Anda di halaman 1dari 30

KELOMPOK 7

SISTEM ENDOKRIN
• NOVIANTI NUR HIDAYAH
• NUR AFNI AMANAH
• NUR KHOLIPAH
• NURAENI
Apa itu Sistem Endokrin ??
Sistem endokrin adalah sistem kontrol
kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di
tubuh melalui aliran darah untuk
mempengaruhi organ-organ lain.

Contoh : kelenjar tiroid, kelenjar


adrenal, ovarium, testis, pankreas,
dsb.
Struktur Sistem
Endokrin

Kelenjar Eksokrin : Melepas sekresi ke dalam duktus pada


permukaan tubuh, Seperti : Kulit atau Organ internal
(Lapisan traktus intestinal)

Kelenjar Endokrin : Melepas sekresi langsung ke dalam


darah, Seperti : Hepar, Pankreas (kelenjar endokrin &
eksokrin),
payudara, kelenjar lakrimalis (untuk air mata)
Fungsi sistem
Endokrin
Membedakan sistem saraf & sistem reproduktif pada janin yg sedang
berkembang

Menstimulasi urutan perkembangan

Mengkoordinasi sistem reproduktif

Memelihara lingkungan internal yg optimal


Klasifikasi Sistem
Endokrin
Hormon yg larut dalam air termasuk polipeptida (Misal = insulin,
glukagon, adrenokortikotropik/ACTH, dan gastrin) serta katekolamin
(Misal = dopamin, norepinefrin, epinefrin).

Hormon yg larut dalam lemak termasuk steroid (misal = estrogen,


progesteron, testosteron, glukokortikoid, aldosteron) serta dantironin
(misal = tiroksin)
Kelenjar Endokrin
Kelenjar Utama Sistem
Endokrin

Hipofisis
Hipotalamus
Tiroid
Paratiroid
Adrenal (Anak Ginjal)
Pankreas
Gonad (Ovarium & Testis)
Kelenjar Hipofisis
Disebut juga master of gland karena menghasilkan bermacam-macam
hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya
Berukuran seperti kacang polong, ini adalah penonjolan dari bagian
bawah hipotalamus didasar otak
Terletak didasar tengkorak yang memegang peranan penting dalam
sekresi hormon dari semua organ-organ endokrin
Hormon yang Dihasilkan
Kelenjar Hipofisis
Hormon Somatotropin

Hormon pertumbuhan
Kelenjar Hipotalamus
Hipotalamus adalah pusat pengendali fungsi tubuh dan sistem syaraf
untuk menjaga agar kondisi tubuh kita selalu konstan dan stabil
Hipotalamus terletak tepat dibawah thalamus dan diatas kelenjar
pituitari
Hipotalamus memiliki ukuran yang sangat kecil, kurang lebih sebesar
almond dengan berat 1%dari berat otak
Hormon yang Dihasilkan
Hipotalamus
Hormon Kortikotropin
Hormon Gonadotropin
Hormon Pertumbuhan atau Hormon Penghambat Pertumbuhan
Hormon anti Diuretik
Oksitosin
Hormon Prolaktin
Tiroliberin
Kelenjar Tiroid
Kelenjar yang terletak didalam leher bagian bawah, melekat pada
tulang laring, sebelah kanan depan trakea, dan melekat pada dinding
laring
Terdiri dari dua lobus, saling berhubungan, masing-masing lobus
tebalnya 2 cm, panjang 4 cm, dan lebar 2,5 cm
Pembentukan bergantung pada jumlah yodium eksogen yang masuk
kedalam tubuh sumber utama untuk memelihara keseimbangan yodium
dalam makanan dan air minum
Hormon yang Dihasilkan
Kelenjar Tiroid
Tiroksin
Triiodontironin
Kalsitonin
Kelenjar Paratiroid
Terletak diatas selaput yang memebungkus kelenjar tiroid
Terdapat dua pasang terletak dibelakang tiap lobus dari kelenjar tiroid,
dua sebelah kiri dari kelenjar tiroid dan dua sebelah kanan
Hormon yang Dihasilkan
Kelenjar Paratiroid

Parathormon berperan dalam pengaturan pemakaian ion kalsium dan


fosfat pada jaringa. Berperan dalam mengendalikan kadar kalsium dalam
darah
Kelenjar Adrenal
Berbentuk ceper terdapat pada bagian atas dari ginjal. Beratnya kira-
kira 5-9 gram berjumlah dua buah sesuai dengan jumlah ginjal
Terdiri dua bagian yaitu bagian luar (korteks) yang berasal dari sel-sel
ektodermal
Bagian korteks menghasilkan hormon-hormon yang dikategorikan
sebagai hormon steroid, sedangkan bagian medula menghasilkan
katekolamin
Hormon yang Dihasilkan
Kelenjar Adrenal
Koteks adrenal : Mineralokortikoid dan Glukokortiroid

Medula adrenal : Epinefrin dan norepinefrin


Kelenjar Pankreas
Pankreas adalah suatu alat tubuh yang agak panjang yang terletak
retroperitoneal dalam abdomen bagian atas, didepan vetebrae lumbalis
I dan II
Kepala pankreas terletak dekat dengan duodenum, sedangkan ekornya
sampai ke lien
Pankreas menghasilkan dua kelenjar yaitu kelenjar endokrin dan
kelenjar eksokrin
Pankreas menghasilkan kelenjar endokrin bagian dari kelompok sel yang
membentuk pulau-pulau langerhans berbentuk oval tersebar diseluruh
pankreas
Hormon yang Dihasilkan
Kelenjar Pankreas
Insulin merupakan protein kecil terdiri dari dua rantai asam amino, satu
sama lainnya dihubungkan oleh ikatan disulfida. Sebelum dapat
berfungsi ia harus berikatan dengan protein reseptor yang besar dalam
membran sel
Kelenjar Gonad
 Pada pria disebut testis
 Pada wanita disebut ovarium
Testis
Kelenjar kelamin jantan adalah testis. Testis menghasilkan hormon
testosterone yang berfungsi untuk merangsang pematangan sperma
(spermatogenesis) dan pembentukan ciri-ciri kelamin sekunder, seperti
pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan penebalan pita
suara. Produksi dan sekresi hormon testoteron oleh testis di rangsang
oleh kelenjar hipofisi anterior yang memproduksi hormon gonadotrofin
(FSH & LH) dan oleh GnRF yang berasal dari hipotalamus.
Ovarium
Kelenjar kelamin wanita adalah ovarium. Sebagai organ endokrin,
ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Sekresi estrogen
dihasilkan oleh folikel de graaf dan dirangsang oleh FSH yang fungsinya adalah
untuk pembentukan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita seperti
tumbuhnya payudara, kulit halus, dll. Sedangkan sekressi progresteron di
hasilkan oleh korpus luteum dan di rangsang oleh LH. Fungsi hormon
progresteron adalah mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel
terlur yang sudah dibuahi, menjaga penebalan endometrum, menghambat
produksi hormon FSH, dan memperlancar produksi laktogen (susu).
Penyakit Diabetes
Melitus
Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin
atau kedua-duanya. Diabetes mellitus ditandai oleh adanya kenaikan kadar glukosa
darah, yang disebabkan oleh faktor keturunan dan faktor lingkungan lingkungan
bersama-sama.

Di seluruh dunia terdapat lebih dari 140 jt orang yang mengidap penyakit diabetes
dan dengan demikian membuat penyakit ini sebagai salah satu diantara sejumlah
penyakit tidak menular yang paling sering ditemukan.
Studi Kasus
Hasil pengkajian pada Tn. “M”
pada tanggal 01 Juli 2015 didapatkan data subjektif
keluhan utama pasien mengatakan badannya terasa lemas
dan kaki sulit digerakkan.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah,
TD: 160/110 mmHg, N : 84 x/ menit, GDA high (> 500) mg/dl. 2.
Diagnosa prioritas yang muncul pada Tn. “M” adalah
ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan
pemantauan glukosa darah yang tidak adekuat. (Diabetes
Melitus)
Rencana tindakan keperawatan yang dilakukan pada diagnosa prioritas adalah cegah
dan tangani kadar glukosa darah di atas nilai normal, cegah dan tangani kadar
glukosa yang rendah, persiapkan pasien dan libatkan keluarga untuk mengikuti
program diet dengan benar, bantu pasien dan keluarga untuk memahami informasi
yang berhubungan dengan proses penyakit, lakukan pemeriksaan gula darah dengan
menggunakan “finger stick”, berikan pengobatan insulin secara teratur dengan
metode IV secara intermiten atau secara continue.

Implementasi yang dilakukan penulis selama 3 hari. Implementasi diagnosa prioritas


adalah mengobservasi tanda-tanda hipoglikemia, membantu pasien dan keluarga
untuk memahami informasi yang berhubungan dengan proses penyakit, melakukan
pemeriksaan gula darah, memberikan pengobatan insulin secara teratur.
Penatalaksanaan
Diabetes Melitus
 Ada 4 pilar penatalaksanaan DM:
1. Edukasi.
Pasien DM terutama yang DM tipe 2 salah satu faktor penyebabnya adalah pola gaya
hidup dan perilaku yang tidak sehat. Untuk mengubahnya dibutuhkan edukasi yang terus-
menerus
Tujuan perubahan perilaku adalah agar para diabetisi dapat menjalani pola hidup sehat.
Perilaku yang diharapkan adalah:
a. Berpola makan sehat
b. Melakukan aktifitas fisik yang cukup
c. Meminum obat secara teratur sesuai petunjuk dokter
d. Melakukan pemantauan glukosa darah mandiri
e. Melakukan perawatan kaki secara berkala
f. Memiliki kemampuan untuk mengenal dan menghadapi keadaan sakit akut dengan
tepat
g. Mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada
2. Terapi Nutrisi Medis

Prinsip pengaturan makan pada penyandang diabetes hampir sama dengan anjuran
makan untuk masyarakat umum, yaitu makanan yang seimbang sesuai dengan
kebutuhan kalori dan zat gizi masing masing individu. Yang perlu ditekankan adalah
keteraturan makan dalam hal JADWAL, JENIS, dan JUMLAH makanan, terutama pada
mereka yang menggunakan obat penurun glukosa darah atau insulin.

Secara sederhana bagi piring menjadi 3 bagian seperti huruf Y, 1/3 diisi nasi atau
penggantinya, 1/3 diisi sayur sayuran, dan 1/3 diisi lauk. Untuk jadwal makanan bisa
disesuaikan dengan kebutuhan kita.
3. Aktivitas Fisik

Aktifitas fisik yang berupa kegiatan sehari hari seperti berjalan kaki ke
pasar, naik turun tangga, bersih bersih rumah, berkebun harus selalu
dilakukan.
Lakukan juga latihan jasmani secara teratur (4-5 kali/per pekan selama 30
menit) untuk menjaga kebugaran juga dapat menurunkan berat badan
dan memperbaiki sensitivitas insulin, sehingga akan memperbaiki kendali
glukosa darah.
Sedangkan, latihan jasmani yang dianjurkan adalah:
a. Jalan kaki
b. Sepeda santai
c. Jogging
d. Berenang
Hindari kebiasaan hidup yang kurang gerak atau bermalas malasan, misal:
menonton televisi, main game komputer, dan aktivitas serupa lainnya.
4. Terapi Farmakologis (obat-obatan)

Terapi farmakologis yang diberikan bersama dengan pengaturan makan


dan gaya hidup sehat. Terapi farmakologis terdiri dari obat oral
(diminum) dan berupa suntikan (insulin).

Pada kasus diabetes tipe 1 yang berat, dokter dapat merekomendasikan


pencangkokan pankkreas.

Pada diabetes tipe 2, dokter akan meresepkan salah satunya obat


metformin untuk menurunkan produksi glukosa dari hati.
REFERENSI
N. Richard, Mitchell, dkk. 2009. Dasar Patologis Penyakit
. Jakarta: buku kedokteran ECG.https
://klikmu.co/penatalaksanaan-dm/
http://
simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/12.2.05.01.
0037.pdf

Anda mungkin juga menyukai