Anda di halaman 1dari 33

SISTEM

PERNAPASAN
Sistem Pernafasan biasa
juga disebut dengan
Sistem Respirasi. Yaitu
proses pertukaran gas dan
menyalurkan udara ke
bagian tubuh yang
FUNGSI
• Mengambil oksigen (O₂) dari
atmosfer kedalam sel-sel
tubuh
• Mentranspor karbon dioksida
(CO₂) yang dihasilkan sel-sel
tubuh kembali ke atmosfer
]DIBAGI MENJADI...
Saluran Pernafasan Atas Saluran Pernafasan Bawah
• Mulut • Trakea
• Hidung • Bronkus
• Faring • Bronkiolus
• Laring • Alveolus
Pada pembahasan ini mengenai tentang
Saluran Pernafasan Bawah
PENYAKIT
1. Asma
2. Tuberkulosis
3. Bronktis
4. Pneumonia
5. Emfisema
6. Asfiksia
7. Kanker Paru-paru
ASMA
FPPT.com
PENGERTIAN
Asma merupakan kelainan berupa inflamasi
kronik saluran pernapasan yang
menyebabkan hypreaktivitas bronkus
terhadap berbagai ransangan.
Asma bersifat fluktuatif (hilang timbul)
artinya tidak mengganggu aktivitas tetapi
dapat eksaserbasi dengan gejala ringan
sampai berat.
GEJALA
• Mengi
• Batuk
• Sesak nafas
• Rasa berat didada
Gejala tersebut umumnya terjadi malam
atau dini hari
dan bersifat reversible.
KLASIFIKASI ASMA
• Asma saat tanpa serangan
Pada orang dewasa terdiri dari :
- Intermitten
- Persisten Ringan
- Persisten Sedang
- Persisten Berat
Sedangkan pada anak, secara arbiteri
Pedoman Nasional Asma Anak (PNAA)
- Asma episodik jarang
- Asma episodik sering
- Asma Persisten
• Asma saat serangan
klasifikasi berdasarkan frekuensi serangan
dan obat yang digunakan sehari hari
PATOFISIOLOGI & MEKANISME
• Hiperaktivitas bronkus merupakan
ciri khas asma. Pengukurannya
dengan uji provikasi beban kerja,
inhalasi udara dingin, inhalasi
antigen dan inhalasi non spesifik
• Pencetus asma antara lain
alergen, virus dan iritan yg dapat
menginduksi reson inflamasi akut
yg terdiri dari reksi asma dini dan
rekasi asma lambat. Yang
kemudian berlanjut menjadi
inflamasi dibronkus (infitrasi sel-
sel inflamasi terutama eosinofil
dan monosit)
• Penyempitan saluran napas yg terjadi merupakan suatu
hal yg kompleks. Karena lepasnya mediator dari sel
mast (ditemukan dipermukaan mukosa bronkus, lumen
jalan napas, dan bawah membran basal).

• Inhalasi alergen akan mengaktifkan sel mast


intralumen, marofag alveolar, nervus vagus

• Peregangan vegal refleks bronkus

• Mediator inflamasi yg dilepaskan oles sel mast dan


makrofag akan membuat epitel jalan lebih permeabel
(memudahkan alergen masuk)
menyebabkan serangan asma melalui sel
efektor sekunder (eosinofil, netrofil, pltelet dan limfosit)
• Senitisasi (inducer/sensitisizer)
seorang dengan risiko genetik dan
lingkungan apa bila tepapar dgn
pemicu
• Enhancer
seorang yang telah mengalami
sensitisasi, yg kemudian akan
mengalami inflamasi. Proses
inflamasi akan berlangsung lama
• Trigger
seorang yang telah terpapar
FAKTOR RESIKO
GENETIK LINGKUNGAN
a.Hipereaktivitas a.Alergi didalam ruangan
(tungau,debu,kucing,dll)
b.Atopi/alergi b.Alergi diluar ruangan
bronkus (aletmaria,serbuk sari)
c. Makanan
c. Faktor yang d.Obat-obatan tertentu
memodifikasi e.Asap rokok
penyakit genetik f. Polusi udara
g.Exercise induced asthma
d.Ras etik h.Perubahan cuaca
PENCEGAHAN
PRIMER SEKUNDER
(mencegah sensitisasi pada (Mencegah inflamasi pd anak
bayi) yg telah tersintesis)
•Menghindari asap rokok •Menghindari asap rokok
•Diet hipoalergenik ibu hamil •Menghindari alergen (tungau,
dan menusui debu)
•Pemberian asi eksklusif
TERSIER
Mencegah manifes pada anak yang telah
menunjukan manifestasi sebuah alergi
O
B
A
T
A
S
M
A
STUDI KASUS
STUDY KASUS
KETERANGAN UMUM KELUHAN UTAMA
• Nama : Ny. SC

Pasien mengeluh
Jenis kelamin : Perempuan
• Usia : 43 Tahun sesak ± 4 jam
• Agama : Islam sebelum masuk
• Status Pernikahan :
Menikah
rumah sakit
• Pekerjaan : PNS (SMRS).
• Alamat : Baloi Permai
• No Rekam Medis : 0164xx
• Tanggal masuk RS : 03
ANAMNESA
Pasien juga
Sejak 1 hari SMRS mengeluhkan batuk
pasien mengeluhkan berdahak, dahak
sesak nafas disertai campur buih, berwarna
bunyi ”ngik-ngik” putih, berdarah (-), dan
(mengi). Sesak nafas tidak berbau. Pasien
tersebut hilang timbul, lebih nyaman dengan
pasien mengeluhkan posisi duduk bila
sesak tiap hari dan serangan sesak timbul.
terasa lebih berat pada Pasien terakhir kali
dini hari sehingga mengeluhkan sesak
mengganggu aktivitas satu minggu yang lalu,
ANAMNESA
• Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat Pengobatan • Riwayat hipertensi : (-)
• Pasien rutin mengkonsumsi disangkal
obat semprot dan tablet yang • Riwayat sakit Jantung : (-)
didapat dari dokter disangkal
•  Riwayat Penyakit Dahulu • Riwayat asma :(+) Ayah
• Riwayat hipertensi : (-) pasien memiliki riwayat asma
disangkal • Riwayat alergi :(+) Anak
• Riwayat sakit Jantung : (-) perempuan pasien memiliki
disangkal alergi, bila udara dingin
• Riwayat sakit Ginjal : (-) sering timbul gatal-gatal
disangkal disertai bentol merah pada
• Riwayat asma : (+) kulit
pasien menderita asma sejak • Riwayat DM : (-) disangkal
ANAMNESA

• Riwayat Kebiasaan
Riwayat Merokok : (-)
Riwayat Minum alkohol : (-)
disangkal
Riwayat Minum obat-obatan jamu : (-)
disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
1. Tengkorak : tidak ada kelainan
Keadaan umum
2. Muka : tidak ada kelainan
- Kesadaran : kompos mentis
3. Mata : kelopak mata : oedem
- Kesan sakit : tampak sakit tidak ada
sedang 4. Telinga : tidak ada kelainan
Tanda vital 5. Hidung : pernafasan cuping
- Tekanan darah : 130/80 hidung tdk ada, sumbatan dan ingus
tidak ada
mmHg
6. Bibir & lidah : tidak ada kelainan
- Nadi : 116x/mnt
7. Rongga mulut & rongga leher :
reguler, equal, isi tidak ada kelainan
cukup Leher
- Suhu : 36,7° C 8. Trakea tidak terlihat adanya deviasi
- Pernafasan : 32x/mnt 9. Tekanan vena jugularis tdk
- Sianosis : tidak ada meningkat (5+0 cmH2O)
PEMERIKSAAN FISIK
Thorax Palpasi
Inspeksi • Kulit : tdk ada kelainan
• Bentuk : simetris, Barrel chest • Muskulatur : retaksi otot –
otot pernafasan
tdk ada
tambahan ada
• Ф frontal & sagital :Фfrontal < • Mammae: tdk ada kelainan
Фsagital
• Sela iga : tdk melebar tdk
• Sudut epigastrium : <900C menyempit
• Sela iga : tdk melebar tdk Thorax dan paru
menyempit • Pergerakan : simetris, kanan =
• Pergerakan : simetris kiri
• Muskulatur : retraksi otot – otot • Vocal fremitus : normal,
pernafasan kanan = kiri
tambahan (+) Ictus cordis
• Kulit : tdk ada kelainan Lokalisasi : ICS V linea
midklavikularis
• Tumor : tidak ada sinistra
• Ictus cordis : tdk terlihat Intensitas : tdk kuat angkat
PEMERIKSAAN FISIK
Perkusi kanan kiri Abdomen
• Batas bawah : vertebra X • Bentuk : datar
vertebra XI • Dinding perut : lembut
• Peranjakan : 1 sela iga • Nyeri tekan : tdk ada
(2cm) • Hepar : tdk teraba
Auskultasi : • Lien : tdk teraba
• Suara pernafasan : • Ren : tdk teraba
vesikuler, paru kanan = paru • CVA : nyeri ketok -/-
kiri • Auskultasi : bising usus : +
normal
• Suara tambahan : wheezing
Ekstremitas : tdk ada kelainan
+/+, ekspirasi memanjang,
Kulit : tdk ada kelainan
ronkhi +/+
• Vocal resonance : normal,
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

DARAH
• Hb : 12,9 gr/dL
• Eritrosit : 4,2 juta/mm3
• Leukosit : 12.600/mm3
• Hitung jenis sel : eosinofil 4 %
DIAGNOSA BANDING

ASMA AKUT SEDANG


PENGOBATAN
Terapi umum :
• 02 3 lpm NK
• Inhalasi salbutamol /20 menit (3x dalam 1 jam)
• Metilprednisolon 62,5 mg iv
• Evaluasi dalam 1 jam
• Keluhan sesak berkurang namun wheezing masih
ada,
• RR 24x/mnt, N 105x/menitn Rh+/+, Wh +/+
• R/rujuk RS
PRAGNOSA

• Quo ad vitam : ad bonam


• Quo ad functionam : dubia ad
bonam

Anda mungkin juga menyukai