20 APRIL 2012
I. KONSTRUKSI JAR-DIST
1
1.1. Macam - macam konstruksi jaringan distribusi tegangan menengah
Berdasarkan peralatan dan material serta cara pemasangannya konstruksi jtm
dibedakan menjadi :
•Saluran udara tegangan menengah (SUTM) penghantar telanjang (kawat) atau
kawat berselubung (AAAC-S) direntang diatas tiang dan dipasang pada isolator
•Saluran kabel udara tegangan menengah (SKUTM) penghantar berisolasi
(kabel xlpe) dipilin, direntang diudara diikat / digantung dengan penjepit kabel
dan dipasang pada tiang
•Saluran kabel tegangan menengah (SKTM) penghantar berisolasi (kabel xlpe)
digelar dan ditanam di dalam tanah
2
Berdasarkan banyak fasa dibedakan mejadi :
•JTM 3 fasa - 3 kawat
•JTM 3 fasa - 4 kawat
Secara ekonomis SUTM lebih murah dibandingkan SKUTM dan SKTM.
SKUTM dimaksudkan untuk keperluan tertentu misalnya penyeberangan
melintang diatas jalan raya / jalan kereta api
Sedangkan SKTM tingkat keamanannya lebih tinggi, cocok dipasang di
daerah perkotaan yang ramai / padat dengan bangunan yang tinggi
3
1.2. LOKASI DAN KONSTRUKSI JTM
Pertimbangan pemilihan lokasi dan konstruksi JTM adalah : aman, murah dan
estetika baik
•Aman berarti dalam kondisi apapun tidak menyebabkan terjadinya kerusakan
pada peralatan jtm dan lingkungan sekitarnya serta tidak menyebabkan terjadinya
kecelakaan akibat bahaya listrik maupun konstruksi jtm
•Murah berarti biaya konstruksi, pemasangan, pengoperasian sampai
pemeliharaannya tidak tinggi karena :
•Lintasan JTM dari titik awal sampai dengan titik akhir diusahakan merupakan
garis lurus
•Lintasan JTM mudah dijangkau
4
• Estetika baik, pada dasarnya bila standar konstruksi dan ketentuan
pemasangannya dipenuhi, maka secara estetika saluran JTM baik,
tetapi mungkin karena pemasangan yang kurang benar atau adanya
perubahan akibat gangguan, maka yang terlihat saluran Jaringan
Tegangan Menengah menjadi tidak rapi
5
1.3. PEMILIHAN KONSTRUKSI SUTM
Didasarkan posisi atau letak dan arah lintasan saluran :
1. Konstruksi pada tiang awal / akhir.
2. Konstruksi pada tiang dengan tarikan lurus.
3. Konstruksi pada tiang dengan tarikan sudut kecil.
4. Konstruksi pada tiang dengan tarikan sudut besar.
5. Konstruksi pada tiang percabangan saluran.
6. Konstruksi pada tiang penegang.
6
SUTM A3C3 X 35 KHUSUS (GAWANG MAX = 100 M)
20 180 400 600
00 150 300 450 750 900
1 X PIN 2 X PIN
ISOLATOR
1 X 11 / 200
TIANG
BETON
1 X L (LIGHT) 1 X M (MEDIUM)
STAY
TANPA
STAY
7
SUTM A3C 3 X 35 GABUNGAN SUTR - TIC GAWANG MAX = 50 M
50 400 600
00 150 300 450 750 900
1 X PIN 2 X PIN
ISOLATOR
1 X L (LIGHT) 1 X M (MEDIUM)
STAY
TANPA
STAY
8
SUTM A3C 3 X 70 GABUNGAN SUTR - TIC GAWANG MAX = 50 M
9
SUTM A3C 3 X 70 KHUSUS GAWANG MAX = 50 M
1 X 11 / 200
TIANG
BETON
10
SUTM A3C 3 X 150 / 3 X 70 GABUNGAN SUTR TIC GAWANG MAX = 50 M
20 400 600
00 150 300 450 750 900
1 X 350
TIANG
BETON
1 X M (MEDIUM) 1 X H (HEAVY) 2X
H (HEAVY)
STAY
TANPA
STAY 11
KONSTRUKSI PEMASANGAN KABEL NAIK PADA TIANG
AWAL / AKHIR / PENEGANG DILENGKAPI DENGAN ARESTER
12
KETERANGAN:
13
KONSTRUKSI PEMASANGAN KABEL NAIK DUA SALURAN PADA TIANG AWAL / AKHIR
14
KETERANGAN:
15
KONSTRUKSI PEMASANGAN KABEL TURUN PADA TIANG TUMPU DILENGKAPI ARESTER
16
KETERANGAN :
17
KONSTRUKSI PEMASANGAN TIANG AKHIR
Catatan:
Menggunakan 1 set stay heavy
Sisa kawat 3 meter, diikatkan pada hantaran dengan
dua parallel groove
18
KETERANGAN :
19
KONSTRUKSI PEMASANGAN TIANG TUMPU
20
Bila tidak ada tempat stay, menggunakan
Tiang beton 500 tanpa kawat penarik (stay)
Jaringan Penampang AAA C untuk SUTM
Span 2 2 2 2
35 mm 70 mm 150 mm / 70 mm
50 m Gab.SUTR – T/C 0 0 0 0 0 0
0 ÷ 20 0 ÷ 13 0 ÷7
SIRKIT TUNGGAL
50 m Gab SUTR – TIC 0 0 0 0 0 0
0 ÷ 10 0 ÷8 0 ÷5
SIRKIT GANDA
0 0 0 0 0 0
100 m 0 ÷ 20 0 ÷ 10 0 ÷5
21
KONSTRUKSI PEMASANGAN PADA TIANG TUMPU
22
KONSTRUKSI PEMASANGAN PADA TIANG TUMPU JENIS PORTAL
23
Catatan :
- Digunakan untuk 00 - 40
- Pengikatan penghantar 00 - 20 diatas Isolator
- Pengikatan penghantar 20 dileher Isolator
24
KONSTRUKSI PEMASANGAN PADA TIANG TUMPU SIRKIT GANDA
25
Catatan :
- Menggunakan tiang beton 11 – 500 daN
- Max jarak tiang ( span ) = 50 meter
- Hanya untuk jaringan lurus keluar dari GI
26
KONSTRUKSI PEMASANGAN PADA TIANG TARIKAN SUDUT MENGGUNAKAN
ISOLATOR TUMPU DOBEL
28
KONSTRUKSI PEMASANGAN PADA TIANG TARIKAN SUDUT MENGGUNAKAN
ISOLATOR TUMPU DOBEL DAN TIANG JENIS PORTAL
Catatan :
s
- Digunakan untuk sudut 400 – /d 600
- Stay digunakan bila tidak dipondasi
29
KONSTRUKSI PEMASANGAN PADA TIANG PENEGANG, TIANG
BETON BULAT 9/200 daN
30
KONSTRUKSI PEMASANGAN PADA TIANG PENEGANG / SUDUT UNTUK
JARAK RENTANG (SPAN) 100 S/D 125 M
31
Catatan :
- Dpakai pada setiap 15 gawang
- Parallel grove hanya hanya dipakai pada setiap 15 gawang
0
- Untuk span max 100m, dengan sudut max 60
- Untuk span max 125 m :
0 0
A 30 C & 70 max 18
0 0
A 30 C 35 max 10
- Menggunakan 2 set stay
32
KONSTRUKSI PEMASANGAN PADA TIANG PENEGANG / SUDUT
UNTUK JARAK RENTANG (SPAN) 125 S/D 170 M
33
Catatan :
1. Hanya untuk A3C 150 dan 70 mm
0
2. Untuk jaringan lurus dengan span 125 s/d d 170 m,sudut max 16 tanpa isolator tumpu
3. Parallel groove hanya dipakai pada setiap 15 gawang
4. Menggunakan 4 set stay medium
34
KONSTRUKSI PEMASANGAN PADA TIANG PENEGANG UNTUK
JARAK RENTANG (SPAN) 170 S/D 235 M
35
Catatan :
- Menggunakan tiang beton 350 daN
- Mengguanakan 4 set stay henvy
36
KONSTRUKSI PEMASANGAN PADA PERCABANGAN SILANG
37
KONSTRUKSI PEMASANGAN PADA PERCABANGAN SIKU
38
KONSTRUKSI PEMASANGAN PADA TIANG SUDUT 90 °
39
KONSTRUKSI PEMASANGAN RECLOSER ATAU SECTIONALIZER PADA TIANG PORTAL
40
KONSTRUKSI PEMASANGAN LOADBREAK SWITCH PADA TIANG PORTAL
41
LANJUT SEKSI
BERIKUTNYA
42