Perancangan Jaringan NB-IoT

Frekeunsi 900 MHz Menggunakan

Skema Standalone

MELINDA BR GINTING
Dalam perkembangannya telekomunikasi sangatlah pesat, Hal ini dapat dilihat dari munculnya
berbagai teknologi terbaru yang mendukung kinerja dari telekomunikasi salah satu teknologinya
ialah Internet of Things (IoT). Diperkirakan pada tahun 2020 komunikasi tidak hanya dibutukan
oleh manusia akan tetapi oleh perangkat, dengan semua bentuk komunikasi serta interaksi dapat
terhubung, dengan memanfaatkan penggunaan pita kecil (narrowband) dalam bentuk
pengiriman datanya. Dalam hal ini, diperkirakan pada tahun 2020 jumlah perangkat akan lebih
banyak daripada jumlah orang yang ada. Oleh karena itu, ada teknologi yang disebut Narrowband
Internet of Things (NB-IoT) yang merupakan penggunaan pita sempit untuk transmisi data kecil.
NB-IoT dengan latensi sebesar 10 detik, kapasitas perangkat 50.000 per sel atau setara dengan 40
perangkat di setiap rumah. Perkembangan teknologi yang ada, dalam penelitian ini. Penulis ingin
melakukan tes kinerja untuk desain jaringan NB-IoT pada 900 MHz dengan menggunakan dua
metode, yaitu In-band dan standalone yang dibedakan berdasarkan spesifikasi masing-masing
skema.
1. Bagaimana bentuk perancangan jaringan NB-IoT
frekuensi 900 MHz pada area DKI Jakarta ?
2. Bagaimana hasil dari performansi NB-IoT berdasarkan
kapasitas untuk skema In-Band dan Standalone ?
3. Bagaiman hasil Analisa performansi NB-IoT secara
coverage untuk skema In-Band dan Standalone ?
Hipotesis
1. Dengan adanya perancangan jaringan NB-IoT dengan menggunakan
skema standalone dapat memenuhi kebutuhan pengguna atau user
yang meningkat dalam penggunaan layanan jaringan.
2. Teknologi NB-IoT di tujukan untuk daerah yang sudah termasuk
dalam kategori smartcity
3. Kategori area yang dijadikan sebagai study case mempengaruhi hasil
dari perancangan jaringan NB-IoT.
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui proses perancangan jaringan NB-IoT pada suatu area.
2. Menganalisis proses performansi layanan dari NB-IoT
menggunakan skema In-Band dan Standalone .
3. Menganalisis proses performansi dari NB-IoT menggunakan skema
Standalone pada area dengan melihat luas cakupan jaringan.
1. Bandwidth yang digunakan sebesar 200 kHz untuk Standalone.
2. Simulasi performansi NB-IoT yang digunakan dari sisi Downlink simulasi.
3. Pada penelitian ini hanya menggunakan MTC sebagai bentuk Layanan pengujian
performansi NB-IoT.
4. Parameter yang dianalisa ialah RSRP, SINR dan BLER untuk simulasi coverage.
5. Parameter yang dianalisa ialah User connected dan Throughput untuk simulasi kapasitas.
 
 Parameter Value
Frekuensi LTE (MHz) 900
Propagasi Area Urban
Device NF (dB) 5
Base Station NF (dB) 3
Duplex Mode Half Duplex
Modulasi QPSK
Skema Model Standalone, In-Band dan Guard-Band
Base station antenna Standalone : 1 Tx antenna dan 2 Rx
configuration antenna, In-Band dan Guard-Band : 2
Tx antena dan 2 Rx antena

Base Station Power (dBm) 43 (Standalone), 35 (In-Band dan

Guard-Band)

Latency (s) 10
Throughput (kbps) 150
Data Rate (kbps) 50
Operation Mode (1) In-Band Standalone

Total base station power (dBm) (2) 46 43

Base station Tx power NB-IoT (dBm) 35 43
(3)
Thermal noise (dBm/Hz) (4) -174 -174

Receiver noise (dB) (5) 5 5

Interference margin (dB) (6) 0 0
Channel bandwidth (kHz) (7) 180 180
Effective noise power (dBm) =
-116.4 -116.4
(3)+(4)+(5)+10log10(6)

Required DL SINR (dB) -12.6 -4.6

Receiver sensitivity (dBm) = (7)+(8) -129.0 129.0

Receiver processing gain 0 0

Coupling loss (dB) = (2)-(9)+(10) 164.0 164.0

 Parameter In-Band Standalone

Max Throughput (kbps) 84.24 105.84

Average Throughput 21.2 21.2

(kbps)
Min Throughput (kbps) 0.67 1.8

DL Volume (kBps) 13.25 13.25

Service/Hours 4 4
 Skema Model User Persentase
Connected (%)
Skema In-Band 197.226 88,5
Skema Standalone 107.933 48,3
250,000

200,000

150,000

100,000

50,000

0
User Connected

Skema In-band Skema Standalone

 3,500.00
Throughpu
Skema Model
t (Mbps) 3,000.00

In-Band 3.269,47
2,500.00
Standalone 85
2,000.00

1,500.00

1,000.00

500.00

0.00
Thorughput

In-Band Standalone