Anda di halaman 1dari 25

MAMMOGRAFI

Ita Indah Agustini

dr. Pembimbing: dr. Robert Mangiri, Sp.


Rad,M.Sc
MAMMOGRAFI
Definisi

Pemeriksaan payudara dengan


menggunakan sinar-X yang sensitive dan
akurat dalam menemukan kanker payudara
secara dini.
Sinar-X yang digunakan dalam mamografi
adalah yang berenergi rendah (30 – 50 kVa/
0,7 mSv) dan ini diatur sesuai dengan besar
kecil dan padat tidaknya payudara
Mammografi Konvensional

Mammografi
Modern
Mammografi pada awalnya dikembangkan secara
konvensional dengan gambar yang dituangkan dalam
film (film dalam kaset yang dirancang khusus). Namun
semakin berkembangnya zaman, produsen
mengembang alat mamografi digital.
Tujuan Penggunanaan

Untuk menyaring adanya kelainan neoplasma


ganas, namun lebih dari itu mammografi juga
bermanfaat untuk mendeteksi kelainan selain
keganasan. Mammografi mampu mendeteksi
karsinoma payudara ukuran kecil,lebih kecil dari
0,5 cm bahkan pada tumor yang tidak teraba
(unpalpable tumor)
Alat Pada Mesin Mammografi

1. Generator.
2. Tabung X-Ray
3. Automatic Exposure Control (AEC)/Filter
Secara otomatis mengontrol durasi pemaparan densitas
optimum dari mammogram dapat dipertahankan pada
berbagai ukuran dan kepadatan payudara yang berbeda.
Biasanya perangakat AEC ini diposisikan 3-5 cm posterior
putting susu dimana diperkirakan jaringan kelenjar yang
paling padat
4. Grid Radiasi Sekunder
Penggunaan sistem grid yang bergerak meningkatkan
resolusi dan kontras dengan menurunkan radiasi
hambur.
5. Film
6. Kompresi
Biasanya kompresi payudara diharapkan
mencapai ketebalan 4cm. Efek dari
kompresi:
Menurunkan dosis
Mengurangi sinar hambur, meningkatkan
kontras
Mengurangi ketidakjelasan geometric
Mengurang ketidakjelasan karena gerakan
Mengurangi perbedaan ketebalan dari
berbagai bagian payudara
Mengurangi overlapping jaringan,
meningkatkan resolusi.
Pemeriksaan Mammografi

Ada 2 tipe pemeriksaan dengan menggunakan mammografi:


1. Skrining
Skiring dengan mammografi dilakukan 1-2 tahun untuk
wanita yang berusai > 40 tahun dan setiap tahun pada
wanita yang berusai > 50 tahun. Namun disarankan juga
pada wanita usia < 40 tahun jika dia memiliki riwayat
keluarga menderita kanker payudara..

2. Diagnostik
Dilakukan pada wanita yang memiliki gejala simptomatik,
misalnya ketika ditemukan nipple discharge pada saat
pemeriksaan sadari atau kelainan ditemukan pada saat
melakukan skrining dengan mammografi.
Proyeksi Mammografi
Proyeksi supero inferior (cranio caudal)
Memperlihatkan struktur jaringan payudara dengan jelas
dilihat dari pandangan supero inferior.
Proyeksi mediolateral
Memperlihatkan struktur payudara terutama daerah
lateral.
Lateromedial
Memperlihatkan struktur payudara terutama daerah
medial.
Proyeksi aksila
Memperlihatkan kelenjar limfe aksila.
Mediolateral oblik
Memperlihatkan gambaran oblik struktur payudara dan
sebagian dari aksila.
Posisi yang utama digunakan pada mamografi
adalah kranio-kaudal dan mediolateral. Tetapi pada
beberapa pusat kedokteran menggunakan sering
juga posisi mediolateral oblik, terutama untuk
mengenal tumor-tumor yang letaknya di sebelah
lateral. Biasanya hanya digunakan tegangan antara
30-50 Kva dan ini dapat diatur sesuai dengan besar
kecil dan padat atau tidaknya payudara.
Prosedur Pemeriksaan

 Pasien berdiri di depan mesin sinar X khusus.


 Teknisi radiologi, meletakkan payudara Anda
(satu per satu) di antara dua bidang plastik.
Bidang ini kemudian menekan payudara
selama beberapa detik untuk meratakannya.
 Semakin rata payudara Anda, makin baik
gambarnya. Paling sering dua gambar diambil
dari masing-masing payudara, satu dari
samping dan satu dari atas. Mammogram
skrining memakan waktu sekitar 15 menit dari
awal sampai akhir.
Persiapan Mammografi

 Cara terbaik adalah untuk jadwal


mammogram bagi perempuan yang tidak
menopause 5 sampai 7 hari terakhir setelah
menstruasi.
 Memakai pakaian yang mudah dilepas.
 Pasien tidak boleh menggunakan
deodoran,parfum, atau bedak sebelum
pemeriksaan karena dapat menghasilkan
artefak pada mammogram
yang mengakibatkan salah tafsir
Pembacaan

TANDA PRIMER
1.kepadatan tumor dengan peningkatan
dengan peningkatan densitas, batas
tumor tidak teratur, merupakan spikula
atau mempunyai ekor seperti komet.
2.Perbedaan besar tumor pada pemeriksaan
klinis dan mamografi..
3.Adanya mikrokalsifikasi yang spesifik.
TANDA SEKUNDER
1.Perubahan pada kulit berupa penebalan, dan
retraksi.
2.Kepadatan yang asimetris.
3.Keadaan daerah tumor dan jaringan
fibroglandular yang tak teratur.
4.Bertambahnya vaskularisasi yang asimetris
5.Pembesaran kelenjar aksiler.
• Jika tumor jinak, mamografi memberikan
tanda:
1.Lesi dengan densitas meningkat, batas
tegas, licin dan teratur.
2.Adanya halo sign
Faktor yang Mempengaruhi
Ketepatan Diagnostik

1. Mamogram yang berkualitas baik


2. Pembacaan dengan ahli radiologi yang
berpengalaman.
Nilai ketepatan diagnostik mamografi berkisar antara
80-94% untuk tumor ganas dan 90-93% untuk tumor
jinak.
Mamografi yang efektif membutuhkan gambar
berkualitas tinggi dengan densitas film dan kontras
yang optimal, dengan resolusi tinggi dan dosis
radiasi yang rendah. Hal ini sangat penting untuk
mendeteksi kanker kecil karena tanda-tanda
radiologis mungkin sangat halus.
USG dan MRI merupakan
teknik tambahan untuk
menunjang mamografi
dalam diagnosis kanker
payudara.
Mamografi yang efektif membutuhkan gambar
berkualitas tinggi dengan densitas film dan
kontras yang optimal, dengan resolusi tinggi
dan dosis radiasi yang rendah. Hal ini sangat
penting untuk mendeteksi kanker kecil karena
tanda-tanda radiologis mungkin sangat halus.
Indikasi Mammografi

Adanya benjolan pada payudara.


 Adanya rasa tidak enak /nyeri pada payudara.
Pada penderita dengan riwayat risiko tinggi untuk
mendapatkan keganasan payudara.
Ditemukan nipple discharge pada saat pemeriksaan
sadari ataupun secara tidak sengaja ditemukan pada
saat melakukan skrining dengan menggunakan USG.
 Pembesaran kelenjar aksiler yang meragukan.
 Penyakit paget pada puting susu.
Adanya penyebab metastasis tanpa diketahui asal tumor
primer.
Referensi
1. Eka Yuda I. 2005. Radiologi Diagnostik, ed.2.
Jakarta. Balai Penerbit FKUI.
3.
http://id.scribd.com/doc/97357877/mammogr
afi-referat
4. Patel Pradip R. 2007. Lecture Notes, ed.2.
Jakarta. Penerbit Erlangga.
5. http://www.medscape.com/article/mammogr
aphy
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai