Anda di halaman 1dari 26

Pembinaan Norma

Kesehatan Kerja
SUB DIREKTORAT PENGAWASAN NORMA KESEHATAN
KERJA
Ruang Lingkup

1. Petugas P3K di tempat kerja


2. Dokter Perusahaan/Hiperkes
3. Paramedis Perusahaan/ Hiperkes
4. Petugas Katering
5. Program HIV-AIDS di tempat kerja
Mekanisme Pembinaan

 Memberitahukan rencana kegiatan dengan


menyampaikan surat kepada:
 Direktorat PNK3 Kementerian Ketenagakerjaan dan
Dinas Ketenagakerjaan setempat sesuai lokasi
pelaksanaan kegiatan pembinaan paling lambat 7 (tujuh)
hari sebelum pelaksanaan kegiatan;
 Direktorat Bina K3 Kementerian Ketenagakerjaan dan
Dinas Ketenagakerjaan setempat sesuai lokasi
pelaksanaan kegiatan pembinaan (untuk pelatihan
Hiperkes)
 Pemberitahuan tersebut dilengkapi dengan jadwal
yang sesuai kurikulum dan silabi dengan jumlah jam
pelajaran sesuai ketentuan perundangan.
 Evaluasi kegiatan pembinaan oleh penyelenggara
dan Pengawas Ketenagakerjaan  BAP;
 Penyelenggara menyusun laporan pelaksanaan
Kegiatan;
 Permohonan penerbitan sertifikat diajukan paling
lambat 2 (dua) minggu setelah kegiatan selesai.
 Permohonan tersebut dilengkapi dengan:
 Laporan pelaksanaan kegiatan;
 BAP Dinas Ketenagakerjaan
 Jadwal kegiatan;
 Daftar hadir peserta dan narasumber;
 Biodata peserta (hard dan soft file);
 Daftar nilai (pre tes, pos tes dan ujian praktek);
 Pas Photo peserta ukuran 4x6 (2 lbr)
 Kementerian Ketenagakerjaan menerbitkan
sertifikat pembinaan sesuai ketentuan perundangan.
 Dinas Ketenagakerjaan yang membidangi
Pengawasan Ketenagakerjaan menerbitkan lisensi
dan buku kegiatan setelah setifikat diterbitkan 
petugas P3K di tempat kerja
PERMASALAHAN

 Jumlah Jam Pelajaran

 Narasumber

 Judul materi

 Kelengkapan materi

 Praktek

 Alokasi waktu

 Jumlah peserta

 Ujian/evaluasi

 BAP
Petugas P3K di Tempat Kerja

Acuan:

Kepdirjen PPK No.KEP.


53/DJPPK/VIII/2009 Tentang Pedoman
Pelatihan dan Pemberian Lisensi
Petugas P3K di Tempat Kerja.
1. PESERTA

Peserta adalah Pekerja/buruh yang akan


ditunjuk sebagai petugas P3K di tempat
kerja.
Tidak mensyaratkan pendidikan.
2. PENYELENGGARA PEMBINAAN

Pihak-pihak yang dapat


menyelenggarakan pembinaan:
 Instansi yang bertanggung jawab dibidang
pengawasan Ketenagakerjaan
 Perusahaan Jasa K3 bidang pembinaan Kesja
 Pusat K3 dan balai-balainya
 Perusahaan (internal) bekerjasama dengan
Instansi yang bertanggungjawab di bidang
pengawasan KTK
 Lembaga lain yang dinyatakan memenuhi
syarat oleh Dirjen Binwasnaker
3. KURIKULUM PEMBINAAN
PETUGAS P3K DI TEMPAT KERJA

Materi Dasar :
 Dasar-dasar kesehatan kerja dan Peraturan Perundangan P3K
di Tempat Kerja (2 JP)
 Dasar-dasar P3K di tempat kerja (3 JP)
Materi Inti :
 Anatomi dan Fisiologi Manusia (2 JP)
 Pertolongan pertama pertama pada gangguan umum (4 JP)
 Resusitasi Jantung Paru (4 JP)
 Pertolongan pertama pada gangguan Lokal (5 JP)
 Pertolongan Pertama Pada gangguan kejang, Pajanan Suhu
Lingkungan dan Bahan Kimia. (2 JP)
 Pertolongan pertama pada keadaan khusus (2 JP)
 Tanggap darurat dan Evakuasi Korban dalam pertolongan
pertama (3 JP)

JUMLAH : 27 JP + 3 JP EVALUASI = 30 JP
4. INSTRUKTUR

 Materi dasar diberikan oleh instruktur


yang berasal dari instansi yang
bertanggung jawab dibidang pengawasan
ketenagakerjaan  Pengawas
Ketenagakerjaan
 Materi inti dapat diberikan oleh instruktur
yang berasal dari praktisi, akademisi atau
instansi pemerintah terkait (yang memiliki
kompetensi)
5. EVALUASI

 Penyelenggara pelatihan bersama instansi


yang bertanggungjawab di bidang
Pengawasan KTK, berdasarkan :
 Prosentase kehadiran sekurang-kurangnya
80%
 Hasil ujian teori dan praktek sekurang-
kurangnya dg nilai 70
6. PEMBERIAN LISENSI DAN BUKU
KEGIATAN PETUGAS P3K DI TEMPAT KERJA

 Pengurus mengajukan permohonan kepada


Instansi yang bertanggung jawab dibidang
ketenagakerjaan setempat disertai lampiran:
 Surat keterangan penunjukkan dari perusahaan
sebagai Petugas P3K di Tempat Kerja
 Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari
dokter
 Surat pernyataan bersedia ditunjuk sebagai Petugas
P3K di Tempat Kerja
 Salinan sertifikat
 Pasfoto 2x3 berwarna sebanyak 2 lembar
PEMBERIAN LISENSI PETUGAS P3K
DI TEMPAT KERJA

 Lisensi petugas P3K di tempat kerja berlaku


selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal diterbitkan
dan dapat diperpanjang dengan mengajukan
permohonan dan lampiran sebagaimana diatas
disertai laporan kegiatan
Bentuk Lisensi
Petugas P3K Di Tempat Kerja

Tampak bagian depan :


9,5 CM

Logo LISENSI PETUGAS P3K Logo


Logo K3
Pemda DI TEMPAT KERJA
No. : /P3K/ /200...

Nama :
Tempat/tanggal lahir :
Perusahaan :
Alamat Perusahaan :
Jabatan :
Berlaku s/d :
5,5 cm
……………, tanggal-bulan-tahun
Kepala Dinas............... ......

Nama
NIP
7. BUKU KEGIATAN PETUGAS
P3K DI TEMPAT KERJA

 Petugas P3K di Tempat Kerja wajib memiliki Buku


Kegiatan Petugas P3K di Tempat Kerja.
 Buku Kegiatan Petugas P3K di Tempat Kerja
digunakan untuk mencatat semua kegiatan
dalam melakukan pertolongan pertama, latihan
pertolongan pertama ataupun dalam
pemeliharaan kotak P3K
 Buku kegiatan petugas P3K dikeluarkan oleh
Instansi yang bertanggung jawab dibidang
pengawasan ketenagakerjaan setempat 
Provinsi.
1. Halaman depan (cover)

DINAS TENAGA KERJA ....………….

BUKU KEGIATAN PETUGAS P3K

Buku Kegiatan Petugas


P3K di tempat kerja DIBERIKAN KEPADA

16 cm ............................................................................

Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja


dan Transmigrasi
No. PER-15/MEN/VIII/2008

10,5 cm
2. Halaman 1 (satu)

BUKU KEGIATAN
PETUGAS P3K DI TEMPAT KERJA

No. Lisensi..............

Nama :
Tempat/tanggal lahir :
Perusahaan :
Alamat Perusahaan :
Buku Kegiatan Petugas
Jabatan :
P3K di tempat kerja

............,.......................
Kepala Bidang/Unit
Pengawasan Ketenagakerjaan

Nama
NIP
1 K3 - Upaya K3 terkait gizi kerja dan penyelenggaraan makan di tempat kerja
Penyelenggaraan - Peraturan perundangan terkait Gizi Kerja & Penyelengaraan Makan di tempat
Makan di tempat kerja
- Perijinan/Rekomendasi perusahaan katering pengelola makanan bagi tenaga
kerja
kerja
- Penangaan keracunan makan di tempat kerja
- Pengenalan sumber bahaya spesifik dan pencegahan kecelakaan kerja terkait
penyelenggaraan makanan.
· Pencegahan kecelakaan listrik
· Pencegahan kecelakaan dari peralatan dapur
· Pencegahan kebakaran dan Penyediaan Alat Pemadam Api Ringan
(APAR)
2 Dasar-dasar Gizi - Latar belakang pentingnya gizi kerja
Kerja - Unsur-unsur Gizi (Spesifikasi Zat Gizi) dan fungsinya
- Pengaruh pengolahan makanan terhadap kandungan gizi

Food
- Faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan gizi tenaga kerja
3 Hygiene dan - Higiene dan sanitasi makanan dan minuman
sanitasi - Pencemaran makanan dan air minum (mikroba, pestisida, kimia, zat pengawet,
penyelenggaraan pewarna dan penyedap rasa)

Handler
makan di tempat - Syarat air minum dan air untuk mengolah makanan
- Higiene sanitasi petugas penjamah makanan (food handler)
kerja - Higiene dan sanitasi dapur, ruang makan, peralatan dan prosedur
pembersihan peralatan penyelenggaraan makanan
- Penyimpanan bahan pangan dan bahan makanan
- Penanganan limbah makanan
4 Gizi Kerja dan - Kebutuhan dan kecukupan zat gizi bagi tenaga kerja
Produktivitas - Pengaruh zat gizi terhadap produktifitas
- Jenis-jenis pekerjaan dan kebutuhan kalorinya
- Perhitungan kebutuhan energi yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
- Praktek menghitung kebutuhan kalori tenaga kerja

5 Managemen - Mekanisme dan proses penyelenggaraan makanan di tempat kerja


Penyelenggaraan - Organisasi pengelola kantin dan perusahaan catering
makanan bagi - Penanganan makanan (food handling) secara aman
- Sistem pelayanan makanan di tempat kerja
tenaga kerja
- Pengaturan menu makanan
- Praktek menyusun menu makanan bagi pekerja

6 Praktek - Kunjungan lapangan


Lapangan - Presentasi hasil kunjungan lapangan
- Diskusi
7. Evaluasi - Pre test &
- Pos test
HIV/AIDS di Tempat Kerja

Acuan:

Kepdirjen PPK No.KEP. 20/DJPPK/VI/2005


Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pencegahan dan Penanggulangan
HIV/AIDS di Tempat Kerja.
1. PESERTA

Manajer
Supevisor
Pengurus dan Anggota P2K3
Dokter Perusahaan
Paramedis Perusahaan
Pengurus dan Anggota SP/SB.
2. Kurikulum
No. Materi JP
1. Pengetahuan dasar HIV/AIDS dan dampaknya terhadap dunia kerja. 2
2. Peraturan perundangan keselamatan dan kesehatan kerja dan kebijakan pemerintah dalam 1
pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja
3. HIV/AIDS dan hak azasi manusia (HAM) 1
4. Peran pengusaha dalam pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja 1
5. Peran serikat pekerja/buruh dan pekerja/buruh dalam pencegahan dan penanggulangan 2
HIV/AIDS di tempat kerja
6. Dimensi jender di tempat kerja dalam kaitannya dengan HIV/AIDS 1
7. Program - program pencegahan HIV/AIDS di tempat kerja 2
8. Prosedur keselamatan dan kesehatan kerja dalam pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS 2
di tempat kerja
9. Testing dan konseling sukarela (Voluntary Conselling and Testing) 3
10. Diskusi kelompok 2
11. Evaluasi 1
3. INSTRUKTUR

 Sudah mengikuti pendidikan pencegahan


dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat
kerja
DOKTER DAN PARAMEDIS
PERUSAHAAN (HIPERKES)

 Dilaksanakan berkoordinasi dengan


Direktorat Bina K3
kesjanaker@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai