Farm,Apt
Vitamin :
Zat organik yang dibutuhkan tubuh dalam
jumlah kecil
Digunakan tubuh sebagai kofaktor untuk
enzim-enzim metabolisme
Berguna untuk mempertahankan kesehatan
Dapat diperoleh dari makanan sehari-hari
Penggunaan Vitamin
1. Pada defisiensi karena sindrom melabsorbsi :
pada pecandu alkohol(kekurangan B-Kompleks)
Anoreksia (asam folat)
Diet ketat (multivitamin)
Lansia (multivitamin)
Gastritis (vit B12)
2. Lansia
Proses faali dalam tubuh sudah mulai menurun
Sel-sel imun dalam tubuh tidak lagi efisien dalam
mereparasi kerusakan
Perubahan mukosa dan jonjot usus maka resorbsi
vitamin berkurang : dibutuhkan multivitamin
Fungsi otak mulai berkurang (menurunnya daya
ingat konsentrasi dan daya belajar) ; dibutuhkan
suplemen berupa vit B-kompleks
3. Pasien kronis dan pemakai obat
Penyakit kronis : diabetes, paru,
parkinson dll
menyebabkan tubuh kelebihan radikal
bebas dari batas normal : dibutuhkan
antioksidan (Vit A, C dan E)
Pengguna obat menahun : mengganggu
resorbsi, sintesa, penimbunan dan
eksresi enzim tertentu.
Contoh pengaruh obat :
a. INH, Hidralazin dan Penisilamin : antagonis
piridoksin (vitamin B6)
b. Tetrasiklin : Menghambat flora usus shg :
mengganggu sintesa vit B12, biotin dan Vit K.
c. Obat-obat lain yang dapat mengganggu
saluran cerna lainnya : antikonvulsi,
diuretik, sedatif, obat pengurang nafsu
makan, menimbulkan mual, sakit lambung,
diare, obstipasi dll
4. Untuk preventif :
Mengurangi resiko sakit infark miokard : Vit E,
Mengurangi resiko penyakit jantung dan pembuluh
darah : asam folat bisa kombinasi dengan vit B6
dan B12
5. Kondisi tertentu peningkatan
kebutuhan jumlah vitamin
Selama kehamilan (asam folat dan multivit)
Anak-anak masa pertumbuhan (A dan D)
Bayi sampai 3 bulan (vit K)
Orang-2 vegetarian (vit B12)
Diet melangsingkan tubuh (multivit)
Perokok dan olah ragawan berat (vitB-kompleks,
vit A, C dan E)
Pasca operasi, rontgen dan pada kondisi stress
lain (Vit A, C dan D)
Vitamin dibagi ke dlm 2 golongn :
1. Vitamin larut Air : B dan C
2. Vitamin larut Lemak : A, D, E dan K
DOSIS
Dosis pada defisiensi : 3 dd 5-10 mg pada
kondisi berat mak 30 mg
Untuk profilaksis : 3 dd 2-5 mg
Dalam sediaan obat : bentuk tiamin HCl =
aneurin HCl
b. Vit B2 (Riboflavin)
• Bentuk aktifnya dalam tubuh berfungsi sebagai koenzim dari
berbagai proses metabolisme.
• Defediensi :
sakit tenggorok dan radang disudut mulut (stomatitis
angularis)
Lidah berwarna merah dan licin
Glositis (radang lidah)
Pada mata : fotofobia, lakrimasi, gatal dan panas
Anemia
Riboflavin (vitamin B2)
• Komponen dr koensim
flavin FMN dan FAD
• Ensim yang bekerja pada
reaksi reduksi – oksidasi
(redoks)
• Memiliki fungsi sentral dlm
produksi energi dan
pernapasan seluler.
Sumber : susu, daging, telur, sayur-suyuran, ragi
roti dan padi-padian.
Indikasi : untuk defisiensi Riboflavin dan
defisiensi B-kompleks lain.
Dosis : Defisiensi :5- 10 mg sehari
profilaksis : 2 mg
c. Asam Nikotinat (niasin, Vit B3)
Dosis :
Untuk terapi antagonis piridoksin : 10 – 100 mg sehari
Profilaksis : 2-10 mg
Mual hamil : 50 mg
Depresi akibat pil anti hamil : 125 mg selama 7 hari
dalam sebulan
Scizofrenia : 1 dd 250-500 mg.
Vit A (Retinoid)
Vitamin D
penting dalam pengaturan reabsorbsi Ca dan fosfat di usus dan
ginjal.
Bersama hormon tiroid (kalsitonin) dan paratiroid (parathormon)
berperan dalam pengaturan mobilisasi Ca dari tulang
Kelebihan vit D : dapat menyebabkan hiperkalsemia dengan gejalanya
: anoreksia, mual muntah, sakit kepala dan hipertensi
Cegah dengan : penghentian vit D, diet rendah calsium
ergocalcife
rol
colecalci
ferol
Vitamin D dari makanan : terdapat pada : minyak ikan, lemak ikan dan
dalam jumlah sedikit pada mentega, susu, kuning telur, ragi dan daging.
Pada kulit terdapat provitamin D : dehidrokolesterol yang dengan
bantuan sinar UV akan diubah menjadi vit D.
Efek samping : Pada dosis diatas 300 unit sehari : gangguan sluran
cerna, sakit kepala, rasa lemah, hambatan sembuhnya luka, dan
dermatitis kontak karena penggunaan lokal.
Vitamin E
Penggunaan : fitomenadion
Berguna untuk mencegah pendarahan akibat defisiensi vit K : 5 –
10 mg secara oral atau im (maksimal 10-20 mg)
Untuk neonatus : 1 mg setelah lahir kemudian diulang 1 minggu
setelah ibu menyusui.
Efek toksik : pada pemberian iv cepat. kemerahan pada muka,
berkeringat, bronkospasme, sianosis, sakit pada dada dan kadang-
kadang menyebabkan kematian
Vitamin K
Elemen supra :
Adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah kurang dari 20 mg
sehari
Antara lain : Flour, Besi, Mangan, Zn, Selen, Iod, Krom dan Kobal
1. Kalsium
Penting untuk bahan bangun rangka, untuk perangsang
kontraksi otot dan penerusan impuls saraf.
Defisiensi : tulang lembek dan rapuh
Kebutuhan meningkat pada masa pertumbuhan, laktasi dan
wanita pasca monopouse. Bayi dengan susu buatan butuh
tambahan kalsium.
2. Fosfor
Fosfor terlibat dalam penggunaan vit B-kompleks.
Defisiensi terjadi pada : alkoholisme, pasien penyakit hati,
hiperparatiroidsme dan orang yang muntah berkepanjangan.
3. Magnesium
fungsi : mengaktivasi banyak sistem enzim, kofaktor pada
pengaturan suhu tubuh, kontraksi otot dan kepekaan saraf.
Defisiensi terjadi : pada alkoholisme, melabsorbsi, terapi diuretik,
diabetes.
4. Kalium
Merupakan kation penting dalam cairan intraseluler,
mengaktivasi transmisi impuls saraf, dan otot, kontraksi otot
dan metabolisme KH.
Hipokalemia terjadi pada : pasien terapi dengan diuretik kuat,
konsumsi obat jantung (digoksin)
gejala hipokalemia : mual, muntah, lamah otot, letih gangguan
kontraksi jantung dan ritme jantung.
Hiperkalemia terjadi : pada insuffisiensi ginjal, dan pemberian
kalium dosis besar dalam waktu lama.
Gejala : mual, kejang perut, oliguria, takikardia kemudian
bradikardia, lemas dan kesemutan anggota gerak.
5. Natrium
Merupakam cairan penting dalam cairan ekstraseluler penting
dalam mempengaruhi kontraksi otot dan penyampaian impuls
saraf
7. Flour
Terdapat pada gigi dan berperan dalam menurunkan insiden
karies gigi.
8. Besi (Fe)
Fe dibutuhkan untuk produksi hemogobin, sehingga kekurangan
Fe menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang ukuran
kecil dan rendah kandungan Hb: anemia hipokromik mikrositik.
9. Mangan (Mn)
Mangan penting dalam metabolisme protein, KH, menstimulasi
sintesis kolesterol hati, pembentukan tulang rawan dan asam
lemak.
11. Selenium
Memiliki aktivitas antioksidan yang lebih kuat dari vit E,
banyak digunakan pada terapi kangker karena kerjanya
menstimulasi sistem imun, dan menghambat pembelahan sel
12. Iodium
Iodium merupakan bagian dari hormon tiroid, pada keadaan
defisiensi menyebabkan hipertrofi kelenjer tiroid.
13. Krom
berfungsi sebagai kompleks kofaktor untuk insulin sehingga
berguna dalam penggunaan glukosa normal dalam tubuh
14. Cobalt
Fungsinya/ mekanisme : merangsang pembentukan
eritropoetin.
Dimana dapat meningkatkan absorpsi Fe di usus.
4 Ur Attention