Anda di halaman 1dari 22

MODUL III

PRAKTIKUM
TEKNIK SELULER

PROGRAM STUDI D3 – TEKNIK TELEKOMUNIKASI


INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
JL. D.I. PANJAITAN NO 128
PURWOKERTO
MODUL III

COVERAGE PLANNING

1. Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa mampu menghitung Maximum Allowable Path Loss (MAPL) dari suatu table
link budget
2. Mahasiswa mampu menghitung nilai E-UTRAN Frequency Channel Number
(EARFCN) dari suatu nilai frekuensi carrier dan sebaliknya
3. Mahasiswa mampu melakukan setting Frequency Reuse di program Atoll
4. Mahasiswa mampu menghitung nilai radius suatu cell dari rumus pathloss model
5. Mahasiswa mampu membedakan Reference Signal Received Power (RSRP) dengan
Reference Signal Strength Indicator (RSSI)
6. Mahasiswa mampu menghitung Reference Signal Received Power (RSRP) dari
Reference Signal Strength Indicator (RSSI)
7. Mahasiswa mampu melakukan perencanaan Radio Access Network LTE dengan
menggunakan software Atoll 3.2.1.5838

2. Dasar Teori Link Budget

Praktikum Komunikasi Seluler modul 3 ini menggunakan acuan link budget teknologi
Long Term Evolution untuk setting parameter-parameter di tab Parameter  Radio Network
Setting dan Radio Network Equipment. Yang menjadi acuan adalah link budget arah Downlink
(DL) yang mempunyai spesifikasi sesuai dengan tabel 1.

Tabel 1
Comments Parameter Unit DL Calculation
eNB Tx Power Watt 10 + (1 digit terakhir NIM)
eNB Gain dBi 18
Feeder Loss dB 2
TMA Insertion Loss dBm 0.5
UE Antenna Gain dBi 0
Body Loss dB 0
kTB 69.54
UE Noise Figure dB 7
Target SINR dB 6.285
Bandwidth MHz 15
Penetration Loss dB 3
Fading Margin dB 0
Interference Margin dB -173.98

Modul 1 - Coverage Planning Halaman 1


Dari (Stuber, 2002, p. 24) diketahui bahwa dasar dari Link Budget adalah dari perhitungan
Carrier-to-Noise Ratio (CNR) yaitu daya carrier yang diinginkan dibandingkan dengan daya
Noise Thermal sebelum proses deteksi di demodulator. Dasar persamaannya yaitu :

di mana :

Modul 1 - Coverage Planning Halaman 2


rumus akhir untuk menghitung MAPL menjadi :
𝐿𝑝 = 𝑃𝑇𝑋 + 𝐺𝑇𝑋 + 𝐺𝑅𝑋 − 𝐿𝑓𝑒𝑒𝑑𝑒𝑟 − 𝐿 𝑇𝑀𝐴 − 𝐿𝑏𝑜𝑑𝑦 − 𝐿𝑝𝑒𝑛𝑒𝑡𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 − 𝑀𝑓𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 + 3.49 − 𝑆𝐼𝑁𝑅
− 𝑀𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑐𝑒 − 𝑘𝑇𝐵 − 𝑁𝐹

Tugas 1

Hitunglah besar maximum allowable pathloss (Lp) sesuai dengan tabel 1 !

Modul 1 - Coverage Planning Halaman 3


3. Tutorial Simulasi

Pada modul praktikum ini dibahas perencanaan jaringan Radio Access Network LTE
dengan metode coverage planning. Tujuan akhir dari coverage planning di modul ini adalah
untuk menentukan nilai Hexagon radius yang ada di tab ParametersRadio Network
SettingsStation Templatesklik kanan pada Profil Station TemplatePropertiestab
General. Simulasi trafik dilakukan dengan membuat profil Services dan Environments di
Traffic Parameters.

Buka program Atoll 3.2.1.5838 dan ikuti langkah-langkah berikut ini :

1. Klik File New From a Document Template, Pilih LTE kemudian klik OK

Gambar.1

2. Klik File Import  Kemudian arahkan ke folder tempat penyimpanan file clutter, untuk
praktikum ini masuklah ke ~\Atoll Rasters\data clutter\height , kemudian pilih index.txt,
setelah itu pada Data Type (perhatikan gambar 2) pilih radio bar Altitudes kemudian klik
OK . Tujuan dari import file ini adalah untuk menghasilkan peta geo-data suatu daerah
yang akan dilakukan kalkulasi planning nantinya, kita pilih area Jakarta karena hanya peta
geo data area Jakarta yang mempunyai detail memadai untuk digunakan.

Gambar 2
Perhatikan hasil dari import height dengan melihat perubahan di pojok kanan bawah seperti
di gambar 3 window dari program Atoll 3.2.1, sebelumnya arahkan kursor ke suatu area di
peta geo data:

Modul 1 - Coverage Planning Halaman 4


Gambar 3

3. Ulangi langkah seperti nomor 2 untuk file index.txt di folder yang berbeda yaitu ~\Atoll
Rasters\data clutter\clutter. Pilih Clutter Classes

Gambar 4

Perhatikan hasil dari import Clutter Class di Gambar 5 dengan melihat perubahan di pojok
kanan bawah window dari program Atoll 3.2.1:

Gambar 5

4. Ulangi langkah seperti nomor 3 untuk file yang sama di folder yang sama namun
sekarang pilihlah Clutter Heights.

Gambar 6

Modul 1 - Coverage Planning Halaman 5


Perhatikan hasil dari import Clutter Heights di Gambar 7 dengan melihat perubahan di
pojok kanan bawah window dari program Atoll 3.2.1:

Gambar 5.7

5. Kemudian import data jalan untuk mengeluarkan jalan raya dan beberapa jalan kecil di Peta.
Langkah yang harus dilakukan adalah klik File Import  Kemudian arahkan ke folder
tempat penyimpanan data jalan, untuk praktikum ini masuklah ke ~\Atoll Rasters\Data
Jalan, kemudian pilih VJAWA_Jalan1.ID, setelah itu pada Vector Import (Gambar 8 )
klik Import .

Gambar.8

Lakukan langkah yang sama seperti di atas untuk file VJAWA_Jalan2.ID. hasilnya akan
seperti Gambar 9.

Modul 1 - Coverage Planning Halaman 6


Gambar 9
6. Selanjutnya akan dirubah Koordinat sistem sesuai dengan standar global sehingga di akhir
Modul Praktikum ini hasil planning bisa di-Export to Google Earth. Klik Document 
Properties pada menu bar, kemudian klik […] pada Projection, pada Coordinate System
pilih WGS84 UTM zones  WGS 84 / UTM zone 48S lalu klik OK. untuk lebih jelasnya
perhatikan Gambar 10.
Untuk Display klik […], pada Coordinate System pilih WGS84 UTM zones  WGS 84
(scroll paling atas) lalu klik OK. untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 11.
setelah itu klik OK

Gambar 10

Modul 1 - Coverage Planning Halaman 7


Gambar 11

Setelah menyelesaikan langkah ini maka peta geo-data sudah siap untuk digunakan

7. Drag dan susun di Geo tab agar susunan posisi masing-masing folder menjadi Clutter
Heights, Digital Terrain Model kemudian Clutter Classes seperti di Gambar 12

Gambar12

8. Untuk mengeset hanya suatu area saja yang akan dikalkulasi, maka digunakan
Computation Zone di Geo tab, caranya ikuti Gambar 13.

Gambar 13

Modul 1 - Coverage Planning Halaman 8


Klik Zones ( posisi di Geo tab) lalu klik kanan di Computation Zone kemudian pilih Draw
Polygon sehingga apabila kursor diarahkan di Peta Geo Data kursor akan berubah dan bisa
digunakan untuk memilih area di Peta. Pilihlah suatu area dan akhiri dengan double-click
agar tertutup garis vektor pemilihannya. Untuk menghapus apabila terjadi kesalahan klik
kanan pada garis merah dan pilih Delete

Gambar 14

9. Praktikum ini menggunakan Radio Access Technology LTE di band E-UTRA 3 EARFCN
1275-1875 ( 1812.5-1872.5 MHz ) dengan bandwidth sesuai tabel 1, yaitu 15 MHz. Untuk
melihat lebih detail mengenai daftar frekuensi yang bisa digunakan untuk LTE bisa
mengklik tab Parameters pilih Radio Network Settings  Frequencies  Bands , klik
kanan kemudian klik Open Table. Tampilan akan seperti Gambar 15

Gambar 15

Di praktikum ini kita akan menggunakan Station Template yang menggunakan frekuensi
kerja 1840 MHz untuk DL dan 1745 MHz untuk UL-nya, dan dengan metode Frequency
Reuse-3 (FR3) atau untuk tiap cell-nya.
Buatlah profil Frequency Band baru di Atoll dengan meng-copy dari profil “E-UTRA
Band 3 - 15MHz”, kemudian klik dua kali atau klik kanan (kemudian klik pada Record
Properties) pada profil baru yang telah anda copy, beri nama sembarang, kemudian
isikan profil tersebut sesuai dengan Gambar 16

Modul 1 - Coverage Planning Halaman 9


Gambar 16
Tugas 2

Untuk isian berwarna merah di Gambar 16, apabila diketahui untuk band 3 adalah 1805
dan adalah 1200, maka carilah nilai EARFCN untuk 1840 MHz ! sedangkan untuk warna
biru adalah carilah nilai EARFCN untuk 1850 MHz !

Rumus untuk mencari EARFCN :

(5.12)

10. Untuk membuat Antenna buka tab Parameters pilih Radio Network Equipment 

Modul 1 - Coverage Planning Halaman 10


Antennas klik kanan lalu pilih Group By  Min Frequency (MHz)

Gambar 17

Modul 1 - Coverage Planning Halaman 11


setelah dilakukan pengurutan pilih folder Min Frequency (MHz):1710 lalu klik kanan dan pilih
Open Table, di table pilih seluruh baris dari 65deg 17dBi 6Tilt 1800MHz lalu klik kanan
EditCopy kemudian pilih baris yang paling bawah di table lalu klik kanan EditPaste,
ganti nama pada kolom Name agar mempermudah pemilihan Equipment di setting LTE
nantinya, perhatikan Gambar 18 untuk lebih jelas.

Gambar 18

11. Untuk mensetting TMA masuk ke tab Parameters pilih Radio Network Equipment 
TMA  klik kanan lalu Open Table, buat TMA baru di baris paling bawah seperti gambar
19 :

Gambar 19

12. Selanjutnya akan disetting Feeder, masuk ke tab Parameters pilih Radio Network
Equipment  Feeders  klik kanan lalu Open Table, buat Feeder baru di baris paling
bawah sesuai dengan konfigurasi seperti Gambar 20 :

Gambar 20
Nilai 0,02 pada Gambar 20 karena sesuai dengan data praktikum yang telah ditentukan
yaitu panjang kabel feeder adalah 50 meter, sedangkan total loss feeder adalah sebesar 2
dB, jumlah loss Connector reception loss dan Connector transmission loss 1 dB, maka
Loss per length (dB/m) didapat dari pembagian = 0,02 dB/m.

Modul 1 - Coverage Planning Halaman 12


13. Selanjutnya di setting Transmitter Equipment, masuk ke tab Parameters pilih Radio
Network Equipment  Transmitter Equipment  klik kanan lalu Open Table, buat
Transmitter Equipment baru di baris paling bawah dengan konfigurasi seperti di Gambar
21 :

Gambar 21

14. Setelah diselesaikan pengaturan Antenna, TMA, Feeder dan Transmitter Equipment yang
akan kita gunakan maka semua konfigurasi tersebut akan dimasukkan ke setting-an Station
Template. Untuk itu klik tab Parameters  Station Templates  klik kanan, pilih Manage
kemudian Add, lalu di tab General settinglah nilai-nilai parameternya menjadi seperti
Gambar 22 :

Gambar 22

Modul 1 - Coverage Planning Halaman 13


Ubahlah kolom Name untuk mempermudah pencarian profil Station Template yang telah
diedit. Kemudian untuk Main Antenna  Model pilihlah antenna yang sudah
dikonfigurasi sebelumnya di langkah 10. Untuk parameter isian yang lain bisa dilihat di
Gambar 22, tapi untuk Hexagon Radius isilah dengan hasil pengerjaan Tugas.3 dibagi
dengan 2, sebab di Atoll persepsi radius (jari-jari) untuk cell tiga sektor adalah diameter
bila di perhitungan real, lebih jelasnya perhatikan Gambar 5.22.a berikut ini :

Gambar 5.22.a

Tugas 3
Untuk nilai Hexagon Radius sesuaikan dengan nilai dari perhitungan menggunakan
model pathloss COST-231 Hata, dengan nilai sesuai dengan Tugas 1 ! ( tinggi efektif
antenna base station 40 meter dan tinggi efektif antenna mobile 1.5 meter)

Rumus model pathloss COST-231 Hata (Nkordeh, 2014) :

(5.13)
Dengan :

15. Kemudian di tab Transmitter  klik Equipment dan isikan kolom-kolom TMA, Feeder
dan Transmitter dengan konfigurasi TMA, Feeder dan Transmitter yang telah dibuat
sebelumnya di langkah 11,12 dan 13, contohnya seperti di Gambar 23

Modul 1 - Coverage Planning Halaman 14


Gambar 23
16. Setelah itu lanjutkan ke tab LTE dan isikan nilai parameter-parameternya sesuai dengan
Gambar 24. Untuk Max Power didapat dari tabel 5.1 dengan eNB Tx Power yang diubah
ke bentuk dBm, sedangkan untuk Min RSRP didapatkan dengan memasukkan perhitungan
dari persamaan 5.11 yang dikembalikan ke rumus awal 5.2 sehingga menjadi persamaan
5.14 :

(5.14)

Persamaan 5.14 masih berupa nilai RSSI belum RSRP, RSSI sendiri merupakan
representasi dari keseluruhan daya dari sinyal yang tergantung dari kondisi beban jaringan
radio, sedangkan Reference Signal Receive Power (RSRP) yang didapatkan dari suatu cell
adalah rata-rata dari kontribusi daya dari beberapa Resource Element (RE) yang membawa
beberapa Reference Signal pada rentang bandwidth tertentu, sehingga hubungan RSSI
dengan RSRP bisa dirumuskan sebagai berikut (Novosad, Serna, & Johnson, 2011) :

(5.15)

Di mana N adalah jumlah Resource Block (RB) yang digunakan oleh suatu E-UTRAN.

Tugas 4
Hitung nilai RSRP yang anda dapat dari Tabel 1 ! (untuk Frequency Reuse 3)

17. Pada Gambar 24 untuk Reuse distance bisa dihitung melalui persamaan 5.16 berikut
(Rappaport, 2002) :

Dengan : (5.16)

Modul 1 - Coverage Planning Halaman 15


Tugas 5
Hitung Reuse Distance dengan nilai yang anda dapat dari Tugas 3 !

18. Pada pengisian cell definition per sector seperti pada Gambar 5.24 nilai Channels
diharuskan diisi pada tiap Sector-nya, di Praktikum ini akan diterapkan Frequency Reuse
3 sehingga tiap Sector 0, Sector 1 dan Sector 2 akan mempunyai nilai EARFCN yang
berselisih 5 MHz (dari
, untuk kalkulasi EARFCN telah
dilakukan sebelumnya di Tugas 2 sehingga Cell definition per sector… bisa dikonfigurasi
seperti di Gambar 25.

19. Untuk tab Neighbours isikan sesuai dengan Gambar 26, yaitu Intra-Technology dan
Inter-Technology Neighbour diset masing-masing menjadi 16.

20. Setelah langkah 19 maka konfigurasi Station Template LTE berdasarkan Link Budget pada
Tabel 1 sudah siap untuk dilihat dan dianalisa performansi hasil konfigurasinya. Rubahlah
Station Template yang ada di bagian kiri atas Windows sesuai dengan Station Template
yang telah dikonfigurasi sebelumnya, contoh seperti di Gambar 27

Gambar 5.24

Modul -1 Coverage Planning Halaman 15


Gambar 25

Gambar 26

Gambar 27

21. Untuk menyesuaikan lokasi dari site existing yang akan kita gunakan klik pada tab
Network  Sites  Open Table

Gambar 5.28

Modul 5 - Coverage Planning Halaman 16


22. Pada tabel klik di pojok kiri klik ExportExport isi nama file berekstensi *.csv
Save

Gambar 28
23. Edit file save anda sesuai dengan logfile hasil DT, kemudian Import ubah ke CSV
Files pilih file *.csv Open

Gambar 29

Modul 1 - Coverage Planning Halaman 17


24. Sekarang lakukan langkah 23 & 24 untuk menyesuaikan dengan file hasil Drive Test
untuk konfigurasi pada tab Network  Transmitters  Open Table

Gambar 30
25. Untuk melakukan prediksi hasil planning, pertama-tama Matriks Pathloss dalam
program Atoll harus digenerate terlebih dahulu, oleh karena itu di tab Network klik
kanan di Transmitters pilih Calculations klik Calculate Path Loss Matrices.
Kalkulasi sukses bila indikator di window Events seperti contoh di Gambar 31

Gambar 31

26. Berikutnya dilakukan prediksi terhadap cakupan jaringan berdasarkan daya transmit tiap
sector-nya, di tab Networksklik kanan pada Predictions New Prediction pilih
Coverage by Transmitter (DL) kemudian klik OK. Di tab Display pilih Display Type- nya
yang Value Intervals (Perhatikan Gambar 32), ini untuk memilih gradasi warna indikator
Sinyal yang paling rendah dengan yang paling tinggi, standar di Atoll 3.2 warna merah
adalah kualitas sinyal yang paling baik sedangkan hijau yang paling buruk, untuk
mengubahnya di Actions pilih Shading dan set warna sesuai dengan keinginan. Setelah
sesuai dengan preferensi klik Apply lalu Calculate hasil akan terlihat seperti Gambar 32

Modul 1 - Coverage Planning Halaman 18


Gambar 32

Sampai langkah ini lakukan printscreen kemudian untuk laporan sertakan dengan
Histogram per-km2 dengan cara tab NetworkPredictions klik kanan pada folder
Coverage by Transmitter (DL) 0 pilih Histogram klik Copy kemudian Paste di
dokumen Word dan sertakan dengan analisa hasil Printscreen site dan Histogramnya.

Gambar 33

Modul 1 - Coverage Planning Halaman 19


DAFTAR PUSTAKA

Aikawa, Y. (2015). Digital Mobile Communication. John Wiley & Sons, Inc.

Nkordeh, N. (2014). LTE Network Planning using Hata-Okumura dan the COST-231 Hata
Pathloss Models. World Congress on Engineering (p. 3). London: IAENG.

Novosad, T., Serna, L., & Johnson, C. (2011). LTE Radio Network Planning Guidelines.
Nokia: Nokia Siemens Network.

Rappaport, T. S. (2002). Wireless Communication Principles & Practices. Upper Saddle


River: Prentice-Hall, Inc.

Stuber, G. L. (2002). Principles of Mobile Communication 2nd Edition. Kluwer Academic


Publishers.

Usman, U. K. (2012). Fundamental Teknologi Seluler Long Term Evolution. Bandung:


Rekayasa Sains.

Modul 1 - Coverage Planning Halaman 20

Anda mungkin juga menyukai