Anda di halaman 1dari 34

STATTISTIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA

Beranda ANALISIS VARIANS


Selesai DUA ARAH
Oleh:
Kelompok 4
Mia Yolanda Siregar 8196171008
Khairin Nazmi AR  8196171012

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Edy Syahputra, M.Pd

DIKMAT-A 2019 Program Pascasarjana


Universitas Negeri Medan
A. Pengertian ANAVA Dua
Arah

Anava dua arah adalah membandingkan perbedaan


rata-rata antara kelompok yang dibagi pada dua
variabel independen (disebut faktor).

Tujuan utamanya adalah untuk memahami jika ada


interaksi antara dua variabel independen terhadap
variabel dependen.

Beranda

Selesai
Jika 1 data (pengukuran) untuk
masing-masing percobaan maka
Jumlah Kuadrat Total (JK Tot)
dipartisi ke dalam 3 komponen yaitu:

jumlah kuadrat antar


jumlah kuadrat antar baris
baris Jika >1 data (ukuran) pada masing-
masing percobaan,
jumlah kuadrat maka
antar
jumlah kuadrat antar Jumlah Kuadratkolomtotal (JK Tot)
kolom dipartisi menjadi 4 komponen yaitu
jumlah kuadrat interaksi
: antara baris dan kolom
jumlah kuadrat
interaksi antara baris
dan kolom jumlah kuadrat antar
sel

Beranda

Selesai
Masing-masing jumlah kuadrat berpadanan dengan
derajat bebasnya (db).
Apabila jumlah kuadrat masing-masing dibagi oleh
derajat bebasnya maka akan diperoleh empat
penduga varians.
Penduga-penduga varians ini digunakan untuk
menguji signifikansi dari perbedaan antara rata-rata
baris, perbedaan antara rata-rata kolom dan pengaruh
interaksi antara baris dan kolom.

Beranda

Selesai
B. Partisi Jumlah Kuadrat
Jika hanya satu data (pengukuran) dalam kombinasi baris (R) dan
kolom (C) perlakuan percobaan, maka jumlah kuadrat total (JK tot)
dapat dipartisi menjadi tiga komponen yaitu: Pandang identitas
berikut: simpangan rata-rata simpangan rata-rata
simpangan suatu bentuk interaksi antara
baris terhadap rata- kolom terhadap
observasi dari rata- baris dan kolom
rata keseluruhan rata-rata keseluruhan
rata keseluruhan

Jika kedua ruas diatas dikuadratkan dan dijumlahkan maka diperoleh


enam suku penjumlahan.

Beranda

Selesai
Jika ada n data (pengukuran) pada setiap kombinasi perlakuan
baris dan kolom (RC) maka jumlah kuadrat total (JK tot) dapat
dipartisi menjadi 4 komponen penjumlahan yaitu:

Interaksi baris x Dalam sel


baris kolom
kolom

Jika kedua ruas diatas dikuadratkan dan dijumlahkan maka


diperoleh bentuk sebagai berikut:

Beranda

Selesai
C. Derajat Bebas (db)
Jika pada tiap sel terdapat data
tunggal n=1 dan RC=N

Banyaknya derajat Banyaknya data (n = 1) Banyaknya data (n > 1)


bebas
Jumlah kuadrat total RC-1 = N-1 nRC-1 = N-1
Jumlah baris R-1 R-1
Jika ada sejumlah n data (pengamatan)
Jumlah kolom C-1 dalam tiapC-1sel (n > 1) maka total
Jumlah interaksi (R-1)(C-1) banyaknya (R-1)(C-1)
data (pengamatan) adalah
baris dan kolom nRC = N.

Jumlah kuadrat - nRC-RC=RC(n-1)


dalam sel
Beranda

Selesai
Tabel 1. Struktur Tabel Analisis Vasians Dua Arah
Sumber Db Jumlah Kuadrat Penduga
variasi Varians
Baris R-1 JK/db
Keterangan:

Kolom C-1 JK/db


n = banyaknya data
(pengamatan) dalam
tiap sel
C = banyaknya kolom
Interaksi baris (R-1) JK/db (factor ke-dua)
x kolom R = banyaknya baris (factor
(C-1) pertama)
= rata-rata baris ke-r
= rata-rata keseluruhan
Dalam sel RC(n-1) JK/db = rata-rata kolom ke-c
= rata-rata baris ke-r dan
kolom ke-c
= data (pengamatan) ke i
pada baris r dan kolom
Total nRC-1 c

Beranda

Selesai
D. Contoh Terapan (Quasi
Experiment) dalam bidang
Pendidikan

Andaikan seorang peneliti dibidang pendidikan akan mengadakan


suatu percobaan untuk meneliti pengaruh dua factor yaitu model
pembelajaran (katakanlah factor I) dan kemampuan awal
matematika siswa (katakanlah factor II) terhadap kemampuan
berpikir kritis siswa. Faktor I terdiri dari 2 model pembelajaran
(katakanlah model A dan model B). factor II terdiri dari 3
kemampuan awal siswa (Katakanlah tinggi (T), sedang (S) dan
rendah (R). peneliti memperkirakan bahwa tingkat kemampyan
awal siswa pada masing-masing factor II relatif homogen. Data
kemampuan berpikir kritis siswa setelah dilakukan pembelajaran
disajikan pada Tabel 2.

Beranda

Selesai
Tabel 2. Data Fiktif skor kemampuan berpikir kritis siswa setelah
pembelajaran dilaksanakan
KAM Model Pembelajaran
Model A di Kls Model B di kls
Eksperimen 1 Eksperimen 2
80 55
80 65
89 88 80 65
90 89
Tinggi 85 65
78 70
66 70
89 80
90 75 67 64
99 87 70 65
Rendah
98 86 76 70
98 66 80 70
80 60 64 75
66 89
85 67
70 70
66 70
76 80

Sedang 75 65
85 56
70 55
67 50
87 76
Beranda 88 78

Selesai
Model linear untuk percobaan ini ditunjukkan oleh persamaan:

; i = 1,2,3 ; j = 1,2 ; k = 1,2,…, 10


Ket:
skor kemampuan berpikir kritis siswa ke-k, pada KAM ke-i, yang mendapat
pembelajaran j.
skor rata-rata kemampuan berpikir kritis sebenarnya
pengaruh aditif dari KAM ke-I
pengaruh aditif dari model pembelajaran ke-j
pengaruh interaksi dari KAM ke-i dan model pembelajaran ke-j
pengaruh interaksi dari KAM ke-i dan model pembelajaran ke-j

Asumsi yang harus dipenuhi dan sebaiknya diuji secara statistic


1. Semua komponen pada ruas kanan persamaan model linear di atas,, bersifat
menjumlah.
2. Pengaruh KAM, model pembelajaran dan interaksi antara KAM dan model
pembelajaran bersifat konstan.
3. Penyimpangan percobaan berdistribusi normal dengan rata-rata = 0 dan varians
Beranda

Selesai
Hipotesis Statistik:

Berdasarkan persamaan (1) disusun hipotesis statistik sebagai


berikut:

H0 ;
H1 ; paling tidak ada satu i, sedemikian hingga

H0 ;
H1 ; paling tidak ada satu i, sedemikian hingga

H0 ;
H1 ; minimal ada satu

Beranda

Selesai
Berdasarkan data pada tabel 2, dihitung nilai-nilai Jumlah Kuadrat dan
Penduga Varians (Pada Tabel 1).
Dari perhitungan tersebut diperoleh nilai-nilai:

n = 10 (karena tiap sel memuat 10 data (pengamatan) dan tiap sel memuat
n yang sama
R = banyaknya baris dalam hal ini banyaknya yg diteliti =3

C = banyaknya kolom dalam hal ini =2


= rata-rata baris ke-r, nilai ini dapat diuraikan atas beberapa nilai
yaitu
= rata-rata keseluruhan= 75,25
= rata-rata kolom ke-c, yang dapat diuraikan atas dua nilai yaitu
dan
= rata-rata baris ke-r dan kolom ke-c, yang dapat ditulis dalam 6
kelompok nilai yaitu:
= data (pengamatan) ke i pada baris r dan kolom c yaitu semua nilai dari
pengamatan (data dalam tabel 2)

Beranda

Selesai
Dengan mensubstitusi nilai-nilai tersebut ke dalam bentuk jumlah
kuadrat diperoleh nilai:

Jumlah Kuadrat baris = = 1633,9

Jumlah Kuadrat kolom = = 1242,15

Jumlah Kuadrat = = 132,3

interaksi kolom dan baris

Jumlah kuadrat dalam sel = = 4592,9

Jumlah Kuadrat Total = = 7601,25

Beranda

Selesai
Semua hasil perhitungan di atas dirangkum dalam tabel 3. Berikut:
Tabel 3. Analisis varians dua arah untuk persoalan percobaan dua model
pembelajaran dengan 3 kemampuan awal siswa

Sumber db Jumlah Penduga Nilai F hitung Nilai F tabel


Variasi Kuadrat Varians
Baris 2 1633,9 816,92 3,17
Kolom 1 1242,15 1242,15 4,02
Interaksi 2 132,3 66,15 3,17
baris x
kolom
Dalam Sel 54 4592,9 85,054 - -
Total 59 7601,25

Beranda
Lihat Panduan Tabel 1
Selesai
Penduga varians dalam sel adalah bentuk kesalahan
sebenarnya untuk pengujian pengaruh KAM, pengaruh model
pembelajaran dan pengaruh interaksi antara KAM dan model
pembelajaran terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.

Nilai F hitung untuk baris adalah 9,605, jika nilai F hitung ini di
konfirmasi kepada nilai F tabelnya pada maka
F hitung > F tabel. Disimpulkan H0 ditolak.
Ini berarti bahwa terdapat pengaruh KAM Terhadap
kemampuan berpikir kritis siswa. Dengan kata lain terdapat
perbedaan yang signifikan antara KAM tinggi, KAM sedang
dan KAM Rendah.

Beranda

Selesai
Nilai F hitung untuk kolom yaitu 14,604, dibandingkan dengan F
Tabel, jelas bahwa F hitung > F tabel (14,604 > 4,02).
Dengan demikian H0 juga ditolak. Berarti terdapat pengaruh model
pembelajaran terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. D
Dengan perkataan lain terdapat perbedaan yang signifikan antara
model pembelajaran A dan model pembelajaran B dalam hal peningkatan
kemampuan berpikir kritis siswa.

Nilai F hitung untuk interaksi adalah 0,778 < dari F tabel (0,778 <
3,17). Jadi tidak cukup bukti untuk menolak H0, dengan perkataan lain
H0 diterima. Disimpulkan bahwa secara signifikan tidak terdapat
pengaruh interaksi antara KAM dan model pembelajaran terhadap
kemampuan berpikir kritis siswa.

Beranda

Selesai
Hal di atas dapat dikonfirmasi dengan menggunakan SPSS, dengan
criteria penolakan hipotesis statistic yang sedikit berbeda,
jika nilai sig (p) < 0,05 maka H0 di tolak.

Tabel 4 menunjukkan hasil dari komfirmasi menggunakan SPSS versi 21.0

Beranda

Selesai
Pada gambar 1 pembelajaran dan KAM terhadap
kemampuan berpikir kritis siswa

Beranda

Selesai
E. Contoh Terapan (Quasi
Experiment) dalam bidang Non
Pendidikan

Seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh pemanasan tiga jenis kawat


logam terhadap pertambahan panjang kawat (dalam mm) setelah
pemanasan. Percobaan dilakukan dalam dua temperature berbeda.

Temperatur Jenis       Temperatur Jenis Kawat


Kawat
Tinggi A B C   Sedang A B C
16 59 104   97 64 144
14 19 126   22 87 156
29 26 99   51 92 92
31 41 87   96 114 42
26 82 59   76 39 133
41 86 59   28 104 124
28 45 39   36 130 68
92 37 36   35 122 142
Beranda

Selesai
 

Beranda

Selesai
Sumber db Jumlah Penduga Nilai F Nilai F tabel
Variasi Kuadrat Varians Hitung Jika α = 5%
Temperatur 1 14875.52 14875.52:1= Fr = 4.07
14875.52 14875.52:1015.89
=14.64
Jenis Kawat 2 18150.04 18150.04:2= Fc = 3.22
9075.02 9075.02:1015.89=
8.93
Interaksi 2 1332.042 1332.042:2= Frc = 3.22
temperatur 666.02 666.02:1015.89=0
e x jenis .656
kawat
Dalam 42 42667.38 42667.38:42    
=1015.89
Total 47 77024.98      

Lihat Panduan Tabel 1


Penduga varians dalam sel adalah bentuk kesalahan sebenarnya
untuk pengujian pengaruh temperatur, pengaruh jenis kawat
dan pengaruh interaksi antara temperatur dan jenis kawat
terhadap pertambahan panjang kawat.

Nilai F hitung untuk baris adalah 8,93, jika nilai F hitung ini
di konfirmasi kepada nilai F tabelnya pada α = 5% maka F
hitung > F tabel (8,93 > 4,07) Disimpulkan H0 ditolak.
Ini berarti bahwa terdapat pengaruh temperatur Terhadap
pertambahan panjang kawat. Dengan kata lain terdapat
perbedaan yang signifikan antara temperatur tinggi, dan
temperatur sedang.

Beranda

Selesai
Nilai F hitung untuk kolom yaitu 14,64, dibandingkan dengan F
Tabel, jelas bahwa F hitung > F tabel (14,64 > 3,22).
Dengan demikian H0 juga ditolak. Berarti terdapat pengaruh jenis
kawat terhadap pertambahan panjang kawat setelah pemanasan.
Dengan perkataan lain terdapat perbedaan yang signifikan antara jenis
kawat A dan jenis kawat B dan jenis kawat C dalam hal pertambahan
panjang kawat setelah pemanasan.

Nilai F hitung untuk interaksi adalah 0,656 < dari F tabel (0,656 <
3,22). Jadi tidak cukup bukti untuk menolak H 0, dengan perkataan lain
H0 diterima. Disimpulkan bahwa secara signifikan tidak terdapat
pengaruh interaksi antara temperatur dan jenis kawat terhadap
pertambahan panjang kawat.

Beranda

Selesai
Pada gambar Tabel 5 menunjukkan hasil dari komfirmasi
menggunakan SPSS versi 21.0

Beranda

Selesai
Pada gambar 2 Jenis Kawat dan temperatur terhadap
pertambahan panjang kawat

Beranda

Selesai
F. . Analisis Varians Dua Arah Jika
Banyaknya Data (Pengamatan) Dalam
Tiap Sel Tidak Sama

Pada perhitungan jumlah kuadrat baris, jumlah


kuadrat kolom dan jumlah kuadrat interaksi antara baris
dan kolom pada contoh sebelumnya digunakan rata-rata
hitung. Tetapi pada contoh berikut ini kita menggunakan
rata-rata harmonis.
Apabila banyaknya data (pengamatan) dalam setiap sel
tidak sama maka digunakan rata-rata harmonis untuk
menghitung jumlah kuadrat baris, jumlah kuadrat kolom
dan jumlah kuadrat interaksi antara baris dan kolom.

Beranda

Selesai
G. Contoh Penerapan pada bidang
Pendidikan jika banyak data sel tidak
sama

Percobaan untuk meneliti pengaruh dua factor yaitu model pembelajaran


(katakanlah factor I) dan kemampuan awal matematika siswa (katakanlah
fakor II) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.

Factor I terdiri 2 model pembelajaran (model A dan model B). factor II


terdiri dari 3 kemampuan awall siswa (katakanlah Tinggi (T), Sedang (S), dan
Rendah (R)). Banyaknya siswa pada setiap kategori KAM tidak sama. Data
kemampuan berpikir kritis siswa setelah dilakukan pembelajaran yang
terdapat dua model pembelajaran dan tiga kategori kemampuan awal
matematika siswa. Pada KAM tinggi banyaknya siswa mengikuti model
pembelajaran A sebanyak 8 siswa, sedangkan yang mengikuti model
pembelajaran B sebanyak 6 orang. Demikian juga pada KAM sedang dan
rendak banyaknya siswa yang mengikuti pembelajaran A dan B tidak sama .

Beranda

Selesai
KAM Model Pembelajaran
Tinggi Model A Model B
80 55
80 65
89 88
90 89
78 70
89 80
90  
99  
Sedang 80 60
66 89
70 70
76 80
75 65
85 56
70 55
67 50
87 76
88 78
85 88
89 85
90 76
80 77
75  
90  
Rendah 80 65
85 65
66 70
Beranda 67 64
70 65
Selesai   70
  70
 

Beranda

Selesai
Sumber db Jumlah Penduga Nilai F Nilai F tabel Keputusan
Variasi Kuadrat Varians Hitung Jika α = 5%
Baris 2 1095.219 1095.219:2= Fr = 545.6095: 3.18 Tolak H0
545.6095 95.2774 =
5.7475
Kolom 1 691.3118 691.3118:1= Fc = 691.3118: 4.03 Tolak H0
691.3118 95.2774 =
7.256
Interaksi 1 91.6706 91.6706:2 = Frc = 45.8353 : 3.18 Terima H0
baris x 45.8353 95.2774 =
kolom 0.481072
Dalam sel 50 4763.870 4763.8700:50      
0 = 95.2774
Total 55          

Beranda
Lihat Panduan Tabel 1
Selesai
Pada gambar Tabel 6 menunjukkan hasil dari komfirmasi
menggunakan SPSS versi 21.0

Beranda

Selesai
Pada gambar 3 KAM dan Model terhadap kemampuan berpikir
kritis siswa

Beranda

Selesai
SEKIAN

TERIMAKASIH

Beranda

Selesai

Anda mungkin juga menyukai