dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai 4000 gram (JNPK-KR, 2008). Pelaksanaan 1. Membersikan jalan nafas dan sekaligus menilai APGAR SCORE 2. Mengeringkan badan bayi dari cairan ketuban dengan menggunakan kain yang halus atau handuk 3. Memotong dan mengikat tali pusat dengan memperhatikan teknik aseptik dan antiseptik 4. Mempertahankan suhu bayi dengan cara • Bayi dibungkus dengan kain hangat • Jangan biarkan bayi dalam keadaan basah • Jangan memandikan bayi denga air dingin 5. Mendekapkan bayi kepada ibunya dan menetek segera setelah lahir 6. Membersihkan badan bayi 7. Memberikan obat mata dan mencegah terjadinya infeksi pada mata 8. Melakukan pengukuran atropometri : • 1. Berat badan : 2500-4000 gram. • 2. Panjang Bayi : 48-52 cm. • 3. Lingkar Dada : 30-38 cm. • 4. Lingkar kepala : 33-35cm. 9. Memasang pakaian bayi 10. Menjelaskan pada ibu tentang • Memberikan ASI sedini mungkin pada usia anak kurang lebih 12 tahun • Makan tambahan buat bayi diatas 6 bulan • Makanan bergizi bagi ibu dan program KB 11. Melaksanakan follow up atau kunjungan rumah kembali (Winkjosastro, 2002). Apgar Score
alat mengkaji untuk kondisi bayi setelah lahir
meliputi 5 variabel (pernapasan, frek.jtg, warna, tonus otot, dan iritabilitas reflek) Tujuan : Perlu tidaknya resusitasi di lakukan Memantau kondisi bayi Waktu pelaksanaan Menit pertama & kelima Nilai Normal 7 – 10 Prosedur penilaian APGAR
- Pastikan pencahayaan baik
-Catat wkt kelahiran, nilai APGAR pd 1 menit pertama dg cepat. Jumlahkan hasilnya - Ulangi pada menit kelima dan kesepuluh Penilaian:
A ppearance (warna kulit)
P ulse (denyut jantung) G rimace (reaksi rangsangan) A ctivity (tonus otot) R espiratory (pernafasan) Klasifikasi Klinik Score 0 1 2 A (warna kulit) Pucat Badan kemerahan, Seluruh tubuh ekstermitas biru kemerahan P (frekuensi Tidak ada Dibawah Diatas 100x/menit jantung) 100x/menit G (reaksi terhadap Tidak ada Sedikit gerakan / Menangis, batuk, rangsangan) mimik bersin A (tonus otot) Lumpuh Ekstermitas Gerakan aktif dalam, fleksi sedikit R (usaha nafas) Tidak ada Lemah, tidak Menangis kuat • Nilai 7-10 = bayi normal • Nilai 4-6 = aksfiksia sedang • Nilai 0-3 = aksfiksia berat BBL dapat mengalami kehilangan panas melalui cara: 1) Penguapan/evaporasi: terjadi ketika permukaan yang basah terkena udara (selama mandi, Insensible Water Loose (IWL) artinya kehilangan panas tanpa disadari, linen atau pakaian basah). 2) Konduksi: terjadi ketika bayi bersentuhan langsung dengan benda–benda padat yang lebih dingin dari kulit mereka (timbangan berat badan, tangan dingin, stetoskop). 3) Konveksi: terjadi ketika panas dipindahkan ke udara sekitar bayi (pintu/ jendela terbuka, AC) 4) Radiasi: transfer panas ke benda dingin yang tidak bersentuhan langsung dengan bayi (bayi di dekat panas permukaan yang dingin hilang ke luar dinding & jendela). Refleks yang terjadi pada bayi • Moro reflex adalah reflex kejut, • sucking reflex adalah reflex mengisap, • rooting reflex adalah reflex menoleh • Blink reflex adalah reflex mengedip, • babinski reflex adalah reflex pergerakan jari kaki, • palmar grasp adalah reflex tangan menggenggam • Plantar grasp adalah reflex jari kaki menggenggam, • swallowing reflex adalah reflex menelan sekian