dan Pengawasannya
3
dan melaporkannya secara regular/berkala
pelaporan
Pelaksanaan LH
Baik &
4
Izin
Lingkungan Sehat
Usaha dan/atau kegiatan yang dikecualikan dalam Inpres 10/2011 (Inpres 06/2013)
• Permohonan yang telah mendapat persetujuan prinsip dari Menteri Kehutanan;
• Pelaksanaan pembangunan nasional yang bersifat vital, yaitu: geothermal, migas,
ketenagalistrikan, lahan untuk padi dan tebu
• Pemanfaatan izin pemanfaatan hutan dan/atau penggunaan kawasan hutan yang telah ada sepanjang izin
di bidang usahanya masih berlaku
Peta Indikatif Penundaan Izin Baru (PIPIB) – Revisi 4
Rencana
Lingkungan/
Usaha Dampak
dan/atau Ekosistem
Kegiatan
Proses Penilaian
Proses Proses
dan Pemeriksaan Pelaksanann
Penapisan & Penyusunan Izin
Dokumen LH Izin
Penentuan Dokumen Lingkungan
serta Penerbitan Lingkungan
Kewenangan Lingkungan Hidup
Izin Lingkungan
Masyarakat
(Pengumuman Masyarakat Penaatan terhadap
Permohonan izin (Pengumuman BML & KBKL
lingkungan) izin lingkungan)
Masyarakat
(Pengumuman Masyarakat Penaatan terhadap
Pemrakarsa Permohonan izin (Pengumuman BML & KBKL
lingkungan) izin lingkungan)
Penurunan Beban
Pencemaran dan
Laju Kerusakan LH
Pemrakarsa adalah setiap orang atau
instansi pemerintah yang bertanggung Kualitas
Lingkungan
jawab atas suatu usaha dan/atau kegiatan Hidup yang
baik dan
yang akan dilaksanakan sehat
Perubahan Izin Lingkungan
Pemraksara yang 1. Tanpa melalui penyusunan dokumen LH;
telah memiliki 2. Dengan melalui penyusunan dokumen LH
dokumen LH dan a. Wajib Amdal: Amdal Baru (Pengembangan)
Persetujuannya atau Adendum Andal & RKL-RPL;
sebelum
b. UKL-UPL: UKL-UPL Baru Pengembangan atau
berlakunya PP
27/2012
Amdal Baru Pengembangan
Perubahan Pelaksanaan
Pemegang Izin Perubahan Izin
Usaha dan/atau Perubahan Usaha
Lingkungan Lingkungan
Kegiatan dan/atau Kegiatan
a
Kegiatan Produksi &
PSC Paska Operasi
Eksplorasi
c e
informasi secara
Eksplorasi
terperinci dan teliti Studi
Kelayakan
Kelayakan ekonomis dan teknis (FS)
usaha pertambangan, termasuk
kelayakan lingkungan serta Sumber: Pasal 1 UU No. 4 Tahun 2009 dan Pasal 22 Ayat (2), Pasal 23, Pasal 26,
perencanaan pascatambang Pasal 29 Ayat (2)PP No. 23/2010)
Izin Usaha Pertambangan (IUP)
Operasi Produksi
IUP Operasi Produksi adalah izin Persyaratan IUP Operasi Produksi
1. Aspek manajemen;
Kegiatan
2. Aspek izin usaha;
audit
3. Aspek lingkungan hidup; legalitas izin
4. Aspek penerimaan negara;
5. Aspek tenurial
Audit Legalistas Izin KPK: Kepatuhan di Bidang
Lingkungan Hidup untuk Kegiatan Pertambangan
1. Perusahaan telah memiliki izin lingkungan beserta
dokumen LH;
2. Perusahaan telah melakukan perubahan izin
lingkungan bila terjadi perubahan usaha dan/atau
kegiatan;
3. Perusahaan telah memiliki laporan pelaksanaan izin
lingkungan (RKL-RPL)
4. Prosedur dan implementasi reklamasi;
5. Prosedur dan implementasu pengukuran kehati
6. Pelaksanaan kegiatan Revegetasi Izin pinjam pakai
kawasan hutan;
Audit Legalistas Izin KPK: Kepatuhan di Bidang
Lingkungan Hidup untuk Kegiatan Perkebunan
1 Kriteria Baku
Kerusakan
c Kerusakan LH-
Kebakaran 2 Kriteria Baku
Kerusakan Akibat
Hutan/Lahan
Ekosistem Perubahan Iklim
g Kerusakan •Kenaikan suhu
Karst •SLR
f Kerusakan gambut •Badai
a Kerusakan Tanah h Kerusakan ekosistem •Kekeringan
untuk Produksi lainnya sesuai iptek
Biomassa
d Kerusakan
Mangrove
e Kerusakan
Lamun b Kerusakan Terumbu
Sumber: Pasal 21 UU 32/2009
Karang
Kewajiban Pemegang Izin Lingkungan
Pasal 68 UU 32/2009: Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban
memberikan informasi yang terkait dengan PPLH secara benar, akurat, terbuka dan tepat
waktu, menjaga keberlanjutan fungsi LH, menaati ketentuan BML dan/atau KBKL
PPLH Berwenang:
• melakukan pemantauan;
• meminta keterangan;
• membuat salinan dari dokumen
dan/atau membuat catatan yang Tingkat
diperlukan;
• memasuki tempat tertentu; Implementasi Ketaatan
• memotret;
• membuat rekaman audio visual;
Izin Lingkungan & Izin PPLH serta
• mengambil sampel; Continuous Improvement • PUU Bid. PPLH
• memeriksa peralatan;
• Izin
• memeriksa instalasi dan/atau
c Menetapkan
Lingkungan
alat transportasi; dan/atau
• menghentikan pelanggaran Pejabat Pengawas
tertentu.
(Psl 74) Lingkungan Hidup
Sumber: Pasal 71 dan Pasal 72 UU No. 32 Tahun 2009
PENGAWASAN LAPIS KEDUA
(second line inspection)
PENANGGUNG JAWAB USAHA dan/atau KEGIATAN
Izin Lingkungan
diterbitkan
PEMDA
*Impact significance is not necessarily related to the impact magnitude. Sometimes very small impacts, such
as the disturbance of the nest of a pair of endangered birds, may be significant. When determining the
significance of the potential impacts of a proposal, all of the above factors should be taken into consideration.
Sumber: The United Nations University, RMIT University, and the United Nations Environment Programme (UNEP) under a Creative
Commons License 2007
Tipologi Dampak Lingkungan dan Tipe Dampak
Lingkungan
Tipe Dampak Lingkungan
Tipologi/
Kualitas Air Flora-Fauna dan etc
Karakteristik
Kehidupan Liar
Dampak
Lingkungan
nature
magnitude
extent/location
timing
duration
reversibility
likelihood (risk)
significance
Adapted from The World Bank (1995)
Dampak-Dampak Lingkungan yang tercantum dalam RKL-RPL
Komponen Prakiraan dan Evaluasi (ANDAL)
Rencana
Kegiatan Pelingkupan (KA)
Dampak
Komponen Dampak Penting
Lingkungan
DPH
Potensial
Hidup
Prakiraan Evaluasi
Kegiatan Holistik
Lain Evaluasi
disekitarnya Dampak
Saran, Pendapat
Potensial
danTanggapan
(SPT) Dampak
Masyarakat Tidak Arahan
DTPH Penting RKL-RPL
Tidak
Tidak Dikelola
Dikelola dan Dikelola
dan Dipantau dan
Dipantau Dipantau
keterangan Dikelola RKL & RPL
dan
Penekanan Dalam
Dipantau
Revisi Pedoman
Penyusunan dan
Penilaian Amdal
Konsep Dasar Andal dan RKL-RPL
ANDAL RKL-RPL
Rencana Rencana
Dampak Prakiraan Pengelolaan Pemantuan
Rona
Penting Dampak & Lingkungan Lingkungan
Lingkungan untuk
Hipotetik Evaluasi untuk
Hidup Awal Dampak Dampak
(DPH) secara Holistik
Penting Penting
dst
Keterangan: PLH = Pengelolaan Lingkungan Hidup
Contoh Matrik Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dampak Indikator keberhasilan
Sumber Bentuk pengelolaan Lokasi pengelolaan Periode pengelolaan
No. Lingkungan pengelolaan lingkungan Institusi pengelolaan lingkungan hidup
Dampak lingkungan hidup lingkungan hidup lingkungan hidup
yang dikelola hidup
Dampak Penting Yang Dikelola (Hasil Arahan Pengelolaan pada ANDAL)
1. Penurunan Kegiatan Konsentrasi debu yang a. Melakukan a. Di dalam tapak minimal sehari dua a. Instansi Pelaksana yaitu PT X
kualitas udara mobilisasi alat timbul tidak melebihi penyiraman jalan proyek yang menjadi kali selaku pemrakarsa dan kontrakor
ambien dan bahan baku mutu udara secara berkala sumber pencemar pelaksana kegiatan konstruksi
(parameter pada tahap ambien untuk kualitas udara,
debu) konstruksi parameter debu b. Memasang plat b. Instansi Pengawas yaitu BLHD
penghalang pada ban b. Di jalan angkut yang Kabupaten X, DInas PU Kab X,
kendaraan angkut melalui permukiman BLH Provinsi Y, DInas PU Prov Y
warga
c. Instansi Penerima Laporan yaitu
c. Lokasi rinci dapat BLHD Kabupaten X, DInas PU
dilihat pada peta 2.1 Kab X, BLH Provinsi Y, DInas PU
Prov Y
2. Peningkatan Erosi tanah Stabilnya laju a. Menanami area sekitar a. Di area sekitar a. Penanaman a. Instansi Pelaksana penanaman
laju karena sebab sedimentasi di area waduk dengan waduk dalam radius sekali dan pemberian pemahaman di
sedimentasi di alamiah sekitar waduk selama tanaman penahan 5 km dengan batas sosial yaitu PT X selaku
waduk maupun umur waduk erosi pemeliharaa pemrakarsa
antropogenik b. Di batas sosial yang n setiap b. Instansi pelaksana pemberian
pada area b. Memberikan mungkin bulan sekali pemahaman di luar batas sosial
yang pemahaman kepada memberikan yaitu pemda kab X
berdekatan penduduk yang kontribusi terhadap b. Pemberian c. Instansi Pengawas yaitu BLHD
dengan beraktivitas di daerah peningkatan erosi pemahama Kabupaten X, DInas PU Kab X,
waduk rawan erosi guna antropogenik n dilakukan BLH Provinsi Y, DInas PU Prov Y
mengurangi kegiatan sekali d. Instansi Penerima Laporan yaitu
yang dapat menjadi c. Di luar batas sosial setahun BLHD Kabupaten X, DInas PU
sumber erosi yang masih mungkin
Kab X, BLH Provinsi Y, DInas PU
antropogenik memberikan
Prov Y
kontribusi terhadap
peningkatan erosi
antropogenik
Beban erosi
TSS > 200 mg/L
Cr+6 > 0,5 mg/L
CHECK DAM /
SETTLING POND
Fe2SO4
47 ANDAL, RKL dan RPL– Kegiatan Penambangan, Pembangunan Jalan dan Pembangunan Pabrik Preparasi Bijih di Blok BahodopiSumber: Andal & RKL-RPL PT Vale
Tangki pencampur
(FeSO4 + Air)
Reservoir
Air Tangki Kolam Pengendapan
Injeksi Untuk menangkap chrome total
harian dalam bentuk senyawa dengan
valensi 3 (kolam pengendapan
akan direklaim secara berkala)
Pengaturan dosis
Injeksi
Data debit air
& Kadar Cr+6
Outlet treatment
FeSO4.H2O Fe2+ + SO42- + H2O
Fe2+ Fe3+ + e x3
Cr 6+ + 3e Cr 3+ x1
+
Kompartemen
Cr6+ + 3Fe2+ Cr3+ + 3Fe3+
Injeksi
Molecule relative FeSO 4.H2O = 170,
Injeksi
Molecule relative Cr+6 = 52
48 ANDAL, RKL dan RPL– Kegiatan Penambangan, Pembangunan Jalan dan Pembangunan Pabrik Preparasi Bijih di Blok BahodopiSumber: Andal & RKL-RPL PT Vale
Matrik Pemantauan Lingkungan Hidup
Matrik atau tabel tersebut disusun dengan urutan sbb.:
1. Dampak yang dipantau, yang terdiri dari: jenis dampak yang terjadi,
komponen lingkungan yang terkena dampak, dan indikator/parameter
yang dipantau dan sumber dampak.
2. Bentuk pemantauan lingkungan hidup yang terdiri dari metode
pengumpulan dan analisis data, lokasi pemantauan, waktu dan
frekuensi pemantauan.
3. Institusi pemantau lingkungan hidup, yang terdiri dari pelaksana
pemantauan, pengawas pemantauan dan penerima laporan
pemantauan.
No Dampak yang Dipantau Metode Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantau Lingkungan
Hidup
Jenis dampak Indicator/ Sumber Metode Lokasi Waktu & Pelak- Penga-was Penerima
yang timbul parameter dampak Pengumpulan & Pantau Frek. sana Laporan
Analisis Data
Contoh Matrik Pemantauan Lingkungan Hidup
Dampak Lingkungan yang Bentuk Pemantauan Lingkungan Institusi Pemantauan Lingkungan
Dipantau Hidup Hidup
Jenis Dampak
Metode
No yang Timbul Indikator
Pengumpul
. (bisa di / Sumber Lokasi Waktu & Pengawa Penerima
an & Pelaksana
ambien dan Paramete Dampak Pantau Frekuensi s Laporan
Analisis
bisa di r
Data
sumbernya)
1 Penurunan Kedalam Dewateri Pemantaua Sumur Satu PT XYZ BLHD BLHD kab
muka air an/ ng dari n langsung pantau A, bulan dua selaku kab A, A, BLHD
tanah (MAT) ketinggia tahap pada sumur B, C, D dan kali pemrakarsa BLHD Prov B,
n MAT operasio pantau E yang dan seluruh Prov B, Dinas PU
nal dengan berada di kontraktor Dinas PU Prov B,
tambang menggunak koordinat penambang Prov B, Dinas PU
an ……. Dst an Dinas PU Kab A
piezometer Kab A
(lokasi rinci
pada peta di
lampiran
…..)
Konsep Dasar UKL-UPL
Deskripsi
Komponen Rencana
Besaran Pengelolaan Pemantauan
Usaha dan/atau Dampak Lingkungan Lingkungan
Kegiatan Penyebab Lingkungan Dampak
Hidup Hidup
Dampak Lingkungan
SE-MENLH tentang
Pelaksanaan
Pasal 121 UU 32/2009
Belum Memiliki
1. Usaha dan/atau
Kegiatan sudah DELH atau DPLH
• Sanksi Administrasi
memiliki Izin Usaha yang Telah
SEBELUM 3 Oktober Disetujui SE- Teguran Tertulis (Paling
Lambat 18 bulan setelah
2009, MENLH SE)
2. Sudah beroperasi
SEBELUM 3 Oktober Tidak • Penyusunan dan Penilaian
2009; DELH/DPLH (6 Bulan)
3. Lokasi usaha dan/atau
Berlaku Izin Lingkungan
kegiatan sesuai
dengan rencana tata
ruang,; dan, 1. Usaha dan/atau Kegiatan sudah memiliki Izin Jika Tidak
4. belum memiliki Usaha SETELAH 3 Oktober 2009, dan
dokumen lingkungan 2. belum memiliki dokumen lingkungan Pasal 109
UU32/2009
Waktu/Time Line UU 32/2009
3 Okt 2011
PP 27/2012 Saat ini
3 Okt 2009 23 Feb 2012
Timeline Pelaksaan SE-MENLH Pasal 121 UU No. 32 Tahun 2009
Batas akhir penerbitan
SE-MENLH Pasal Batas akhir
persetujuan DELH/DPLH dan Izin
121 UU 32/2009 penerapan sanksi
Lingkungan untuk penerapan
(mulai berlaku 27 Administrasi
sanksi Administrasi
Desember 2013) (27 Juni 2015)
27 Juni 2015
Penegakan Hukum
Administrasi LH:
Penerapan sanksi
administrasi
27 Des teguran tertulis 27 Juni 27 Des
2013 2015 2015
Keterangan: (PENTING)
• Jika penerapan sanksi administrasi dilakukan pada tanggal 1 Januari 2014, maka dalam masa 6 (enam)
bulan, DELH/DPLH sudah harus disusun dan dinilai/diperiksa serta diterbitkan persetujuannya dan izin
lingkungan (JIKA DISETUJUI), (1 Juli 2014).
• Untuk usaha dan/atau kegiatan pemerintah, masa penerapan sanksi administrasi disesuaikan dengan
penganggaran untuk penyusunan dan penilaian/pemeriksaan DELH dan DPLH
Penegakan Hukum terhadap Izin Lingkungan
Penegakan hukum, Tantangan Pasal 98-100 UU 32/2009:
yang harus dijawab untuk Pelanggaran Baku Mutu Lingkungan Hidup (BML) dan Kriteria
meningkatkan efektivitas izin Baku Kerusakan Lingkungan Hidup (KBKL) Penjara dan
lingkungan Denda
kasih
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)
Deputi I Bidang Tata Lingkungan – Asdep Kajian Dampak Lingkungan