbalan
material atau penghargaan lainnya.
• Menurut Syed Husein Alatas (1986)
Apabila seorang pegawai negeri menerima
Ciri Korupsi
• ciri-ciri korupsi sebagai berikut.
1. Suatu pengkhianatan terhadap kepercayaan.
2. Penipuan terhadap badan pemerintah, lembaga
swasta, atau masyarakat umumnya.
3. Dengan sengaja melalaikan kepentingan umum
untuk kepentingan khusus.
4. Dilakukan dengan rahasia, kecuali dalam
keadaan di mana orang-orang yang berkuasa atau
bawahannya menganggapnya tidak perlu.
5. Melibatkan lebih dari satu orang atau pihak
6. Adanya kewajiban dan keuntungan bersama,
Jenis Korupsi
Beberapa istilah yang perlu dipahami terkait dengan
jenis-jenis korupsi yaitu adanya pemahaman tentang
pengertian korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
• tindak pidana korupsi adalah setiap orang yang
dikategorikan melawan hukum, melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri, menguntungkan diri sendiri
atau orang lain atau suatu korporasi,
menyalahgunakan kewenangan maupun kesempatan
atau sarana yang ada padanya karenan jabatan atau
kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara
atau perekonomian negara.
• Kolusi dapat didefinisikan sebagai pemufakatan
Pola Korupsi
1. Penyuapan (Bribery)
2. Komisi (Commission)
3. Pemerasan (Extortion)
4. Pilih Kasih (Favoritism)
5. Penyalahgunaan Wewenang
(Abuse of discretion)
6. Bisnis Orang Dalam (Insider
Trading)
7. Nepotisme (Nepotism)
Modus
Korupsi
1.
2.
SIM Jalur Cepat
Proses Tender
3. Penyelewengan dalam Penyelesaian Perkara
4. Manipulasi Tanah
5. Jalur Cepat Pembuatan KTP
6. Korupsi Pengadaan Barang
7. Penyelewengan dana proyek
8. Manipulasi hasil penerimaan penjualan, penerimaan pajak
retribusi dan iuran.
9. Manipulasi proyek-proyek fisik (jalan, jembatan, bangunan
kantor, sekolah, asrama)
10. Daftar Gaji atau honor fiktif
11. Manipulasi dana pemeliharaan dan renovasi fisik.
12. Pemotongan dana bantuan (inpres, banpres)

Anda mungkin juga menyukai