Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KASUS

DEMAM TIFOID
LAPORAN KASUS
DEMAM TIFOID

Disusun oleh:

Disusun oleh:
Nike Nindiyati
Nike Nindiyati
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. L
• Usia : 20 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Alamat : indramayu
• Agama : Islam
• Tanggal MRS : 6 maret 2020
• Tanggal KRS :
II. ANAMNESIS

• Keluhan utama : Demam sejak 5 hari yang lalu

Pasien datang dengan keluhan demam sejak 5 hari


SMRS,demam naik turun dan suhunya naik ketika sore
menjelang malam,keluhan lain nyeri ulu hati (+. mual
(+) muntah (+),nafsu makan menurun,BAB (-) sejak 4
hari SMRS.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Secondary Survey
• A. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
Vital Sign :
Tekanan Darah : 110/70mmHg
Nadi : 87 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 37,4°C
III. PEMERIKSAAN FISIK
B. Pemeriksaan khusus
Kepala
Mata : Konjungtiva tidak anemis , sklera tidak ikterik
Hidung : tidak ada secret/bau/perdarahan
Telinga : tidak ada secret/bau/perdarahan
Mulut : lidah tifoid (+)
Leher
KGB : tidak ada pembesaran
Tiroid : tidak ada pembesaran
III. PEMERIKSAAN FISIK
Thoraks
Paru
Inspeksi : Simetris, tidak ada retraksi
Palpasi : Fremitus raba normal
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Ves +/+ Rh -/- Wh -/-
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : redup
Auskultasi : S1 S2 tunggal
III. PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
Inspeksi : Cembung
Auskultasi : BU (+) Normal
Palpasi : Soepel,nyeri tekan ulu hati (+)
Perkusi : Tympani
Ekstremitas
• Akral Hangat + + Oedem - -
+ + - -
IV.DIAGNOSIS
Diagnosis
• Suspect demam tifoid
Terapi
• infuse RL 500 cc /24 jam
• injeksi omeprazol 2x40 mg
• Injeksi paracetamol 3x1gr
• Injeksi ceftriaxone 2x1 gr
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Laboratorium RDW :61,9
Hematologi BASOFIL : 13,1
Hb : 10,1 L : 2.700 EOSINOFIL : 1.5
WBC : 2700
GDS : 108
RBC : 3,83
UREUM :19,7
HGB : 10,1
KREATININ : 102,8
MCV :114.000
MCH :82 AST : 306,9
MCHC : 26,4 ALT : 102,8
TUBEX : 6
Hasil laboratorium
Hb : 10 • Tubex :6
Ht :
Leukosit: 12.000
Trombosit : 114.000
SGPT : 306,9
SGOT :102,8
Ureum:19,7
Kreatinin:102,8
GDS : 108
Prognosis

 Ad vitam : ad bonam
 Ad fungsionam : ad bonam
 Ad sanationam : dubia ad bonam
FOLLOW UP
7 MARET 2020
S : Demam (+) mual(- • Ekstermitas : akral
muntah (-) hangat ,oedem (-)
O :Td : 90/60 A: Demam tifoid
Nadi : 80
RR : 20X/menit P: Nacl 0,9 % 20 tpm
suhu : 37,8 pct 3x 500 mg
Throrax: rh -/- wh-/- Bj I thiampenicol 4x500 mg
BJ : II
pembahasan
DEFINISI
• Demam tifoid yaitu infeksi sistemik akut yg disebabkan oleh
salmonella enterik serotype typhi atau paratyphi.
• Enteric fever,tifus atau paratifus abdominalis.
EPIDEMIOLOGI

 WHO tahun 2003  17 juta kasus demam tifoid dan 600.000 kasus kematian
tiap tahun.

 Negara berkembang  penyakit endemis, 95% merupakan kasus rawat jalan

 Di Indonesia  tersebar secara merata di seluruh propinsi dengan insidensi


di daerah pedesaan 358/100.000 penduduk/tahun dan di daerah perkotaan
760/100.000 penduduk/ tahun atau sekitar 600.000 dan 1.5 juta kasus per
tahun.

 Usia penderita di Indonesia antara 3-19 tahun pada 91% kasus.


ETIOLOGI
S. typhi,Gram-negatif,
Bakteri S. paratyphi A, S.
mempunyai
paratyphi
Bakteri S.Bparatyphi
(S.Schotmuelleri)
flagela, tidak
S. typhi,Gram-negatif, A, S.
dan
berkapsul,
S. pa ratyphi
paratyphi
mempunyai Btidak membentuk
C tidak
(S.Schotmuelleri)
flagela,
spora.
(S.Hirschfeldii).
fakultatif
dan S. pa
berkapsul, tidak anaerob.
ratyphi membentuk
C
(S.Hirschfeldii).
spora. fakultatif anaerob.

Anti
Anti
gen
gen
som
som
atik
atik
(O)
(O)
yan
yan
gg
terd
terd
iri
iri
dari
dari
olig
olig
osak
osak
arid
arid
a,
a,
flag
flag
elar
elar
anti
anti
gen
gen
(H)
(H)
yan
yan
gg
terd
terd
iri
iri
dari
dari
prot
prot
ein
ein
dan
dan
env
env
elop
elop
ee
anti
anti
gen
gen
(K)
(K)
yan
yan
gg
terd
terd
iri
iri
poli
poli
saka
saka
rida.
rida.
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIK
• Masa inkubasi rata-rata bervariasi antara 7 – 20 hari

• Minggu pertama  demam, nyeri kepala, anoreksia,


mual, muntah, konstipasi.

• Minggu kedua  demam,bradikardi relatif, lidah tifoid,


pembesaran haati,dapat disertai ganguan kesadaran
dari yang ringan sampai berat.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan darah tepi

 Anemia ringan – berat


 Leukositosis /leukopenia
 Lpeningkatan LED
 Trombositopenia
 SGOT dan SGPT Meningkat.
2. Uji Serologis Uji
Widal

Tes Uji igM


Tubex Dipstick

Kultur
darah
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING

• Demam dengue
• Gastroentritis
• leptospirosis
TATALAKSANA

• MEDIKA MENTOSA
antibiotik :
• kloramfenikol 4x500 mg/hari oral atau iv hingga 7
hari bebas demam
• Tiamfenikol 4x500 mg.
• Kotrimoksasol 2x960 mg selama 2 minggu
• Ampisilin dan amoksisilin 50-150 mg/kgBB Selama 2
minggu.
Non medikamentosa

• Tirah baring
• Menjaga kebersihan
• Diet lunak
komplikasi
Komplikasi intestinal:
 Perdarahan usus
 Perforasi usus
 Peritonitis
Komplikasi ekstraintestinal:
 Miokardtis
 Meningitis
 Osteomilitis
 Pleuritis
 trombositopenia
PROGNOSIS

• Tergantung ketepatan terapi, usia, keadaan


kesehatan sebelumnya, dan ada tidaknya komplikasi.
• Di negara maju, dengan terapi antibiotik yang
adekuat, angka mortalitas <1%.
• Di negara berkembang, angka mortalitasnya >10%,
biasanya karena keterlambatan diagnosis, perawatan,
dan pengobatan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai