Anda di halaman 1dari 23

MODUL V

PRAKTIKUM
KOMUNIKASI SELULER

Disusun Oleh :

Achmad Rizal Danisya, S.T., M.T.

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM

JL. D.I. PANJAITAN 128

PURWOKERTO
Praktikum Komunikasi Seluler

LEMBAR PENGESAHAN

MODUL MATA KULIAH


PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI 2

Materi :

Modul V : Coverage Planning

Telah disetujui dan disahkan untuk dipergunakan sebagai pedoman pelaksanaan


praktikum di Laboratorium

Disusun Oleh :

Achmad Rizal Danisya, S.T., M.T.

Purwokerto, 19 Februari 2016

Mengesahkan,

Ketua Program Studi Kaur. Laboratorium

S1 - Teknik Telekomunikasi Komputer

Alfin Hikmaturokhman, S.T.,M.T Agus Priyanto, S.Kom, M.Kom

Modul 5 - Coverage Planning Halaman i


Praktikum Komunikasi Seluler

ATURAN PRAKTIKUM

1. Terdapat Tugas Pendahuluan, Laporan Praktikum dan Post-Test untuk setiap modul.
2. Tugas Pendahuluan akan dikeluarkan pada hari Sabtu jam 17:00 WIB dan wajib
dikumpulkan maksimum hari Senin (2 hari kemudian) pukul 09:00 WIB ke Dosen
Pengampu praktikum (Praktikan hari Jum’at maksimal hari Selasa, 3 hari kemudian).
3. Keterlambatan dalam mengikuti praktikum maksimum 15 menit, discount nilai
praktikum 50 % untuk keterlambatan menit dan ground untuk
keterlambatan > 30 menit.
4. Format Laporan Praktikum mengikuti lembar kerja yang diberikan pada setiap
praktikum, Laporan Praktikum berbentuk hardcopy maksimal 5 lembar atau 10
halaman bolak-balik (tidak bolak-balik berarti discount nilai Laporan Praktikum
50%), dikumpulkan maksimal 48 jam setelah praktikum (hari kerja) ke Dosen
Pengampu
5. Laporan Praktikum dikerjakan individu
6. Post-test adalah wawancara individu yang dilakukan setiap mengumpulkan Laporan
Praktikum
7. Prosentase nilai akhir praktikum adalah sebagai berikut :
- Tugas Pendahuluan : 20 %
- Praktikum (Kehadiran dan Keaktifan) : 50 %
- Laporan Praktikum : 20 %
- Post-test Praktikum : 10 %

NB : Hal-hal yang belum tercantum diatas ditentukan kemudian.

Modul 5 - Coverage Planning Halaman ii


Praktikum Komunikasi Seluler

MODUL V

COVERAGE PLANNING

5.1 Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa mampu menghitung Maximum Allowable Path Loss (MAPL) dari suatu table
link budget
2. Mahasiswa mampu menghitung nilai E-UTRAN Frequency Channel Number
(EARFCN) dari suatu nilai frekuensi carrier dan sebaliknya
3. Mahasiswa mampu melakukan setting Frequency Reuse di program Atoll
4. Mahasiswa mampu menghitung nilai radius suatu cell dari rumus pathloss model
5. Mahasiswa mampu membedakan Reference Signal Received Power (RSRP) dengan
Reference Signal Strength Indicator (RSSI)
6. Mahasiswa mampu menghitung Reference Signal Received Power (RSRP) dari
Reference Signal Strength Indicator (RSSI)
7. Mahasiswa mampu melakukan perencanaan Radio Access Network LTE dengan
menggunakan software Atoll 3.2.1.5838

5.2 Dasar Teori Link Budget

Praktikum Komunikasi Seluler modul 5 ini menggunakan acuan link budget teknologi
Long Term Evolution untuk setting parameter-parameter di tab Parameter  Radio Network
Setting dan Radio Network Equipment. Yang menjadi acuan adalah link budget arah
Downlink (DL) yang mempunyai spesifikasi sesuai dengan tabel 5.1.

Tabel 5.1

Comments Parameter Unit DL Calculation


eNB Tx Power Watt 10+digit terakhir NIM
eNB Gain dBi 17.5
Feeder Loss dB 2
TMA Insertion Loss dBm 0.5
UE Antenna Gain dBi 0
Body Loss dB 1
Receiver Temperature °C 27
UE Noise Figure dB 6
Target SINR dB 0
Bandwidth MHz 15
Penetration Loss dB 3
Fading Margin dB 6
Interference Margin dB 6

Modul 5 - Coverage Planning Halaman 1


Praktikum Komunikasi Seluler

Dari (Stuber, 2002, p. 24) diketahui bahwa dasar dari Link Budget adalah dari perhitungan
Carrier-to-Noise Ratio (CNR) yaitu daya carrier yang diinginkan dibandingkan dengan daya
Noise Thermal sebelum proses deteksi di demodulator. Dasar persamaannya yaitu :

(5.1)

dari (5.2)

dan (5.3)

di mana :

Daya sinyal terima ( Reference Temperatur dari derau system


Signal Strength Indicator/RSSI) penerima dalam satuan Kelvin

Daya derau/noise Bandwidth dari derau penerima

Daya sinyal pancar Noise Figure, berkisar antara 5 - 6


dB
Gain pada antena pemancar
Loss yang dihasilkan dari
Gain antena penerima
implementasi penerima

Path Loss
Konstanta Boltzmann
Sedangkan yaitu Sensitifitas Penerima (Receiver Sensitivity) bisa didefinisikan menjadi

(5.4)

atau bila dijadikan dalam bentuk dB menjadi

( ) (5.5)

karena adalah MAPL maka untuk mencarinya kita bisa merubah persamaan 5.5 menjadi :

(5.6)

Signal to Interference and Noise Ratio (SINR) adalah sinyal baseband masukan pre-
processing di modulator atau hasil dari post-processing di demodulator (Aikawa, 2015, p.
149) Hubungan CNR dengan SINR sebagai parameter kualitas sinyal terima di LTE bisa
diasumsikan sama dengan hubungan CNR dengan Energy of Chiprate to Noise (density)
Ratio ( ) yang merupakan parameter kualitas sinyal di WCDMA, sehingga persamaan 1.13
pada (Stuber, 2002, p. 24) bisa dirubah menjadi :

Modul 5 - Coverage Planning Halaman 2


Praktikum Komunikasi Seluler

(5.7)

Untuk kasus di praktikum ini diasumsikan digunakan normal CP dan rata-rata radio bearer
yang digunakan adalah CQI 8 (16 QAM) :

maka

karena metode multiple access-nya adalah OFDM maka yang dihitung adalah
untuk keseluruhan subcarrier yang digunakan, karena untuk radio resource LTE terdapat 12
subcarrier maka total menjadi :

Bila dirubah ke bentuk logaritmik menjadi

(5.8)

Kita masukkan persamaan 5.8 ke dalam persamaan 5.6 sehingga menghasilkan


persamaan 5.9 :

(5.9)

Karena maka diperlukan kompensasi (margin) berupa interference


margin ( ) di sisi transmitter, sehingga :

(5.10)

Untuk modul praktikum ini di tabel 5.1. terdapat beberapa parameter yang tidak ada di rumus
persamaan 5.10 yaitu feeder loss ( ), TMA insertion loss( ), body loss ( ),
penetration loss ( ) dan fading margin ( ). Kita bisa memperlakukan
faktor loss dan margin sebagai komponen-komponen yang mengurangi nilai (Stuber,
2002, p. 25), sehingga rumus akhir untuk menghitung MAPL dari 5.10 menjadi :

(5.11)

Tugas 5.1

Hitunglah besar maximum allowable pathloss sesuai dengan tabel 5.1 !

Modul 5 - Coverage Planning Halaman 3


Praktikum Komunikasi Seluler

5.3 Tutorial Simulasi

Pada modul praktikum ini dibahas perencanaan jaringan Radio Access Network LTE
dengan metode coverage planning. Tujuan akhir dari coverage planning di modul ini adalah
untuk menentukan nilai Hexagon radius yang ada di tab ParametersRadio Network
SettingsStation Templatesklik kanan pada Profil Station TemplatePropertiestab
General. Simulasi trafik dilakukan dengan membuat profil Services dan Environments di
Traffic Parameters.

Buka program Atoll 3.2.1.5838 dan ikuti langkah-langkah berikut ini :

1. Klik File New From a Document Template, Pilih LTE kemudian klik OK

Gambar 5.1

2. Klik File Import  Kemudian arahkan ke folder tempat penyimpanan file clutter,
untuk praktikum ini masuklah ke ~\Atoll Rasters\data clutter\height , kemudian pilih
index.txt, setelah itu pada Data Type (perhatikan gambar 5.2) pilih radio bar Altitudes
kemudian klik OK . Tujuan dari import file ini adalah untuk menghasilkan peta geo-data
suatu daerah yang akan dilakukan kalkulasi planning nantinya, kita pilih area Jakarta
karena hanya peta geo data area Jakarta yang mempunyai detail memadai untuk
digunakan.

Gambar 5.2
Perhatikan hasil dari import height dengan melihat perubahan di pojok kanan bawah
seperti di gambar 5.3 window dari program Atoll 3.2.1, sebelumnya arahkan kursor ke
suatu area di peta geo data:

Modul 5 - Coverage Planning Halaman 4


Praktikum Komunikasi Seluler

Gambar 5.3

3. Ulangi langkah seperti nomor 2 untuk file index.txt di folder yang berbeda yaitu ~\Atoll
Rasters\data clutter\clutter. Pilih Clutter Classes

Gambar 5.4

Perhatikan hasil dari import Clutter Class di Gambar 5.5 dengan melihat perubahan di
pojok kanan bawah window dari program Atoll 3.2.1:

Gambar 5.5

4. Ulangi langkah seperti nomor 3 untuk file yang sama di folder yang sama namun
sekarang pilihlah Clutter Heights.

Gambar 5.6

Modul 5 - Coverage Planning Halaman 5


Praktikum Komunikasi Seluler

Perhatikan hasil dari import Clutter Heights di Gambar 5.7 dengan melihat perubahan di
pojok kanan bawah window dari program Atoll 3.2.1:

Gambar 5.7

5. Kemudian import data jalan untuk mengeluarkan jalan raya dan beberapa jalan kecil di
Peta. Langkah yang harus dilakukan adalah klik File Import  Kemudian arahkan ke
folder tempat penyimpanan data jalan, untuk praktikum ini masuklah ke ~\Atoll
Rasters\Data Jalan, kemudian pilih VJAWA_Jalan1.ID, setelah itu pada Vector Import
(Gambar 5.8 ) klik Import .

Gambar 5.8

Lakukan langkah yang sama seperti di atas untuk file VJAWA_Jalan2.ID. hasilnya akan
seperti Gambar 5. 9.

Modul 5 - Coverage Planning Halaman 6


Praktikum Komunikasi Seluler

Gambar 5.9
6. Selanjutnya akan dirubah Koordinat sistem sesuai dengan standar global sehingga di
akhir Modul Praktikum ini hasil planning bisa di-Export to Google Earth. Klik
Document  Properties pada menu bar, kemudian klik […] pada Projection, pada
Coordinate System pilih WGS84 UTM zones  WGS 84 / UTM zone 48S lalu klik OK.
untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 5.10.
Untuk Display klik […], pada Coordinate System pilih WGS84 UTM zones  WGS 84
(scroll paling atas) lalu klik OK. untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 5.11.
setelah itu klik OK

Gambar 5.10

Modul 5 - Coverage Planning Halaman 7


Praktikum Komunikasi Seluler

Gambar 5.11

Setelah menyelesaikan langkah ini maka peta geo-data sudah siap untuk digunakan

7. Drag dan susun di Geo tab agar susunan posisi masing-masing folder menjadi Clutter
Heights, Digital Terrain Model kemudian Clutter Classes seperti di Gambar 5.12

Gambar 5.12

8. Untuk mengeset hanya suatu area saja yang akan dikalkulasi, maka digunakan
Computation Zone di Geo tab, caranya ikuti Gambar 5.13.

Gambar 5.13

Modul 5 - Coverage Planning Halaman 8


Praktikum Komunikasi Seluler

Klik Zones ( posisi di Geo tab) lalu klik kanan di Computation Zone kemudian pilih
Draw Polygon sehingga apabila kursor diarahkan di Peta Geo Data kursor akan berubah
dan bisa digunakan untuk memilih area di Peta. Pilihlah suatu area dan akhiri dengan
double-click agar tertutup garis vektor pemilihannya. Untuk menghapus apabila terjadi
kesalahan klik kanan pada garis merah dan pilih Delete

Gambar 5.14

9. Praktikum ini menggunakan Radio Access Technology LTE di band E-UTRA 3 EARFCN
1275-1875 ( 1812.5-1872.5 MHz ) dengan bandwidth sesuai tabel 5.1, yaitu 15 MHz.
Untuk melihat lebih detail mengenai daftar frekuensi yang bisa digunakan untuk LTE bisa
mengklik tab Parameters pilih Radio Network Settings  Frequencies  Bands , klik
kanan kemudian klik Open Table. Tampilan akan seperti Gambar 1.15

Gambar 5.15

Di praktikum ini kita akan menggunakan Station Template yang menggunakan frekuensi
kerja 1840 MHz untuk DL dan 1745 MHz untuk UL-nya, dan dengan metode Frequency
Reuse-3 (FR3) atau untuk tiap cell-nya.
Buatlah profil Frequency Band baru di Atoll dengan meng-copy dari profil “E-UTRA
Band 3 - 15MHz”, kemudian klik dua kali atau klik kanan (kemudian klik pada Record
Properties) pada profil baru yang telah anda copy, beri nama sembarang, kemudian
isikan profil tersebut sesuai dengan Gambar 5.16

Modul 5 - Coverage Planning Halaman 9


Praktikum Komunikasi Seluler

Gambar 5.16
Tugas 5.2
Untuk isian berwarna merah di Gambar 5.16, apabila diketahui untuk band 3 adalah
1805 dan adalah 1200, maka carilah nilai EARFCN untuk 1840 MHz ! sedangkan
untuk warna biru adalah carilah nilai EARFCN untuk 1850 MHz !

Rumus untuk mencari EARFCN :


( ) (5.12)

10. Untuk membuat Antenna buka tab Parameters pilih Radio Network Equipment 
Antennas klik kanan lalu pilih Group By  Min Frequency (MHz)

Gambar 5.17

Modul 5 - Coverage Planning Halaman 10


Praktikum Komunikasi Seluler

setelah dilakukan pengurutan pilih folder Min Frequency (MHz):1710 lalu klik kanan dan
pilih Open Table, di table pilih seluruh baris dari 65deg 17dBi 6Tilt 1800MHz lalu klik
kanan EditCopy kemudian pilih baris yang paling bawah di table lalu klik kanan
EditPaste, ganti nama pada kolom Name agar mempermudah pemilihan Equipment di
setting LTE nantinya, perhatikan Gambar 5.18 untuk lebih jelas.

Gambar 5.18

11. Untuk mensetting TMA masuk ke tab Parameters pilih Radio Network Equipment 
TMA  klik kanan lalu Open Table, buat TMA baru di baris paling bawah seperti
gambar 5.19 :

Gambar 5.19

12. Selanjutnya akan disetting Feeder, masuk ke tab Parameters pilih Radio Network
Equipment  Feeders  klik kanan lalu Open Table, buat Feeder baru di baris paling
bawah sesuai dengan konfigurasi seperti Gambar 5.20 :

Gambar 5.20
Nilai 0,02 pada Gambar 5.20 karena sesuai dengan data praktikum yang telah ditentukan
yaitu panjang kabel feeder adalah 50 meter, sedangkan total loss feeder adalah sebesar 2
dB, jumlah loss Connector reception loss dan Connector transmission loss 1 dB, maka
Loss per length (dB/m) didapat dari pembagian = 0,02 dB/m.

Modul 5 - Coverage Planning Halaman 11


Praktikum Komunikasi Seluler

13. Selanjutnya di setting Transmitter Equipment, masuk ke tab Parameters pilih Radio
Network Equipment  Transmitter Equipment  klik kanan lalu Open Table, buat
Transmitter Equipment baru di baris paling bawah dengan konfigurasi seperti di Gambar
5.21 :

Gambar 5.21

14. Setelah diselesaikan pengaturan Antenna, TMA, Feeder dan Transmitter Equipment yang
akan kita gunakan maka semua konfigurasi tersebut akan dimasukkan ke setting-an
Station Template. Untuk itu klik tab Parameters  Station Templates  klik kanan,
pilih Manage kemudian Add, lalu di tab General settinglah nilai-nilai parameternya
menjadi seperti Gambar 5.22 :

Gambar 5.22

Modul 5 - Coverage Planning Halaman 12


Praktikum Komunikasi Seluler

Ubahlah kolom Name untuk mempermudah pencarian profil Station Template yang telah
diedit. Kemudian untuk Main Antenna  Model pilihlah antenna yang sudah
dikonfigurasi sebelumnya di langkah 10. Untuk parameter isian yang lain bisa dilihat di
Gambar 5.22, tapi untuk Hexagon Radius isilah dengan hasil pengerjaan Tugas 5.3
dibagi dengan 2, sebab di Atoll persepsi radius (jari-jari) untuk cell tiga sektor adalah
diameter bila di perhitungan real, lebih jelasnya perhatikan Gambar 5.22.a berikut ini :

Gambar 5.22.a

Tugas 5.3
Untuk nilai Hexagon Radius sesuaikan dengan nilai dari perhitungan
menggunakan model pathloss COST-231 Hata, dengan nilai sesuai dengan Tugas 5.1 !
( tinggi efektif antenna base station 40 meter dan tinggi efektif antenna mobile 1.5 meter)

Rumus model pathloss COST-231 Hata (Nkordeh, 2014) :


( ) ( ) ( ) ( )
( ( )) ( ) (5.13)
Dengan :
= (maximum allowable) path loss (dB)
= frekuensi carrier yang digunakan (MHz)
= tinggi efektif antena base station (meter)
tinggi efektif antenna mobile station (meter)
( ) faktor koreksi antena penerima yang mempunyai nilai sebagai berikut :
 Untuk kota kecil dan menengah :
( ) ( ( ) ) ( ( ) )
Dimana
 Untuk kota besar dan :
( ) ( )
0 dB untuk kota menengah dan suburban; 3 dB untuk pusat kota metropolitan (dB)
radius cell real (kilometer)

15. Kemudian di tab Transmitter  klik Equipment dan isikan kolom-kolom TMA, Feeder
dan Transmitter dengan konfigurasi TMA, Feeder dan Transmitter yang telah dibuat
sebelumnya di langkah 11,12 dan 13, contohnya seperti di Gambar 5.23

Modul 5 - Coverage Planning Halaman 13


Praktikum Komunikasi Seluler

Gambar 5.23
16. Setelah itu lanjutkan ke tab LTE dan isikan nilai parameter-parameternya sesuai dengan
Gambar 5.24. Untuk Max Power didapat dari tabel 5.1 dengan eNB Tx Power yang
diubah ke bentuk dBm, sedangkan untuk Min RSRP didapatkan dengan memasukkan
perhitungan dari persamaan 5.11 yang dikembalikan ke rumus awal 5.2 sehingga
menjadi persamaan 5.14 :

(5.14)

Persamaan 5.14 masih berupa nilai RSSI belum RSRP, RSSI sendiri merupakan
representasi dari keseluruhan daya dari sinyal yang tergantung dari kondisi beban
jaringan radio, sedangkan Reference Signal Receive Power (RSRP) yang didapatkan dari
suatu cell adalah rata-rata dari kontribusi daya dari beberapa Resource Element (RE)
yang membawa beberapa Reference Signal pada rentang bandwidth tertentu, sehingga
hubungan RSSI dengan RSRP bisa dirumuskan sebagai berikut (Novosad, Serna, &
Johnson, 2011) :

( ) ( ) ( ) (5.15)

Di mana adalah jumlah Resource Block (RB) yang digunakan oleh suatu E-UTRAN.

Tugas 5.4
Hitung nilai RSRP yang anda dapat dari Tabel 5.1 ! (untuk Frequency Reuse 3)

17. Pada Gambar 5.24 untuk Reuse distance bisa dihitung melalui persamaan 5.16 berikut
(Rappaport, 2002) :
√ (5.16)
Dengan :
Reuse distance ( jarak minimal pengulangan frekuensi carrier yang diijinkan)
radius/jari-jari suatu cell
jumlah cell dalam satu cluster

Modul 5 - Coverage Planning Halaman 14


Praktikum Komunikasi Seluler

Tugas 5.5
Hitung Reuse Distance dengan nilai yang anda dapat dari Tugas 5.3 !

18. Pada pengisian cell definition per sector seperti pada Gambar 5.24 nilai Channels
diharuskan diisi pada tiap Sector-nya, di Praktikum ini akan diterapkan Frequency Reuse
3 sehingga tiap Sector 0, Sector 1 dan Sector 2 akan mempunyai nilai EARFCN yang
berselisih 5 MHz (dari ), untuk kalkulasi EARFCN telah
dilakukan sebelumnya di Tugas 5.2 sehingga Cell definition per sector… bisa
dikonfigurasi seperti di Gambar 5.25.

19. Untuk tab Neighbours isikan sesuai dengan Gambar 5.26, yaitu Intra-Technology dan
Inter-Technology Neighbour diset masing-masing menjadi 16.

20. Setelah langkah 19 maka konfigurasi Station Template LTE berdasarkan Link Budget
pada Tabel 5.1 sudah siap untuk dilihat dan dianalisa performansi hasil konfigurasinya.
Rubahlah Station Template yang ada di bagian kiri atas Windows sesuai dengan Station
Template yang telah dikonfigurasi sebelumnya, contoh seperti di Gambar 5.27

Gambar 5.24

Modul 5 - Coverage Planning Halaman 15


Praktikum Komunikasi Seluler

Gambar 5.25

Gambar 5.26

Gambar 5.27

21. Buatlah beberapa site dengan menggunakan , atur vektor cakupan meliputi
keseluruhan Computation Zone yang sudah anda atur sebelumnya di langkah ke 8,
sehingga hasilnya akan seperti Gambar 5.28 :

Modul 5 - Coverage Planning Halaman 16


Praktikum Komunikasi Seluler

Gambar 5.28

Setelah dialokasikan beberapa site maka di tab Networks folder Sites akan ada
sejumlah N Site yang ditampilkan dan Nx3 (karena 3 sektor) Transmitters yang
ditampilkan di tab Network  folder Transmitters.

Tugas 5.6

Pada tab Geo klik kanan pada ZonesComputation Zones kemudian pilih Properties
untuk mengetahui luas area planning, perhatikan Gambar 5.29.

Gambar 5.29

Modul 5 - Coverage Planning Halaman 17


Praktikum Komunikasi Seluler

Sesuai dengan perhitungan radius cell heksagonal ( ) di Tugas 5.3, hitunglah luas untuk
tiap cell dengan 3 sektor menggunakan persamaan berikut :

Setelah itu bandingkan jumlah cell yang seharusnya anda dapatkan dari perhitungan
dengan jumlah cell yang anda dapatkan dari simulasi praktikum ! apabila ada perbedaan
lebih dari jelaskan kenapa !

22. Untuk melakukan prediksi hasil planning, pertama-tama Matriks Pathloss dalam
program Atoll harus digenerate terlebih dahulu, oleh karena itu di tab Network klik
kanan di Transmitters pilih Calculations klik Calculate Path Loss Matrices.
Kalkulasi sukses bila indikator di window Events seperti contoh di Gambar 5.30

Gambar 5.30

23. Berikutnya dilakukan prediksi terhadap cakupan jaringan berdasarkan daya transmit tiap
sector-nya, di tab Networksklik kanan pada Predictions New Prediction pilih
Coverage by Transmitter (DL) kemudian klik OK. Di tab Display pilih Display Type-
nya yang Value Intervals (Perhatikan Gambar 5.31), ini untuk memilih gradasi warna
indikator Sinyal yang paling rendah dengan yang paling tinggi, standar di Atoll 3.2
warna merah adalah kualitas sinyal yang paling baik sedangkan hijau yang paling buruk,
untuk mengubahnya di Actions pilih Shading dan set warna sesuai dengan keinginan.
Setelah sesuai dengan preferensi klik Apply lalu Calculate hasil akan terlihat seperti
Gambar 5.31

Gambar 5.31

Modul 5 - Coverage Planning Halaman 18


Praktikum Komunikasi Seluler

Gambar 5.32

Sampai langkah ini lakukan printscreen kemudian untuk laporan sertakan dengan
Histogram per-km2 dengan cara tab NetworkPredictions klik kanan pada folder
Coverage by Transmitter (DL) 0 pilih Histogram klik Copy kemudian Paste di
dokumen Word dan sertakan dengan analisa hasil Printscreen site dan Histogramnya.

5.4 Ketentuan Pengerjaan Laporan

1. Masukkan seluruh perhitungan dari Tugas 5.1 sampai dengan Tugas 5.6 ke dalam
Laporan Praktikum anda!
2. Tampilkan printscreen histogram hasil langkah 23 dan analisa menggunakan
Report ( di tab Network klik kanan pada Predictions  Coverage by C/(I+N) level
DL X, klik Generate Report, centang Surface ( ), Site dan % of Covered Area,
kemudian OK ) !
3. Analisa hasil alokasi EARFCN (di tab Network klik kanan pada Transmitters, klik
Properties, pilih tab Display di Label klik , di Field Section pilih Channel
Number kemudian klik untuk menambahkan Cells: Channel Number
kemudian klik OK, lihat Gambar 5.33 ) !
4. Buatlah simulasi untuk Frequency Reuse-1 ( 3 sektor menggunakan frekuensi yang
sama dengan keseluruhan bandwidth digunakan tiap sektor ) , kemudian analisa
perbandingan hasil histogram dan report-nya dengan FR-3 !

Modul 5 - Coverage Planning Halaman 19


Praktikum Komunikasi Seluler

Gambar 5.33

DAFTAR PUSTAKA

Aikawa, Y. (2015). Digital Mobile Communication. John Wiley & Sons, Inc.

Nkordeh, N. (2014). LTE Network Planning using Hata-Okumura dan the COST-231 Hata
Pathloss Models. World Congress on Engineering (p. 3). London: IAENG.

Novosad, T., Serna, L., & Johnson, C. (2011). LTE Radio Network Planning Guidelines.
Nokia: Nokia Siemens Network.

Rappaport, T. S. (2002). Wireless Communication Principles & Practices. Upper Saddle


River: Prentice-Hall, Inc.

Stuber, G. L. (2002). Principles of Mobile Communication 2nd Edition. Kluwer Academic


Publishers.

Usman, U. K. (2012). Fundamental Teknologi Seluler Long Term Evolution. Bandung:


Rekayasa Sains.

Modul 5 - Coverage Planning Halaman 20

Anda mungkin juga menyukai