Anda di halaman 1dari 53

INTERIOR DESIGN

LIGHTING
SATUAN ACARA PERKULIAHAN

1. Pencahayaan Alami (Natural Lights)


2. Pencahayaan Buatan (Artificial Lights)
3. Memilih Pencahayaan yang Tepat
MINGGU KE 05
CAHAYA

WHAT IS
LIGHT?
“Bagian dari spektrum elektromagnetik
yang dirasakan/ ditangkap oleh mata kita.”

Panjang gelombang cahaya yang


tertangkap mata antara 380 – 780 nm
BAGAIMANA MANUSIA MELIHAT CAHAYA
BAGAIMANA MANUSIA MELIHAT CAHAYA

Retina mengandung sel ganglion fotosensitif, yang sensitif terhadap warna


biru dan menekan hormon tidur, melatonin pada malam hari.

Melatonin bertanggung jawab terhadap tidur kita di malam hari.


Menekan melatonin pada pagi hari membantu anda untuk terjaga sepanjang
hari.

Hal ini berarti cahaya yang tepat mengontrol ritme sirkadian demikian pula
sebuah perilaku terjaga dan tidur yang sehat.
BAGAIMANA MANUSIA MELIHAT CAHAYA

CAHAYA MEMILIKI 3 EFEK :

1. Cahaya sebagai fungsi visual


• Penyinaran area tertentu secara nyaman dengan standar yang relevan
• Bebas silau dan nyaman

2. Cahaya sebagai persepsi emosional


• Pencahayaan meningkatkan arsitektur
• Menciptakan adegan dan efek

3. Cahaya menciptakan efek biologis


• Mendukung ritme circadian seseorang
• Menstimulasi atau merelaksasi
BAGAIMANA MANUSIA MELIHAT CAHAYA
1. Cahaya sebagai fungsi visual
BAGAIMANA MANUSIA MELIHAT CAHAYA
1. Cahaya sebagai fungsi visual
BAGAIMANA MANUSIA MELIHAT CAHAYA
1. Cahaya sebagai fungsi visual
BAGAIMANA MANUSIA MELIHAT CAHAYA
2. Cahaya sebagai persepsi emosional
BAGAIMANA MANUSIA MELIHAT CAHAYA
2. Cahaya sebagai persepsi emosional
BAGAIMANA MANUSIA MELIHAT CAHAYA
3. Cahaya menciptakan efek biologis
BAGAIMANA MANUSIA MELIHAT CAHAYA
3. Cahaya menciptakan efek biologis
BAGAIMANA MANUSIA MELIHAT CAHAYA
3. Cahaya menciptakan efek biologis
BAGAIMANA MANUSIA MELIHAT CAHAYA
3. Cahaya menciptakan efek biologis
BAGAIMANA MANUSIA MELIHAT CAHAYA
3. Cahaya menciptakan efek biologis
PROPERTI WARNA PADA CAHAYA
Warna cahaya (light colour)
menjelaskan WARNA PERMUKAAN
yang nampak dari sebuah cahaya.

Light colour pulalah yang menentukan


ATMOSFIR sebuah ruangan
PROPERTI WARNA PADA CAHAYA
COLOUR RENDERING
Colour rendering merupakan kemampuan sumber cahaya untuk
mereproduksi warna permukaan(8 test colours R1 - R8) setegas mungkin
dibandingkan dengan sumber cahaya referensi. Colour rendering
diidentifikasi oleh CRI (Colour Rendering Index). Colour rendering terbaik
adalah Ra = 100

Sumber are dibagi ke dalam level colour rendering:


Ra > 90 colour rendering sangat baik
Ra > 80 colour rendering baik

Colour rendering dengan nilai kurang dari 80 seharusnya tidak dipilih untuk
tempat kerja.
PROPERTI WARNA PADA CAHAYA
COLOUR RENDERING
TIPE-TIPE PENCAHAYAAN

1. PENCAHAYAAN ALAMI (NATURAL LIGHT)

2.PENCAHAAY BUATAN (ARTIFICIAL LIGHT)


PENCAHAYAAN ALAMI (NATURAL LIGHTS)
MATAHARI merupakan SUMBER CAHAYA ALAMI
yang kaya untuk menerangi bentuk dan ruang dalam
arsitektur.
PENCAHAYAAN ALAMI (NATURAL LIGHTS)
Energi matahari yanq bercahaya Itu jatuh ke permukaan-permukaan di
dalam ruangan, MENGHIDUPKAN WARNA-WARNANYA, dan
MENAMPAKAN TEKSTURnya.
PENCAHAYAAN ALAMI (NATURAL LIGHTS)
Dengan pola cahaya, bayang-bayang, dan bayangan ciptaannya
yang bergantil-ganti inilah matahari menggerakkan sebuah ruangan,
serta mengartikulasikan bentuk-bentuk di dalamnya.
PENCAHAYAAN ALAMI (NATURAL LIGHTS)
Warna dan kecerahan cahaya malahari dapat menciptakan
sebuah ATMOSFER yang CERIA di dalam ruangan; atau cahaya
alami yang LEBIH REDUP dapat secara perlahan membentuk
NUANSA SYAHDU di dalamnya.
PENCAHAYAAN ALAMI (NATURAL LIGHTS)
PENCAHAYAAN ALAMI (NATURAL LIGHTS)

Karena INTENSITAS dan ARAH CAHAYA yang dipancarkan oleh


matahari cukup dapat diprediksi, maka dampak visualnya terhadap
permukaan, bentuk, serta ruang bisa dijadikan dasar
dalam menentukan UKURAN, LOKASI, maupun ORIENTASI
JENDELA dan SKYLIGHT di dalam ruangan.
PENCAHAYAAN ALAMI (NATURAL LIGHTS)

Ukuran jendela atau skylight mengendalikan BANYAKNYA CAHAYA yang


dapat diterima sebuah ruangan.

Ukuran bukaan juga diatur oleh faktor-faktor selain cahaya, seperti


MATERIAL, KONSTRUKSI DINDING atau BIDANG ATAPNYA, kebutuhan
akan PEMANDANGAN, PRIVASI VISUAL, VENTILASI, TINGKAT
PENUTUPAN ruang yanq dikehendaki, serta dampak bukaan terhadap
bentuk EKSTERIOR suatu bangunan.

Oleh karenanya, lokasi dan orientasi jendela atau skylight bisa jadi lebih
penting dibandingkan ukurannya dalam menentukan kualitas cahaya alami.
PENCAHAYAAN ALAMI (NATURAL LIGHTS)
PENCAHAYAAN ALAMI (NATURAL LIGHTS)
PENCAHAYAAN ALAMI (NATURAL LIGHTS)

Bukaan dapat diorientasikan untuk menerima cahaya matahari langsung


dalam jangka waktu tertentu dalam satu hari.

Cahaya matahari langsung memberikan tingkat penerangan yang tinggi yang


khususnya sangat kuat pada jam-jam tengah hari. la akan menciptakan pola-
pola terang gelap yanq kontras pada permukaan ruangan dan secara tegas
mengartikulasikan bentuk.

Dampak berbahaya dari cahaya matahari langsung, seperti silau dan


penerimaan panas yanq berlebihan dapat dikendalikan dengan perangkap
sirip matahari yang dibangun ke dalam bentuk bukaan atau dimungkinkan
melalui rerimbunan dari pohon ataupun struktur-struktur yang berdekatan.
PENCAHAYAAN ALAMI (NATURAL LIGHTS)
PENCAHAYAAN ALAMI (NATURAL LIGHTS)
PENCAHAYAAN ALAMI (NATURAL LIGHTS)
Jika bukaan diletakkan di sepanjang tepi sebuah dinding alau pada
sudut sebuah ruangan, cahaya alami yang masuk akan menerpa
permukaan dinding yang berdekatan dan tegak lurus terhadap bidang
bukaan tersebut. Permukaan yanq diterangi itu sendiri akan menjadi
surnber penerangan dan meningkatkan kualitas pencahayaan ruang
tersebut.
PENCAHAYAAN ALAMI (NATURAL LIGHTS)
PENCAHAYAAN ALAMI (NATURAL LIGHTS)
Faklor-faktor lambahan mempengaruhi kualitas cahaya di dalam
ruangan. Bentuk dan artikulasi sebuah bukaan direfleksikan dalam
bentuk pola bayangan yang disinari oleh cahaya matahari pada bentuk
dan permukaan ruangan tersebut.
Warna dan tekstur bentuk dan permukaan ini, pada gilirannya, akan
mempengaruhi reflektivitasnya serta tingkat, penerangan di dalam
ruang tersebut.
PENCAHAYAAN BUATAN (ARTIFICIAL LIGHTS)

Pencahayaan buatan merupakan pencahayaan yang bersumber dari sebuah


objek penerangan buatan manusia yang disebut juga dengan luminaire.

LUMINAIRE merupakan
Unit penerangan lengkap yang terdiri dari lampu dan ballast (jika ada)
bersama dengan bagian yang dirancang untuk mendistribusikan cahaya, ke
posisi tertentu dan melindungi lampu, serta untuk menghubungkan lampu ke
catu daya.
TIPE-TIPE PENCAHAYAAN BUATAN
DIRECT LIGHTING

• Cahaya jatuh dari luminaire di


langit-langit langsung ke tempat
kerja, sebagian sangat terarah
• Penekanan silau penting di
bawah sudut datar
• Langit-langit bisa tampak gelap
(efek gua)
• Tata letak tempat kerja tidak
boleh menghasilkan bayangan
apa pun
• Efisiensi energi yang tinggi
dicapai untuk area kerja
TIPE-TIPE PENCAHAYAAN BUATAN
INDIRECT LIGHTING

• Cahaya diarahkan ke langit-


langit dan dinding sehingga
menerangi tempat kerja secara
tidak langsung
• Efek pencahayaan mungkin
tampak menyebar melalui
ketiadaan bayangan
• Ruangan bertambah tinggi
• Menghasilkan cahaya yang
bebas silau
• Tempat kerja dapat diatur
secara acak
• Efisiensi energi lebih rendah
TIPE-TIPE PENCAHAYAAN BUATAN
COMBINATION DIRECT & INDIRECT LIGHTING

• Cahaya diarahkan ke tempat kerja


secara langsung dan tidak langsung
melalui luminaire yang tergantung
di langit-langit atau luminaire yang
berdiri bebas
• Visual ruangan menyenangkan
• Penerimaan pengguna tinggi
• Ratio kontras baik
• Tata letak tempat kerja yang
fleksibel dengan bagian
pencahayaan tidak langsung > 60%
• Kombinasi yang baik antara efisiensi
energi dengan kualitas lighting
SUMBER PENCAHAYAAN BUATAN
SUMBER PENCAHAYAAN BUATAN

Halogen incandescent (pijar)


lamps
• Mains voltage or low
voltage
• Service life and luminous
efficiency better than
incandescent lamps
Functional description • Dimmable
Current flows through a filament and heats it up in exactly the • Brilliant light
same way as in an incandescent lamp. This is why these lamps
• Excellent colour rendering
release relatively large amounts of heat. The halogen cycle
boosts the efficiency and prolongs the service life of these • Use: retail and domestic
lamps compared with conventional incandescent lamps. Low- areas, hospitality and
voltage lamps are very compact and therefore ideally suitable decorative applications
for directing light precisely, but they do need a transformer.
Due to European legislation, only the most energy-efficient
versions of this lamp group are permitted. More efficient
alternatives include compact fluorescent lamps with built-in
electronic ballasts or LED lamps.
SUMBER PENCAHAYAAN BUATAN

Fluorescent lamps
• High to very high luminous
efficiency (especially T16 HE)
• Good to very good colour
rendering
• Long service life
• Wide selection of standard
ranges
• Dimmable
• Use: efficient wide-area
lighting
Functional description
An alternating electrical field between two electrodes in the discharge tube produces invisible UV
radiation. The tube’s white fluorescent coating converts this radiation into high-quality, visible light.
These lamps need ignitors and current limiting; these functions are combined in an electronic
ballast. The luminous flux of fluorescent lamps is highly dependent on their operating position and
ambient temperature. Lamps that use amalgam technology are optimised for use in environments
where there are fluctuating temperatures
SUMBER PENCAHAYAAN BUATAN

Compact fluorescent lamps


• Compact designs
• High luminous efficiency
• Excellent colour rendering
• Wide selection of standard
ranges
• Dimmable
• Use: commercial and prestigious
areas, hospitality

Functional description
These lamps are compact versions of tubular or toroidal fluorescent lamps
and operate in a very similar way. The luminous flux of these lamps is highly
dependent on their operating position and ambient temperature. Lamps that
use amalgam technology are optimised for use in environments where there
are fluctuating temperatures.
SUMBER PENCAHAYAAN BUATAN
Metal halide lamps
• High luminous efficiency
• Good to very good colour
rendering
• Good colour stability in case of
lamps with ceramic discharge
tubes
• Usually not dimmable
• Use: industrial bays,
spotlighting, floodlighting
systems, retail areas
Functional description
Metal halide lamps maintain an extremely compact electric arc in a discharge
tube. Lighting quality is determined by the composition of the materials the
lamp contains. An ignitor is needed to start the lamp and the current must be
limited by a ballast. Electronic ballasts can advantageously be used for low-
power lamps. Lamps with a ceramic discharge tube offer the best lighting
quality, efficiency and service life.
SUMBER PENCAHAYAAN BUATAN
High-pressure sodium discharge lamps
• High luminous efficiency and long
service life
• Satisfactory to poor colour rendering
• Yellowish light colour
• Can be dimmed in steps
• Use: industrial bays, street lighting,
outdoor illumination
Colour-improved (Philips SDW):
• Warm, white light
• Excellent colour rendering
• Use: retail areas

Functional description
Discharge in the elongated ceramic discharge tube is determined by sodium.
The light therefore has a yellow hue and is only suitable for specific
applications. Philips colour-improved SDW produces very good quality white
light and is a popular choice for lighting in retail spaces. An ignitor is
generally needed to start the lamp. The current must be limited by a ballast.
SUMBER PENCAHAYAAN BUATAN
Light emitting diodes (LEDs)
• Very efficient light
production
• Wide selection of standard
ranges
• Can be switched and
dimmed as required
Functional description • Very long service life
Light emitting diodes are modern semiconductor devices. Their • Good to very good colour
characteristics are determined by their materials, mechanical rendering
design and operating mode. The active semiconductor layer, in • Very good production of
which radiation is produced, is sandwiched between a positive coloured light
and a negative substrate inside the LED. Actual coloured light is • Use: LEDs can be used for
produced, depending on which materials are chosen. Nowadays,
highquality white light is produced by blue LEDs with yellow
both functional and
luminescent substances. A mixture of RGB (red, green, blue) decorative lighting in indoor
also produces white. Their very long service life of over 10 000 and outdoor locations.
hours demands optimised thermal management in order to
prevent overheating. Today, LEDs are already some of the most
efficient light sources for general lighting. They are completely
superseding traditional light sources in many applications.
MEMILIH PENCAHAYAAN YANG TEPAT
DESIGN PROSES
Plannin
Commu
Require
nications
ments
g

I Attention to products
m and concepts
p
Define requirements,
le
determine basic
m situation
e Blueprint planning:
n work out a concept
t Detailed planning:
a calculation, optimise
ti Documentation
o Implementation,
n testing, maintenance
MEMILIH PENCAHAYAAN YANG TEPAT
DESIGN TOOLS
Require
Commu

Product catalogue, brochures,


nications
ments

Map of Light, ads and press


work, trade fairs, conferences,
events, roadshows, Light
Pl Forums
a
n Research projects, studies
n
i
n
g Online catalogue, QuickCalc,
system configurators, LM
Energy, DIALux, Relux,
ecoCALC, VIVALDI visualisation
MEMILIH PENCAHAYAAN YANG TEPAT
THE FIVE STEPS OF LIGHTING DESIGN =
HELP FOR STRUCTURING THE LIGHTING DESIGN SCHEME

1. Determine lighting REQUIREMENTS


2. SELECT lamps, luminaires and lighting management
3. Calculate NUMBER of luminaires required
4. POSITION luminaires and lighting control
5. ANALYSE the results
MEMILIH PENCAHAYAAN YANG TEPAT
MEMILIH PENCAHAYAAN YANG TEPAT
TUGAS

1. Buat 2 perspektif interior dengan menggunakan natural light atau


artificial light atau kombinasi keduanya. Untuk artificial light boleh
menggunakan direct lighting atau indirect lighting atau kombinasi
keduanya.
REFERENSI

1. Ching, Francis DK; ARSITEKTUR : BENTUK, RUANG DAN


TATANANNYA; Erlangga, 2008
2. Zumtobel; The Lighting Handbook; Austria
3. US Department of Veteran Affair; Lighting Design Manual”; 2015
4. Lighting with Artificial Light
5. Negrao, Anna Teresa Louis; “The Impact of Artificial Light in
Architectural Spaces”; 2013
6. Ganslandt, Rüdiger, Harald Hofmann; “Handbook of Lighting
Design”; 1992.

Anda mungkin juga menyukai