Anda di halaman 1dari 20

SISTEM

KARDIOVASKULAR

Brilyan Wahyu
P
Dewi Alya L
Kelompok 2

Dhelia Pratiwi
Dian Ayu
Melani
Cardiac
(jantung)

kardiovaskul
ar
Vaskular
(pembulu
h darah)

Sistem kardiovaskular yaitu sistem


peredaran darah di dalam tubuh yang
terdiri dari darah, jantung dan pembuluh
darah.
Struktur
Jantung
Rongga & Katup
Jantung
Rongg Katup
Struktu
a jantun
r
jantun g
jantung
g

Katup
Epikardium/ atrium atrioventriku
perikardium ler

Katup
miokardium ventrikel semilunar

endokardiu
m
Siklus jantung

Siklus jantung berawal dari


permulaan denyut jantung sampai
berakhir denyut jantung
berikutnya. Siklus jantung terdiri
atas satu periode relaksasi yang
disebut diastolik, yaitu periode
pengisian jantung dengan darah,
yang diikuti oleh suatu periode
kontraksi yang disebut sistolik.
Pengaturan pompa jantung terbagi menjadi 2:

1. Pengaturan pompa secara intrinsik. Yaitu


jumlah darah yang dipompa kejantung:
 Kecepatan aliran darah ke jantung
 Darah yang berasal dari vena.
 Jumlah darah yang datang dari jaringan

2. Pengaturan pompa jantung secara sistem saraf


otonom
 Saraf simpatis meningkatkan frekuensi dan
kekuatan kontraksi jantung, meningkatkan
volume darah yang dipompa
 Saraf parasimpatis menurunkan frekuensi
jantung
Penyakit-penyakit
kardiovaskular
1. Serangan jantung
2. Aterosklerosis
3. Aritmia
4. Penyakit jantung koroner
5. Stroke
6. Penyakit katup jantung
7. Gagal jantung
8. Pericarditis
Menjaga agar jantung tidak
fungs berpindah posisi,serta
PERIKARDIUM melindungi jantung dari
i
gesekan atau penyebaran
infeksi dari jaringan lain.

Peradangan perikardium
dengan atau tanpa disertai
timbulnya cairan dalam rongga
PERICARDITIS penger perikardium yang bersifat
tian transudat atau eksudat yang
disebabkan oleh berbagai
macam penyebab (biasanya
oleh bakteri).
Patofisologi
bakteri

pembengka
kan
Inflamasi

Peningkat
an
Peningkat
akumulasi
an protein
cairan ke
fibrin dan
kantong
fibrinogen
perikardiu
m
Patofisologi
1. Bakteri staphylococcus aureus masuk kedalam
tubuh dan melekat pada jantung. Bakteri dapat
masuk melalui saluran pernapasan ataupun
pembuluh darah.
2. Ketika bakteri sampai di jantung dan menginfeksi
jaringan yang ada dijantung dalam hal ini adalah
jaringan terluar dari jantung yaitu lapisan
pembungkus (perikardium).
3. Di dalam jaringan terdapat sel darah putih berupa
monosit yang berdiferensiasi menjadi makrofag
antigen yang dilepaskan oleh bakteri untuk
menginflamasi, sebagai respon dari pengenalan
tersebut makrofag menyekresikan 2 molekul yaitu
histamin dan sitokin berupa TNF-alfa dan IF-
1(molekul pembawa sinyal). Histamin adalah
molekul yang menyebabkan alergi, TNF-alfa akan
menyebabkan demam.
Patofisologi

IF-1 berfungsi untuk kontraksi sel sehingga sel akan


muncul celah dan menyebabkan air akhirnya masuk
ke roggan pericardium cavity.
Pada perikardium cavity terdapat air kurang lebih
50ml yang sifatnya stabil. Karena sel-sel diserous
pericardium dapat menyerap air yang ada dirongga
pericardium. Ketika ada kebocoran karena
munculnya celah laju penyerapan air berkurang dan
terjadilah pembengkakan dan menyebabkan adanya
tekanan
Gejala perikarditis
 Nyeri dada,seperti tertusuk dibagian
tengah atau sisi kiri
 Sesak napas
 Lemas dan cepat lelah
 Jantung berdebar
 Demam
 batuk
Penyebab perikarditis
 Infeksi bakteri
 Cedera pada dada
 Penyakit peradangan seperti lupus
dan rheumatoid
 Paparan radiasi dalam radioterapi
 Pasca operasi jantung
Pengobatan perikarditis
Penderita perikarditis ringan bisa
sembuh hanya dengan beristirahat
dan mengkonsumsi obat-obatan
pereda nyeri. Selama masa
penyembuhan penderita perlu
menghindari aktivitas fisik yang
berlebihan.
Selain itu……..
Pengobatan perikarditis
• Obat anti inflamasi non steroid dapat
mengurangi peradangan dan meredakan
nyeri dada.
AINS • Contoh obatnya ibu profen dan aspirin.

• Berfungasi untuk mengurangi peradangan


dengan cara membunuh sel radang
tertentu
colchicine • Diberikan sebagai alternatif dari AINS.

• Diberikan apabila perikarditis tidak


membaik dengan AINS dan colchicine
kortikostero • Contoh obatnya prednisone
id
Contoh Kasus

 Keterangan umum
Nama : Ny. T (48tahun)
Alamat : Surabaya

 Keluhan utama
Mual, jantung berdebar, demam 2 hari, dan nyeri
dada kiri
Keadaan Umum Pasien

1. Kondisi lemah
2. Tekanan darah 146/87mmHg
3. Nadi150x/menit
4. Pernafasan 32x/menit
5. Suhu 38,2 celcius
6. Pada pemeriksaan kepala dan leher didaptakan
konjungtiva anemis, dyspnea
7. Pada pemeriksaan jantung didapatkan ictus cordis
di intercostal space V mid clavicular line sinistra.
Hasil Pemeriksaan & Terapi

1. Pada hasil foto dada menunjukkan efusi pleura


bilateral. Sedangkan hasil pemeriksaan
ekokardiografi menunjukkan efusi perikard
sedang tanpa adanya tanda temponade.
2. Pasien didiagnosis tyfoid fever, sebagai
perikarditis akut terkait SLE. Kondisi pasien
membaik setelah diberi terapi anti inflamasi
ibuprofen, kolkisin, pulse dose steroid
menggunakan methylprednisolone selama 3
hari.
3. Pasien dipulangkan tanpa keluhan, gejala dan
hasil ekokardiografi tak tampak efusi perikard.

Anda mungkin juga menyukai